JUDUL:
CARENSIA.Y.I.KOAPAHA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
imbalan, jadwal kerja, beban kerja, area praktik dan supervisi serta jaminan
sosial). Hasil penelitian Adjie (2002) menemukan data bahwa faktor imbalan
imbalan tidak sesuai dengan peran dan beban kerja berpeluang mempunyai kinerja
yang kurang baik 20,9 kali dibandingkan dengan perawat yang menilai besar
Sedangkan insentif dan bonus, pendidikan, pelatihan, promosi, dan jenjang karir
muncul akibat adanya perbedaan jenis rumah sakit dan perbedaan kebijakan
sistem penghargaan.
Bentuk upaya sistem penghargaan ini meliputi aspek finansial maupun non
institusi kesehatan adalah pembagian jasa pelayanan diluar gaji yang rutin
oleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian dan sebagai ganti
sendiri merupakan suatu sistem yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan
agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien. Sebagai langkah
nyata dalam hasil pembinaan maka dirasa perlu dengan adanya pemberian reward
atau penghargaan kepada pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang
balas jasa atas hasil kerja pegawai, sehingga dapat mendorong bekerja lebih giat
dan berpotensi. Pemimpin memberikan reward pada saat hasil kerja seorang
pegawai telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh
organisasi. Ada juga organisasi yang memberikan reward kepada pegawai karena
masa kerja dan pengabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya.
b) Mahmudi: Reward adalah imbalan dalam bentuk uang yang diberikan kepada
dikehendaki.
Dengan adanya pendapat para ahli diatas maka penulis menarik kesimpulan
bahwa reward merupakan sebuah bentuk pengakuan kepada suatu prestasi tertentu
yang diberikan dalam bentuk material dan non material yang diberikan oleh pihak
organisasi atau lembaga kepada individu atau kelompok pegawai agar mereka
dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-
tujuan organisasi. Besar kecilnya reward yang diberikan kepada yang berhak
bergantung kepada banyak hal, terutama ditentukan oleh tingkat pencapaian yang
diraih. Selain itu bentuk reward ditentukan pula oleh jenis atau wujud pencapaian
yang diraih serta kepada siapa reward tersebut diberikan. Setiap organisasi
orang dan memotivasi mereka agar mencapai tuiuan pribadi mereka dan tujuan
sertifikat penghargaan, alih tugas, promosi, pujian dan pengakuan dan juga
membantu menciptakan iklim yang oleh seseorang dari lingkungan tempat dia
yang bersifat finansial, promosi dan imbalan antar pribadi atau rasa hormat.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah seperti
berikut:
1. Apa defisini dari kinerja kerja ?
3. Tujuan penulisan
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tujuan mata
Kemenkes Manado.
b. Tujuan khusus
1. Kinerja
a. Pengertian
Amstrong dan baron (1998) dalam wibowo (2007) menyatakan kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja juga merupakan penjelasan tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana
istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual performance yaitu
unjuk kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang dalam
Job perfomance menurut Campbell (2007) dalam Nawawi (2008) adalah perilaku
yang relevan dengan tujuan organisasi dan dapat diukur pada level profesional dan
dapat dilihat dari perilakunya. Performance individu secara umum dapat dilihat
kerja.
perilaku atau unjuk kerja yang relevan dengan tujuan organisasi yang dapat diukur
b. Tujuan
Tujuan dan sasaran kinerja disusun bersumber pada visi, misi dan rencana
stategis suatu organisasi. Kinerja suatu organisasi, tim dan individu dilakukan
untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Tujuan dan sasaran tidak lain untuk
prestasi kerja yang tinggi. Tujuan merupakan sebuah aspirasi, sedangkan sasaran
merupakan suatu pernyataan yang spesifik yang menjelaskan hasil yang harus
dicapai, kapan, oleh siapa. Sasaran sifatnya prestasi yang dapat diamati dan
Secara garis besar peran fungsi manajemen terkait dengan penilaian kinerja
meliputi penggunaan sistem penilaian kerja, pengumpulan data secara adil dan
kebutuhan akan pelatihan, mendasarkan penilaian kinerja pada standar yang ada.
Hal ini yang harus diperhatikan dalam kaitan fungsi manajemen dengan kinerja ini
wawancara penilaian dengan cara yang meningkatkan hasil akhir positif, dan
pemberian umpan balik informal terhadap kinerja yang dilakukan (Marquis, 2006)
d. Standar kinerja
berbeda tentang harapan tentang syarat pekerjaan dan penampilan, supervisor juga
akan sukar mengidentifikasi isu penampilan, lebih lanjut suprvisor dan bawahan
sukar mengerjakan pekerjaan sesuai apa yang dilakukan. Dengan adanya standar
kinerja maka karyawan akan mengetahui apa yang harus dilakukan, berapa
banyak dilakukan dan kapan pekerjaan tersebut dilakukan ( Hansen,1986; tappen,
1995)
Standar kinerja perawat dapat diartikan sebagai level pelayanan ideal yang
memiliki karakteristik yang berbeda, eksis karena adanya otoritas, dan harus
didalamnya. Sementara itu Mc Closkey dan Grace (1990) dalam Suza (2003)
keperawatan dan memperjelas apa yang diharapkan profesi keperawatan dari para
terhadap perawat yang ingin melakukan praktik keperawatan. Oleh karena itu
keadaan individu tersebut yang sebenarnya dan membedakannya dari individu lain
merupakan variabel yang sering dianalisis dalam bidang ilmu perilaku organisasi
kerja formal perlu ditunjang dengan aspek penting. French and Raven (1959);
Marquis (2006) membuat postulat bahwa beberapa hal atau sumber yang sangat
apapun yang mereka nilai. Dengan reward seorang manager mendapatkan cara
yang sangat luas guna mendapattkan karyawan yang mampu bekerja sesuai
pada pimpinan.
segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa (kontra prestasi)
dengan lainnya.
dari suatu konsep manajemen sumber daya manusia, terutama ditujukan dalam
prestasinya. Kedua metode ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja.
Tidak hanya dalam dunia kerja, dalam dunia pendidikan pun kedua ini kerap
manajemen bonus dalam suatu suatu oganisasi, dan menjadi prioritas dalam
pimpinan.
Selain upah yang dibayarkan secara tetap sesuai dengan posisi atau
jabatan pekerja, ada juga sistem pembayaran yang lain, yakni insentif atau
reward (bonus). Reward atau bonus merupakan tambahan upah yang diterima
uang atau dalam bentu lainnya selain dari pada gaji yang telah ditentukan.
Secara bahasa reward berasal dari bahasa Inggris yang diartikan sebagai
kata reward adalah targhib. Targhib adalah suatu motivasi untuk mencapai
efisien. Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka dirasa perlu
merupakan upaya pemimpin dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja
Pemimpin memberikan reward pada saat hasil kerja seorang pegawai telah
memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh organisasi.
Ada juga organisasi yang memberikan reward kepada pegawai karena masa
kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.
