Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE SKRINING

A. Sasaran
1. Tipe Skrining
Pengukuran tekanan darah dilakukan untuk menentukan hipertensi,
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik akan diketahui dengan
melakukan pengukuran tekanan darah (1).
2. Sasaran Skrining
Sasaran skrining yaitu laki-laki berusia 20- 45 tahun yang bertempat tinggal
di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan.
3. Penetapan Jumlah Sasaran
Pengambilan sampel digunakan teknik probabilitas sampling yaitu
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama untuk setiap unsur
pada populasi untuk berkesempatan menjadi anggota sampel penelitian. Setiap
unsur memiliki hak yang sama untuk menjadi sampel penelitian, pemilihan pada
teknik ini bersifat subyektif (2). Salah yang mempengaruhi pertimbangan dalam
pengambilan sampel adalah derajat keseragaman dari populasi, menurut Mantra
dan Kasto (1989), semakin memiliki keseragamaan maka semakin kecil populasi
yang dapat diambil (3).
Penelitian yang menggunakan analisis data statistik menurut seorang ahli
statistik, Bailey menyatakan bahwa ukuran sampel dalam penelitian minimum
adalah 30 (4). Penetapan jumlah sasaran dibutuhkan dalam skrining dengan
memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut, yakni:
a. Laki-laki dewasa berusia 20-45 tahun
b. Bertempat tinggal/ berada di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan
c. Bersedia menjadi responden dengan menyetujui dan menandatangani
informed consent.

B. Lokasi
Pengukuran tekanan darah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru
Selatan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Alasan penetapan lokasi
pengukuran tersebut karena hipertensi merupakan salah satu penyakit yang
termasuk dalam 10 penyakit tertinggi wilayah kerja puskesmas Banjarbaru
Selatan.

C. Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana adalah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran ULM Angkatan 2017.

D. Cara Skrining
Skrining hipertensi dilakukan dengan cara wawancara kepada responden di
wilayah kerja puskesmas Banjarbaru Selatan menggunakan kuesioner, dengan
menggunakan instrumen tensimeter sebagai alat mengukur tekanan darah dari
responden.
1. Persiapan
Persiapan dilakukan dari pengurusan perizinan dengan puskesmas Banjarbaru
Selatan terkait pengukuran tekanan darah di masyarakat pada wilayah kerja
puskesmas Banjarbaru Selatan. Kemudian dilakukan persiapan bahan dan sarana
untuk pengukuran serta instrumen, yaitu:
a. Kuesioner untuk wawancara dengan responden
b. Leaflet
c. Tensimeter
d. Stetoskop
e. Alat tulis
2. Pelaksanaan
a. Mencari masyarakat yang bersedia untuk menjadi responden. Meminta
persetujuan responden dengan menandatangani infromconsent setelah
diizinkan, dilakukan wawancara kepada responden dengan menggunakan
instrumen yang berisi tentang identitas diri responden, pengetahuan serta
sikap responden terhadap hipertensi
b. Melakukan pengukuran tekanan darah sesuai dengan prosedur
menggunakan tensimeter, yaitu:
1) Tensimeter digital :
a) Siapkan tensimeter
b) Pemeriksa meminta izin kepada responden/ keluarga untuk diperiksa
c) Pemeriksa disebelah kiri pasien. Berikan penjelasan sehubungan dengan
pemeriksaan yang akan dilakukan
d) Responden dapat dalam keadaan duduk
e) Lengan dalam keadaan bebas dan relaks, bebaskan dari tekanan karena
pakaian
f) Pasang manset di lengan atas, tepat diatas lipatan siku, pasang dengan rapat
manset atau sabuk tensimeter pada lengan kiri atas responden.
g) Klik "start" pada tensimeter, tunggu hasil keluar pada layar
h) Catat hasil pengukuran tekanan darah sistolis dan diastolis
i) Melepas manset dan mengembalikan alat dan disimpan selalu dalam keadaan
tertutup
2) Tensimeter manual
a. Siapkan tensimeter
b. Pemeriksa meminta izin kepada responden/ keluarga untuk diperiksa
c. Pemeriksa disebelah kiri pasien. Berikan penjelasan sehubungan dengan
pemeriksaan yang akan dilakukan
d. Responden dapat dalam keadaan duduk
e. Lengan dalam keadaan bebas dan relaks, bebaskan dari tekanan karena
pakaian
f. Pasang manset di lengan atas, tepat diatas lipatan siku, pasang dengan rapat
manset atau sabuk tensimeter pada lengan kiri atas responden.
g. Tempatkan stetoskop pada telinga pemeriksa. Pastikan kepala stetoskop dalam
posisi terbuka (on). Cara memastikannya dengan mengetuk secara perlahan-lahan
pada area sensor kepala stetoskop. Jika terdengar bunyi, maka stetoskop dalam
kondisi on.
h. Cari denyut nadi atau arteri brakhialis di bagian siku dalam lengan kiri pasien.
i. Biarkan lengan nyaman, kemudian letakkan kepala stetoskop pada denyut nadi
atau arteri tadi (gunakan tangan kiri). Pastikan katup kantung tekanan dalam
keadaan tertutup (dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat).
j. Pompa manset, secara perlahan turunkan tekanan manset.
k. Perhatikan saat dimana denyutan A. brachialis terdengar. Inilah tekanan sistolik.
Lanjutkanlah penurunan tekanan manset sampai suara denyutan melemah dan
kemudian menghilang. Tekanan pada saat itu adalah tekanan diastolik
l. Catat hasil pengukuran tekanan darah sistolis dan diastolis
m. Melepas manset dan mengembalikannya dan disimpan selalu dalam keadaan
tertutup
1. Lingga Lanny. Bebas hipertensi tanpa obat. Jakarta : PT Agro Media Pustaka;
2012.
2. Sani K Fathur. Metodologi penelitian farmasi komunitas dan eksperimental.
Yogyakarta : Deepublish. 2017.
3. Malik Nazaruddin. Dinamika pasar tenaga kerja Indonesia. Malang : UMM Press.
2016.
4. Arifin Johar. Statistik bisnis terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo. 2008.

Anda mungkin juga menyukai