Anda di halaman 1dari 3

PENGKAJIAN FUNGSI MOTORIK

Nomor Dokumen Nomor revisi Halaman

UPT RSUD 173/IRNA/SOP/I/2024 0 1/3


KELAS D PRATAMA
TANETE

Ditetapkan
STANDAR Direktur :
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
11 Januari 2024
PROSEDUR
dr. FIRDAUS,S.Ked
NIP. 19860424 201408 1 001
PENGERTIAN Pengkjian fungsi motorik adalah Pengkajian yang dilakukan untuk
memeriksa fungsi otot
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui kerja otot
terhadap reflex/ rangsangan yang ada
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Kelas D Pratama Tanete Nomor
01.021/SK/RSUD PRATAMA/I/2024 tentang Pedoman Pelayanan
yang Seragam di RSUD Kelas D Pratama Tanete.

PROSEDUR A. PersiapanAlat :
1. Jam tangan dengan detik
2. Alat tulis menulis
B. Persiapan pasien:
1. Memberikan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien dengan benar dan validasi kondisi pasien
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada
pasien dan keluarga.
C. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Membawa semua peralatan ke dekat pasien
3. Memberi salam dan memberitahu pasien bahwa tindakan
segera dimulai
a. Observasi
1) Pemeriksa mengobservasi pasien dengan gangguan
motorik pada waktu ke kamar periksa
2) Memperhatikan cara berjalan
3) Adakah bantuan saat ia berjalan
b. Penilaian gerakan Volunter
1) Gerakan pada sendi baru
a) Meminta pasien untuk melakukan gerakan pada
sendi bahu yang meliputi: absuksi adduksi, Elevasi,
fleksi-ekstensi, endorotasi-eksorotasi
b) Memperhatikan apakah pasien dapat melakukan
gerakan-gerakan tersebut dengan mudah(bebas),
dapat melakukan tetapi tidak sempurna,misalnya
bisa melakukan abduksi tetapi tidak mencapai 90º
(bebas terbatas), atau tidak dapat melakukan
gerakan sama sekali.
2) Gerakan pada sendi siku
a) Meminta pasien untuk melakukan gerakan pada
b) sendi siku yaitu: fleksi-ekstensi, pronasi-supinasi
c) Memperhatikan apakah gerakannya bebas, bebas
terbatas atau terbatas
3) Gerakan pada sendi tangan
a) Meminta pasien untuk melakukan gerakan pada
sendi tangan yaitu: fleksi-ekstensi,pronasi-supinasi
b) Memperhatikan apakah gerakannya bebas, bebas
terbatas atau terbatas
4) Gerakan jari – jari tangan
a) Meminta pasien untuk mengepalkan tangan,
abduksi-adduksi ibu jari
b) Memperhatikan apakah gerakannya bebas, bebas
terbatas atau terbatas
5) Gerakan pada sendi panggul
a) Meminta pasien untuk melakukan gerakan pada
sendi panggul yang meliputi: fleksi ekstensi, abduksi-
ekstensi, endorotasi-eksorotasi
b) Memperhatikan apakah gerakannya bebas,bebas
terbatas atau terbatas
6) Gerakan pada sendi lutut
a) Meminta pasien untuk melakukan gerakan pada
sendi lutut yang meliputi: fleksi-ekstensi, endorotasi-
eksorotasi
b) Memperhatikan apakah gerakannya bebas, bebas
terbatas atau terbatas
7) Gerakan pada sendi kaki
a) Meminta pasien untuk melakukan gerakan pada
sendi kaki yang meliputi: dorsofleksi-plantar fleksi,
inverse, eversi
b) Memperhatikan apakah gerakannya bebas,bebas
terbatas atau terbatas
c. Penilaian tonus otot
1) Memeriksa tonus otot
a) Pemeriksa menggerakkan sendi bahu seperti
abduksi-adduksi dan elevasi, kemudian merasakan
adanya tahanan pada m. deltoideus. Nilailah tahanan
tersebut apakah normal, meningkat atau menurun
b) Tonus yang meningkat berarti bahwa pemeriksa
mendapat kesulitan untuk menggerakkan sendi
bahu. Jika tonus otot hilang, maka pemeriksa tidak
merasakan tahanan.
2) Memeriksa tonus pada lengan atas
a) Pemeriksa menggerakkan sendi siku secara pasif,
yaitu fleksi dan ekstensi berulang ulang dan
merasakan adanya tahanan pada otot otot dilengan
atas dan nilailah tahanan tersebut apakah normal,
meningkat atau menurun
b) Jika tonus meningkat, maka pemeriksa mendapat
kesulitan untuk memfleksikan dan mengekstensikan
lengan. Jika tomus otot hilang, maka pemeriksa tidak
merasakan tahanan
3) Memeriksa tonus otot pada lengan bawah
Pemeriksa menggerakkan tangan pasien secara pasif
(pronasi-supinasi) dan merasakan adanya tahanan otot
otot di lengan bawah dan nilailah tahanan tersebut
apakah normal, meningkat atau menurun
4) Memeriksa tonus otot pada tangan
Pemeriksa memfleksikan dan mengekstensikan jari jari
tangan pasien (menggenggam dan membuka) dan
merasakan adakah tahanan pada otot tangan, apakah
normal, meningkat atau menurun.
5) Memeriksa tonus otot pada pinggul
Pemeriksa memfleksikan dan mengekstensikan kaki
pasien pada articulation coxedan merasakan tahan pada
otot otot pinggul, apakah normal, meningkat atau
menurun.
6) Memeriksa tonus pada paha
Pemeriksa memfleksikan dan mngekstensikan kaki
pasien pada sendi lutut dan merasakan tahan pada otot
pada ( m. quadriceps femoris), apakah normal,
meningkat atau menurun
7) Memeriksa tonus pada betis
Pemeriksa melakukan dorsofleksi dan plantar-fleksi
secara pasif pada kaki pasien dan merasakan adanya
tahanan pada otot betis (m. gastrocnemius), apakah
norma, meningkat atau menurun
8) Memeriksa tonus otot pada kaki
Pemeriksa memfleksikan dan mengekstensikan jari kaki
pasien dan merasakan adanya tahanan pada otot kaki
(dorsum dan plantar pedis)
d. Pemeriksaan Trofi Otot
1) Inspeksi
a) Memperhatikan bentuk dan ukuran otot, baik masing
masing atau sekelompok otot, adanya gerakan
abnormal, adanya kontraktur dan deformitas
b) Memperhatikan apakah otot tampak normal (eutrofi),
membesar (hipertrofi) atau tampak kecil (atrofi)
c) Membandingkan kanan dan kiri
2) Pengukuran
Bila terdapat asimetri, maka pengukuran kelompok otot
yang sama harus dilakukan, meliputi panjang otot dan
lingkaran otot. Patokan untuk mengukur lingkaran
anggota gerak kedua sisi harus diambil menurut
bangunan anggota gerak yang sama, misalnya 10cm
diatas olektranon
3) Palpasi
Otot normal akan terasa kenyal pada palpasi, otot yang
mengalami kumpulan Lower Motor Neuron (LMN) akan
lembek, kendor dan konturnya hilang. periksalah bentuk
otot pada otot bahu, lengan atas, lengan bawah tangan,
panggul, paha, betis dan kaki
e. Pemeriksaan Kekuatan Ekstermitas
1) Otot bahu
a) Meminta pasien untuk melakukan elevasi
(mengangkat tangan kemudian tangan pemeriksa
menahannya).
b) Meminta pasien untuk melakukan abduksi kemudian
tangan pemeriksa
2) Otot lengan
a) Meminta pasien untuk melakukan fleksi pada sendi
siku kemudian tangan pemeriksa ini terutama
menilai kekuatan otot bisep dan brachioradialis
b) Meminta pasien untuk melakukan ekstensi pada
sendi siku
c) Kemudian tangan pemeriksa menahannya.
Pemeriksaan ini terutama menilai otot trisep
4. Memberi tahu pasien bahwa pengkajian fungsi motorik telah
selesai, serta mempersilahkan pasien untuk beristirahat
sebelum meninggallkan pasien
5. Melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
6. Mendokumentasikan. Derajat tenaga otot ditetapkan sebagai
berikut:
0 : Jika tidak timbul kontraksi otot
1 : Jika terdapat sedikit kontraksi otot
2 : Jika tidak dapat melawan gravitasi
3 : Jika dapat melawan gravitasi tanpa penahanan
4 : Jika dapat melawan gravitasi dengan penahanan sedang
5 : Jika dapat melawan gravitasi secara penuh

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Khusus

Anda mungkin juga menyukai