Anda di halaman 1dari 6

ROLE PLAY

MANAJEMEN KEPERAWATAN
“Model Praktek Keperawatan Profesional ( MPKP ) Metode Tim”

Kepala Ruangan : Nursyila Apzari Hamzah


Ketua TIM A : Siti Nurkhasanah
Ketua TIM B : Sudelfi Marni
Anggota TIM A
Ns.A : Gilva Nowindra
Anggota TIM B
Ns.B : Fitria Fransiska
Pasien A : Aris Dana Bakti
Pasien B : Firda Hayati

Pada suatu hari di ruangan VIP Raflesia RSU Provinsi X, terdapat satu pasien (Pasien A) 60
tahun dengan masalah stroke yang sudah dirawat selama 1 minggu dengan paralisis
ekstremitas dekstra, kesadaran Compos mentis dan GCS: E4V4M4 , dan satu pasien (Pasien
B) 35 tahun, baru datang dari IGD RSU Provinsi X dengan keluhan sesak dan sudah
terpasang oksigen, kesadaran Compos Mentis, GCS: E4V5M6. Perawat IGD memberikan
data rekam medik Pasien B kepada kepala ruangan.

Setelah perawat berkeliling ke ruangan pasien dilakukan briefing di ruang perawat.

Karu (Syila) : Selamat pagi rekan-rekan semua.


Semua perawat : Selamat pagi juga Ibu.
Karu (Syila) : Baik saya akan membuka briefing kita pagi hari ini. Hari ini kita
mempunyai dua pasien. Satu pasien lama yang bernama bapak Aris
yang sudah dirawat selama 1 minggu dan satu pasien yang baru datang
pada pukul 11 malam bernama ibu Firda dari IGD dengan keluhan
sesak nafas dan batuk telah dipasang oksigen dari IGD. Ini rekam
medisnya saya berikan kepada ketua Tim B yaitu Ns.Sudel selanjutnya
ibu Sudel yang akan mencari anggota Timnya. Dan untuk ketua Tim A
yaitu perawat Nur dan anggotanya untuk tetap melanjutkan perawatan
pada pasien Bapak Aris. Saya sudah membaca laporan rekam medis
dari bapak Aris dan menunjukkan adanya perkembangan. Untuk lebih
detailnya saya persilahkan kepada perawat Nur untuk menjelaskan
bagaimana pelaksanaan tindakan keperawatan yang sudah diberikan.
Katim A (Nur) : Baik Buk, terimakasih untuk kesempatannya. Setelah saya menerima
laporan dan mengevaluasi dari anggota tim saya, dari tindakan yang
sudah diberikan selama 1 minggu berupa fisioterapi, ROM aktif dan
pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui infus dan NGT serta
pemeliharaan personal higiene. Perkembangannya berupa pasien sudah
dapat menekukan kaki serta mampu mengubah posisi secara mandiri
dengan perlahan-lahan. Dan untuk nutrisi sudah beralih dari makanan
NGT ke terapi oral sejak kemarin dengan bantuan. Pasien rutin
dimandikan pagi dan sore oleh keluarganya. Kemudian untuk rencana
tindakan selanjutnya tim kami tetap melanjutkan tindakan yang sudah
dilakukan sebelumnya. Apakah ada tambahan dari Ns.Gilva?
Karu (Syila) : Saya rasa tindakan keperawatannya udah cukup tindakan dan
monitoringnya tetap dilanjutkan. Bagaimana dengan ibu siapa yang
akan menjadi anggota timnya?
Katim B (Sudel) : Baik buk. Saya menentukan ibu Fitria sebagai anggota tim saya
berdasarkan pengalaman dari ibu Fitria yang sudah pernah bekerja di
ruang paru. Bagaimana ibu Rindy dan bapak Bintra apakah bersedia?
Ns.Fitria : Baik bu. Kami bersedia.
Karu : Baiklah. Sebelum kita meningalkan ruangan dan melakukan aktivitas
kita marilah kita berdoa. Berdoa dimulai.
Pada waktu bersamaan Ketua Tim A beserta anggotanya dan Ketua Tim B beserta
anggotanya berkumpul diruang perawat untuk melakukan perencanaan dan pembagian
tugas.

Ketua Tim B : Baik perawat Fitria kita berada dalam satu tim untuk menangani ibu
(Sudel) Firda dengan keluhan sesak dan batuk yang terpasang oksigen dan
instruksi dari dokter IGD untuk dilakukan pemeriksaan BTA.
Kemudian sekarang saya buat rencana keperawatannya.

