PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dan asam-asam lemak.
Fungsi lemak:
• Sebagai sumber energi.
• Membangun jaringan tubuh.
• Fungsi perlindungan.
• Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh
• Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbulnya rasa lapar.
c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Fungsi protein:
• Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
• Menghasilkan jaringan baru.
• Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan hemoglobin.
• Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
• Protein hewani: Yaitu protein yang berasal dari binatang seperti protein dari
daging, protein dari susu.
• Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari tumbuhan, seperti protein dari
jagung, protein dari terigu.
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada dua jenis vitamin:
3
• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C
e. Mineral
Fungsi mineral:
• Konstituen tulang dan gigi.
• Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh.
Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih
60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh
tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga atau kegiatan berat.
Fungsi air:
• Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme,
hormon ke organ sasaran (target organ).
• Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik.
• Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik, 2007).
4
4. Merokok
Gejala-gejala yang timbul pada penyakit Lambung
• Mual, Muntah
• Nyeri epigastrium
• Kembung
• Nafsu makan berkuran
5
2.3.1 Tujuan diit penyakit usus
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin
meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak merangsang
saluran cerna.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia,
2008).
Jenis Nutrisi : Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Air dan Mineral
Diit Pada Pasien Penyakit Lambung bertujuan untuk memberikan makan dan
cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
Diit Pada Pasien Dengan Penyakit Pada Usus Halus dan Usus Besar bertujuan
untuk Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, Mengganti
kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
Diit pada kandung empedu bertujuan memberikan istirahat pada kandung empedu
dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman secukupnya
untuk memelihara berat badan normal dan keseimbangan carian tubuh.
3.2 Saran
Dari makalah ini kami bisa menyarankan bahwa khususnya pada pembaca
untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan cairan dalam tubuh. Sehingga supaya
tidak menimbulkan penyakit.
7
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika
http://hilmn.blogspot.co.id/2013/05/diit-pada-penyakit-pencernaan.html
http://pendidikans1-keperawatan.blogspot.co.id/2013/02/makalah-diit-penyakit-
hati-dan-kandung.html