Anda di halaman 1dari 15

LAPORANPRAKTIKUM

DASAR-DASARAGRONOMI

“PENGARUHPENYIRAMANSATUHARIPENUHDANPENYIRAMANSELANGSATUH
ARITERHADAPPERTUMBUHANTANAMANJAGUNG(Zeamays)”

Oleh:

MERSIURDIANABETTY

2004060062

PROGRAMSTUDIAGROTEKNOLOGI
FAKULTASPERTANIAN
UNIVERSITASNUSACENDANA KUPANG 2021
KATAPENGANTAR

1
PujisyukurbagiTuhanyangMahaEsaatasperkenanan-
NyamakapenulisanLaporanPraktikumdenganjudul“Pengaruhpenyiramansatuharipenuhdanpenyir
amanselangsatuhariterhadappertumbuhanjagung(Zeamays)”diselesaikandenganbaik.
Penulisinginmengucapakanlimpahterimakasihkepadasemuapihakyangsudahmembantupenuli
ssejakpenanamanhinggaselesaipengukuranbaiksecaramaterimaupunmoril.
Penulisanlaporanpraktikumtersebutmasihjauhdarikekuranganolehkarenaitupenulismembutuh
kankritikdansaranyangbersifatmembangun.Agardalampenulisa-
penulisanselanjutnyadapatdilakukandenganbaik.

Kupang,2021

Penulis

DAFTARISI

2
KATAPENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTARISI....................................................................................................................................... ii

BABIPENDAHULUAN................................................................................................................... 1
LatarBelakang......................................................................................................................... 1
TujuanPraktikum.................................................................................................................... 2
ManfaatPraktikum.................................................................................................................. 2

BABIITINJAUANPUSTAKA........................................................................................................ 3
TanamanJagung...................................................................................................................... 3
PengaruhIklimTerhadapPertumbuhanTanamanJagung..................................................... 4
BudidayaTanamanJagung..................................................................................................... 5
Pemeliharaan........................................................................................................................... 6

BABIIIPEMBAHASAN................................................................................................................... 7
Hasil......................................................................................................................................... 7
Pembahasan............................................................................................................................. 9

BABIVPENUTUP............................................................................................................................. 10
Kesimpulan............................................................................................................................. 10
Penutup.................................................................................................................................... 10

DAFTARPUSTAKA........................................................................................................................ 11
LAMPIRAN....................................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara dengan tingkat konsumsi jagung cukup tinggi dibanding negara
lain. Jagung menjadi salah satu pilihan untuk konsumsi manusia maupun dijadikan sebagai
bahan pakan bagi ternak oleh berbagai industri dan usaha skala kecil. Pada tahun 2020 produksi
jagung mencapai 21,53 juta ton atau sekitar 5% dibanding tahun 2019 yaitu 20,5 juta ton.
Kebutuhan jagung pada tahun 2020 untuk pabrik mencapai 8,5 juta ton dan ntuk peternakan
sebesar 3,48 juta ton. Kebutuhan jagu tersebut sangat berkaitan erat dengan produksi jagung di
Indonesia. Apabila produksi semakin meningkat maka kebutuhan industri dan masyarakat dapat
terpenuhi. Hal yang perlu diperhatikan agar produksi jagung dapat memenuhi kebutuhan yaitu
proses produksi dari penanaman dan perawatan.
Jagung akan bertumbuh dengan baik apabila pemeliharan yang dilakukan teratur dan sesuai
dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman. Salah satu faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan produk tanaman adalah menjaga airase dan drainase yang baik
selama penanaman. Selain hara, kebutuhan air juga relatif sangat tinggi untuk mendukung laju
pertumbuhan tanaman. Jagung juga merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat sensitiff
terhadap kekeringan. Perkembangan tongkol akan terhambat apabila kebutuhan terhadap air
tidak terpenuhi, karena air berfungsi untuk melarutkan unsur hara yang terkandung dalam tanah
dan juga proses metabolisme dalam jagung.
Pemberian air yang berlebihan bagi tanaman jagung akan membesarkan ukuran sel, ukuran
internode menjadi tidak normal, tanaman tidak kokoh, dan pertumbuhan yang vigorous sehingga
mudah diserang penyakit. Apabila selama beberapa hari tanaman jagung digenangi air, tidak
terjadi proses respirasi aerob normal tetapi terjadi respirasi anaerob. Pada keadaan ini, tingkat
kadar alkohol dalam tubuh tanaman menjadi tinggi sehingga meracuni tanaman. berdasarkan
latar belakang tersebut maka telah dilakukan praktikum dengan judul “Pengaruh Penyiraman
Satu Hari Penuh dan Selang Satu Hari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea
Mays)”

4
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum tersebut yatu untuk mengetahui:
1. Pengaruh penyiraman satu hari penuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung
2. Pengaruh pernyiraman selang satu hari terhadap pertumbuhan tanaman jagung
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum tersebut :
1. Sebagai informasi kepada masyarakat tentang pengaruh penyiraman satu hari penuh terhadap
pertumbuhan tanaman jagung serta engaruh pernyiraman selang satu hari terhadap
pertumbuhan tanaman jagung
2. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah tentang pengaruh penyiraman satu hari penuh
terhadap pertumbuhan tanaman jagung serta engaruh pernyiraman selang satu hari terhadap
pertumbuhan tanaman jagung

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Jagung

Dalam sistematika tanaman, jagung termasuk:

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.

Jagung, Zea mays L. merupakan tanaman berumah satu Monoecious di mana letak bunga
jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung termasuk tanaman C4 yang
mampu beradaptasi baik pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan hasil (Carlson.,1980).
Daun tanaman C4 sebagai agen penghasil fotosintat yang kemudian didistribusikan, memiliki
sel-sel seludang pembuluh yang mengandung khlorofil. Di dalam sel ini terjadi dekarboksilasi
malat dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang kemudian memasuki siklus Calvin membentuk
pati dan sukrosa. Ditinjau dari segi kondisi lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada terbatasnya
banyak faktor seperti intensitas radiasi surya tinggi dengan suhu siang dan malam tinggi, curah
hujan rendah dengan cahaya musiman tinggi disertai suhu tinggi, serta kesuburan tanah yang
relatif rendah. Sifat-sifat yang menguntungkan dari jagung sebagai tanaman C4 antara lain
aktivitas fotosintesis pada keadaan normal relatif tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi
rendah serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan
anatomis yang sangat menguntungkan dalam kaitannya dengan hasil. Kedudukan tanaman
jagung dalam taksonomi adalah sebagai berikut: Ordo : Tripsaceae Famili : Poaceae Sub-famili :
Panicoideae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Jagung mempunyai 10 khromosom di dalam sel-
sel reproduktif (haploid), 20 khromosom di dalam sel-sel somatik (diploid) dan 30 khromosom di

6
dalam sel-sel endosperm (triploid). Secara umum semua tipe tanaman jagung mempunyai 10
pasang khromosom (Leonard.,at all, 1973).

2.2 Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Jagung

Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah beriklim sedang
hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang
terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi,
pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus
merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.
Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau. Pertumbuhan
tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi,
pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan
tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34O C, akan
tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27O C. Pada
proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30O C.Saat panen
jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan, karena
berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.

2.3 Budidaya Tanaman Jagung

1. Pembibitan
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun
fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas
lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang demikian dapat
diperoleh bila menggunakan benih bersertifikat. Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat
bergantung pada kesehatan benih, kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih
jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Tetapi jagung hibrida
mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang
lebih mahal dan hanya dapatdigunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalam jumlah
terbatas. Beberapa varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah: Hibrida C 1,
Hibrida C 2, Hibrida Pioneer 1, Pioneer 2, IPB 4, CPI-1, Kaliangga, Wiyasa, Arjuna, Baster
kuning, Kania Putih, Metro, Harapan, Bima, Permadi, Bogor Composite, Parikesit, Sadewa,

7
Nakula. Selain itu, jenis-jenis unggul yang belum lama dikembangkan adalah: CPI-2, BISI-1,
BISI-2, P-3, P-4, P-5, C-3, Semar 1 dan Semar 2 (semuanya jenis Hibrida).

2. Penyiapan Benih
Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman jagung
yang sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil yang tongkolnya besar, barisan biji
lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit. Tongkol
dipetik pada saat lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji sudah mengeras dan sebagian besar
daun menguning. Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga kering betul. Apabila benih akan
disimpan dalam jangka lama, setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan dan disimpan
di tempat kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambilbiji bagian tengah sebagai benih. Biji
yang terdapat di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih
harus lebih dari 90%, jika kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah
sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar.
3. Pengolahan Media
Tanam Pengolahan tanah bertujuan untuk: memperbaiki kondisi tanah, dan memberikan
kondisi menguntungkan bagi pertumbuhan akar. Melalui pengolahan tanah, drainase dan aerasi
yang kurang baik akan diperbaiki. Tanah diolah pada kondisi lembab tetapi tidak terlalu basah.
Tanah yang sudah gembur hanya diolah secara umumPersiapan Dilakukan dengan cara
membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur untuk
memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman) dicangkul
sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang lebih
banyak. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak lalu dihaluskan dan diratakan

2.4 Pemeliharaan

1. Penjarangan dan Penyulaman


Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah tanaman per lubang sesuai dengan yang
dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman, sedangkan yang dikehendaki hanya 2
atau 1, maka tanaman tersebut harus dikurangi. Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik,
dipotong dengan pisau atau gunting yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan
tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang

8
akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati.
Kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam
penyulaman sama dengan sewaktu penanaman. Penyulaman hendaknya menggunakan benih dari
jenis yang sama. Waktu penyulaman paling lambat dua minggu setelah tanam.

2. Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu (gulma).
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda
biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan sebagainya. Yang penting dalam
penyiangan ini tidak mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum
cukup kuat mencengkeram tanah. Hal ini biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

3. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan bertujuan untuk memperkokoh
posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu juga untuk menutup akar yang
bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat
tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Caranya, tanah di sebelah
kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan
tanaman.Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang. Untuk efisiensi tenaga
biasanya pembubunan dilakukan bersama dengan penyiangan kedua yaitu setelah tanaman
berumur 1 bulan.

4. Pengairan dan Penyiraman


Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab.
Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu.
Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan
air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

9
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
a. Kondisi tanaman selama penanaman

Perlakuan Kondisi Tanaman Minggu Ke-

I II III IV
Segar layu Segar Layu Segar Layu Segar Layu
A1 √ √ √ √
A2 √ √ √ √
A3 √ √ √ √
A4 √ √ √ √
B1 √ √ √ √
B2 √ √ √ √
B3 √ √ √ √
B4 √ √ √ √
b. Hasil pengukuran tinggi tanaman (Cm)

Perlakuan Hasil Pengukuran Minggu Ke- Rataan


I II III IV
A1 24 62 76 93 63,75
A2 24,5 55 73 89 60,375
A3 27 60 62 73 55,5
A4 27,2 52,5 81 98 64,675
Rataan 61,075

B1 23,5 66 83 99 67,875
B2 25,3 59 65 76 56,325
B3 21,5 52,7 69 73 54,05
B4 19,8 62 69 80 57,7
Rataan 58,983
Keterangan: A: sistem penyiraman satu hari penuh

B: sistem penyiraman selang satu hari

10
c. Hasil Pengukuran Jumlah Daun Jagung

Perlakuan Hasil Pengukuran Minggu Ke- Rataan


I II III IV
A1 3 5 6 8 5.5
A2 3 5 6 8 5.5
A3 3 5 6 8 5.5
A4 3 5 6 7 5.25
Rataan 5,437

B1 3 5 6 7 5.25
B2 3 5 6 7 5.25
B3 3 5 6 7 5.25
B4 3 5 6 7 5.25
Rataan 5,25

Keterangan: A: sistem penyiraman satu hari penuh

B: sistem penyiraman selang satu hari

3.2 Pembahasan

Kondisi tanaman sistem penyiraman satu hari penuh maupun selang satu hari pada tanaman
jagung sehat dan segar selama 4 minggu penanaman, akan tetapi berpengaruh pada tinggi
tanaman serta jumlah daun pada setiap perlakuan. Rata-rata tinggi tanaman sistem penyiraman
satu hari penuh selama 4 minggu yaitu 58,983 Cm dan jumlah daun tanaman 5,437 helai.
Sedangkan pada perlakuan penyiraman selang satu hari, tinggi tanamannya mencapai 58,983 Cm
dan jumlah daun 5,25 helai.
Hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh iklim salah satunya yaitu suhu udara yang tinggi.
Akibat suhu udara yang tinggi, tanaman membutuhkan lebih banyak air atau volume air yang
lebih banyak. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34O C, akan tetapi bagi
pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27O C. Pada proses
perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30O C.Saat panen jagung
yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan, karena berpengaruh
terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.

11
. Di dalam sel ini terjadi dekarboksilasi malat dan aspartat yang menghasilkan CO2 yang
kemudian memasuki siklus Calvin membentuk pati dan sukrosa. Ditinjau dari segi kondisi
lingkungan, tanaman C4 teradaptasi pada terbatasnya banyak faktor seperti intensitas radiasi
surya tinggi dengan suhu siang dan malam tinggi, curah hujan rendah dengan cahaya musiman
tinggi disertai suhu tinggi, serta kesuburan tanah yang relatif rendah. Sifat-sifat yang
menguntungkan dari jagung sebagai tanaman C4 antara lain aktivitas fotosintesis pada keadaan
normal relatif tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi rendah serta efisien dalam
penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan anatomis yang sangat
menguntungkan dalam kaitannya dengan hasil.

Jagung akan bertumbuh dengan baik apabila pemeliharan yang dilakukan teratur dan sesuai
dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman. Salah satu faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan produk tanaman adalah menjaga airase dan drainase yang baik
selama penanaman. Selain hara, kebutuhan air juga relatif sangat tinggi untuk mendukung laju
pertumbuhan tanaman. Jagung juga merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat sensitiff
terhadap kekeringan. Perkembangan tongkol akan terhambat apabila kebutuhan terhadap air
tidak terpenuhi, karena air berfungsi untuk melarutkan unsur hara yang terkandung dalam tanah
dan juga proses metabolisme dalam jagung.
Pemberian air yang berlebihan bagi tanaman jagung akan membesarkan ukuran sel, ukuran
internode menjadi tidak normal, tanaman tidak kokoh, dan pertumbuhan yang vigorous sehingga
mudah diserang penyakit. Apabila selama beberapa hari tanaman jagung digenangi air, tidak
terjadi proses respirasi aerob normal tetapi terjadi respirasi anaerob.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pada musim kemarau
atau suhu lingkungan yang cukup tinggi maka tanaman jagung lebih banyak membutuhkan air.
Sistem penyiraman tanaman jagung selang satu hari tidak efektif pada suhu lingkungan yang
tinggi.

4.2 Saran

12
Adapun saran penulis yaitu: sebaiknya pada suhu lingkungan yang cukup tinggi, sistem
penyiraman satu hari yang dapat diterapkan sehingga pertumbuhan tanaman jagung menjadi
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Carlson, S.P. 1980. The biology of crop productivity. Academic Press Inc., New York.
Leonard, W.H. and J.H. Martin. 1973. Cereal crops. The Macmillan Co., Collier-Macmillan Ltd.,
London pp 131-170.
PROFIL KOMODITAS JAGUNG.,Https://Ews.Kemendag.Go.Id/Sp2kplanding/Assets/Pdf/1201
16_ANK_PKM_DSK_Jagung.Pdf

13
LAMPIRAN
Dokumentasi kondisi tanaman dan pengukuran minggu I-IV

14
15

Anda mungkin juga menyukai