dikehendaki. Dengan adanya pendapat para ahli diatas maka penulis menarik
prestasi tertentu yang diberikan dalam bentuk material dan non material yang
diberikan oleh pihak organisasi atau lembaga kepada individu atau kelompok
pegawai agar mereka dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan
berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Besar kecilnya reward
yang diberikan kepada yang berhak bergantung kepada banyak hal, terutama
ditentukan oleh tingkat pencapaian yang diraih. Selain itu bentuk reward
ditentukan pula oleh jenis atau wujud pencapaian yang diraih serta kepada
sertifikat penghargaan, alih tugas, promosi, pujian dan pengakuan dan juga
bukanlah dari hasil yang dicapai. Melainkan dari hasil yang dicapai tersebut,
pemimpin bertujuan untuk membentuk kemauan yang lebih baik dan lebih
2. Jenis-Jenis Reward
kategori yaitu:
seseorang dari lingkungan tempat dia bekerja, dimana sesuatu yang akan
promosi dan imbalan antar pribadi atau rasa hormat. Penghargaan ekstrinsik
1) Insentif
Insentif merupakan pemberian uang di luar gaji yang berikan oleh pemimpin
dihubungkan dengan balas jasa atas prestasi ekstra yang melebihi suatu
yang ditugaskan mengajar pada jam tambahan atau bimbel, untuk siswa yang
2) Bonus
Bonus adalah imbalan yang berupa sejumlah uang yang ditambahkan ke gaji
berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan dalam satu kurun waktu
tertentu. Artinya jika jumlah unit produksi yang dihasilkan melebihi jumlah
yang telah ditetapkan, karyawan akan menerima bonus atas kelebihan jumlah
yang lebih singkat dari waktu yang seharusnya, pegawai tersebut menerima
bonus dengan alasan menghemat waktu waktu itu, lebih banyak pekerjaan
yang progresif. Artinya jika seorang karyawan makin lama makin mampu
memproduksikan barang dalam jumlah yang semakin besar, makin besar pula
bonus yang diterimanya untuk setiap kelebihan produk yang dihasilkan. Dasar
pemberian bonus pada penjelasan diatas ialah pemberian bonus dalam dunia
Saat ini banyak organisasi atau lembaga pendidikan yang menerapkan sistem
berupa gelar, medali atau sertifikat yang diberikan pada pegawai yang
non akademis.
4) Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan baik. Pujian yang
diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Dalam
hal ini kepala sekolah memberikan pujian kepada salah seorang guru karena
5) Promosi Jabatan
pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar dari pada tanggung jawab
penilaian atas hasil karya yang sangat baik dalam promosi atau jabatan
promosi yang didasarkan pada senioritas berarti pegawai yang paling berhak
dipromosikan adalah yang masa kerjanya paling lama. Namun pada umumnya
proses pengabdiannya.
ketika dirinya melakukan sesuatu. Sesuatu yang dirasakan ini dapat berupa
Bentuk penghargaan ini mengacu pada faktor-faktor pekerjaan itu sendiri atau
job context seperti pekerjaan memberi tantangan dan menarik, puas atas
Sumber penghargaan instrinsik ini berasal dari individu itu sendiri. Menurut
1) Pencapaian Prestasi
Pencapaian prestasi adalah imbalan yang ditata tersendiri yang diperoleh jika
tujuan yang rendah. Jadi dapat diketahui bahwa tujuan yang menantang atau
dibanding tujuan yang sedang atau rendah. Akan tetapi perbedaan individu
tentang pentingnya imbalan prestasi. Dalam hal ini pencapaian prestasi dapat
menjadi sebuah imbalan intrinsik apabila, seorang guru dapat mencapai suatu
2) Otonomi
istimewa untuk membuat keputusan dan bekerja tanpa diawasi secara ketat.
Rasa otonomi dapat berasal dari kebebasan melakukan apa yang terbaik
sukar menciptakan tugas yang menimbulkan rasa otonomi. Dalam hal ini
mengungkapkan pendapatnya saat pertemuan atau rapat. Selain itu juga dapat
3) Pertumbuhan Pribadi
kecewa terhadap tugas dan organisasi mereka jika mereka tidak dizinkan atau
dapat tercapai.
3. Tujuan Reward
Adapun tujuan pemberian reward yang utama adalah:
a) Menarik (Attract)
Reward harus mampu menarik orang yang berkualitas untuk menjadi anggota
organisasi.
b) Mempertahankan (Retain)
organisasi lain. Sistem reward yang baik dan menarik mampu meminimalkan
c) Memotivasi (Motivate)
Sistem reward yang baik harus mampu meningkatkan motivasi pegawai untuk
organisasi.
tempat lain.
d) Menentukan harga setiap pekerjaan untuk menentukan penghargaan yang
nilai berbagai pekerjaan dalam organisasi dengan nilai yang berlaku di tempat