Disusun Oleh :
NIM: SN162051
Disusun oleh
EMILIANA WEA DHATO
NIM: SN162051
1
INTERPRETASI ASAM BASA
A. IDENTITAS KLIEN
2
2. Analisa Kasus
Pasien Tn.S usia 55 tahun, dengan diagnosa medis CHF, kesadaran
somnolent, GCS E4V3M5, pasien tampak lemah. Riwayat sekarang
pasien tampak sesak, terpasang O2 masker non rebreting 8 liter per
menit, SPO2 96%, dan hasil TTV; TD : 140/90 mmHg, N: 120
x/menit, S: 36,5°C, RR: 28 x/menit. Pada pasien dengan hasil BGA
alkkaliosis respiratori perubahan primer yang terjadi adalah
meningkatnya PH yang disertai dengan menurunnya PCO2. Kondisi
ini sering terjadi pada keadaan hiperventilasi, sehingga banyak CO2
yang dilepaskan melalui ekspirasi. Penting bagi dokter untuk
menentukan penyebab hiperventilasi tersebut apakah akibat hipoksia
arteri atau kelainan paru-paru, dengan memeriksa PaO2. Penyebab
hiperventilasi lain diantaranya adalah nyeri hebat, cemas, dan
iatrogenik akibat ventilator. Orlando Regional Healthcare.(
Interpretation of Arterial Blood Gas. Orlando Regional Healthcare.
2004).
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana
jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi
kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal
ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna
menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh
atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal.Jantung hanya
mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot
jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat.Sebagai
akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam.
Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ
tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh
klien menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010).
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu keadaan
patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
3
jaringan dan/ kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian
volume diastolik secara abnormal (Mansjoer dan Triyanti, 2007).
Dari hasil agd alkalosis respiratorik yang terjadi adalah
menurunnnya PCO2 sehingga PH meningkat. Kondisi ini sering terjadi
pada keadaan hiperventilasi sehingga banyak CO2 yang dilepaskan
melalui ekspirasi.