Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Padi merupakan salah satu komoditas yang paling penting di Indonesia sejak tanaman ini menjadi makanan pokok bagi sebagian masyarakat. Peningkatan produksi padi untuk memenuhi kebutuhan penduduk merupakan salah satu isu utama dalam program pembangunan Indonesia. Indonesia merupakan negara terpadat keempat terbesar di dunia dengan 237 juta orang pada tahun 2010, setelah Cina, India dan Amerika erikat. !eskipun pertumbuhan penduduk telah menurun dari 2,"# per tahun selama tahun 1$%0&an, a'al 1$70&an 1,3#, dan dalam 'aktu dekat diperkirakan menurun menjadi kurang dari 0,$#, populasi meningkat terus menerus dan bisa menjadi dua kali lipatnya pada tahun 20(0 )kepadatan populasi adalah "*0 juta+. ,ingkat konsumsi beras adalah sekitar 13$ kg beras per kapita per tahun, termasuk tertinggi di dunia dibandingkan dengan -epang, !alaysia, dan ,hailand hanya sekitar "( kg, *0 kg dan $0 kg per kapita per tahun. aat ini konsumsi beras adalah sekitar 33 juta ton per tahun dan diperkirakan meningkat menjadi 3*,( juta ton pada tahun 202( ) uryana, 200*. imarmata, 200*. Apryantono, 200*/ !0Cullo0h, 200* dalam imarmata dkk., 2011+. -adi, produksi padi harus meningkat setidaknya " & ( # per tahun untuk menjamin keberlanjutan ketahanan pangan . 1uasan budidaya padi di Indonesia ada sekitar 10 juta ha, meliputi 7,$ juta ha tanah sa'ah )padi sa'ah+ dan sisanya adalah padi gogo. Pertumbuhan padi di Indonesia telah berubah se0ara dramatis selama lima dekade terakhir. Produksi padi atau produkti2itas padi telah meningkat se0ara signi3ikan dari $ juta ton padi )produkti2itas sekitar 2,( ton per ha+ pada a'al 1$70 menjadi 2$ juta ton pada tahun 1$*$ )",23 ton per ha+, dan menjadi %0 juta ton pada tahun 200$ )",% ton per ha+. Peningkatan produksi padi sangat berkorelasi dengan adopsi teknologi baru, mekanisasi, penggunaan bahan kimia )pupuk, agen perlindungan tanaman+ dan penggunaan air irigasi yang maju )I 4, 200". I 4 ,200$. imarmata, 200$ . 5A6, 200" dalam imarmata dkk., 2011+. ,antangan dalam bidang pertanian adalah meningkatkan produksi agar pemenuhan permintaan untuk pangan tersedia se0ara berkelanjutan. Penurunan
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

kesehatan tanah dan kualitas tanah, kelangkaan air dan pengelolaan unsur hara tanaman yang salah membuat tantangan ini lebih sulit. :apatkah pertanian menyediakan makanan yang 0ukup bagi Indonesia dan bagaimana keberlanjutan produkti2itas padi dan ketahanan pangan; :ata terbaru mengungkapkan bah'a penggunaan pupuk se0ara intensi3 yang telah diperkenalkan selama lima dekade terakhir mungkin telah men0apai titik dimana unsur hara semakin berkurang atau bisa disebut sudah men0apai ke tingkat yang jenuh ) imarmata dan -oy, 2011. Abdullah et al 200%. Antho3er, 200"/ 5 :, 200$+. Pertumbuhan penduduk yang pesat di Indonesia tidak hanya menyebabkan budidaya pertanian harus dilakukan se0ara intensi3, tetapi juga memper0epat kon2ersi lahan dari lahan pertanian ke penggunaan non pertanian dan degradasi lahan yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Penggunaan pupuk anorganik dan produk agrokimia se0ara intensi3 selama re2olusi hijau )a'al tahun 1$%0+ telah memberikan dampak yang besar pada penurunan kesehatan dan kualitas tanah. 4erdasarkan penelitian yang dilakukan baru&baru ini, kandungan bahan organik tanah dari tanah pertanian telah mengalami penurunan yang pesat dalam 30 tahun. :iperkirakan sekitar 70 # dari tanah sa'ah di Indonesia memiliki kandungan organik rendah )<2# kandungan organiknya+ dan ketersediaan unsur haranya pun rendah. ,anah sa'ah di Indonesia kebanyakan telah mengalami degradasi atau penurunan kualitas dan dapat dikategorikan sebagai tanah yang tidak sehat atau tanah sakit dan sudah memasuki 3ase yang disebut kelelahan tanah ) imarmata dan -oy, 2011+. 1uasnya tanah sa'ah yang sakit terus meningkat karena tidak e3isiennya penggunaan pupuk anorganik, terutama nitrogen dan kesalahan dalam pengelolaan bahan organik tanah. Penggunaan pupuk nitrogen yang berlebih dapat memper0epat dekomposisi bahan organik tanah )Ingham, 2001/ imarmata, 200$/ Abbott dan !urphy, 200"/ =upta dan >og, 200". ulli2an, 200" dalam imarmata dkk., 2011+. 4anyak upaya yang telah dilakukan untuk mengantisipasi dan meme0ahkan masalah ini. Penerapan pertanian ramah lingkungan )praktek pertanian organik dan praktek pertanian yang baik+ menjadi penting dan berkembang pesat. ?paya untuk memulihkan atau mengembalikan kesehatan dan kualitas tanah pertanian yang terdegradasi telah
26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

dilakukan sejak 10 tahun terakhir dengan menggunakan pupuk organik dan amelioran tanah ) imarmata dkk., 2011+. @un0i keberhasilan dari usaha perbaikan tanah )pemulihan+ dan memelihara kesehatan tanah sa'ah sangat berkorelasi dengan pengelolaan bahan organik tanah yang baik dan praktek pertanian yang baik se0ara berkelanjutan. Pupuk berbasis organik dengan menggunakan jerami padi atau kompos jerami sebagai sumber utama pupuk organik untuk tanah sa'ah tidak hanya bisa memperbaiki dan meningkatkan kesehatan tanah, tetapi juga mengurangi penggunaan pupuk anorganik se0ara signi3ikan. Penggunaan kompos jerami tidak hanya memperbaiki dan meningkatkan kesehatan tanah, tetapi juga dapat mengurangi aplikasi pupuk anorganik setidaknya 2(# & (0#. @hususnya, masalah pemenuhan pasokan silika dan kalium dapat teratasi dengan penggunaan kompos jerami. etiap ( ton jerami mengandung sekitar 70 & 100 kg urea, (0 & %0 kg super 3os3at dan 100 & 1(0 kg @Cl ):obermann and 5airhurst, 2002. 7usnain et al., 200*. imarmata, 200$. ,urmuktini et al., 2010 dalam imarmata dkk., 2011+. 4udidaya padi )sa'ah+ sangat tergantung pada pasokan air )irigasi+ dan membutuhkan sekitar 3000&(000 liter air untuk memproduksi 1 kg gabah. !eningkatnya kelangkaan air mengan0am keberlanjutan sistem produksi padi irigasi dan karenanya ketahanan pangan serta mata pen0aharian produsen beras dan konsumen. ,ugas menjadi lebih sulit karena perubahan iklim global. 6leh karena itu, penggunaan air yang lebih e3isien harus dilakukan dalam produksi padi. 4eberapa strategi dan manajemen sedang diusahakan untuk mengurangi kebutuhan air pada budidaya padi, seperti alternati3 pembasahan dan pengeringan, sistem penutup tanah, sistem intensi3ikasi padi ) >I+, padi aerobik dan penggunaan bedengan )?pho33 200", Auan et al., 200", Aang dkk., 200". . Bikipedia, 200$. Camara et al., 200". 7o, 200". imarmata dan Au'ariah, 200$ dalam imarmata dkk., 2011+. ejak tahun 200% imarmata., dkk telah mengembangkan sistem intensi3ikasi padi aerob terkendali berbasis organik )IPA, & 46+ untuk meningkatkan akti3itas biologis tanah )keanekaragaman hayati+ dan untuk memberikan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan akar padi serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi ) imarmata, 200* dalam imarmata dkk., 2011+. ,eknologi ini
26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

merupakan sistem produksi padi dengan menggunakan dan mengintegrasikan kekuatan biologi tanah, tanaman, pupuk dan pengelolaan air sesuai dengan ren0ana. ,ujuan utama dari IPA,&46 menurut imarmata dkk. )2011+ adalah menghemat air dan memakai teknologi pupuk berbasis organik, selain itu tujuan lainnya adalah )1+ untuk memulihkan, meningkatkan dan menjaga kesehatan serta kualitas tanah sa'ah, )2+ untuk meningkatkan produkti2itas padi se0ara berkelanjutan, )3+ men0iptakan kondisi budidaya yang e3isien dan ramah lingkungan khususnya untuk tanah sa'ah dalam praktek budidaya padi sa'ah, )"+ mengurangi aplikasi pupuk anorganik setidaknya 2( #. Pelaksanaan IPA,&46 sekarang mulai banyak diadopsi di beberapa pro2insi di Indonesia )-a'a 4arat, 4anten, -a'a ,imur, -a'a ,engah, umatera ?tara, ula'esi elatan, ula'esi ?tara, Cusa ,enggara ,imur, 4ali, dan lain&lain+ hal tersebut menunjukkan praktek budidaya tersebut berhasil )menguntungkan+ dan hasil padi pun tinggi sekitar (0 & 100# dibandingkan dengan metode tradisional tergenang )anaerob permanen+ serta mampu menghemat air irigasi se0ara signi3ikan. 7asil gabah yang tinggi ini sangat berkorelasi dengan Dona akar yang bertambah luas sekitar " & 10 kali dari biasanya, jumlah anakan produkti3 sekitar %0&*0 anakan, jumlah malai, panjang malai, jumlah gabahEmalai, dan juga meningkatkan keanekaragaman hayati tanah )organisme menguntungkan+ dalam kondisi aerobik. ,eknologi IPA,&46 ini dikombinasikan dengan daur ulang jerami sebagai pupuk organik atau kompos jerami sehingga mampu mengurangi pupuk anorganik hingga 2( & (0 #, mengurangi air irigasi sebesar 30 & (0# , meningkatkan keanekaragaman hayati tanah dan ketersediaan hara serta tujuan akhirnya adalah meningkatkan hasil padi setidaknya 2(# lebih baik dibandingkan dengan metode kon2ensional dan menghasilkan sekitar %&11 ton gabah padi per hektar ) imarmata 200*. imarmata 200$ dalam imarmata dkk., 2011+. !akalah ini membahas mengenai ulasan tentang IPA,&46 dalam penghematan air dan teknologi jerami kompos untuk memulihkan atau perbaikan tanah, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan tanah sa'ah untuk meningkatkan produkti2itas padi dan menjamin keamanan pangan se0ara berkelanjutan.
26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

1.2.

Maksud dan Tujuan !aksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar kita dapat

mengetahui produksi padi dengan metode Intensi3ikasi Padi Aerob ,erkendali 4erbasis 6rganik )IPA,&46+ untuk meningkatkan produkti2itas padi. elain itu, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas F,eknologi Produksi ,anaman I9G.

26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Intensifikasi Padi Aer ! Terkendali"Ber!asis #rganik Intensi3ikasi padi aerob terkendali berbasis organik )IPA,&46+ adalah sistem produksi padi dengan mengintegrasikan kekuatan biologi tanah, tanaman, pupuk )pupuk organik, pupuk hayati dan pupuk anorganik+ dan pengelolaan air untuk men0apai tujuan utama yang ditargetkan. ,ujuan utama IPA,&46 adalah untuk men0apai dan mempertahankan produkti2itas padi yang tinggi, memperbaiki dan meningkatkan kesehatan agroekosistem )kualitas tanah H kesehatan tanah+, termasuk keanekaragaman hayati, siklus biologis dan akti3itas biologis tanah. 6leh karena itu, memaksimalkan input lokal, terutama pupuk organik )kompos jerami, kotoran sapi atau lainnya+ dan pupuk hayati menjadi prioritas utama dan dikenal dengan istilah 1o' IJternal Inputs 3or ) imarmata, 200* dalam imarmata dkk., 2011+. Pengelolaan input lokal diran0ang untuk mengoptimalkan proses biologis dalam men0apai produkti2itas padi yang diinginkan )output+ dan kualitas lingkungan yang lebih baik. istem intensi3ikasi padi aerob terkendali berbasis organik ini meman3aatkan yang sudah ada atau tersedia di alam dengan mengoptimalkan bahan organik dan aplikasi pupuk hayati, air, dan pengelolaan budidaya yang baik untuk meningkatkan kinerja biologi tanah serta meminimalkan penggunaan pupuk anorganik ) imarmata dkk., 2011+. 2.2. Pilar IPAT"B# @un0i keberhasilan sistem intensi3ikasi padi aerob terkendali berbasis organik )IPA,&46+ dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman padi dan akti3itas biologi tanah )daya biologi tanah+ di dalam tanah sangat tergantung pada empat konsep dasar atau pilar IPA,&46 menurut imarmata dkk. )2011+, sebagai berikut/ )1+ ekosistem tanah sa'ah, )2+ kehidupan tanah sebagai pupuk pabrik alami )pupuk hayati tanaman+ atau bioreaktor, )3+ kekuatan biologis dalam beras, dan )"+ pengelolaan unsur hara terpadu.
26

uistainable >i0e Culti2ation

)1II >C+ atau input eksternal rendah untuk budidaya padi berkelanjutan

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

a. Peru!a$an Ek siste% Padi ejak dahulu ekosistem padi ditandai dengan adanya genangan permanen. Akibatnya, semua organisme aerobik tidak bisa hidup dalam tanah karena kehabisan oksigen, yang diperlukan untuk respirasi aerobik. @ekurangan oksigen menyebabkan kondisi anaerob dan memberikan e3ek negati3 yang signi3ikan terhadap akti3itas organisme yang menguntungkan dan pertumbuhan akar. :engan mengubah ekosistem padi dari anaerobik )tergenang permanen+ dengan kondisi aerobik menghasilkan perubahan yang signi3ikan dalam tanah, terutama pada akti3itas biologis tanah dan pertumbuhan akar. @ondisi lembab pada tanah hingga kondisi berlumpur dapat menyebabkan oksigen tersedia bagi respirasi organisme tanah. 5auna meso dan mikro memainkan peranan penting untuk men0iptakan dan membangun lubang atau pori&pori tanah ke0il yang sangat penting untuk udara dan suplai oksigen dalam kondisi berlumpur )0a0ing+. 1ubang ini mendukung akti3itas biologis dalam tanah dan menyebabkan kekuatan biologi tanah meningkat kembali. 1ubang yang dibuat oleh 0a0ing ini mengandung banyak Dat pertumbuhan makro atau mikro dan unsur hara penting lainnya, seperti 2itamin. ebaliknya di ba'ah genangan permanen, tidak ada akti3itas 0a0ing )biota aerob+ sehingga tidak ada lubang atau pori di permukaan tanah sa'ah )?pho33 200". 7engsdijk, dan 4indraban, 2001. imarmata, 200*. 4ouman et al., 2002 dalam imarmata dkk., 2011+. )=ambar 1+. Populasi mikroba menguntungkan )peme0ah masalah nitrogen nonsimbiotik seperti Azotobacter sp. H Azospillum sp. dan bakteri pelarut 3os3at+ dan pertumbuhan akar meningkat sangat drastis dibandingkan dengan kondisi anaerobik ) imarmata, 200* dalam imarmata dkk., 2011+. istem perakaran padi aerobik dengan kondisi berlumpur adalah sekitar (&10 kali lebih besar dari ekosistem padi yang digenangi permanen. -ika sistem akar berkembang optimal dengan produksi padi, potensi hasil dari berbagai 2arietas padi dapat meningkat setidaknya 2 sampai 3 kali. 6leh karena itu, perubahan ekosistem padi yang sebelumnya digenangi permanen perlu dilakukan. Ikosistemnya dirubah menjadi aerob )tanah ma0ak&ma0ak+ untuk mendapatkan kondisi yang aerob )kapasitas
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

elain itu, pertumbuhan akar dan akti3itas mikroba

meningkat drastis pada kondisi aerob dengan kondisi tanah ma0ak&ma0ak

lapang untuk berlumpur+ sehingga peningkatan produksi padi ter0apai dan penghematan air irigasi bisa ter0apai.

=ambar 1. Perakaran dengan sistem IPA,&46 dalam kondisi aerob 3&( kali lebih besar dibandingkan dengan kondisi anaerob umber/ imarmata dkk. )2011+ !. Mak$luk Hidu& Tana$ se!agai 'akt r Pu&uk Ha(ati Ikosistem tanah sa'ah dalam keadaan aerobik dengan kondisi berlumpur dan sistem yang sangat kompleks ditandai se0ara biologi, kimia dan proses 3isik yang nyata dipengaruhi oleh 3aktor lingkungan hidup. !ikroorganisme yang hidup di dalam tanah bersama&sama dengan enDim eJo0ellular meso 3auna dan makro 3auna tanah melakukan semua reaksi yang dikenal reaksi metabolik. atu hektar humus subur sehat mengandung sekitar 1200 kg bakteri, 1200 kg a0tinomy0etes, 2"00 kg 0etakan, 120 kg ganggang, 2"0 kg protoDoa, (1 kg nematoda, 120 kg serangga, 1200 kg 0a0ing dan 2"00 kg dari akar tanaman. atu per gram tanah lembab dalam rhiDos3er berisi sekitar 1.200 J 10% bakteri, "% J 10 a0tinomy0etes, 12 J 10( jamur dan ( J 103 alga ) ulli2an, 2001. Ingham, 2001 dalam imarmata, 2011+. emua organisme ini dari bakteri ke0il hingga besar 0a0ing tanah dan
26

serangga makan, tumbuh dan berinteraksi dalam ekosistem tanah untuk membentuk jaring makanan yang mempengaruhi ekosistem tanah sa'ah se0ara
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

signi3ikan. -aringan makanan adalah komunitas organisme hidup seluruh atau sebagian besar hidup mereka di tanah dan disebut sebagai komponen hidup tanah. 6leh karena itu di ba'ah kondisi aerobik berlumpur, tanah sa'ah adalah tempat hidup dan bertindak sebagai pembuatan pupuk hayati alam atau tanaman. Adanya organisme tanah yang menguntungkan bagi ketersediaan hara 0ukup besar. !asalah nitrogen nonsimbiotik dapat diselesaikan dan diman3aatkan hingga (0 & 100 kg C per hektar, mikroba pelarut 3os3at dapat meningkatkan ketersediaan P hingga (0#. elain itu, dengan ditambahkan jerami tingkat mineralisasi lebih 0epat memberikan nutrisi dan energi untuk akti3itas biologis dalam mendukung pertumbuhan padi. ,anah yang tergenang atau di ba'ah kondisi anaerob akan menyebabkan tanah sebagai pembuat pupuk alami menjadi tidak berman3aat, sementara petani menghabiskan banyak uang untuk membeli pupuk organik )?pho33, 200". imarmata, 200* dalam imarmata dkk., 2011+. ,anah sa'ah sebagai pabrik pupuk alami )bioreaktor+ membutuhkan sumber energi yang 0ukup untuk memungkinkan mesin bekerja dengan baik. umber energi untuk mesin biologis bergantung pada ketersediaan bahan organik. 4ahan organik adalah poin penting dari masuknya energi kimia menjadi ekosistem tanah sa'ah. Akibatnya, akti3itas mikroba heterotro3ik, seperti bakteri, jamur dan a0tinomy0etes yang bergantung dengan adanya bahan organik. @ehadiran mikroba sebagai tingkat tro3ik pertama memungkinkan aliran energi untuk tingkat tro3ik berikutnya dalam jaringan makanan. ebagai organisme yang menguraikan bahan kompleks, atau mengkonsumsi organisme lain, nutrisi akan diubah dari satu bentuk ke bentuk bentuk lain, dan dibuat tersedia bagi tanaman dan organisme tanah yang lain. 6rganisme tanah melepaskan mineral yang terikat, mengubahnya menjadi unsur yang tersedia untuk tanaman yang tumbuh di jaringan. 6rganisme yang tidak terlibat langsung dalam mendekomposisi limbah tanaman dapat memberi makan pada satu sama lain atau produk limbah lain atau Dat lain yang dibuatnya. :i antara Dat yang dilepaskan oleh berbagai mikroba adalah 2itamin, asam amino, gula, antibiotik, gusi, dan lilin, yang sangat penting untuk mempertahankan tanah tetap hidup dan sehat. 7al ini tidak mengherankan bah'a tanah sa'ah aerobik dengan kondisi berlumpur dibajak dan diberi pupuk oleh organisme tanah )Ingham, 2001. ulli2an, 200" dalam imarmata, 2011+.
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

@erja pupuk hayati sangat tergantung pada pengelolaan air dan bahan organik )pupuk organik+. Pengelolaan air atau suplai air irigasi bertujuan untuk menjaga kondisi tanah sa'ah di ba'ah kapasitas lapang dengan kondisi berlumpur dan untuk memenuhi kebutuhan air padi. @ondisi air atau permukaan air diatur melalui kanal air. -arak antara kanal air dapat berkisar dari ( & 10 m tergantung pada tingkat tanah sa'ah. -erami padi digunakan sebagai sumber bahan organik utama untuk memasok energi kimia ekosistem tanah dan nutrisi penting )makro dan mikro+ untuk tanaman padi. Penerapan jerami kompos atau pupuk organik lainnya berperan penting dalam merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan )penambat C, pelarut 3os3at dan bakteri penghasil 3itohormon+ dan penyedia bahan organik untuk 3auna tanah. Penerapan pupuk organik ditingkatkan sangat direkomendasikan, relati3 tingginya kandungan nutrisi )tingginya kandungan Dat humat+ dan Dat bioakti3 lainnya seperti asam amino, gula, dan 2itamin. @eunggulan produk ini termasuk mudah penanganan dan aplikasi, relati3 rendah ditingkat aplikasi )dosis+, kualitas standar, relati3 bebas dari kontaminan )biji gulma dan penyakit tular tanah+ dan berlangsung lebih lama di tanah ) imarmata dkk., 2011+. ). *ekuatan Bi l gis Padi ejak dahulu, masyarakat dan ilmuan per0aya bah'a padi merupakan tanaman air dan tumbuh baik di genangan air. Camun baru&baru ini diketahui bah'a padi bukanlah tanaman air. !eskipun padi dapat bertahan ketika akarnya terus menerus terendam air, tetapi tidak akan tumbuh di ba'ah kondisi kekurangan oksigen. Padi tidak tumbuh dengan baik dalam genangan air ketika akarnya hanya mendapat oksigen langsung dari udara. :alam kondisi terendam, akar tumbuh terbatas dan tanaman padi mengeluarkan banyak energi serta beberapa bagian korteks pada akar han0ur membentuk kantong udara )jaringan penyimpan udara )aerenkim+ sehingga oksigen dapat men0apai jaringan akar. malai+ )?pho33, 200". imarmata, 200* dalam elain itu, dalam kondisi tergenang hingga K dari akar akan mati pada saat berbunga )pembentukan imarmata dkk., 2011+. 7asil
26

lapangan menunjukkan bah'a ruang yang lebih luas dikombinasikan dengan pengelolaan air dan hara yang baik dapat meningkatkan jumlah anakan dan pertumbuhan yang signi3ikan )=ambar 2+.
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

=ambar 2. -umlah anakan sekitar %0&*0 per rumpun dan kenampakan pertumbuhan padi IPA,&46 )2arietas Ciherang+, saat padi tergenang hanya menghasilkan 20&30 anakan ):ok. imarmata, 200%&2007 dalam imarmata, 2011+ Pengelolaan air ber3okus untuk mempertahankan kondisi aerobik pada padi sa'ah ma0ak&ma0ak. :ua bibit muda yang berumur *&12 hari ditanam dengan jarak ( 0m dikombinakasikan dengan jarak tanam 30 0m J 30 0m atau 30 0m J 3( 0m. -arak yang luas dimaksudkan agar akar bibit tunggal tumbuh se0ara mandiri pada tahap a'al. Pemakaian pupuk organik bertujuan untuk mengamankan pasokan nutrisi yang 0ukup dan untuk menjaga akti3itas biologis optimal dalam ekosistem tanah ) imarmata dkk., 2011+. d. Pengel laan Unsur Hara 4udidaya padi se0ara intensi3 menyebabkan unsur hara yang melimpah hilang dari ekosistem tanah sa'ah. Aplikasi pemupukan tradisional dalam budidaya padi di3okuskan hanya pada unsur hara primer seperti C, P, dan @, terutama nitrogen )sangat murah karena harga bersubsidi+. Akibatnya menyebabkan penurunan unsur hara dalam tanah. elain itu, aplikasi nitrogen yang berlebihan akan etidaknya ada enam belas atau memper0epat dekomposisi bahan organik tanah membahayakan lingkungan )pen0emaran kualitas tanah, air, dan udara+. mungkin sembilan belas unsur hara yang penting untuk pertumbuhan tanaman. emua unsur hara harus ada dalam jumlah yang 0ukup sesuai dengan perkembangan atau pertumbuhan tanaman untuk menjamin produkti2itas padi yang tinggi. 6leh karena itu, pengelolaan unsur hara atau pemupukan dengan
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

metode IPA,&46 didasarkan pada orientasi keluarannya )=ambar 3+. -umlah suplai unsur hara ke dalam agroekosistem sebagai masukan dihitung sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk men0apai produkti2itas yang ditargetkan. ,anaman membutuhkan unsur hara sebagai bahan baku untuk perkembangan tanaman. @etersediaan unsur hara dalam tanah dan agroekosistem )si3at&si3at tanah, bentang alam, dan iklim+ dan juga harus sesuai dengan karakteristik pupuk yang diberikan )kelarutan, indeks garam, reaksi, dll+ harus terintegrasi dalam meran0ang pengelolaan masukan )pengelolaan bahan baku+. 7al ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara masukan dan keluaran untuk menghindari kekurangan atau kelebihan unsur hara, gangguan unsur hara dalam tanah, dan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam. :alam jangka panjang, hal ini mungkin bertujuan untuk mendapatkan hasil yang tinggi se0ara berkelanjutan ketika unsur hara berada dalam keadaan seimbang )ketika masukan lebih besar daripada kehilangan+. :engan demikian, unsur hara yang hilang dari tanah oleh tanaman

harus dikembalikan kepada ekologi semula ) imarmata dkk., 2011+.

26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

=ambar 3. >an0angan pengelolaan unsur hara terpadu berorientasi IPA,&46 berdasarkan bagan 'arna daun )4B:+ umber/ imarmata dkk. )2011+ :alam IPA,&46 dianjurkan penggunaan aplikasi keseimbangan bahan organik dan mineral. !enurut imarmata dkk. )2011+, pemupukan dengan metode IPA,&46 menghasilkan sekitar *&12 ton gabah yang diikuti. )1+ pengumpulan jerami padi atau kompos jerami dilakukan selama pengolahan lahan, )2+ satu hari atau sebelum tanam sekitar (0 kg urea, 2( kg @C1 dan (0 kg P&3% )sebagai alternati3 adalah (0 kg urea dan 100 kg CP@+ yang diaplikasikan ke dalam tanah, )3+ aplikasi sekitar (0&100 kg urea dilakukan pada 1*&21 hari setelah tanam atau setelah penyiangan pertama )bagan 'arna daun dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan tingkat nitrogen+, )"+ (0&100 kg urea dan 2(&(0 kg @C1 atau (0 kg urea dan 100&1(0 kg CP@ )1%/1%/1%+ diaplikasikan 3(&3* hari setelah tanam. elain itu, dapat digunakan pupuk organik 0air atau multinutrisi yang dapat memperbanyak unsur hara di dalam tanah dengan disemprotkan ke tanaman pada 1(, 2(, 3(, "(, dan (( hari setelah tanam. 2.+. ,ingkasan Hasil Panen Met de IPAT"B# IPA,&46 kini banyak diadopsi dengan mengumpulkan jerami padi selama pengolahan lahan. 4ibit muda tunggal dipindahkan pada umur *&12 hari dengan jarak yang lebih lebar )30 0m J 30 0m atau 30 0m J 3( 0m+ dalam pola persegi. 4ibit ditanam pada jarak tanam )2( J 30 0m atau 30 J 30 0m atau 30 J 3( 0m+. 4ibit tunggal ditanam dalam metode kembar )dua bibit tunggal ditanam pada jalur yang berjarak ( 0m pada setiap titik penanaman pada saat penanaman 0ampuran, disebut sebagai metode bibit kembar/ FIPA,&, G untuk memungkinkan sistem perakaran bibit tumbuh baik pada tahap a'al. 4ibit ditanam dengan menarik atau mendorong bibit semai ke dalam tanah se0ara 2ertikal hingga membentuk huru3 1.
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

:engan bentuk 1 seperti itu, akar akan lebih mudah untuk terus tumbuh ke ba'ah tanah ) imarmata dkk., 2011+. !enurut penelitian imarmata dkk. )2011+, aplikasi air atau irigasi diperlukan untuk mengatur kelembaban tanah di ba'ah kapasitas lapang dengan kondisi ma0ak&ma0ak sampai a'al kematangan bulir. Pengaturan air diperlukan untuk memungkinkan akar padi tumbuh dengan baik dan untuk merangsang pertumbuhan organisme tanah serta keanekaragaman hayati. atu atau dua hari sebelum penyiangan )manual atau mekanis+, petak sa'ah irigasi digenangi air dengan kedalaman 1&2 0m untuk mengendalikan gulma dengan mudah dan meningkatkan aerasi tanah. 4iasanya penyiangan dilakukan 3 kali )2, ", dan % minggu setelah pemindahan tanam+. 7asil panen IPA,&46 dari beberapa pro2insi atau kabupaten di Indonesia menurut penelitian imarmata dkk. )2011+ dirangkum pada ,abel 1. eperti yang terlihat pada ,abel 1, pemakaian IPA,&46 dengan berbagai 2arietas padi di ba'ah musim tanam yang berbeda di beberapa pro2insi di Indonesia 0ukup mudah untuk men0apai "0&%0 anakan pada tanaman yang subur dan berisi sekitar 1(0&2(0 butir per malai. 7asil rata&rata yang berkisar * sampai 10 ton hasil gabah per hektar )sekitar (0&100# lebih tinggi dibandingkan dengan 0ara tradisional pada sistem padi tergenang+. 7asil tertinggi sistem IPA,&46 ini adalah sekitar 12 ton per hektar pada tahun 200* yang diperoleh di ekolah 1apangan Pengolahan ,anaman ,erpadu, 5akultas Pertanian ?ni2ersitas Padjadjaran, 4andung. !etode IPA,&46 bukan hanya meningkatkan hasil padi tanpa menggunakan 2arietas unggul, tetapi juga dapat meningkatkan hasil gabah kering sebesar (&10#. elain meningkatkan hasil padi, bulir berisi lebih tinggi dibandingkan dengan bulir hampa. elain itu, berdasarkan hasil lapangan dan laporan kelompok tani dan penyuluhan telah mem2eri3ikasi bah'a tanaman dengan metode IPA,&46 lebih tahan terhadap hama dan penyakit serta lebih tahan terhadap stress abiotik atau iklim )kekeringan+. Panjang siklus tanaman juga berkurang sebesar (&10 hari. emakin 0epat 'aktu panen sangat berhubungan dengan kondisi stress persemaian selama pemindahan tanam dan kondisi akar setelah tanam apakah dapat tumbuh optimal tanpa adanya 3ase diam )produksi atau pertumbuhan akar stabil+.
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

@un0i keberhasilan metode IPA,&46 tergantung pada air irigasi dan pengelolaan pupuk. Pasokan air dengan irigasi ter3okus untuk mempertahankan kelembaban tanah pada kondisi ma0ak&ma0ak untuk memungkinkan sistem perakaran dan biota tanah berkembang optimal. 4erdasarkan pengalaman di lapangan, metode IPA,&46 dapat mengurangi penggunaan air hingga 30# & (0#. @eluaran aplikasi IPA,&46 terintegrasi yang berorientasi pemupukan ini ditujukan untuk memberikan unsur hara yang 0ukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman berdasarkan hasil yang ditargetkan dengan suatu ran0angan dan untuk meningkatkan kualitas tanah dan kesehatan tanah. 6leh karena itu, penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati diperlukan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara dan akti3itas biologis dalam tanah. IPA,&46 ini ber3okus pada penerapan jerami padi yang merupakan produk utama dalam budidaya padi. 7al ini juga diketahui bah'a rasio antara jerami dan hasil gabah berkisar 1,0&1,( kali. -erami adalah satu&satunya bahan organik tersedia dalam jumlah yang signi3ikan untuk petani padi. ekitar "0# dari nitrogen )C+, 30 sampai 3(# 3os3or )P+, *0 hingga *(# dari kalium )@+, dan "0 sampai (0# dari sul3ur ) + yang diambil dari sisa tanaman padi pada bagian 2egetati3 saat tanaman de'asa ):obermann and 5airhurst, 2002 dalam imarmata 2011+. @andungan giDi dari setiap jerami padi sebesar ( ton sama dengan (0 kg C, 10 kg P26( dan 120 kg @26. -erami juga merupakan sumber nutrisi penting seperti seng )Ln+ dan silika ) i+. :engan memasukkan jerami padi selama pengolahan lahan yang dikombinasikan dengan pupuk hayati dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik se0ara signi3ikan. 4erdasarkan laporan lapangan, penerapan 2&% tonEha jerami kompos dikombinasikan dengan penggunaan pupuk hayati dan penambahan pupuk organik 0air sebagai multinutrisi )CaDarudin et al., 2010. imarmata, 200$ dalam imarmata, 2011+ dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar (0#. !etode IPA,&46 merekomendasikan inokulasi jerami terlebih dahulu yang bertumpuk dengan dekomposer )Trichoderma sp.+ sekitar 2& 3 minggu sebelum diaplikasikan di sa'ah dan selama pengolahan tanah inokulan tersebut di0ampurkan ke dalam tanah untuk memper0epat dekomposisi jerami dan untuk menekan patogen dalam jerami ) imarmata dkk., 2011+.
26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

,abel 1. >ingkasan hasil gabah kering dengan sistem Intensi3ikasi Padi Aerob ,erkendali&4erbasis 6rganik di berbagai pro2insiEkabupaten di Indonesia )musim tanam 2007&200$+

2.-. Manaje%en Per!aikan Tana$ Sa.a$ 2.-.1. * nse& Dasar


Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

26

@onsep memulihkan atau perbaikan kesehatan tanah didasarkan pada 3ungsi dasar tanah yang sehat di ba'ah ekosistem alam, seperti )1+ untuk memberikan media tumbuh yang baik untuk sistem perakaran dan organisme tanah )2+ mengatur dan membagi aliran Dat terlarut. )3+ penyaringan dan buffering, menurunkan dan mendetoksi3ikasi bahan organik dan anorganik, termasuk dari industri dan pengolahan rumah tangga serta endapan atmos3er, )"+ menyimpan dan memperbaharui nutrisi dan unsur&unsur lain di dalam bios3er bumi )(+ untuk mempertahankan dan memelihara keragamaan komunitas organisme tanah )biodi2ersitas tanah+ yang berperan penting untuk mengendalikan penyakit tanaman, hama dan gulma, untuk membentuk asosiasi simbiosis menguntungkan dengan akar tanaman, )%+ untuk meningkatkan kualitas tanah, air dan nutrisi kapasitas menyimpan nutrisi, )7+ meningkatkan produksi tanaman ) eybold et al., 1$$* dan Ingham, 2001 dalam iamarmata dkk., 2011+. 2.-.2. * %& s /era%i untuk Me%uli$kan *ese$atan Tana$ Sa.a$ e0ara sederhana, 3ungsi utama dari pupuk organik seperti kompos jerami dalam tanah akan berperan sebagai/ )1+ penyedia bahan nutrisi. -erami padi berasal dari sisa tanaman dan mengandung semua nutrisi penting bagi tanaman )baik itu makro maupun mikronutriennya+ dan energi kimia yang dihasilkan dari 3otosintesis. 6leh karena itu, biomassa jerami sebagai bahan organik adalah gudang untuk nutrisi dan energi kimia. 4anyak nutrisi yang baik atau energi yang dilepaskan oleh mikroba )mineralisasi atau dekomposisi dan oksidasi Dat organik+. Pelepasan nutrisi yang sangat penting untuk tanaman )bentuk tersedia untuk tanaman+ dan 3raksi organik stabil )humus+ menyerap dan mengikat nutrisi dalam bentuk tersedia bagi tanaman )2+ aliran energi )supply+ ke ekosistem tanah, )3+ agen untuk mengakti3kan dan mengatur sistem biologis dalam tanah. dan )"+ agen untuk meningkatkan kesuburan tanah, dan kualitas tanah ) imarmata dkk., 2011+. Akibatnya, pupuk organik dalam bentuk kompos jerami sangat penting dan memiliki peran penting dalam tanah dan dapat dikategorikan sebagai jantung ekosistem pada tanah sa'ah. elain itu, kompos jerami yang kaya akan bahan organik karbon )30 & "0#+ mengandung sekitar 1,(# C . 0,3 & 0,(# P26(, 2 & "# @26, 3 & (# i62+ dan hara mikro, seperti Cu, Ln, !n, 5e, Cl, !o. ebenarnya, hasil utama budidaya padi
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

tidak menghasilkan biji&bijian itu sendiri tetapi pupuk organik dalam bentuk jerami padi. e0ara umum produksi jerami sekitar 1,( J hasil gabah padi. -ika produkti2itas padi adalah sekitar % & * ton gabahEha, maka produksi jerami sekitar $ & 12 tonEha. -erami mengandung nutrisi dan berpotensi untuk menggantikan pupuk anorganik, seperti yang disajikan pada ,abel 2.

,abel 2/ @andungan nutrisi jerami, nilai ekonomis )I:>+ yang potensial untuk menggantikan pupuk utama anorganik ) imarmata dkk., 2011+

eperti terlihat pada ,abel 2 di atas, penggunaan kembali jerami sebagai pupuk organik dapat menggantikan pupuk anorganik hingga (0# dari nutrisi utama, seperti C, P dan @., sedangkan nutrisi lainnya )Ca, !g, i, + dan nutrisi mikro )Cu, 4, Ln, 5e+ bisa sepenuhnya digantikan. Penerapan jerami juga bertindak sebagai penyedia bahan bakar atau energi dalam ekosistem tanah, setiap ( ton jerami akan memasok sekitar 2000 kg karbon organik ke dalam tanah. :engan demikian, akti3itas organisme tanah sangat berkorelasi dengan pasokan jerami yang bertindak sebagai sumber energi )bahan bakar+ ) imarmata dkk., 2011+. Pengomposan jerami dengan teknologi yang tepat akan meningkatkan tidak hanya nutrisi dan organisme menguntungkan, tetapi juga penting untuk
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

mengendalikan mikroba patogen yang telah ada dalam jerami. Peningkatan populasi organisme dalam kompos jerami )bakteri, jamur, he'an dan lain&lain+ akan meningkatkan kualitas kompos jerami se0ara signi3ikan )=ambar "+. e0ara umum, kompos jerami sekitar 30 & "0# dari total karbon )kaya humus dan asam organik+, 1 & 1,(#, 0,(# P20(, C, 2 & 3# @26, 3 & (# dari i62 dan nutrisi penting lainnya.:alam pengomposan jerami yang dilakukan se0ara in situ telah dikembangkan ) imarmata dan -oy, 2010 dalam perbaikan tanah sa'ah di Indonesia )=ambar "+. imarmata dkk., 2011+ untuk

=ambar ". Pengomposan jerami langsung )in situ+ )A M persiapan inokulan dekomposer, 4 M kotak kompos, proses menimbun jerami dan inokulan, C M tumpukan jerami, : M penutupan tumpukan jerami. = H 7 M miselium jamur tumbuh baik pada kompos jerami dan I M kompos jerami matang umber/ imarmata dkk. )2011+ 2.-.+. Met de A&likasi
26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

e0ara singkat, penerapan kompos jerami dapat diterapkan )1+ sebelum persiapan lahan dan )2+ setelah tanam untuk perbaikan atau untuk memulihkan kesehatan tanah pada padi sa'ah. )a+ Se!elu% Persia&an La$an. esaat sebelum lahan diolah dengan traktor, kompos jerami )biasanya 2 & 3 minggu yang memiliki CEC ratio 30&"0 setelah

2 & 3 minggu proses pengomposan+ dan dapat diterapkan pada permukaan sa'ah homogen. elanjutnya, tanah tersebut diolah menggunakan traktor atau peralatan lain untuk men0ampurkan kompos jerami ke dalam tanah )=ambar 3+. Pada umumnya satu minggu setelah pen0ampuran, rasio CEC tanah akan menurun menjadi < 20 dan bibit padi atau benih padi bisa ditanam. =ambar ". Penyebaran dan pen0ampuran kompos jerami dan berikut dengan pengolahan lahan atau persiapan lahan umber/ imarmata dk., 2011 )b+ Setela$ Pe%inda$an Tana%0 Penerapan kompos jerami matang )CEC ratio de'asa sekitar 20 atau kurang+ diterapkan sekitar 2&3 minggu setelah tanam. Penggabungan atau penempatan kompos jerami dalam baris tanaman dilakukan setelah penyiangan pertama )=ambar (+. elama kegiatan ini, gulma yang masih ada dan tumbuh lekat dengan rumpun padi bisa dihilangkan se0ara manual. elanjutnya, disarankan penerapan pupuk anorganik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.

26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

=ambar (/ Aplikasi kompos jerami dalam baris tanaman setelah penyiangan pertama )sekitar 2 & 3 minggu setelah tanam+. -erami ditempatkan atau dimasukkan ke dalam tanah dengan dengan berjalan umber/ imarmata dkk. )2011+

2.-.-. Hasil La&angan Penerapan kompos atau jerami menunjukkan dampak yang besar pada peningkatan kualitas tanah dan kesehatan tanah. @andungan karbon organik, ketersediaan nutrisi dan keanekaragaman organisme hayati dalam tanah meningkat se0ara signi3ikan. Penerapan 2&% ton E ha kompos jerami meningkatkan hasil padi dan mengurangi tingkat pupuk anorganik se0ara signi3ikan ),abel 3+. ,abel 3. Pengaruh kompos jerami hasil gabah di ba'ah tingkat yang berbeda dari pemupukan kalium umber/ CaDarudin dkk. )2010+ dalam imarmata dkk. )2011+

Catatan/ Cilai dalam baris atau kolom diikuti oleh huru3 yang sama )modal 2ertikal dalam kolom+ tidak berbeda nyata menurut uji 1 : 0,$(. :iperkirakan bah'a aplikasi 2 & " ton kompos jerami dalam 'aktu 3 tahun )sekitar % musim tanam+ akan dapat memulihkan dan meningkatkan kesehatan tanah sa'ah. ebagai indikator pemulihan kesehatan tanah dapat dilihat pada e0ara singkat,
26

indikator utama seperti biologi, kimia dan indikator 3isik. setidaknya termasuk kategori sedang.

kandungan karbon organik harus lebih dari 2# dan ketersediaan nutrisi utama elanjutnya, perlu pengelolaan bahan organik tanah dengan menggunakan jerami sebagai sumber utama pupuk organik. @ebiasaan untuk membakar jerami harus dihindari atau dilarang ketat.
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

Pembakaran jerami tidak hanya men0emari lingkungan tetapi juga menyebabkan dengan hilangnya nutrisi utama se0ara signi3ikan. ekitar $1# C, $1# C, P "(#, 70# @, (0# Ca, !g 20# dan kerugian nutrisi lainnya akibat dari pembakaran jerami )7usnain et al., 200* dalam imarmata dkk., 2011+. @un0i keberhasilan memulihkan dan menjaga kesehatan tanah untuk penanaman padi berkelanjutan menjamin keamanan pangan di Indonesia sangat tergantung pada pengelolaan bahan organik tanah. Penggunaan jerami sebagai sumber utama organik pupuk adalah mutlak benar. 6leh karena itu dengan biaya rendah dan agen hayati e3ekti3 yang dapat digunakan sebagai agen untuk pemulihan kembali dan menjaga kesehatan dari ekosistem tanah. :engan demikian, IPA,&46 dikombinasikan dengan pengelolaan jerami padi dapat dilakukan untuk memper0epat perbaikan tanah sa'ah dan meningkatkan produkti2itas padi di Indonesia se0ara berkelanjutan. 2.1. Per!edaan dengan Siste% Tana% Padi /ajar Leg . 1ego'o adalah 0ara tanam padi sa'ah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir N kali jarak tanaman pada baris tengah )=ambar %+. :ari hasil penelitian 4obihoe )2011+, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi di0apai oleh lego'o "/1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih di0apai oleh lego'o 2/1. -arak tanam untuk padi seperti 2arietas Ciherang 0ukup dengan jarak 20 0m, sedangkan untuk 2arietas padi yang punya penampilan lebih lebat dan tinggi perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya antara 22,( & 2( 0m. :emikian juga pada tanah yang kurang subur 0ukup digunakan jarak tanam 20 0m, sedangkan pada tanah yang lebih subur perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya 22,( 0m atau pada tanah yang sangat subur jarak tanamnya 2( 0m. Pemilihan ukuran jarak tanam bertujuan agar mendapat hasil yang optimal )4obihoe, 2011+. >ekayasa teknik tanam padi dengan 0ara tanam -ajar 1ego'o 2/1 atau "/1. 4erdasarkan hasil penelitian 4obihoe )2011+, terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12&22#. :isamping itu sistem 1ego'o yang memberikan ruang yang luas )lorong+ sangat 0o0ok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan )mina padi 1ego'o+.
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

=ambar %. Padi -ajar 1ego'o 2.1.1. Tujuan Leg . 1. !eman3aatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. emakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses 3otosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat. 2. !engurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relati3 terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya. 3. !enekan serangan penyakit. Pada lahan yang relati3 terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang. !empermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama E penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama E penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan lego'o. ". !enambah populasi tanaman. !isal pada lego'o 2 / 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 #. 4ertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produkti2itas hasil.
Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9 26

2.1.2. Teknik Penera&an a2 Pe%!uatan Baris Tana% 1ahan sa'ah dalam keadaan ma0ak&ma0ak. >atakan dan lakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan 0ara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan. !2 Tana% =unakan 1&3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan lego'o, populasi tanaman ditambah dengan 0ara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang tersedia. )2 Pe%u&ukan Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan lego'o. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan lego'o. @husus 0ara pemupukan pada lego'o 2 / 1 boleh dengan 0ara ditabur di tengah alur dalam barisan lego'onya. d2 Pen(iangan Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landakEgasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, 0ukup dilakukan ke satu arah sejajar lego'o dan tidak perlu dipotong. :i tengah barisan lego'o bisa disiang dengan tangan dan pada barisan pinggir lego'o sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi. e2 Pengendalian Ha%a dan Pen(akit Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan lego'o. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan lego'o.
26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

2.1.+. *euntungan 3ara Tana% /ajar Leg . 1. Pada 0ara tanam -ajar 1ego'o 2/1, semua maupun tanaman seolah&olah berada pada barisan pinggir pematang, sedangkan pada 0ara tanam -ajar 1ego'o "/1, separuh tanaman berada pada bagian pinggir )mendapat man3aat border effect+. 2. -umlah rumpun padi meningkat sampai 33#Eha. 3. !eningkatkan produkti2itas padi 12&22#. ". !emudahkan pemeliharaan tanaman. (. !asa pemeliharaan ikan dapat lebih lama, yaitu 70&7( hari. dibanding 0ara tandur jajar biasa yang hanya "( hari. %. 7asil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha tani. 7. :apat meningkatkan pendapatan usahatani antara 30&(0#.

26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

BAB III *ESIMPULAN


1.

istem Intensi3ikasi Padi Aerob ,erkendali 4erbasis 6rganik )IPA,&46+ merupakan sistem penghematan air dan mengurangi pupuk anorganik ber3okus pada teknologi biologi tanah dan pengelolaan daya tumbuh padi serta manajemen pupuk terpadu untuk meningkatkan produksi padi dan meningkatkan kualitas tanah se0ara signi3ikan. 7al ini dapat mengurangi air irigasi sekitar 30 & (0#, tingkat benih sekitar 7(#, penggunaan pupuk anorganik sekitar 2(#, dan meningkatkan hasil padi sekitar (0# & 100# dibandingkan dengan budidaya padi tradisional yaitu dengan penggenangan.

2. ,ujuan utama dari IPA,&46 sebagai penghemat air dan teknologi pemupukan

berbasis organik adalah )1+ untuk memulihkan, meningkatkan dan menjaga kesehatan dan kualitas tanah sa'ah. )2+ meningkatkan produkti2itas padi se0ara berkelanjutan. )3+ untuk mempromosikan pengolahan lahan padi yang e3isien dan ramah lingkungan dan )"+ untuk mengurangi aplikasi pupuk anorganik se0ara signi3ikan.
3. !engadopsi IPA,&46 sebagai hemat air dan biaya ramah lingkungan

dikombinasikan dengan kompos jerami dan manajemen nutrisi terpadu akan memper0epat perbaikan, pemulihan, dan meningkatkan kesehatan tanah sa'ah, serta meningkatkan produksi padi se0ara keberlanjutan. ". Penelitian 5urtherer yang penting, terutama pada. )1+ persyaratan air yang komprehensi3, )2+ akti3itas biologi tanah )makro dan mikroorganisme+ )3+ Penerapan bahan organik dan pupuk hayati untuk mengganti atau mengurangi pupuk anorganik )"+ kinerja sistem perakaran, pertumbuhan dan menghasilkan berbagai 2arietas padi di ba'ah musim tanam yang berbeda.
26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

5. Perbedaan sistem penanaman padi dengan metode IPA,&46 ini sebenarnya

hampir mirip dengan beberapa metode lainnya. Pada intinya kedua metode ini merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan produkti2itas padi dan IPA,&46 adalah modi3ikasi dari metode&metode yang sudah ada.

DA'TA, PUSTA*A 4obihoe, -ulistia. 2011. @euntungan ,anam Padi -ajar 1ego'o. ,ersedia online/ http/EEjambi.litbang.deptan.go.idEindEimagesEP:5Elea3let#20jajar #20lego'o.pd3. :iakses pada 23 eptember 2013. imarmata, ,ualar dkk. 2011. !anagement o3 Bater a2ing and 6rgani0 4ased 5ertiliDers ,e0hnology 3or >emediation and !aintaining the 7ealth o3 Paddy oils and to In0rease the ustainability o3 >i0e Produ0ti2ity in Indonesia.

26

Pengelolaan 7emat Air dan ,eknologi Pemupukan 4erbasis 6rganik untuk Perbaikan ,anah a'ah dan Peningkatan Produkti2itas Padi se0ara 4erkelanjutan 8 ,eknologi Produksi ,anaman I9

Anda mungkin juga menyukai