Anda di halaman 1dari 19

Anatomi

Fisiologi
Sistem
Reproduksi
Wanita
Oleh:
MERYANA BARUNG
NIM : C2114201125
Eksternal
• Mons pubis adalah penonjolan
berlemak di sebelah ventral
simfisis dan daerah supra pubis.
• Klitoris, sebesar kacang hijau dan
dapat mengeras dan tegang.
• Labia mayora, dua lipatan elastis
sebelah luar.
• Labia minora, dua lipatan kulit
sebelah dalam
• Vestibulum, dibatasi klitoris dan
perineum. Terdapat 4 muara:
introitus vagina, uretra, kelj.
Bartolini, kelj. skene kanan & kiri.
• Himen, lapisan tipis yang
menutupi sebagian besar dari
liang senggama.
• Perineum, area kulit antara
vagina dan anus
Internal
• Vagina, tabung penghubung introitus
vagina dan uterus, bentuk vagina
sebelah dalam berlipat-lipat disebut
rugae. Sebagai tempat jalan lahir
• Uterus, organ tebal, berotot, bentuk
seperti buah pir, terdiri atas: fundus
uteri (dasar rahim), korpus, dan
serviks uteri. Sebagai tempat ovum
yang telah dibuahi secara normal
tertanam
• Ovarium, terletak dikanan dan kiri
uterus, sebagai produksi ovum.
• Tuba fallopi atau tuba uterina, terdapat dua saluran kiri dan kanan,
dibagi atas 4 bagian (dari uterus kearah ovarium) yaitu pars uterine
tubae (pars intramuralis), isthmus tubae, ampulla tubae, dan
infundibulum tubae.
Respon seksual
Empat tahapan siklus respon
seksual:
• Kegembiraan
• Plateau
• Orgasme
• Resolusi
1. Fase kegembiraan adalah tahap pertama yang berlangsung dari
beberapa menit sampai beberapa jam. Beberapa karakteristik dari fase
kegembiraan :
• Testis membengkak dan skrotum mengencang
• Mulainya pelumasan Vagina
• Peningkatan denyut jantung
• Peningkatan ketegangan otot
2. Fase plateu adalah fase yang meluas ke ambang orgasme. Beberapa
perubahan yang terjadi dalam fase ini meliputi:
• Klitoris menjadi sangat sensitive
• Testis naik ke dalam skrotum
• Fase kegembiraan meningkat
• Adanya peningkatan dalam tingkat pernapasan, denyut jantung dan
tekanan darah
3. Fase orgasme adalah puncak dari siklus respon seksual dan
merupakan fase terpendek hanya berlangsung beberapa detik. Fase ini
memiliki beberapa karakteristik:
• Pada wanita, kontraksi otot vagina menguat dan kontraksi rahim
berirama
• Pada pria, kontraksi otot panggul berirama dengan bantuan kekuatan
ejakulasi
• Perubahan warna kulit ekstrem dapat terjadi diseluruh tubuh
4. Fase resolusi, fase ketika tubuh secara perlahan kembali ke tingkat
fisilogis normal.
• Sering kali perempuan tidak memerlukan fase resolusi sebelum
kembali ke aktivitas seksual dan kemudian orgasme, sedangkan laki-
laki memerlukan waktu pemulihan sebelum orgasme selanjutnya.
Seiring pertambahan usia laki-laki, panjang dari fase refraktori akan
sering meningkat.
Prinsip Etik Keperawatan
Autonomi
• Didasarkan pada keyakinan bahwa individu berfikir logis dan
membuat keputusannya sendiri. Sehingga perawat haruslah
menghormati kemandirian klien
• Contoh : Seorang perawat sedang melakukan pembinaan posyandu di
suatu wilayah, dalam menjalankan tugasnya selalu memberitahukan
tentang maksud dan tujuannya, dalam hal ini perawat menyadari
bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan penjelasan dan
berhak pula untuk menolak .
Beneficence
• Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai
dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan pelayanan
keperawatan
• Contoh : perawat menasehati klien tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati
untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.
Justice
• Direfleksikan dalam praktik professional ketika perawat bekerja sesuai
ilmu dan kiat keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai
standar praktik dan hukum yang berlaku
• Contoh : ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru
masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat
maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor
tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan
Non-Maleficence
• Prinsip ini berarti perawat dalam memberikan pelayanannya tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis terhadap klien
• Contoh : ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara
tertulis menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit
perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk
dan dokter harus mengistrusikan pemberian transfuse darah.
akhirnya transfuse darah tidak diberikan karena prinspi beneficence
walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsi
nonmaleficince.
Veracity
• Prinsip ini menuntut perawat agar setiap informasi yang diberikan
harus akurat, komprehensif dan objektif. Kebenaran merupakan dasar
membina hubungan saling percaya
• Contoh : Ny. B masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur
karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan
tersebut dan meninggal dunia. Ny. B selalu bertanya-tanya tentang
keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat
untuk menunda memberitahukan kematian suaminya kepada klien.
Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
Fidelity
• Perawat harus memiliki komitmen menepati janji profesi dan
menerapkannya dalam melakukan pelayanan keperawatan
• Contoh : seorang perawat mendatangi ruangan pasien yang sedang
dirawat di ruang perawatan pasien bedah, sebelumnya dia datang
untuk menjelaskan tindakan kateter yang akan dilakukan pada pasien
tersebut. Setelah berjumpa dengan pasien perawat berkata “sesuai
dengan kesepakatan kita tadi pak, saya akan melakukan pemasangan
kateter sebagai bagian dari persiapan operasi yang akan bapak jalani
besok.”
Confidentiality
• Kerahasiaan berkaitan dengan informasi klien harus dijaga kecuali
dalam keperluan pengobatan, upaya peningkatan kesehatan atau
permintaan pengadilan.
• Contoh : Ny. C berusia 70 tahun merupakan salah satu lansia yang
tinggal di panti. Dia memiliki keluhan inkontinensia urin. Saat perawat
sedang melakukan perawatan pada genitalia pasien tersebut, perawat
lupa menutup gorden jendela. Jadi, salah seorang lansia lain melihat
tindakan yang dilakukan perawat tersebut.
Accountability
• Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanda kecuali.
• Contoh : perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien,
sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai