Berdasarkan tabel diatas, jumlah bayi yang mati di Provinsi Gorontalo selang
Tahun 2007-2011cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 2007
jumlah bayi mati sebanyak 179 bayi, namun tahun2010 jumlah bayi matimengalami
peningkatan sebanyak 283 kasus kematian, angka ini mengalami penurunan tahun 2011
menjadi 269 bayi. Di tahun 2011 Kabupaten/Kota yang melaporkan kematian bayi
terbanyak yaitu Kabupaten Gorontalo sebanyak 102 bayi dan terendah Kabupaten
Pohuwato dengan 12 bayi. Tetapi angka ini masih lebih rendah dari target nasional yang
menargetkan penurunan angka kematian bayi sejumlah 26 per 1000 KLH, masih
membutuhkan upaya keras baik dari pemerintah maupun swasta dan masyarakat guna
menekan angka kematianbayi.
Angka kematian bayi di Provinsi Gorontalo dari tahun ke tahun
mengalamifluktuatif yakni dari tahun 2007 sebesar22,2 per 1000 kelahiran
hidupmenururun signifikan ditahun 2008 12,8 per 1000 KLH. Hingga tahun
2011penurunan pada angka 13,06 per 1000 KLH mengalami penurunan 9,14%
daritahun 2007, meskipun demikian hal ini masih diatas angka target nasionaluntuk
Provinsi Gorontalo yaitu 11 per 1000 KLH.
(2) Diare6
Menurut data Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO), diare
adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah
pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Sementara
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak/ United Nations Children’s Fund
(UNICEF) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu yang meninggal dunia karena
Diare. Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena Diare.
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa faktor
yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air
tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan (pembuangan tinja yang tidak
higienis), kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, penyiapan makanan kurang
matang dan penyimpanan makanan masak pada suhu kamar yang tidak semestinya.
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang mengelilingi kondisi luar manusia
atau hewan yang menyebabkan penularan penyakit. Faktor lingkungan yang merupakan
faktor paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua
faktor berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak
sehat karena tercemar kuman diare serta terakumulasi dengan perilaku manusia yang
tidak sehat, maka penularan diare dengan mudah dapat terjadi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo pada tahun 2008
penderita diare sejumlah 42.687 jiwa dengan jumlah kematian 15 jiwa. Data tahun 2009
penderita diare sejumlah 42.221 jiwa dengan jumlah kematian 12 jiwa. Data tahun 2010
penderita diare sejumlah 41.393 jiwa dengan jumlah kematian 19 jiwa.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo tahun 2008 jumlah penderita
diare pada balita sebanyak 19.579 jiwa dengan jumlah kematian 2 jiwa. Data tahun 2009
penderita diare sejumlah 13.381 jiwa dengan jumlah kematian 2 jiwa. Data tahun 2010
penderita diare sejmlah 12.203 jiwa jumlah kematian 4 jiwa. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Gorontalo pada tahun 2011 jumlah penderita sebanyak 13.133 jiwa
dengan kasus yang meninggal 3 jiwa. Menurut data dari Puskesmas Mongolato pada
tahun 2011 penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam daftar 10
jenis penyakit yang paling menonjol dengan penderita diare yang tercatat sebanyak 1.023
jiwa terdiri dari 306 jiwa diare pada balita.
(3) Penyakit Tidak Menular7
Penyakit Tidak Menular merupakan masalah terbesar di Indonesia. Berdasarkan
hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak
menular di Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas
2013. Prevalensi kanker dari 1,4% pada tahun 2013 naik menjadi 1,8% di 2018.
Prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%.
Diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%, serta hipertensi naik menjadi 34,1%.
Walaupun penyakit ini tidak menular, tetapi cukup membebani masyarakat dalam
hal pembiayaan. Selain itu, resiko kematian penyakit tidak menular ini sangat tinggi.
Salah satu penyebab tingginya prevalensi dari Penyakit tidak menular ini adalah tingkat
pendidikan penduduk yang sangat rendah, persentase penduduk dengan tingkat
pendidikan menengah keatas masih lebih kecil dibandingkan penduduk dengan tingkat
pendidikan menengah kebawah. Persentase tingkat pendidikan tertinggi adalah SD
sebesar 34,53%, terendah tingkat pendidikan diploma dan universitas yang masing-
masing hanya 0,87% dan 1,60%.
Rendahnya tingkat pendidikan dari penduduk Provinsi Gorontalo menyebabkan
penduduk kurang pemahaman tentang deteksi dini atau pencegahan penyakit tidak
menular tersebut. Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah yakni dengan
membentuk Pos Pembunaan Terpadu (POSBINDU) PTM. Dengan deteksi dini, dapat
melakukan skrining PTM untuk gula darah, diabetes, kolestrol, dan hipertensi. Kegiatan
olahraga dan konseling di Posbindu yang dilaksanakan oleh desa.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dihadapkan 2 masalah kesehatan yang bedat,
yakni penyakit menular yang masih menjadi masalah dalam menghadapinya dan penyakit
tidak menular yang semakin meningkat. Sehingga, perlu ada edukasi kepada masyarakat
dalam gaya hidup dan menjaga pola makan.
REFERENSI
1. The Double Burden of Malnutrition in Indonesia [Internet]. World Bank. 2020
[cited 24 April 2020]. Available from:
https://www.worldbank.org/en/news/feature/2015/04/23/the-double-burden-of-
malnutrition-in-indonesia
2. Double burden of malnutrition [Internet]. World Health Organization. 2020
[cited 24 April 2020]. Available from: https://www.who.int/nutrition/double-
burden-malnutrition/en/
3. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-24-II-
P3DI-Desember-2019-177.pdf
4. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://e-
renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-465827-3tahunan-
024.pdf&ved=2ahUKEwjolICN9__oAhVRAXIKHf-
sDKAQFjABegQIBBAB&usg=AOvVaw0ZejRAUBC1ryjN4dG9HfHm&cshi
d=1587693399660
5. https://www.kemkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROV_2
011/P.Prov_Gorontalo_11.pdf
6. http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-13201-811408062-bab1-
14082012015641.pdf
7. https://www.kemkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROV_2
011/P.Prov_Gorontalo_11.pdf