HALAMAN PENGESAHAN
Telah disahkan “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Ny. S Dengan Diagnosa Medis STEMI Di Ruang IGD RS PKU
Muhammadyah Wonosari” guna memenuhi tugas Stase Keperawatan
Gawat Darurat program pendidikan profesi Ners STIKes Surya Global
Yogyakarta tahun 2022
Mahasiswa
Cerel Fransisco
Mengetahui,
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses
keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun rencana
keperawatan (Potter & Perry, 2010).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah
status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses
pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan
pasien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan
komunikasi (Dinarti & Muryanti, 2017)
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan.
Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan
melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya
(Padila, 2012).
Menurut Setiadi (2012) dalam buku Konsep & penulisan
Asuhan Keperawatan, Tahap evaluasi adalah perbandingan yang
sistematis dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan
dengan melibatkan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan pasien dalam
mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap
perencanaan (Setiadi, 2012).
Menurut (Asmadi, 2008)Terdapat 2 jenis evaluasi :
a. Evaluasi formatif (Proses)
Evaluasi formatif berfokus pada aktifitas proses
keperawatan dan hasil tindakan keperawatan. Evaluasi ini
dilakukan segera setelah perawat mengimplementasikan
rencana keperawatan guna menilai keefektifan tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini meliputi 4
komponen yang dikenal dengan istilah SOPA, yakni subjektif
(data keluhan pasien), objektif (data hasil pemeriksaan),
analisis data (perbandingan data dengan teori), dan
perencanaan.
b. Evaluasi sumatif (hasil)
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah
semua aktifitas proses keperawatan selesai dilakukan. Evaluasi
sumatif ini bertujuan menilai dan memonitor kualitas asuhan
keperawatan yang telah diberikan. Metode yang dapat
digunakan pada evaluasi jenis ini adalah melakukan
wawancara pada akhir pelayanan, menanyakan respon pasien
dan keluarga terkai pelayanan keperawatan, mengadakan
pertemuan pada akhir layanan.
DAFTAR PUSTAKA
Identitas Klien
Nama : Ny. S Alamat : Ngrandu, RT 01, Nglipar
Usia : 51 Tahun Tanggal Masuk : 13 Juli 2022
Jenis Kelamnin: Perempuan No. RM : 0594xx
Agama : Islam Daignosa Medis : STEMI
Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan lemas, pusing, mual
Pengkajian Primer
Air Way Jalan napas paten, tidak terdapat sumbatan jalan napas, tidak terdapat suara napas
tambahan,
Breathing Tidak terdapat otot bantu napas, bunyi napas vesikuler, SPO2 94%, RR: 20x/menit
Pengkajian Sekunder
Allergies Pasien mengatakan tidak ada alergi obat maupun alergi makanan
Event Pasien mengatakan sejak siang merasakan lemas dan mual, pasien mengatakan mungkin
kecapekan setelah ada acara rewangan tetangga dan pasien memilih istirahat, dan setelah
sholat ashar pasien merasakan badannya semakin tidak enak dan muntah-muntah, setelah
itu pasien dibawa ke RS PKU.
Pengkajian Head To Toe
Kepala Inspeksi : kulit kepala pasien bersih, tidak ada luka dan tidak ada benjolan, mata kanan
dan dan kiri simetris, konjungtiva anemis, telinga kanan dan kiri simetris, tidak
menggunakan alat bantu dengar, tidak terdapat lesi ada hidung, tidak ada sumbatan pada
hidug, tidak terdapat pembesaran polip. Mulut bersih, bibir bersih, tidak terdapat
skomatis. Gigi bersih, berwarna putih agak kekuningan. Lidah berwaran merah muda,
tidak terdapat skomatis, tidak terdapat nyeri telan.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan
Leher Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat luka,
lesi, maupun jejas, tidak terdapat gangguan menelan
Palpasi : tidak teraba benjolan dan nyeri tekan
Thorak Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak terdapat otot bantu pernapasan, tidak terdapat luka
ataupun kebiruan pada dada pasien
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi: terdapat suara sonor pada paru dan pekak pada jantung
Auskultasi: suara napas vesikule, terdapat bunyi jantung S1 dan S2 reguler
Abdomen Inspeksi: bentuk simetrs, tidak terdapat luka/lesi, tidak terdapat asites
Auskultasi: terdapat bising usus 11x/menit
Perkusi: timpani
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
Genitalia Pasien berjeis kelamin perempuan dan tidak terpasang urin kateter
Ekstremitas Atas:
Pasien mampu mengangkat tangan kanan dan kiri, melakukan fleksi dan ekstensi, dan
tidak ada nyeri, dan mampun menahan gravitasi
Bawah:
Pasien mampu mengangkat kaki kanan dan kiri, melakukan fleksi dan ekstensi, dan
mampu menahan gravitasi
5 5
5 5
Kimia klinik
Cretinin 1,2 0,6-1,3 mg/dl Rendah
GDS 373 70-140 mg/dl Tinggi
Ureum 23,3 17-43 mg/dl Normal
Trigliserida 991 P= 40-160 mg/dl L= 35- Tinggi
135 mg/dl
ALT 20 5-35 U/L Normal
AST 23,3 5-35 U/L Normal
Pemeriksaan Rontgen
sistem tulang intact
pleural space tak melebar
coakan bronchovasculer normal
trachea ditengah
sinus costofenicus dektsta dan sinistra lancip
diafragma dekstra et sinistra, licin, tidak melebar
CTR>0,5, konfigurasi normal
Hasil : Kardiomegali
Pemeriksaan EKG
Hasil : elevasi segmen ST
Terapi Medis
ANALISA DATA
Symptom Etiologi Problem
DS: Perubahan frekuensi jantung Resiko penurunan curah
- Pasien mengatakan jantung
lemas, pusing, mual dan (SDKI D.0011)
muntah
- Pasien mengatakan
memiliki riwayat
diabetes
- Memiliki riwayat
tekanan darah tinggi
DO:
- Keadaan umum pasien
lemah
- TD: 87/60mmHg
- N: 54x/mnt
- Trigliseride 991mg/dl
- GDS: 373 mg/dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Prioritas
1 19 Juli 2022 Resiko penurunan curah jantung berhubungan 1
00.30 dengan perubahan frekuensi jantung Pasien
mengatakan lemas, pusing, mual dan muntah,
Pasien mengatakan memiliki riwayat diabetes,
Memiliki riwayat tekanan darah tinggi, Keadaan
umum pasien lemah, TD: 87/60mmHg, N:
54x/mnt, Trigliseride 991mg/dl, GDS: 373 mg/dl
PROGRAM PENIDIKAN PROFESI NERS
STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
INTERVENSI KEPERAWATAN
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian obat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
1 Resiko penurunan curah 19 Juli 2022 - Mengecek tekanan darah S:
jantung berhubungan 00.30 - Pasien mengatakan masih lemas
dengan perubahan - Memberikan oksigen untuk mempertahankan - Pasien tampak lebih tenang
frekuensi jantung Pasien saturasi oksigen O:
mengatakan lemas, - TD: 132.78
pusing, mual dan - Mengecek tekanan darah pasien
- SPO2: 96%
muntah, Pasien 00.45 - Memposisikan pasien semi-fowler
mengatakan memiliki - N: 65x/menit
- Memasang infus dan memberikan cairan - Pasien tampak lemas
riwayat diabetes,
Memiliki riwayat NaCl drip 250cc melalui intravena A: Masalah belum teratasi
tekanan darah tinggi, - Mengambil sampel darah intravena P:
Keadaan umum pasien - Memberikan obat ketorolac 10 mg ranitidine- Lanjutkan intervensi dibangsal
lemah, TD: 50 mg, Atropine sulfat 0,5 mg melalui - Monitor tekanan darah
87/60mmHg, N: intravena - Identifikasi tanda/gejala primer
54x/mnt, Trigliseride - Mengecek GDS pasien (373mg/dl) penurunan curah jantung
991mg/dl, GDS: 373
- Novorapid 7 ui melalui intravena
mg/dl - Identifikasi tanda/gejala sekunder
- Clopidogrel 300mg melalui oral
penurunan curah jantung
01.30 - Melakukan EKG
- Memasang Bedside monitor - Monitor saturasi oksigen
- Memantau TTV pasien
- Memberikan pasien obat Atropine sulfat 0,5
01.45
mg
- Memberikan pasien obat acetylsalicylic acid
320mg, atorvastatin 40 mg, fenofibrate 300
mg, isorbide dinitrate 5 mg, fasorbit 5 mg
02.00
melalui oral
- Mengecek GDS pasien (172 mg/dl)
- Memberikan pasien fasorbit 0,5mg/jam,
05.00 insulin 0,5mg/jam melalui intravena
- Mengecek TTV pasien
- Pasien mengatakan kepala sakit
- Memberikan pasien obat Atropine sulfat 0,25
06.30
mg melalui intravena
- Memberikan terapi relaksasi latihan
pernafasan untuk mengurangi stress
- Memberikan dukungan spiritual kepada
pasien berupa do’a kesembuhan
07.15 - Melakukan swab antigen
- Mengantar pasien ke ruang rontgent
ANALISA SINTESA TNDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Medis:
STEMI
Diagnosa Keperawatan:
Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung Pasien
mengatakan lemas, pusing, mual dan muntah, Pasien mengatakan memiliki riwayat
diabetes, Memiliki riwayat tekanan darah tinggi, Keadaan umum pasien lemah, TD:
87/60mmHg, N: 54x/mnt, Trigliseride 991mg/dl, GDS: 373 mg/dl
Tindakan Keperawatan:
- Mengecek TTV pasien
- Memberikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen