Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“TENTANG KEJANG DEMAM PADA ANAK”


DI RUANG ANAK RSUD. M.ZEIN PAINAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV


NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. ELIN DWI PUTRI, S. KEP
2. MONA RAHMADILLAH, S. KEP
3. NOFIA ROZI, S. KEP
4. RICHE SEPTRIO, S. KEP
5. SELVINA ZAHARA, S. KEP
6. SHERLY EVANDER, S. KEP
7. WAHYU RAHMADHANI, S. KEP
8. WIRA ANNISA, S. KEP
9. YUDI JASWAN, S. KEP
10. YOVI ANNISA, S. KEP

PROGRAM STUDI PROFESI NURSE


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2021

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. LATAR BELAKANG

Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak – anak
yang berusia dibawah 5 tahun, gejala – gejala yang timbul dapat bermacam – macam
tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam yang terjadi
pada anak adalah kejang umum .
Faktor resiko utama yang umum menimpa anak balita usia 3 bulan sampai 5 tahun
ini adalah demam tinggi. Bisa diakibatkan oleh infeksi ekstrakranial seperti ISPA,
radang telinga, campak, cacar air. Dalam keadaa ndemam, kenaikan suhu tubuh
0
sebesar 1 C pun bias mengakibatkan kenaikan metabolisme basal yang
mengakibatkan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan sebesar 10 – 15 % dan otaks
ebesar 20 %.
Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka anak akan kejang. Umumnya
kejang tidak akan menimbulkan dampak sisa jika kejang tersebut berlangsung kurang
dari 5 menit tetapi anak harus tetap mendapat penanganan agar tidak terjadi kejang
ulang yang biasanya lebih lama frekuensinya dari kejang pertama.
Timbulnya kejang pada anak akan menimbulkan berbagai masalah seperti resiko
cidera, resiko terjadinya aspirasi atau yang lebih fatal adalah lidah jatuh kebelakang
yang mengakibatkan obstruksi pada jalan nafas. Intervensi keperawatan utama adalah
menurunkan suhu badan yang tinggi atau meninggi untuk mencegah terjadinya kejang
demam pada anak. Agar perawatan berjalan lancar maka diperlukan kerjasama yang
baik dengan tim kesehatan yang lain, serta dengan melibatkan pasien dan keluarganya.
Hal in itidak menutup kemungkinan pasien dan keluarga pasien Ruang Anak RS.
M zein akan menjumpai keadaan kejang demam pada dirinya bahkan keluarga atau
orang lainnya. Sehingga menanamkan pengetahuan mengenai kejang demam ini akan
membantu untuk pasien dan keluarga untuk bias menangani secara cepat keadaan
yang tidak diketahui waktu munculnya.

B. Tujuan Intruksional Umum(TIU)


Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga pasien Ruang Anak RS. M Zein
Painan mengenai kejang demam pada anak

2
C. Tujuan Intruksional Khusus(TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan audien dapat :

a. Menyebutkan pengertian dari kejang demam

b. Menyebutkan tentang penyebab kejang demam

c. Menyebutkan tentang ciri-ciri kejang demam

d. Menjelaskan tentang penanganan secara tepat pada Kejang Demam

D. Materi Penyuluhan (terlampir)

a. Pengertian dari kejang demam

b. Penyebab kejang demam

c. Macam- macam kejang demam

d. Ciri- ciri kejang demam

e. Penanganan kejang demam

3
E. Sasaran : Ibu-ibu diruangan anak

F. Metode

 Ceramah
 Tanya jawab

G. Media
 Lembar balik
 Leaflet
H. Tempat
Tempat diadakan penyuluhan di Ruang Anak RSUD. M. Zein Painan
I. Waktu
Penyuluhan yang akan dilaksanakan pada tanggal 04 Mei 2021 hari Selasa jam 09.00 WIB.

J. Setting tempat

Keterangan:

: Moderator

: Fasilitator

: Pasien

: Presentator

: Observer
K. Pengorganisasian

Keterangan :

1.Pembimbing : 1. Ns. Putri Minas Sari, M.Kep

2. Ns. Dwi Christina Rahayu Ningrum,M.kep

3. Ns. Siti Nur Aisyah,M.kep

2.Presentator : Yovi Annisa,S.kep

3.Moderator : Wahyu Rahmadhani,S.kep

4.Fasilitator:

 Wira Anisa, S.kep

 Selvina Zahara, S.kep

 Riche Septrio,S.kep

 Elin Dwi Putri,S.kep

 Mona Rahmadhillah,S.kep

 Nofia Rozia,S.kep

 Yudi Jaswan,S.kep

5.Observer: Sherly Eander,S.kep


L. KegiatanPenyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. Pre interaksi
1. Interaksi 5 menit 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam.
2. Memperkenalkan
2. Memperhatikan dan
kelompok,
pembimbing. mendengarkan.
3. Memperhatikan dan
3. Menyampaikan tujuan
mendengarkan.
dari penyuluhan.

4. Kontrak waktu dan 4. Menjawab pertanyaan


bahasa

5. Menanyakan kepada 5. Menjawab


audiens mengenai pertanyaan.
pemahaman mereka
seputar kejang
demam

2. Fasekerja 15 1. Menanyakan 1. Beri reinforcement


menit pengertian
kejang demam 2. Mendengarkan dan
memberikn
2. Menyebutkan
kesempatan bertanya
penyebab kejang
demam
3. Mendengarkan
3. Menyebutkan tanda
dan penyebab kejang
demam 4. Mendengarkan

4. Menjelaskan ciri-
5. Mendengarkan
ciri kejang
demam
5. Peserta kesempatan
6. mendengarkan
untuk bertanya.
7. Peserta aktif untuk
6. Memberikan
bertanya
reinforcement positif
8. Menerima
atas pertanyaan yang
reinforcement positif
diajukan dan
yang diberikan.
menjawab pertanyaan
peserta.

3. Terminasi 10 1. Mengevaluasikembali 1. Menjawab


menit pada peserta tentang pertanyaan.
materi yang telah
diberikan,
2. Berikanreinforcement 2. Menerima
kepada peserta reinforcement
penyuluhan yang dapat positif yang
menjawab pertanyaan. diberikan.
3. Meminta ibu untuk 3. Memberikan
menyimpulkan hasil simpulan.
penyuluhan yang
telah disampaikan.
4. Menjawab salam.
4. Mengucapkan terima
kasih dan memberi
salam.

M. Evaluasi

1 Evaluasi Struktur.
- 90% ibu-ibu hadir di tempat penyuluhan.
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Anak
Rsud M.zein Painan hari Selasa tanggal 04 Mei 2021 pukul
09:00 wib
2 Evaluasi Proses.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu- ibu dapat :
- Seluruh ibu-ibu mengikuti penyuluhan
- Seluruh ibu-ibu hadir mengikuti penyuluhan.
- Ibu antusias terhadap materi penyuluhan.
- Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.

- Semua ibu-ibu di ruang anak mengikuti kegiatan penyuluhan


dari awal sampai akhir.

3 Evaluasi Hasil.
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan :

- Ibu-ibu memahami tentang materi yang telah diberikan dan


mengetahui tentang kejang demam
- Ibu-ibu mampu mengetahui pengertian kejang demam
- Ibu-ibu mampu menyebutkan penyebab kejang demam
- Ibu-ibu mampu menyebutkan ciri-ciri kejang demam
- Ibu-ibu mampu menyebutkan macam-macam kejang demam
- Ibu-ibu mampu mengetahui penanganan kejang demam.
LAMPIRA
N MATERI

A. Pengertian
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada
anak–anak yang berusia dibawah 5 tahun, gejala–gejala yang timbul dapat
bermacam–macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi
kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum.
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendada dan sementara
sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal danpelepasan listrik
serebral yang berlebihan (Betz & Sowden,2002).
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rectal diatas 380C) yang disebabkan oleh prosese
kstrakranium.
Jadi kejang demam adalah kenaikan suhutubuh yang menyebabkan
perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral yang
berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.

B. Penyebab
Kejang demam terjadi karena aktivitas listrik di otak terganggu
oleh suhu tubuh yang tinggi. Kejang demam dapat merupakan tanda
pertama penyakit. Sekalipun demam bukanlah satu-satunya penyebab
timbulnya kejang, namun kejang yang disebabkan oleh demam atau kejang
demam penyebab utamanya adalah demam akibat infeksi virus.
 Faktor keturunan
 Batuk pilek
 Radang tenggorokan
 Infeksi telinga
 Trauma saatlahir
 Trauma kepala
 Infeksi atau radang otak
 Tumor otak
 Perdarahan otak
 Kelainan bawaan pada otak atau susunan syaraf
pusat
 Gangguan metabolism dan elektrolit
 Reaksi alergi
 Keracunan obat atau bahan kimia

C. Macam-macam
Kejang demam dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kejang Demam Sederhana (KDS)
Jika kejang berlangsung kurang dari 15 menit (< 15 menit) bersifat
umum (kejang seluruh tubuh) dan tidak berulang dalam 24 jam
2. Kejang Demam Kompleks (KDK)
Jika kejang berlangsung lebih dari> 15 menit, atau fokal, & atau
multipel (≥ 2 x kejang dlm 24 jam)

D. Ciri-ciri
Terdapat 2 golongan kejang demam yaitu:
1. Kejang demam sederhana dengan kriteria:
a. Usia antara 6 bulan hingga 4 tahun
b. Serangan kejang hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit
c. Kejang bersifat umum (seluruh tubuh)
d. Kejang timbul dalam 16 jam pertama sesudah timbulnya
demam/panas tinggi. Pemeriksaan susunan syara fsebelum dan
sesudah kejang tidak menunjukan kelainan
e. Pemeriksaan rekam otak (EEG) yang dilakukan minimal 1 minggu
setelah suhu tubuh normal tidak menunjukan kelainan.
f. Frekuensi bangkitan kejang tidak lebih dari 4 kali dalam 1 tahun
2. Bila satu atau lebih criteria tersebut tidak terpenuhi atau timbulnya
kejang pada suhu yang lebih rendah, maka digolongkan dalam
epilepsi yang dicetuskan demam.

E. Penanganan
1.Saat kejang berlangsung:
a. Pertahankan sikap tenang
b. Baringkan anak ditempat yang aman agar tidak ada kemungkinan
jatuh dan jauhkan benda berbahaya yang ada disekitar anak.
c. Miringkan anak
d. Keluarkan sisa makanan seperi roti, permen dan sebagainya yang
mungkin ada di mulu tanak
e. Lepaskan pakaian/ikatan pada tubuh supaya anak bias bernafas
dengan leluasa.
f. Longgarkan pakaian disekitar kepala dan leher
g. Jangan menahan gerakan anak seperti memegang tangan dan kaki
yang terlalu kuat.
h. .Turunkan suhu tubuh segera dengan kompres air hangat ruam-
ruam kuku secara efektif:
- Sediakan air hangat dalam Waskom serta handuk kecil
- Letakkan handuk kecil yang sudah basah dan dingin terutama
pada daerah kepala, leher, dada, kedua ketiak dan lipat paha
kanan kiri.
- Handuk kecil disiapkan untuk menganti secara teratur dan
terus menerus mulai dari kepala, leher dan seterusnya.
2.Segera dibawa ke unit pelayanan kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

DewiPuspitasari, 2015, dalam http://dokumen.tips/documents/sap-


penanganan-anak-kejang-demam.html
Family Herbal, http://familyherbal.net/vitabumin-waspada-bahaya-
kejang-demam-anak/
http://doktersehat.com/mengatasi-step-stuip-kejang-demam-pada-
bayi-dan-balita

Anda mungkin juga menyukai