Anda di halaman 1dari 38

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Oleh:
Anissa Amalia Mulya, M.Akt
Laporan Keungan Sektor Publik
Laporan Keuangan dalam lingkungan sektor publik
memegang peran penting dalam rangka menciptakan
akuntabilitas sektor publik.
Semakin besarnya tuntutan terhadap pelaksanaan
akuntabilitas sektor publik memperbesar kebutuhan akan
transparansi informasi keuangan sektor publik.
Informasi keuangan ini berfungsi sebagai dasar
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
Akuntansi sektor publik berperan penting dalam
menyiapkan laporan keuangan sebagai perwujudan
akuntabiltas publik.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi
laporan keuangan sektor publik sebagai berikut:

1. Kepatuhan dan pengelolaan (compliance and


stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan
jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak
otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya
telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan
peraturan lain yang telah ditetapkan.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan
sektor publik sebagai berikut:

2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif (accountability and


retrospective reporting)
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada publik. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan
mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati tren
antarkurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan
mebandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.
Laporan keuangan juga memungkinkan pihak luar untuk memperoleh
informasi biaya atas barang dan jasa yang diterima, serta
memungkinkan mereka untuk menilai efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya organisasi.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi
laporan keuangan sektor publik sebagai berikut:

3. Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and


authorization information)
Laporan keuangan berfungsi memberikan dasar
perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa
mendatang. Laporan keuangan berfungsi
memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi
penggunaan dana.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi


laporan keuangan sektor publik sebagai berikut:

4. Kelangsungan organisasi (viability)


Laporan keuangan berfungsi membantu pengguna
dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit
kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan
jasa (pelayanan) di masa mendatang.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan
keuangan sektor publik sebagai berikut:

5. Hubungan masyarakat (public relation)


Laporan keuangan berfungsi memberikan kesempatan
kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan
atas prestasi yang telah dicapai kepada pengguna
yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat. Laporan
keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dengan
publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan


keuangan sektor publik sebagai berikut:

6. Sumber fakta dan gamabaran (source of facts and


figures)
Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi
kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin
mengetahui organisasi secara lebih dalam.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika (Financial
Accounting Standards Board-FASB) dalam Statement
of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.4:
Objectives of Financial Reporting by Non-Business
Organizations, tujuan laporan keuangan dijelaskan
sbb:

1. Laporan keuangan organisasi non-bisnis hendaknya


dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta
pengguna dan calon pengguna lainnya dalam
pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi
sumber daya organisasi.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika (Financial
Accounting Standards Board-FASB) menjelaskan
tujuan laporan keuangan sbb:

2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia


dan calon penyedia sumber daya, serta penggunaan
dan calon penggunaan lainnya dalam menilai
pelayanan yang diberikan oleh organisasi non-bisnis
serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi
pelayanan tersebut.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika (Financial Accounting
Standards Board-FASB) menjelaskan tujuan laporan keuangan
sbb:

3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon


penyedia sumber daya, serta pengguna dan calon pengguna
lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi non-bisnis atas
pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja
lainnya.

4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi,


kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari
transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah
sumber daya dan kepentingan sumber daya tsb.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika (Financial
Accounting Standards Board-FASB) menjelaskan
tujuan laporan keuangan sbb:

5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi


selama satu periode. Pengukuran secara periodik
atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber
kekayaan bersih organisasi non-bisnis serta informasi
mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi
secara bersama-sama yang dapat menunjukkan
informasi yang berguna untuk menilai kinerja.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NIRLABA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika (Financial
Accounting Standards Board-FASB) menjelaskan
tujuan laporan keuangan sbb:

6. Memberikan informasi mengenai cara organisasi


memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber
daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali
utang, serta mengenai faktor-faktor lain yang dapat
memengaruhi likuiditas organisasi.

7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk


membantu pengguna dalam memahami informasi
keuangan yang diberikan.
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan sepuluh kelompok
pengguna laporan keuangan sektor publik sbb:

• Pembayar Pajak • Pemasok


• Pemberi bantuan • Dewan legislatif
(grantor) • Manajemen
• Investor • Pemilih (voters)
• Pengguna jasa • Badan pengawas
• Karyawan (oversight bodies)
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997) mengkalsifikasikan
pengguna laporan keuangan sektor publik sbb:

• Masyarakat pengguna jasa publik


• Masyarakat pembayar pajak
• Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang
menggunakan pelayanan publik sebagai input
atas aktivitas organisasi
• Bank dan masyarakat sebagai kreditor
pemerintah
• Badan-badan internasional
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997) mengkalsifikasikan
pengguna laporan keuangan sektor publik sbb:

• Investor asing dan analis negara (country


analyst)
• Generasi mendatang
• Lembaga negara
• Kelompok politik
• Manajer publik
• Pegawai pemerintah
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
GASB mengidentifikasikan pengguna laporan keuangan
pemerintah menjadi tiga kelopok besar, yaitu:

• Masyarakat yang kepadanya pemerintah


bertanggung jawab
• Legislatif dan badan pengawas yang secara
langsung mewakili rakyat
• Investor dan kreditor yang memberikan
pinjaman dan/atau berpartisipasi dalam proses
pemberian pinjaman.
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA

Laporan keuangan sektor publik terbagi menjadi dua,


yaitu:
1. Laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan
organisasi pada waktu tertentu.
2. Laporan keuangan yang menjelaskan perubahan atas
posisi keuangan tersebut.
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA

Beberapa laporan keuangan tersebut, antara lain:

 Neraca atau Laporan Posisi Keuangan


 Laporan Operasi atau Laporan Aktivitas atau
Laporan Realisasi Anggaran
 Laporan Arus Kas
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA

Dalam konteks Indonesia, acuan penyusunan


laporan keuangan bagi organisasi sektor publik
adalah:
1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 45 tentang Laporan Keuangan
Organisasi Nirlaba.

Menjadi pedoman organisasi sektor publik yang


bergerak di berbagai sektor, yaitu yayasan, LSM,
termasuk institusi-institusi pendidikan.
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA

Dalam konteks Indonesia, acuan penyusunan


laporan keuangan bagi organisasi sektor publik
adalah:
2. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 24 tahun 2005.

Menjadi acuan wajib bagi seluruh organ


pemerintah di pusat dan daerah.
BERIKUT CONTOH LAPORAN

1. Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK 45


2. Laporan Keuangan Pemerintah
berdasarkan SAP

Sebagai pemegang amanat rakyat, pemerintah Indonesia


wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN
dan APBD dalam bentuk laporan keuangan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 30,
menyatakan:
1) Presiden menyampaikan rancangan undang-undang
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
2. Laporan Keuangan Pemerintah
berdasarkan SAP

Sebagai pemegang amanat rakyat, pemerintah Indonesia


wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN
dan APBD dalam bentuk laporan keuangan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 30,
menyatakan:
2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya
meliputi laporan realisasi APBN, Neraca, Laporan
Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang
dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan
negara dan badan lainnya.
2. Laporan Keuangan Pemerintah
berdasarkan SAP

Sebagai pemegang amanat rakyat, pemerintah Indonesia


wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN
dan APBD dalam bentuk laporan keuangan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 31,
menyatakan:
1) Gubernur/ Bupati/ Walikota menyampaikan rancangan
peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa
Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
2. Laporan Keuangan Pemerintah
berdasarkan SAP

Sebagai pemegang amanat rakyat, pemerintah Indonesia


wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN
dan APBD dalam bentuk laporan keuangan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 31,
menyatakan:
2) Laporan Keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi
laporan realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri
dengan laporan keuangan perusahaan daerah.
2. Laporan Keuangan Pemerintah
berdasarkan SAP

Laporan keuangan yang dituntut oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003


tersebut merupakan laporan keuangan General Purpose Financial Statement
(GPFS) yang untuk selanjutnya kita sebut dengan Laporan Keuangan Umum.
Laporan keuangan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna.
Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR)/ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), investor, manajemen
pemerintah, dan lembaga internasional.

Anda mungkin juga menyukai