Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Tn.L


Nama Mahasiswa : Nurul Vibrianita
Status Interaksi P-K : Pertemuan Ke-10, SP 2 Halusinasi
Tanggal : 28 Juli 2022
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berdampingan, lingkungan tenang
Jam : 10.30 – 10.45 WIB
Ruangan : Arimbi
Deskripsi Klien : Klien tampak tenang, kooperatif, dan ada kontak mata. Klien menyangkal adanya . Klien juga mampu menyebutkan cara
untuk mengendalikan halusinasinya yaitu dengan menghardik dan meminum obat
Tujuan :
a. Klien mau mengungkapkan perasaan tentang halusinasinya.
b. Klien dapat mengendalikan halusinasinya dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Komunikasi Verbal Komunikasi non-verbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat pada klien Rasional
perawat
P : Assalamu’alaikum Bapak P : Tersnyum, kontak mata +, P: Perawat bersikap ramah Salam terapeutik untuk
L salaman dalam menyapa klien dengan menghargai klien.
berjabat tangan
K : Senyum, kontak mata +, K: Klien merasa diperhatikan
menjabat tangan oleh perawat

K : Wa’alaikumsalam suster P : Tersenyum, kontak mata +, P: Perawat merasa senang


nurul. berjabat tangan
K: Klien senang
K : Senyum, kontak mata +,
berjabat tangan

P: Bagaimana perasaan bapak P : Kontak mata + P: Menanyakan perasaan klien Sebagai bentuk empati perawat
hari ini? terhadap kondisi klien
K: Tersenyum K: Klien merasa diperhatikan
kebutuhannya oleh perawat

P: Perawat berpikir klien siap


K: Baik suster. P: Kontak mata untuk diajak interaksi K: Klien bisa mengikuti
interaksi dengan optimal
K: Tersenyum
P : bapak L, bagaimana kalau P : Tersenyum, kontak mata + P: Perawat melakukan kontrak Perawat melakukan kontrak
kita ngobrol-ngobrol sebentar agar klien kooperatif dengan klien agar klien mau
selama 15 menit? Kita akan K : Mendengarkan, kontak mata bekerjasama.
ngobrol-ngobrol tentang cara + K: Klien mempunyai
lain untuk mengendalikan gambaran tentang topik yang
halusinasi. Tempatnya disini akan didiskusikan
saja. Apa Bapak L bersedia?

K: Iya suster.

P : Tersenyum, kontak mata + P: Berharap klien kooperatif


K : Menyetujui dengan senang,
menganggukkan kepala
K: Klien merasa diperhatikan
P: Coba bapak sebutkan, cara P : Kontak mata + P: Perawat menggali cara yang Evaluasi untuk mengetahui
yang bisa bapak lakukan jika telah digunakan klien untuk pengetahuan klien
suara-suara itu muncul? mengendalikan halusinasinya
Bagaimana caranya?

K : Diam, memperhatikan K: Klien berpikir cara yang


efektif untuk mengendalikan
P: Perawat berharap klien halusinasinya
K: Menghardik sus. Saya mampu memilih cara yang
menutup telinga dan bilang P: Melihat klien adaptif untuk mengendalikan
“pergi kamu suara palsu, saya halusinasinya
tidak mau dengar”

K: Klien mampu menyebutkan


K: menutup telinga cara untuk mengontrol
halusinasinya
P: Wah..Bagus bapak L. P: Kontak mata +, tersenyum P: Perawat menganalisa Reinforcement positif digunakan
Apakah cara itu berhasil? keefektifan cara yang untuk membangkitkan rasa
K: Kontak mata +, tersenyum digunakan klien percaya diri klien. Validasi
Klien: Klien menilai cara yang digunakan untuk menyamakan
ia gunakan persepsi antara klien dan
P: Montak mata + perawat
K: Iya sus.
P: Merasakan klien berhasil
K: Menganggukkan kepala, dengan cara yang dipilihnya
tersenyum
K: Klien merasa senang
P : bagaimana dengan minum P: kontak mata +, tersenyum P: Perawat menggali cara yang Evaluasi untuk mengetahui
obatnya pak?bapak telah digunakan klien untuk psikomotor klien
meminumnya teratur? K: kontak mata +, tersenyum mengendalikan halusinasinya
Apakah ada bedanya sebelum
minum obat dan sesudah
minum obat? K: Klien berpikir cara yang
P: kontak mata +, mengangguk- efektif untuk mengendalikan
K: obatnya diminum sus, angguk, tersenyum P: Perawat berharap klien halusinasinya
sehari dua kali pagi dan sore. mampu meminum obat teratur
Warnanya putih, orange, dan K: kontak mata + dan
merah.Ada bedanya, setelah
minum obat saya lebih
tenang.
K: Klien mampu menyebutkan
waktu minum obat,warna obat
P: Nah Bapak L ada cara lain P: Kontak mata + P: Perawat menjelaskan cara Menginformasikan kepada
lagi yang bisa bapak L coba lain pasien.
untuk mengendalikan suara- K: Tersenyum, kontak mata + K: Klien tertarik untuk
suara yang muncul? mendengarkan

K: Apa itu sus? P: Tersenyum, kontak mata +


K: Kontak mata +, kening P: Perawat merasa klien ingin
mengerut tahu cara lain
K: Klien penasaran

P: Caranya adalah dengan P: Kontak mata +, menjelaskan P: Perawat menjelaskan cara Memberikan pilihan cara efektif
ngobrol-ngobrol dengan lain yang bisa digunakan klien bagi klien untuk mengendalikan
orang lain, seperti sama K: Kontak mata +, halusinasinya
teman, atau sama suster. Saat mendengarkan K: Klien merasa tidak terlalu
bapak L mendengar suara- susah
suara itu, bapak L bisa
panggil orang di dekat bapak
L. Misalnya, Suster, tolong
saya, ajak ngobrol saya, saya
sedang mendengar suara-
suara itu.

K: O... Begitu ya suster. P: Tersenyum, kontak mata + P: Klien mempunyai cara lain
yang bisa digunakan untuk
mengendalikan halusinasinya
K: Menganggukkan kepala

K: Klien memahami
penjelasan perawat
P: bapak L dekat dengan P: kontak mata + P: perawat ingin tahu siapa Mengidentifikasi teman untuk
siapa disini? K: kontak mata + teman dekat dengan klien mengobrol
K: klien merasa diperhatikan
K: sering ngobrol dengan P: klien mempunyai teman
Bapak S P: tersenyum, mengangguk dekat untuk diajak berbincang
K: klien menunjuk Ibu Neni,
tersenyum
K: klien mempunyai teman
yang biasa diajak ngobrol
P: nah bapak L bisa meminta P: tersenyum, kontak mata+ P: Perawat mengevaluasi salah memberikan motivasi dan
bapak L untuk ngobrol K: kontak mata+, fokus satu cara menghindari mengevaluasi cara meminta
dengan bapak saat suara itu halusinasi yang telah diajarkan teman untuk diajak ngobrol yang
datang.coba praktekkan, P: kontak mata + diajarkan
bagaimana caranya K: kontak mata +
K: Klien berpikir cara yang
K: iya sus. Bapak L ngobrol P: Perawat berharap klien efektif untuk mengendalikan
yuk biar saya tidak mampu mempraktekkan cara halusinasinya
mendengar suara. yng diajarkan

K: Klien mampu
mempraktekkan cara yng
diajarkan
P: bagus sekali ya bapak L P: tersenyum, kontak mata+ P: Perawat menganalisa Memeberikan reinforcement
K: kontak mata + keefektifan cara yang positif
digunakan klien
P: tersenyum, Klien: Klien menilai cara yang
K: terima kasih ya sus K: tersenyum, ia gunakan

P: Merasakan klien berhasil


dengan cara yang dipilihnya

K: Klien merasa senang


P: Baiklah kalau begitu, P: Kontak mata +, tersenyum P: Perawat ingin mendapatkan Kontrak kegiatan dilakukan agar
suster rasa cukup dulu karena persetujuan klien klien mempunyai gambaran apa
sudah 15 menit. Bapak L bisa K: Kontak mata + yang akan dibicarakan dalam
mencoba cara yang sudah K: Klien mau untuk pertemuan selanjutnya
suster ajarkan. Nanti siang melakukan interaksi
kita ngobrol-ngobrol lagi dan berikutnya.
membuat jadwal agar bapak
L bisa melatihnya. Nanti jam
13.00 di tempat ini lagi
bagaimana? Apa bapak L
setuju?

K: Iya suster.
P: Kontak mata + P: Klien kooperatif
K: Menganggukkan kepala
K: Klien menyepakati kontrak
yang telah dibuat
P: Kalau begitu suster tinggal P: Kontak mata +, tersenyum P: Perawat bersikap sopan dan Diharapkan klien berespon baik
dulu ya. Assalamu’alaikum. K: Tersenyum ramah terhadap pertemuan tersebut
K: Perawat bersikap sopan
K: Iya suster. P: Kontak mata +, tersenyum
Wa’alaikumsalam. K: Tersenyum, kontak mata + P: Klien menghargai perawat
K: Klien percaya kepada
perawat

Kesan perawat:
Klien kooperatif. Klien sudah memiliki cara efektif untuk mengendalikan halusinasinya. Klien sudah mengenal secara kognitif dan psikomotor
cara mengontrol halusinasi, hanya klien masih perlu bimbingan dalam pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai