Anda di halaman 1dari 15

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN       :     Tn.A
INTERAKSI              :     I  (Fase perkenalan)
LINGKUNGAN        :     Duduk   Berhadapan 1 m Didepan ruang I suasana tenang.
DESKRIPSI               :     Klien memakai kaus biru tangan pendek celana biru pendek dan sendal jepit warna hitam
TUJUAN                    :     Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan  saling percaya antara K  dan  P
WAKTU                     :     Siang hari , Rabu 23 Desember 2019

Komunikasi Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat Pada


Rasional
Verbal Verbal Pada Klien Perawat
P :   Selamat pagi:    Kontak mata, Berharap klien dapat Salam merupakan salah satu cara
ahlan tersenyum   menatap menerima perkenalan memberi perhatian padaklien
klien

Perkenalan merupakan salah satu


:    Menatap perawat, Berdiri didepan cara untuk membina hubungan
K    :     Pagi ibu tersenyum melihat perawat Berharap klien dapat saling percaya.
ibu perawat menjawab pertanyan dengan
 :   Kontak mata, nada benar
pelan
 :   Perkenalkan mempersilahkan
nama saya Aan klien duduk,
dari medica mengulurkan tangan
seuramo barat
Tomohon akan
bertugas disini
Menyebutkan nama menandakan
selama 2 minggu.
kesediaan menerima hubungan
bisakah saya dengan baik
berbincang”denga
n anda untuk 15 K  :   Menatap Klienmengulurka
menit? Perawat n tangan, kontak
 Berharap klien dapat
K : Iya bu aan mata ada.
menjawab

 :   Bisakah  : Kontak mata, nada


Klien bicara keras
menyebutkan pelan
dan lancar,
nama anda? mempersilahkan tersenyum.
klien bicara.
:   Kontak mata singkat,
K    :     Saya “R”
sesekali berpaling,
. tertawa
P:   R sekarang :    Menatap klien Berharap klien dapat Menilai kemampuan mengingat.
ada      dimana? tersenyum, nada mengingat tempat ia berada.
pelan.  Perawat senang klien dapat
menjawab dengan baik

K: Di RS :   Kontak mata singkat Klien menggerak


– gerakan tangan
ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN                   :     Tn. A
INTERAKSI                          :     II ( fase kerja )
LINGKUNGAN                    :     Duduk berhadapan +1m  suasana tenang, siang hari.
DESKRIPSI                           :     Klien memakai celana jeans, kaos biru tua dan  sandal jepit warna hitam.
TUJUAN                                :     Klien dapat menyebutkan alasan Pertahankan hubungan saling percaya antara klien dan perawat.
WAKTU                                 :     Jumat, 27 desember 2019

Analisa
Analisa Berpusat Pada
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Berpusat Pada Rasional
Perawat
Klien
 : Hallo A, apa kabar, P   : Menatap klien    Berharap klien mua koperatif. Menyapa secara
selamat pagi. dan tersenyum ramah. Klien merasa akrab mengatakan
 : Baik ibu K   : Tersenyum, menatap  perawat percaya diri hubungan yang
akrab.
P   : Kontak mata        bicara jelas.
Evaluasi
kebersihan diri
klien
 :  Apakah A sudah   : Kontak mata, bicara jelas sambil Berharap klien mengingat
mandi ? menggerak - gerakan tangan. kebersihan diri. Bicara agak ragu
 :   Pertahankan kontak mata, ekspresi – ragu, kurang
serius. percaya diri.
K   : Bercerita   dengan
K: sudah bu serius,    sesekali      menatap
 perawat, kontak    mata
tajam,         tangan digerak
–         gerakan.
Klien Menggali
  :  A tampak sehat, kenapa P   : Pertahankan         kontak Berharap klien mau menjawab. mengungkapkan perasaan klien
A di rawat ditempat ini? mata,         dengan  ekspresi         se masalahnya untuk
K :  Iya mantri, saya ini sehat rius dengan bebas menimbulkan rasa
sekali, saya tidak empati
mengerti kenapa mama
saya membawa saya
disini padahal saya haya
latihan karate.
P :  Memangnya siapa yang
menyuruh R latihan
karate
Berharap klienterus bercerita Mencari tahu
penyebab klien
dapat melakukan
tindakan yang
dilakukannya.
K :  Saya latihan karate :   Menatap Perawat, bercerita dengan Klien Mencari tahu
karena saya mendengar wajah ekspresi dengan wajah menceritakan sejauh mana klien
suara/ bisikan ditelingah serius, sesekali tertawa. apa yang ia mengenali
yang menyuruh saya P  :   Mempertahan alami sehingga halusinasi yang ia
untuk latihan karate.          kan kontak mata sampai di RS dapatkan.
 :   Apakah A mengetahui
siapa yang menyuruh A?

