BIOTEKNOLOGI
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan khadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayahnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya,yang
merupakan salah satu tugas dari mata kuliah BIOTEKNOLOGI maka penyusun
mempersembahkan satu makalah yang berjudul “ KAITAN BIOETIKA
DENGAN BIOTEKNOLOGI”.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih atas kerja sama
dan bantuan selama proses pembuatan makalah ini. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah BIOTEKNOLOGI yang telah
memberikan petunjuknya dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagai mana yang kita harapkan. Oleh karena itu penyusun mohon
maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan, kekurangan dan kekeliruan
baik dalam penyusunan maupun penyampaian materi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian etika dalam bioteknologi ?
2. Bagaimanakah aturan pemerintah mengenai etika bioteknologi?
3. Bagaimanakah bioteknologi dalam bidang rekayasa genetika pada
tanaman transgenik ditinjau dari segi etika?
4. Bagaimanakah bioteknologi dalam bidang penggunaan stem cell
ditinjau dari segi etika?
5. Bagaimanakah bioteknologi dalam bidang kloning ditinjau dari segi
etika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika dalam bioteknologi.
2. Untuk mengetahui aturan pemerintah mengenai etika bioteknologi.
3. Untuk mengetahui bagaimana etika bioteknologi dalam bidang
rekayasa genetika pada tanaman transgenik.
4. Untuk mengetahui bagaimana etika bioteknologi dalam bidang
pemanfaatan stem cell.
5. Untuk mengetahui bagaimana etika bioteknologi dalam bidang
kloning.
D. Manfaat
1. Mengetahui pengertian etika dalam bioteknologi.
2. Mengetahui aturan pemerintah mengenai etika bioteknologi.
3. Mengetahui bagaimana etika bioteknologi dalam bidang rekayasa
genetika pada tanaman transgenik.
4. Mengetahui bagaimana etika bioteknologi dalam bidang pemanfaatan
stem cell.
5. Mengetahui bagaimana etika bioteknologi dalam bidang kloning.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Etika
Etika mengidentifikasikan sekumpulan nilsai untuk tindakan kita,
khususnya terhadap orang lain. Secara sederhana, etika dapat dianggap
sebagai petunjuk untuk memisahkan yang salah dan yang benar, yang baik
dan yang buruk. Bidang etika terutama yang berikaitan dengan implikas-
implikasi penelitian biologis dan bioteknologi, khususnya berkaitan dengan
pengobatan, disebut bioetika. Beberapa pertanyaan penting untuk setiap orang
untuk dipetimbangkan, khususnya di bidang bioteknologi dimana penemuan-
penemuan dan aplikasinya dapat memiliki dampak yang luas pada kesehatan
manusia dan lingkungan.
Penggunaan bioteknologi sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya
kadang bersifat ambigu, yakni di satu sisi dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, tetapi di sisi lain dapat
dimanipulasi untuk tujuan destruktif. Dalam penerapan bioteknologi, kita
harus dapat mengantisipasi dampak bahaya dari teknologi maupun
bioteknologi. Nasution (1999) dalam Nalley (2002) mengatakan bahwa
sebagai manusia yang bertuhan, setiap kali seorang ilmuwan akan
mengadakan penelitian ia harus sadar akan kedudukannya sebagai manusia di
bumi ini. Ia harus sadar bahwa pengetahuan yang dikuasainya hanyalah
sebagian kecil saja dari ilmu yang dikuasai oleh Tuhan yang Maha Kuasa.
Dalam mengembangkan bioteknologi, etika bioteknologi harus
mendapat perhatian yang utama. Bagaimanapun juga, perkembangan dalam
bioteknologi tidak terlepas dari tanggung jawab manusia sebagai perilaku
sekaligus makhluk etis. Maka refleksi etis terhadap apa yang sedang dilakukan
manusia menjadi sangat diperlukan. Manusia hendaknya dapat merefleksikan
prinsip-prinsipnya sendiri dalam aktivitasnya termasuk dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bioetika, merupakan tuntutan etis yang berciri
menampung segala pemikiran tentang kehidupan, yang bersumber pada akal,
budi, filsafat, agama, tradisi, tanpa harus terikat dengan agama tertentu
(Nalley, 2002).
Menurut Van Potter (1970) dalam Darmanto (2009), bioetika adalah
suatu disiplin yang menggabungkan pengetahuan biologi dengan pengetahuan
mengenai sistem nilai manusia, yang akan menjadi jembatan antara ilmu
pengetahuan dan kemanusiaan, membantu menyelamatkan kemanusiaan, dan
mempertahankan dan memperbaiki dunia beradab. Sedangkan menurut
Hoenderich Oxford (1995), Bioetika adalah kajian mengenai pengaruh moral
dan social dari teknik-teknik yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu-ilmu hayati.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, Darmanto (2009)
menyimpulkan bahwa bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab
dan menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral. Konflik moral yang
dimaksud meliputi konflik moral yang timbul dari kemajuan pesat ilmu-ilmu
pengetahuan hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan teknologi
yang terkait di dalamnya.
Telah dikemukakan oleh Mukaromah(2010) bahwa terdapat tiga etika
dalam bioetika, yaitu :
1. Etika sebagai nilai-nilai dan asas-asas moral yang dipakai seseorang atau
suatu kelompok sebagai pegangan bagi tingkah laku
2. Etika sebagai kumpulan asas dan nilai yang berkenaan dengan moralitas
(apa yang dianggap baik atau buruk). Contohnya: kode etik kedokteran,
kode etik rumah sakit.
3. Etika sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dari sudut
normadan nilai-nilai moral.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang telah disusun, maka dapat diketahui
bahwa etika dalam bioteknologi adalah penerapan ilmu (suatu teknik
dalam biologi) dan harus tidak terlepas dari tanggung jawab manusia.
Serta bioteknologi dapat memaksimalkan usaha untuk mencapai suatu
tujuan dalam memakmurkan dan mensejahterakan kehidupan manusia di
muka bumi dari berbagai bidang seperti: kesehatan, pangan, lingkungan,
pertanian, peternakan, dan lain lain. Dan hal ini harus diimbangi dengan
pemantauan dan pertimbangan dampak yang dihasilkan dari berbagai
aspek kehidupan.
B. SARAN