Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reni Ristiyana

Nim : 20181419
Kelas : II B
Matkul : keperawatan perioperatif

Pertanyaan :
1. Definisi Anastesi
Anestesi berasal dari bahasa Yunani, an-, yang berarti “tanpa” dan aisthēsi,
yang berarti sensasi (Holmes, 1864). Fungsi anestesi yaitu penghilang sensasi, oleh
karena itu anestesi umumnya digunakan untuk pasien yang akan menjalani operasi.

Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika


dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit,
dalam hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptakan kondisi optimal
bagi pelaksanaan pembedahan (Sabiston, 2011).

Kesimpulannya Anestesi merupakan tindakan menghilangkan rasa sakit secara sentral


disertai hilangnya kesadaran (reversible).

2. Teknik Anastesi

A. Anestesi Intravena

Teknik general anestesi yang dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat anestesi
parenteral langsung ke dalam 11 pembuluh darah vena.

B. Anestesi Inhalasi

Teknik general anestesi yang dilakukan dengan jalan memberikan kombinasi obat
anestesi inhalasi yang berupa gas dan atau cairan yang mudah menguap melalui alat
atau mesin anestesi langsung ke udara inspirasi.

C. Anestesi Imbang

Merupakan teknik anestesi dengan mempergunakan kombinasi obat-obatan baik obat


anestesi intravena maupun obat anestesi inhalasi atau kombinasi teknik general
anestesi dengan analgesia regional untuk mencapai trias anestesi secara optimal dan
berimbang, yaitu:
(1) Efek hipnosis, diperoleh dengan mempergunakan obat hipnotikum atau
obat anestesi umum yang lain.
(2) Efek analgesia, diperoleh dengan mempergunakan obat analgetik opiat atau
obat general anestesi atau dengan cara analgesia regional.
(3) Efek relaksasi, diperoleh dengan mempergunakan obat pelumpuh otot atau
general anestesi, atau dengan cara analgesia regional.

1. Indikasi dan kontraindikasi anastesi

A.Indikasi

1. Berpotensi gagal dalam mendapatkan kerja sama dengan pasien,terutama pasien dengan kesulitan
belajar

2.Pasien memiliki fobia,terutama klaustrofobia b erat

3.Pembedahan lama

4.Pembedahan yang luas /ekstensif

B.kontraindikasi

Kontraindikasi mutlak : dekompresi kordis derajat iii-iv blok derajat ii-total(tidak


gelombang p)

Kontraindikasi relatif : hipertensi berat tak terkontrol (diastolik >110) dm tak terkontr

Ol,infeksi akut ,dll

4.komplikasi anastesi

 Kardiovaskuler,hipotensi dimana tekanan sistolik kurang 70mmhg,/turun dari


sebelumnya,hipertensi dimana terjadipeningkatan tekanan darah pada periode induksi
dan pemulihan anastesi
 Gelisah setelah anastesi,tidak sadar,adanya peningkatan suhu tubuh
 Mual dan muntah.
 Mulut kering.
 Sakit tenggorokan.
 Suara serak.
 Rasa kantuk.
 menggigil.
 Bingung,dll

5.faktor resiko pembedahan

Faktor resiko terhadap pembedahan menurut Potter & Perry ( 2005 ) antara lain :

a. Usia Pasien
dengan usia yang terlalu muda (bayi/anak-anak) dan usia lanjut mempunyai
resiko lebih besar. Hal ini diakibatkan cadangan fisiologis pada usia tua sudah sangat
menurun, sedangkan pada bayi dan anak-anak disebabkan oleh karena belum matur-
nya semua fungsi organ.
b. Nutrisi
Kondisi malnutrisi dan obesitas/kegemukan lebih beresiko terhadap
pembedahan dibandingakan dengan orang normal dengan gizi baik terutama pada fase
penyembuhan. Pada orang malnutrisi maka orang tersebut mengalami defisiensi
nutrisi yang sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka. Nutrisi-nutrisi
tersebut antara lain adalah protein, kalori, air, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin
A, Vitamin K, zat besi dan seng (diperlukan untuk sintesis protein).
c. Penyakit Kronis
Pada pasien yang menderita penyakit kardiovaskuler, diabetes, PPOM
( Penyakit Paru Obstruksi Menahun), dan insufisiensi ginjal menjadi lebih sukar
terkait dengan pemakaian energi kalori untuk penyembuhan primer. Dan juga pada
penyakit ini banyak masalah sistemik yang mengganggu sehingga komplikasi
pembedahan maupun pasca pembedahan sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai