Disusun Oleh :
GAMATARI SUBPRABA PURNAMA SARI
SN202010
(Core Problem)
Fitria Nita. (2017). Prinsip Dasar dan Aplikasi Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Fitria Nita. Dkk. (2017). Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial.
Jakarta: Salemba Medika.
Herdman, T.H. (2017). International Diagnosis Keperawatan. Buku Kedokteran.
Jakarta: EGC.
http://www.jurnas.com/news/10188/Penderita_Gangguan_Jiwa_Meningkat_Tiap
_Tahunnya/1/Sosial_Budaya/Kesehatan .editor: Wibisono. B. K. 2017.
Keliat, B.A. (2017). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CNHM(basic
course). Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.
Keliat, B.A. (2017). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN(basic
course). Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Kusumawati, F. (2017). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Townsend, M.C. (2017). Essential Of \Psychitric Mental Health Nursing.
Philadelphia: Davis Company
Wilkinson A. (2017). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Buku Kedokteran : EGC
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
HARGA DIRI RENDAH
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Klien kelihatan sering menyendiri
b. Klien mengatakan malu dan tak berguna
c. Klien sering mengatakan dirinya tidak mampu melakukan sesuatu,
d. Klien lebih banyak diam,
e. Selama berkomunikasi kontak mata kurang
2. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
Fase Kerja :
“H apa saja kemampuan yang P miliki?bagus apa lagi? Saya buat daftarnya ya!
Apa pula kegiatan rumah tangga yang bisa P lakukan? Bagaimana dengan
merapikan kamar?” “Menyapu? Mencuci piring dan seterusnya. Wah bagus
sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang P miliki!”
P dari lima kegiatan/kemampuan ini yang masih dapat dikerjakan di rumah sakit?
(mis. Ada tiga yang masih dapat dilakukan). Bagus sekali, ada kegiatan yang
masih bisa di kerjakan di rumah sakit ini.”
“Sekarang, coba P pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan dirumah sakit
ini. Baik nomor satu merapikan tempat tidur? Kalau begitu bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapikan tempat tidur P. Mari kita lihat tempat tidur P!
Coba lihat sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus! Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita balik.
Nah sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus!
Sekarang sebelah kaki tarik dan masukan. Sekarang ambil bantal, rapikan dan
letakkan sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut! Bagus!”
“P sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali. coba perhatikan
bedakan dengan sebelum di rapikan! Bagus!”
“Coba P lakukan dan jangan lupa memberi tanda di kertas daftar kegiatan, tulis
M (mandiri) kalau P melakukan tanpa disuruh, ditulis B (bantuan) kalau P
melakukan dengan di bantu, dan tulis T (tidak) kalau P tidak melakukan kegiatan
(perawat akan memberi kertas berisi daftar kegiatan harian).”
Fase Terminasi :
“Bagaimana perasaan P setelah kita berbicara, dan latihan merapikan tempat
tidur?” “Ya, P ternyata memiliki banyak kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini. Salah satunya merapikan tempat tidur yang sudah P praktikkan
dengan baik sekali. Nah, kemampuan ini juga dapat dilakukan dirumah setelah
pulang. Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. P mau berapa kali
sehari merapikan tempat tidur?”
“Bagus, yaitu pagi jam berapa? Lalu sehabis istirahat jam empat sore.”
“Besok kita latihan lagi kemampuan yang ke dua. P masih ingat kegiataan apa
lagi yang masih bisa dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat tidur? Ya
bagus cuci piring,.. kalau begitu kita akan latihan cuci piring besok jam 8 pagi di
dapur ruangan ini sehabis sarapan pagi. Sampai jumpa ya!”
Fase Kerja :
“P, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dahulu perlengkapannya, yaitu
sabut /spons untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring dan
air untuk membilas, P dapat menggunakan air mengalir dari keran ini. Oh ya
jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa makanan.”
“Sekarang saya perlihat kan dulu caranya. Setelah itu semua perlengkapan semua
tersedia P ambil satu piring kotor, lalu buang dulu sisa kotoran yang ada di piring
tersebut ke tempat sampah. Kemuadian P bersihkan piring tersebut dengan
menggunakan sabut/spons sudah di berikan sabun cuci piring. Setelah disabuni,
bilas dengan air bersih sampai tidak ada lagi busa sabun di piring. Tersebut.
Setelah itu P mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah
tersedia di dapur. Nah selesai...!”
“Sekarang coba P melakukannya.”.
“Bagus sekali P dapat mempraktikan cuci piring dengan baik! Sekarang di lap
tangannya!!”
Fase Terminasi :
“Bagaimana perasaan P setelah latihan cuci piring?”
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring dilakukan dalam kegiatan sehari-hari.”
“P, mau berapa kali mencuci piring? Mencuci piring 3 kali setelah makan .”
“Besok kita akan latihan kemampuan ke tiga, setelah merapikan tempat tidur dan
mencuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan
mengepel.”
“Mau jam berapa? Mau seperti sekarang? Sampai jumpa!”
Fase Kerja :
“Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah P?”
“Ya memang benar sekali pak/bu, P itu memenag terlihat tidak percaya diri
sering menyalahkan dirinya sendiri. P sering mengatakan dirinya adalah paling
bodoh sedunia. Dengan kata lain, anak bapak/ibu mengalami masalah harga
diri rendah yang di tandai dengan munculnya pikiran-pikiran negatif terhadap
dirinya sendiri. Jika keadaannya terus menerus seperti itu, P dapat mengalami
masalah yang lebih berat lagi, semisal, P malu bertemu dengan orang lain dan
memilih untuk mengurung diri.”
“Sampai disini, bapak/ ibu mengerti tentang harga diri rendah? Bagus sekali
bapak/ibu sudah mengerti.”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah P dapat menjadi masalah yang serius,
kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk P.”
“Bapak/ ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki P? Ya benar dia juga
mengatakan hal yang sama. (jika sama dengan kemampuan yang di katakan
P)” “P telah berlatih dua kegiatan, yaitu merapikan tempat tidur dan mencuci
piring. P juga telah di berikan jadwal untuk kegiatan tersebut. Untuk itu bapak/
ibu perlu mengingatkan P untuk kegiatan tersebut sesuai jadwal. Jangan lupa
berikan pujian agar harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi contreng
pada jadwal kegiatannya. Selain itu, jika P sudah tidak lagi dirawat di rumah
sakit, bapak/ ibu tetap perlu memantau perkembangan P. Jika masalah harga
dirinya muncul dan tidak tertangani lagi, bapak/ ibu dapat membawa P ke
puskesmas.”
“Nah, bagaimana kalau kita praktikkan cara memberi pujian kepada P. Temui
P dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian seperti,
“bagus sekali P, kamu sudah semakin terampil mencuci piring!”
“Coba bapak/ ibu praktikan sekarang.”
Fase Terminasi :
“Bagaimana perasaan bapak/ ibu setelah percakapan kita ini?”
“Dapatkah bapak/ ibu jelaskan kembali masalah yang di hadapi P dan
bagaimana cara merawatnya?”
“Bagus sekali bapak/ ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah, setiap bapak/ ibu
mengunjungi P lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”
“Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi, untuk latihan cara memberikan
pujian langsung pada P?”
“Pukul berapa bapak/ ibu datang? Baik saya akan tunggu , sampai jumpa!”
Fase Kerja :
“Selamat pagi P, Bagaimana peraaan P hari ini? Hari ini saya datang bersama
orang tua P. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya orang tua P juga
ingin merawat P agar cepat sembuh.” ( kemudian anda berbicara kepada
keluarga sebagai berikut)
“Nah, pak/bu, sekarang bapak/ ibu bisa mempraktikkan apa yang sudah kita
lakukan dua hari yang lalu, yaitu memberi pujian terhadap anak bapak/ ibu.”
(perawat mengobservasi keluarga mempraktikan cara merawat pasien seperti
yang dilakukan pada pertemuan yang sebelumnya)
“Bagaimana perasaan P setelah berbincang-bincang dengan orang tua P?”
“Baiklah, sekarang perawat dan orang tua P ke ruang perawat dulu!” (perawat
dan keluarga meninggalkan pasien untuk terminasi dengan keluarga)
Fase Terminasi :
“Bagaimana perasaan bapak/ ibu setelah melakukan latihan tadi?”
“Mulai sekarang bapak/ ibu sudah dapat melakukan cara perawatan tadi pada
P.”
“Tiga hari lagi kita bertemu untuk mendiskusikan pengalaman bapak/ ibu
melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya
seperti yang sekarang ya?”
SP 3 keluarga: membuat perencanaan pulang bersama keluarga.
Fase Orientasi :
“Selamat pagi pak, bu,! karena hari ini P sudah boleh pulang, bagaimana kalau
membicarakan jadwal P selama di rumah? “
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu? Baik 30 menit saja, mari kita
bicarakan dikantor!”
Fase Kerja :
“Pak/Bu, ini jadwal P selama di rumah sakit. Coba diperhatikan. Apakah kira-
kira dapat dilaksanakan semua dirumah? Pak/bu jadwal yang telah di buat
selama P di rawat di rumah sakit tolong dilanjutkan di rumah, baik jadwal
kegiatan maupun jadwal minum obatnya.”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh P selama di rumah. Kalau misalnya P terus menerus
menyalahkan dirinya sendiri, menolak minum obat atau memperlihatkan
perilaku membahayakan orang lain segera kontrol ke rumah sakit ya!”
Fase Terminasi :
“Apa yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?ada yang belum jelas?”
“Ini jadwal kegiatan harian P untuk di bawa pulang. Kalau ada apa-apa
Bpk/Ibu boleh juga menghubungi kami! Silahkan selesaikan administrasinya!”