K : Tidak bu
tapi       saya  :  Ekspresi wajah tenang, kontak mata Berharap klien Menatap
memang              mende tajam, bicara keras dan lancar. dapat menjawab pertanyaan perawat dan
ngar suara         itu   :  Bicara lembut, kontak mata, dan dan dapat mempercayai tersenyum.
hampir memegang pundak klien
setiap         malam
P  : Iya A
memang            siap? itu
dapat di           dengar Membantu klien
orang tapi       saya mengenali
perawat halusinasinya dan
tidak    mendengar  :  Bicara kuat dan cepat, dan memberikan
suara      tersebut. Jadi menggerakan tangannya saat Senang karena masukan
jika        A bercerita. diperhatikan. sederhana untuk
mendengar      suara meningkatkan
seperti itu       apa yang hubungan saling
A    lakukan? percaya.
K : Oh…,begitu ya    ibu
Memang         sewaktu    
                  mendengar
suara        itu
saya                       melak
ukan apa            yang ia
katakan.
P  :   Kalau begitu P  :  kontak mata Berharap klien dapat menerima Membantu klien
A    harus saran perawat untuk
bisa    mengatakan memutuskan atau
A  tidak mengontrol
mau   melakukan halusinasinya.
apa   yang
Adengar   atau A K   : Mengangguk  
bisa   berbincang dengan         dan menatap
perawat  ketika         perawat
A   mendengar                 
suara itu.
A     maukan…,               
  melakukannya? K   : Tersenyum dan
K : Baik mantri,         kembali ke
saya       mau         tempat tidur Tersenyum pada
perawat
P  : Kalau Terminasi yang
begitu              sampai disepakati dapat
jumpa             besok R membina saling
K : Iya mantri. percaya.
ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN                   :     Tn. A
INTERAKSI                        :     III ( fase terminasi )
LINGKUNGAN                    :     Perawat berhadapan dengan klien jarak + 1m suasana tenang.
DESKRIPSI                           :     Klien memakai kaos hitam bergambar, celana pendek berwarna biru.                        
TUJUAN                                :     Klien dapat memahami dan menerima perpisahan
WAKTU                                 :     Sore hari, pukul 15.00 Senin, 30 desember 2019

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal Pada Perawat Pada Klien
P :  Selamat  pagi A  :   Mendekati klien Berharap interaksi tetap Salam merupakan cara yang
Oh, selamat pagi berjalan lancar . dapat menjalin hubungan
mantri. K :  Menatap perawat dan yang akrab.
 :  Bagaimana kabar pagi tersenyum. Klien merasa dekat
ini”R“?:                       dengan perawat Menanyakan keadaan
Baik mantri, suster menunjukan sikap empati.
praktik disini sampai Berharap klien mau
kapan? mengerti
  :  Saya disini hanya 3 :  Menatap parawat,
hari, jadi besok ini tersenyum.
saya akan praktek
diruangan lain. jadi
saya harap R dapat Terminasi yang disepakati
melakukan apa yang dapat membina hubungan
mantra katakan :   Tersenyum, kontak saling percaya antara klien an
kemarin! masih ingat mata, berbicara dengan perawat
kan R? suara jelas dan nada
K   :                         Iya pelan.
mantri, saya mau
mantra, tapi juga
mantri ada waktu,
jangan lupa dating
disini.
P  :  Iya R.., sampai
jumpa…!

K :  Memegang perawat,
menatap dan tersenyum.
Klien merasa senang
dekat dengan P dan
menerima
perpisahan dengan
baik.

TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN

A.  Pengertian.
      Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari
perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.

B.    Jenis-jenis terapi modalitas.


      Ada berbagai macam terapi modalitas. Terapi-terapi modalitas tersebut adalah sbb
      1.   Psikoanalisa psikoterapi.
                        Terapi ini dikembangkan oleh Siqmund Freud, seorang dokter yang mengembangkan ‘talking cure’. Terapi ini didasarkan
pada keyakinan bahwa bila seorang terapis dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan klien menceritakan tentang masalah
pribadinya,perubahan perilaku dapat terjadi jika klien dapat menemukan kejajdian-kejadian yang disimpan di alam bawah sadarnya.
                        Tujuan psikoterapi adalah untuk :
            a.    Menurunkan rasa takut klien.
            b.   Mengembalikkan proses pikir yang luhur.
            c.    Membantu klien menghadapi realita.
            d.   Menurunkan kecemasan.
            e.    Memperbaiki komunikasi interpersonal.

      2.   Terapi modifikasi perilaku.


                            Terapi modifikasi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku dipelajari, dengan demikian perilaku yang tidak diinginkan atau
maladaptif dapat diubah menjadi perilaku yang diinginkanatau adaptif. Proses mengubah perilaku dengan terapi ini adalah dengan menggunakan teknik
yang disebut “conditioning” yaitu suatu proses dimana klien belajar mengubah perilakunya.
                Ada 3 cara melakukan conditioning yaitu :
                a.     Repprocal inhibition. Ini adalah cara mengurangi ansietas yang dirasakan dengan cara mengendalikan situasi yang dapat meredakan
ansietas yang dirasakan.
            b.   Positive conditioning. Yaitu upaya mengganti perilaku yang tidak diinginkan dengan perilaku yang diinginkan. Cara yang ditempuh
adalah dengan memberikan reward pada setiap perilaku yang diinginkandan tidak memberikan reward atau menghukum pada perilaku
yang tidak diinginkan.
            Experimental extinction. Yaitu upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara tidak memberikan reward berulang-ulang.
      3.   Terapi kelompok.
                        Terapi kelompok adalah bentuk terapi modalitasyang didasarkan pada pembelajaran hubungan interpersonal. Klien mengalami
konflik yang bersumber dari intrapersonal maupun interpersonal. Dengan bergabung dalam kelompok, klien dapat saling bertukar
pikiran dan pengalamannya dan mengembangkan pola perilaku yang baru.
            Tujuan terapi aktivitas kelompok adalah :
erapeutik :    
                  -     Meningkatkan kesadaran klien terhadap reaksi emosi dan tindakan defensif
ningkatkan identitas diri.
ehabilitasi :    
ngkatkan keterampilan sosial dan ekspresi diri.
ngkatkan kemampuan memecahkan masalah.
      4.   Terapi keluarga.
                        Terapi keluarga difokuskan secara total terhadap seluruh anggota keluarga.
            Tujuan terapi keluarga adalah :
            a.    Menurunkan konflik dan kecemasan keluarga.
            b.   Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis.
            c.    Mengembangkan hubungan peran yang sesuai.
            d.   Membantu keluarga menghadapi tekanan baik dari dalam maupun dari luar anggota keluarga.
            Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat perkembangan anggota keluarga.
      5.   Terapi rehabilitasi.
                                        Program rehabilitasi dapat digunakan sejalan dengan terapi modalitas lain atau berdiri sendiri. Terapi ini terdiri dari
terapi rekreasi, terapi gerak, dan terapi musik yang masing-masing mempunyai tujuan khusus. Okupasi terapi adalah suatu ilmu dan
seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan tugas terpilih yang telah ditentukan, dengan maksud
mempermudah belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan.
      6.   Terapi psikodrama.
            a. Psikodrama menggunakan struktur masalah emosi atau pengalaman klien dalam suatu drama.drama ini memberi kesempatan pada
klien unuk menyadari perasaan, pikiran, dan perilakunya yang mempengaruhi orang lain. Spontanitas dalam kelompoksebuah
isu/masalah yang akan dibahas kemudian disepakati pemerannya.
            b.         Rancangan dan penyajian drama.
            c. Diskusikan tentang pendapat masing-masing anggota kelompok tentang peran yang ditampilkan. Terapis berusaha mengarahkan
diskusi pada penyelesaian masalah.
      7.   Terapi lingkungan

PERAN PERAWAT DALAM TERAPI MODALITAS.

      1.   Sebagai pelaksana.
      Peran perawat memberikan asuhan langsung kepada klien mengenai kegiatan yang dilaksanakan diruangan. Seperti kegiatan sehari-
hari, memimpin klien membersihkan ruangan atau halaman, mengajarkan cara berpakaian, mandi, dan kegiatan lain yang sudah
terjadwalkan.

      2.   Sebagai pendidik.
      Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan terapi modalitas dalam berbagai kegiatan adalah aspek pendidikan,
karena perubahan tingakh laku adalah sasaran dalam terapi tersebut. Perawat juga memberikan pengetahuan kepada klien agar mampu
memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan baik minat serta hobinya.
      3.   Sebagai pengelola.
      4.   Mengelompokkan klien sesuai dengan masalah atau kondisi klien, mis : klien kronis, akut, gangguan berhubungan,dll.
      5.   Menentukan tujuan dan sasaran dari setiap kegiatan sesuai dengan masalah dan latar belakang klien.
      6.   Memilih jenis kegiatan yang sesuai. Dalam hal ini klien dapat dilibatkan untuk menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan.
      7.   Sebagai peneliti.
        Sebagai peneliti perawat dapat melakukan evaluasi keberhasilan program terapi. Evaluasi dilakukan untuk menilai perkembangan
klien secara kontinyu dan teratur, baik setelah kegiatan maupun perkembangan sehari-hari dari klien. Evaluasi ini berguna untuk
mengetahui efek terapi kegiatan yang telah dilakukan. Efek terapi kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria pasien kepada
tim seleksi.

Anda mungkin juga menyukai