MANAJEMEN KEPERAWATAN
“Model Praktek Keperawatan Profesional ( MPKP ) Metode Tim”
Pada suatu hari di ruangan VIP Raflesia RSU Provinsi X, terdapat satu pasien (Pasien A) 60
tahun dengan masalah stroke yang sudah dirawat selama 1 minggu dengan paralisis
ekstremitas dekstra, kesadaran Compos mentis dan GCS: E4V4M4 , dan satu pasien (Pasien
B) 35 tahun, baru datang dari IGD RSU Provinsi X dengan keluhan sesak dan sudah
terpasang oksigen, kesadaran Compos Mentis, GCS: E4V5M6. Perawat IGD memberikan
data rekam medik Pasien B kepada kepala ruangan.
Ketua Tim B : Baik perawat Fitria kita berada dalam satu tim untuk menangani ibu
(Sudel) Firda dengan keluhan sesak dan batuk yang terpasang oksigen dan
instruksi dari dokter IGD untuk dilakukan pemeriksaan BTA.
Kemudian sekarang saya buat rencana keperawatannya.
Ketua Tim A : Baik Bapak Gilva, seperti yang sudah dikatakan tadi kita tetap
(Nur) melanjutkan tindakan kita sebelumnya. Untuk pak Gilva, tetap
melanjutkan ROM.
Kemudian Bapak Gilva menuju ruangan pasien Bapak Aris untuk melakukan tindakan ROM
aktif.
Ns.Gilva : Selamat pagi Bapak Aris, saya Gilva perawat yang bertugas pagi ini
untuk merawat bapak.
Pasien A (Aris) : Selamat pagi juga Pak.
Ns.Gilva : Bagaimana keadaan bapak Aris? Apakah pagi ini Bapak sudah mandi ?
Pasien A (Aris) : Keadaan saya sudah lebih baik dari kemarin. Anak saya pun sudah
mengelap badannya menggunakan air hangat. Apakah kita lakukan lagi
latihan gerak nya pak Gilva ?
Ns.Gilva : Tentu pak, saya kemari bertujuan untuk membantu Bapak aris
melakukan latihan gerak agar otot Bapak aris tidak kaku dan secara
bertahap dapat bergerak dengan mudah. Mari pak kita lakukan
bersama-sama.
Ns.Gilva melakukan tindakan ROM aktif kepada Bapak Aris dengan partisipasi keluarganya
dan kemudian langsung mengevaluasi kekuatan otot Bapak Aris.
Setelah itu, diruangan lain…..
Ketua Tim B : Selamat pagi ibu Firda. Perkenalan saya ketua perawat yang akan
(Sudel) menangani ibu. Nama saya ibu Sudel. Dan ini rekan saya Ns.Fitria. Ini
rencana keperawatan yang akan kami lakukan pada ibu yaitu
melakukan pemeriksaan laboratorium untuk dahak , pemberian obat
melalui uap, dan tindakan batuk efektif untuk membantu mengeluarkan
dahak. Apakah ibu setuju? Dan apakah ada yang ibu tanyakan?
Pasien B (Firda) : Silahkan lakukan apapun yang terbaik untuk saya sus.
Ketua Tim B : Baiklah bu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk perawatan ibu.
Sekarang ibu Fitria akan mengambil dahak ibu untuk diperiksa di
laboratorium. Silahkan ibu Fitria. Saya tinggal dulu.
Ns. Fitria : Baik ibu Firda. Saya akan mengambil dahak ibu. Sekarang apakah ibu
bisa batuk ? dan dahaknya ditempatkan ditempat ini.
Ns. Fitria mengajarkan batuk efektif pada ibu Firda. Ibu Firda mencoba untuk batuk dan
mengeluarkan dahak namun dahak tidak bisa dikeluarkan.
Ns. Fitria : Sepertinya ibu sulit untuk mengeluarkan dahak. Bagaimana ibu untuk
minum air hangat terlebih dahulu untuk membantu mengencerkan
dahak ibu karena dahaknya kental sehingga sulit dikeluarkan. Saya
tuangkan air hangatnya iya bu, kemudian ibu mencoba untuk batuk lagi
Pasien B (Firda) : Oh ya, terimakasih.
Kemudian ibu firda mencoba untuk batuk tetapi tetap tidak dapat untuk mengeluarkan
dahaknya.
Ns. Fitria : Baik bu. Silahkan dilanjutkan minum air hangatnya saya akan
menghubungi ketua tim saya untuk melanjutkan tindakan selanjutnya.
Saya permisi dulu.
Ns. Fitria mencari ketua timnya untuk membicarakan rencana tindakan selanjutnya yang
akan dilakukan untuk ibu Firda.
Ns. Fitria : Permisi ibu. Saya mau melaporkan tindakan yang sudah saya lakukan
dan respon dari ibu Firda.
Ketua Tim B : Oh ya, silahkan.
Ns. Fitria : Begini bu, pasien ibu firda tidak dapat mengeluarkan dahaknya untuk
dilakukan pemeriksaan sputum BTA. Saya sudah menganjurkan untuk
minum air hangat tetapi dahaknya belum juga bisa dikeluarkan. Saya
menyarankan untuk minum air hangat. Bagaimana untuk tindakan
selanjutnya? Apakah perlu dilakukan nebulizer?
Ketua Tim B : Sesuai instruksi dokter Ibu Firda mendapat terapi obat combiven 1
(Sudel) ampul melalui nebulizer 2x sehari untuk pagi kita lakukan pada jam 9,
tolong untuk dipersiapkan alat dan obatnya, untuk pemberian nanti jam
9. Dan kemudian dicoba lagi untuk mengeluarkan dahaknya.
Ns. Fitria : Oke baik bu, saya permisi dulu
Lalu Ns.Fitria memberikan obat Combivent melalui Nebulizer kepada Ibu Firda dan
selanjutnya mencoba lagi untuk mengambil sample sputum ibu Firda dan sample berhasil
diambil kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.