Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem saluran  pencernaan adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna
makanan, mengabsorpsi  zat-zat gizi, dan mengekresi sisa-sisa pencernaan.
Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar
dan anus.
Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan,
mengosongkan lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar
(defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan,
gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis – melena, kondisi saluran cerna
pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit saluran cerna yang terjadi
antara lain stenosis esofagus, gastritis akut atau kronik, hematenesis –melena,
ulkus peptikum, sindroma dumping, hemoroid, diare dan kostipasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Konsep Nutrisi ? 
2. Bagaimana Diit pada pasien penyakit lambung ?
3. Bagaimana Diit pada pasien penyakit pada usus halus dan usus besar ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk Mengetahui Konsep Nutrisi.
2. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit lambung. 
3. Untuk Mengetahui Diit pada pasien penyakit pada usus .

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Nutrisi


2.1.1 Pengertian Nutrisi
• Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).
• Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia,
2008).
• Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita
makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut
(Uri, 2008).

2.1.2  Jenis Nutrisi 


a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan
oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian,
dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).
 Fungsi karbohidrat:
• Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak.
• Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan
disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-
waktu dapat dipergunakan.
 Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar
karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.
 Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat semacam gula
yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk cadangan karbohidrat.
 Serat

2
b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dan asam-asam lemak.
 Fungsi lemak:
• Sebagai sumber energi.
• Membangun jaringan tubuh.
• Fungsi perlindungan.
• Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh
• Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbulnya rasa lapar.

c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
 Fungsi protein:
• Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
• Menghasilkan jaringan baru.
• Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan hemoglobin.
• Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).
 Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
• Protein hewani: Yaitu protein yang berasal dari binatang seperti protein dari
daging, protein dari susu.
• Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari tumbuhan, seperti protein dari
jagung, protein dari terigu.

d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
 Ada dua jenis vitamin:

3
• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C 

e. Mineral
 Fungsi mineral:
• Konstituen tulang dan gigi.
• Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh.
Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih
60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh
tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga atau kegiatan berat.
 Fungsi air:
• Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme,
hormon ke organ sasaran (target organ).
• Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik.
• Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik, 2007).

2.2 Diit Pada Pasien Penyakit Lambung


Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis,
ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping
syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal dijalani pada Pasien
dengan gastritis, Ulkus peptikum, Tifus   abdominalis, Diare, Pasca operasi
lambung, Kanker Lambung

2.2.1 Faktor Yang Mendukung Terjadinya Penyakit Lambung


1. Pola makan yang tidak sehat, tidak teratur, dan sering terlambat makan.
2.  ritme kerja yang menekan, stres, dan diperparah dengan kondisi tubuh yang
tidak fit, akan berakibat pada terjadinya ketidakmampuan sistem pencernaan
untuk mencerna dan menyerap lemak.
3. Makan yang terlalu cepat atau kurang dikunyah

4
4. Merokok
Gejala-gejala yang timbul pada penyakit Lambung
• Mual, Muntah
• Nyeri epigastrium
• Kembung
• Nafsu makan berkuran

2.2.2 Tujuan Diit


Tujuan dari diit penyakit lambung adalah 
• Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan
lambung, 
• Mencegah dan menetralkan asam lambung yang berlebihan
• Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin
2.2.4 Macam Diit Dan Indikasi Pemberian
Diit lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus pektikum, tifus
abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas.

2.3 Diit Pada Pasien Dengan Penyakit Pada Usus


Penyakit usus adalah peradangan. terutama pada ileum dan usus besar
dengan gejala diare, disertai darah, lender, nyeri abdomen, berat badan berkurang,
nafsu makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya
lemak dalam feses). 
Diet Rendah Sisa adalah makanan yang terdiri terdiri  dari bahan makanan rendah
serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. sisa adalah bagian2 makanan yang
tidak diserap seperti yang terdapat dalam susu dan produk susu serta serat daging
yang berserat kasar/liat. Disamping itu makanan lain yang merangsang  saluran
cerna harus dibatasi

5
2.3.1 Tujuan diit penyakit usus
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin
meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak merangsang
saluran cerna. 

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia,
2008).
Jenis Nutrisi  : Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Air dan Mineral
Diit Pada Pasien Penyakit Lambung bertujuan untuk memberikan makan dan
cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
Diit Pada Pasien Dengan Penyakit Pada Usus Halus dan Usus Besar bertujuan
untuk Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, Mengganti
kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
Diit pada kandung empedu bertujuan memberikan istirahat pada kandung empedu
dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman secukupnya
untuk memelihara berat badan normal dan keseimbangan carian tubuh.

3.2  Saran  
Dari makalah ini kami bisa menyarankan bahwa khususnya pada pembaca
untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan cairan dalam tubuh. Sehingga supaya
tidak menimbulkan penyakit.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika
http://hilmn.blogspot.co.id/2013/05/diit-pada-penyakit-pencernaan.html
http://pendidikans1-keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-penyakit-
hati-dan-kandung.html

Anda mungkin juga menyukai