HELMET REMOVAL
Disusun Oleh :
WENI APRILIYA
SN201230
2020/2021
ANALISA SINTESA
A. Prinsip Tindakan
1. Pengertian
Helmet removal gawat darurat adalah melepas helm, pada keadaan gawat
darurat hal ini sangat berbahaya sehingga boleh dilakukan dengan indikasi ada
gangguan bernafas dan membutuhkan upaya resusitasi jantung paru. (Thompson,
2015).
2. Tujuan
a. Mengekspose leher dan kepala
b. Manajemen jalan nafas
c. Menghentikan perdarahan
3. Prosedur Tindakan
1) Fase Orientasi
Informed consent
Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
Posisi pasien terlentang dengan posisi leher segaris/anatomi
2) Persiapan lingkungan
Lingkungan aman dan nyaman
3) Fase Kerja
Letakkan masing-masing tangan pada helm dan jari-jari pada rahang
bawah. Posisi ini mencegah tergelincirnya helm bila tali pengikat lepas
Penolong kedua memotong atau melepaskan tali helm
Penolong kedua meletakkan satu tangan pada angulus mandibula
dengan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainya pada sisi lain.
Sementara tangan yang lain melakukan penekanan dibawah kepala pada
region oksipitalis
Penolong pertama melebarkan helm ke lateral untuk membebaskan
daun telinga dan secara hati-hati melepaskan helm
Penolong kedua tetap mempertahankan imobilisasi dari bawah untuk
menghindarkan menekuknya kepala.
Setelah helm terlepas imobilisasi kepala dengan meletakkan kedua
lengan bahwa penolong pada kepala dan telapak tangan pada bahu
pasien sampai dipasang neck collar.
4) Fase terminasi
Mengevaluasi tindakan
Menyampaikan rencana tindak lanjut
5) Penampilan selama tindakan
Ketelitian selama tindakan
Menjaga keamanan pasien
Menjaga keamanan perawat
B. Analisa Tindakan
Helmet Removal gawat darurat adalah melepas helm, pada keadaan gawat
darurat hal ini sangat berbahaya sehingga boleh dilakukan dengan indikasi ada
gangguan bernafas dan membutuhkan upaya Resusitasi Jantung Paru. Ketika masalah
pernafasan masih bagus harus ada prioritas tindakan lainnya. Indikasi pelepasan helm
di RS antara lain dimungkinkan cidera servikal spine, dimungkinkan cidera kepala,
upaya untuk mempertahankan stabilitas leher saat perpindahan
Indikasi pelepasan helm di pra hospital antara lain kegagalan helm beserta
talinya untuk agar kepala tetap aman, resiko kegagalan jalan nafas dan menutup
muka, terkuncinya penutup muka, mengganggu mempertahankan gerak pada
pemindahan penderita.
Beberapa hal yang harus dijaga, antara lain apabila helm berbentuk telur (egg
shaped) untuk menghindari tersangkut di telinga maka tehnik menarik helm keatas
penolong pertama dan kesamping. Apabila helm full face untuk menghindari
tersangkut di telinga maka tehniknya diawali dengan melepas kaca kemudian
mengangkat sisi bawah miring kedepan baru di ikuti penarikan dengan arah
berlawanan dari gerakan pertama. Sangat penting menjaga ketenangan dan
mengurangi gerak bagi semua penolong. Pertahankan stabilitas kepala dalam rangka
menjaga jalan nafas dan inline dari posisi, bila ada pakai penyangga leher (neck
collar).Perhatian utama ketika adanya paresthesia dan nyeri leher selama prosedur.
Persiapan yang harus dilakukan kepada pasien yaitu stabilkan posisi kepala,
anjurkan penderita tenang, sampaikan bila ada keluhan untuk segera menyampaikan,
misal nyeri dst, lepaskan kacamata dan anting telinga bila mungkin.
D. Daftar pustaka
Sunarto. 2020. Upaya Meningkatkan Kemampuan Melaksanakan Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan dengan Pendidikan Kesehatan Helmet Removal.
Jurnal Empathy, Volume 1, No 1