Ketua Tim A : Baik Bapak Gilva, seperti yang sudah dikatakan tadi kita tetap
(Nur) melanjutkan tindakan kita sebelumnya. Untuk pak Gilva, tetap
melanjutkan ROM.
Kemudian Bapak Gilva menuju ruangan pasien Bapak Aris untuk melakukan tindakan ROM
aktif.
Ns.Gilva : Selamat pagi Bapak Aris, saya Gilva perawat yang bertugas pagi ini
untuk merawat bapak.
Pasien A (Aris) : Selamat pagi juga Pak.
Ns.Gilva : Bagaimana keadaan bapak Aris? Apakah pagi ini Bapak sudah mandi ?
Pasien A (Aris) : Keadaan saya sudah lebih baik dari kemarin. Anak saya pun sudah
mengelap badannya menggunakan air hangat. Apakah kita lakukan lagi
latihan gerak nya pak Gilva ?
Ns.Gilva : Tentu pak, saya kemari bertujuan untuk membantu Bapak aris
melakukan latihan gerak agar otot Bapak aris tidak kaku dan secara
bertahap dapat bergerak dengan mudah. Mari pak kita lakukan
bersama-sama.
Ns.Gilva melakukan tindakan ROM aktif kepada Bapak Aris dengan partisipasi keluarganya
dan kemudian langsung mengevaluasi kekuatan otot Bapak Aris.
Setelah itu, diruangan lain…..
Ketua Tim B : Selamat pagi ibu Firda. Perkenalan saya ketua perawat yang akan
(Sudel) menangani ibu. Nama saya ibu Sudel. Dan ini rekan saya Ns.Fitria. Ini
rencana keperawatan yang akan kami lakukan pada ibu yaitu
melakukan pemeriksaan laboratorium untuk dahak , pemberian obat
melalui uap, dan tindakan batuk efektif untuk membantu mengeluarkan
dahak. Apakah ibu setuju? Dan apakah ada yang ibu tanyakan?
Pasien B (Firda) : Silahkan lakukan apapun yang terbaik untuk saya sus.
Ketua Tim B : Baiklah bu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk perawatan ibu.
Sekarang ibu Fitria akan mengambil dahak ibu untuk diperiksa di
laboratorium. Silahkan ibu Fitria. Saya tinggal dulu.
Ns. Fitria : Baik ibu Firda. Saya akan mengambil dahak ibu. Sekarang apakah ibu
bisa batuk ? dan dahaknya ditempatkan ditempat ini.
Ns. Fitria mengajarkan batuk efektif pada ibu Firda. Ibu Firda mencoba untuk batuk dan
mengeluarkan dahak namun dahak tidak bisa dikeluarkan.
Ns. Fitria : Sepertinya ibu sulit untuk mengeluarkan dahak. Bagaimana ibu untuk
minum air hangat terlebih dahulu untuk membantu mengencerkan
dahak ibu karena dahaknya kental sehingga sulit dikeluarkan. Saya
tuangkan air hangatnya iya bu, kemudian ibu mencoba untuk batuk lagi
Pasien B (Firda) : Oh ya, terimakasih.
Kemudian ibu firda mencoba untuk batuk tetapi tetap tidak dapat untuk mengeluarkan
dahaknya.
Ns. Fitria : Baik bu. Silahkan dilanjutkan minum air hangatnya saya akan
menghubungi ketua tim saya untuk melanjutkan tindakan selanjutnya.
Saya permisi dulu.
Ns. Fitria mencari ketua timnya untuk membicarakan rencana tindakan selanjutnya yang
akan dilakukan untuk ibu Firda.
Ns. Fitria : Permisi ibu. Saya mau melaporkan tindakan yang sudah saya lakukan
dan respon dari ibu Firda.
Ketua Tim B : Oh ya, silahkan.
Ns. Fitria : Begini bu, pasien ibu firda tidak dapat mengeluarkan dahaknya untuk
dilakukan pemeriksaan sputum BTA. Saya sudah menganjurkan untuk
minum air hangat tetapi dahaknya belum juga bisa dikeluarkan. Saya
menyarankan untuk minum air hangat. Bagaimana untuk tindakan
selanjutnya? Apakah perlu dilakukan nebulizer?
Ketua Tim B : Sesuai instruksi dokter Ibu Firda mendapat terapi obat combiven 1
(Sudel) ampul melalui nebulizer 2x sehari untuk pagi kita lakukan pada jam 9,
tolong untuk dipersiapkan alat dan obatnya, untuk pemberian nanti jam
9. Dan kemudian dicoba lagi untuk mengeluarkan dahaknya.
Ns. Fitria : Oke baik bu, saya permisi dulu
Lalu Ns.Fitria memberikan obat Combivent melalui Nebulizer kepada Ibu Firda dan
selanjutnya mencoba lagi untuk mengambil sample sputum ibu Firda dan sample berhasil
diambil kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.

Menjelang pergantian shift Ns.Gilva dan Ns.Fitria melaporkan masing-masing kegiatannya


kepada ketuan TIM.
Ns.Fitria : Selamat siang Bu Sudel. Saya ingin melaporkan tindakan yang sudah
saya kerjakan pada pagi ini kepada Ibu Firda, yaitu pertama saya
melakukan tindakan untuk pengambilan sputum Ibu Firda namun gagal
karena nampaknya sputum terlalu kental sehingga sulit dikeluarkan,
saya juga sudah mengajarkan teknik batuk efektif dan menganjurkan
untuk minum air hangat, namun Ibu Firda belum juga dapat
mengeluarkan dahak seperti yang saya laporkan tadi. Dan untuk
tindakan nebulizer, saya sudah berikan dan kemudian saya mencoba
lagi untuk mengambil sample sputumnya, dan berhasil. Jadi saya tetap
menganjurkan Ibu Firda untuk minum air hangat dan latihan batuk
efektif.
Katim B (Sudel) : Baik terimakasih ibuk Fitria, saya terima laporannya. Intervensi sudah
terlaksana semua dengan hasil baik. Untuk selanjutnya, pelaksanaan
tindakan bisa ditingkatkan dan Ibu Firda terus diberi motivasi dan
dukungan emosional untuk menjalani perawatannya sehingga dapat
mempercepat proses penyembuhan dan menghindari stres hospitalisasi.
Kemudian nanti untuk kondisi dan tindakan selanjutnya bisa
diinformasikan kepada perawat shift siang.
Ns.Fitria : Baik Bu, saya mengerti, saya permisi Bu.
Ns.Gilva melaporkan tindakan kepada ketua TIM A.
Ns.Gilva : Selamat siang Bu Nur. Saya ingin melaporkan tindakan keperawatan
yang sudah saya berikan kepada Bapak Aris yaitu tindakan
ROM aktif dan sudah saya evaluasi, dan Bapak Aris
menunjukkan perkembangan berupa peningkatan kekuatan otot
R
dengan kekuatan otot 3 4 L yang sebelumnya R
4 5L
3 4 4 5
Kontak mata pada Bapak Aris sudah fokus. Lalu verbalnya sudah dapat
berbicara 1 kalimat dengan lumayan lancar. Apakah ada tindakan yang
perlu ditambahkan untuk perawatan Bapak Aris?
Katim A (Nur) : Terimakasih Bapak Gilva atas laporannya, untuk selanjutnya
komunikasi ke Bapak Aris lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat
merangsang Bapak Aris untuk mau berbicara dan diberikan dukungan
motivasi kepada Bapak Aris sehingga membangkitkan semangat untuk
terus berpartisipasi dalam program perawatan, begitu pula komunikasi
kepada keluarganya sehingga keluarga Bapak Aris diharapkan dapat
mendukung terlaksananya program perawatan.
Ns Gilva : Baik Bu, saya mengerti dan saya akan terus mengupayakan untuk
memberikan tindakan yang terbaik. Kalau begitu saya permisi dulu Bu.
Jam 14.00 pun tiba perawat yang piket pagi dan siang berkumpul untuk membahas tentang
kelanjutan tindakan yang akan dilakukan dari pukul 14.00-20.00 wita. Sekaligus membahas
tentang perkembangan pasien dan sekaligus laporan kepada kepala ruangan.
Karu (Syila) Selamat siang, baik sekarang saya akan buka breffing kita siang ini
untuk membahas tentang kelanjutan tindakan yang akan dilakukan dan
perkembangan pasien kita, saya persilahkan kepada ketua tim A (Ibu
Nur) dan tim B (Ibu Sudel) untuk menjelaskan. Baik saya persilahkan
pertama kepada tim A (Ibu Nur) untuk memulai terlebih dahulu.
K.tim A (Nur) Tim saya yang merawat pasien bapak Aris yang menderita stroke.
Tindakan yang sudah kami lakukan adalah melakukan ROM aktif dan
memotivasi pasien, menciptakan lingkungan yang nyaman dan
kolaboratif pemberian obat. Mungkin hanya ini yang dapat saya
sampaikan akan di lanjutkan oleh k.tim B.
K.tim B (Sudel) Tim saya yang merawat pasien ibu Firda yang menderita suspek
tuberculosis. Tindakan yang sudah kami lakukan adalah melakukan cek
sputum yang sebelumnya tidak berhasil sebelum diberikan nebulizer
serta kami mengajarkan kepada pasien melakukan batuk efektif dan
menganjurkan untuk minum air hangat. Mungkin hanya ini yang dapat
saya sampaikan.
Karu (Syila) Baik terimakasih atas penyampaian laporannya untuk masing-masing
tim. Dari perencanaan yang telah dibuat K. tim disini saya baca masih
ada masalah yang belum teratasi saya harapkan K. tim A dan k. tim B
untuk melanjutkan dan mengoptimalkan rencana tindakan yang sudah
di buat. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan saya
mmengharapkan kepada rekan rekan yang piket siang agar mengerjakan
semua tindakan yang sudah di rencanakan oleh K. tim A dan K. tim B
yang sudah ada di buku rekam medis pasien, jika masih ada yang
kurang jelas bisa menghubungi K. Tim masing masing atau
menghubungi saya. sebelum saya menutup breffing hari ini mungkin
ada yang ingin disampaikan oleh k. tim A dan k. tim B.

Anda mungkin juga menyukai