Anda di halaman 1dari 8

SOP ROM PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK

Agnadiva Putri Bhuwana

NIM. P1337420419012

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

DIII KEPERAWATAN BLORA

2021
A. Pengertian Stroke
Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang mengakibatkan gejala
gangguan serta bahkan kematian. Jenis stroke ada dua yaitu stroke iskemik, yang
disebabkan oleh trombus serebral (gumpalan darah yang terbentuk di dalam
pembuluh otak) dan stroke heromoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah di dalam otak.

B. Penyebab Stroke Non Hemoragik


a) Trombosis (bekuan cairan didalam pembuluh darah otak)
b) Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain yang terbentuk
dibagian luar otak dan mengalir ke otak)
c) Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)

C. Tanda dan Gejala Non Hemoragik


a) Kehilangan kemampuan berbicara secara tiba-tiba atau kesulitan
memahami perkataan
b) Kelemahan mendadak, mati rasa, kesemutan pada muka, kesemutan pada
lengan atau kaki
c) Sakit kepala hebat mendadak
d) Penurunan kesadaran
e) Kesulitan menelan atau adanya tersedak waktu makan atau minum

D. Faktor Resiko Stroke Non Hemoragik


a) Hipertensi
b) Penyakit kardiovaskuler
c) Kolesterol tinggi
d) Obesitas
e) Peningkatan hematocrit

E. Rehabilitasi Stroke Non Hemoragik


a) Perlu dukungan keluarga dan orang terdekat
b) Diet sehat dan seimbang
c) Konsultasikan dengan dokter, rumah sakit yang memiliki fasilitas
rehabilitasi pasca stroke
d) Melakukan latihan rom gerak pasif
F. Terapi ROM (Range Of Motion) Aktif Penderita Stroke Non Hemoragik

Latihan Rane of Motion merupakan salah satu bagian dari rehabilitasi mempunyai
peranan yang besar untuk mengembalikan kemampuan penderita untuk kembali
bergerak, memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sampai kembali bekerja.
(Nurbaeni, dkk, 2010). Berdasarkan buku Ferawati dkk., (2020) SOP ROM
sesuai berikut ini:

STANDART SOP RANGE OF MOTION (ROM)


OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian ROM aktif adalah latihan gerak isotonik
(terjadi kontraksi dan pergerakan otot) yang
dilakukan klien dengan menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai dengan rentang
geraknya yaitu normal.
Tujuan ROM  Meningkatkan atau mempertahankan
fleksibilitas dan kekuatan otot
 Mempertahankan fungsi jantung dan
pernafasan
 Mencegah kekakuan sendi
Manfaat ROM  Menentukan nilai kemampuan sendi, tulang, dan
otot dalam melakukan pergerakan
 Mencegah terjadinya kekakuan sendi
 Memperlancar sirkulasi darah

Persiapan Alat 1. Tempat tidur


2. Bantal
3. Balok drop food
4. Hanskoon

5. Jika pasien memilih duduk atur posisi nyaman


Persiapan Pasien 1. Menjelaskan tujuan pelaksanaan
dan Lingkungan
2. Menutup pintu dan jendela
3. Memasang tabir dan tirai
Gerakan- 1. Leher
Gerakan ROM a) Letakkan tangan kiri perawat di bawah kepala
pasien dan tangan kanan pada pipi/wajah pasien.
b) Lakukan gerakan:
o Rotasi: tundukkan kepala, putar ke kiri
dan ke kanan.
o Fleksi dan ekstensi: gerakkan kepala
menyentuh dada kemudian kepala sedikit
ditengadahkkan.
o Fleksi lateral: gerakkan kepala ke samping
kanan dan kiri hingga telinga dan bahu
hampir bersentuhan.
2. Bahu
a) Fleksi/Ekstensi
o Letakkan satu tangan perawat di atas siku
pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya.
o Angkat lengan pasien pada posisi awal.
o Lakukan gerakan mendekati tubuh.
b) Abduksi dan Adduksi
o Letakkan satu tangan perawat di atas
siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya.
o Gerakkan lengan pasien menjauh dari
tubuhnya ke arah perawat (ke arah
samping).
o Kembalikan ke posisi semula.
c) Rotasi Bahu
o Atur posisi lengan pasien menjauhi
dari tubuh (ke samping) dengan siku
menekuk.
o Letakkan satu tangan perawat di
lengan atas dekat siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan
lainnya.
o Lakukan rotasi bahu dengan lengan ke
bawah sampai menyentuh tempat
tidur.
o Kembalikan lengan ke posisi awal.
o Gerakkan lengan bawah ke belakang
sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas.
o Kembalikan ke posisi awal.
3. Siku
a) Fleksi dan Ekstensi
o Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dan telapak mengarah
ke tubuh pasien.
o Letakkan tangan perawat di atas siku
pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya
o Tekuk siku pasien sehingga tangan pasien
mendekat ke bahu.
o Lakukan dan kembalikan ke posisi
sebelumnya.

4. Lengan bawah
 Pronasi dan Supinasi
o Atur posisi lengan pasien dengan siku
menekuk/lurus.
o Letakkan satu tangan perawat pada
pergelangan tangan pasien dan pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya.
o Putar lengan bawah pasien ke arah kanan
atau kiri.
o Kembalikan ke posisi awal sebelum
dilakukan pronasi dan supinasi.

5. Pergelangan tangan
a) Fleksi dan Ekstensi
o Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk.
o Pegang tangan pasien dengan satu tangan
dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien.
o Tekuk tangan pasien ke depan sejauh
mungkin.

6. Jari-jari
a) Fleksi dan Ekstensi
o Pegang jari-jari tangan pasien dengan satu
tangan sementara tangan lain memegang
pergelangan.
o Bengkokkan (tekuk/fleksikan) jari-jari ke
bawah.
o Luruskan jari-jari (ekstensikan) kemudian
dorong ke belakang (hiperekstensikan).
o Gerakkan kesamping kiri kanan (Abduksi-
adduksikan).
o Kembalikan ke posisi awal.

7. Paha
a) Rotasi
o Letakkan satu tangan perawat pada
pergelangan kaki pasien dan satu tangan
yang lain di atas lutut pasien.
o Putar kaki ke arah pasien.

o Putar kaki ke arah pelaksana.

o Kembalikan ke posisi semula.

b) Abduksi dan Adduksi

o Letakkan satu tangan perawat di bawah


lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
o Angkat kaki pasien kurang lebih 8 cm dari
tempat tidur dan pertahankan posisi tetap
lurus. Gerakan kaki menjauhi badan
pasien atau ke samping ke arah perawat.
o Gerakkan kaki mendekati dan menjauhi
badan pasien.
o Kembalikan ke posisi semula.

8. Lutut
a) Fleksi dan Ekstensi
o Letakkan satu tangan di bawah lutut
pasien dan pegang tumit pasien dengan
tangan yang lain.
o Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal
paha.
o Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada
pasien sejauh mungkin dan semampu
pasien.
o Turunkan dan luruskan lutut dengan tetap
mengangkat kaki ke atas.
o Kembalikan ke posisi semula.

9. Pergelangan kaki

a) Fleksi dan Ekstensi

o Letakkan satu tangan pada telapak kaki


pasien dan satu tangan yang lain di atas
pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan
rileks.
o Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari
kaki ke arah dada atau ke bagian atas
tubuh pasien.
o Kembalikan ke posisi awal.

o Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada


pasien. Jari dan telapak kaki diarahkan ke
bawah.

b) Infersi dan Efersi

o Pegang separuh bagian atas kaki pasien


dengan tangan kita (pelaksana) dan
pegang pergelangan kaki pasien dengan
tangan satunya.
o Putar kaki dengan arah ke dalam sehingga
telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
o Kembalikan ke posisi semula.

o Putar kaki keluar sehingga bagian telapak


kaki menjauhi kaki yang lain.

10. Jari-jari
a) Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
o Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu
tangan sementara tangan lain memegang
kaki.
o Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke
bawah.
o Luruskan jari-jari kemudian dorong ke
belakang.
o Gerakan ke samping kiri kanan (Abduksi-
adduksikan).
o Kembalikan ke posisi awal.

o Observasi perubahan yang terjadi. Misal,


rentang gerak, dan adanya kekakuan
sendi.

Evaluasi Respon
a) Respon verbal: klien mengatakan tidak kaku lagi
b) Respon non verbal: klien tidak terlihat sulit untuk
menggerakkan sisi tubuhnya yang kaku

Anda mungkin juga menyukai