Anda di halaman 1dari 5

1.

Budaya

Kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah, merupakan wujud jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal yang memiliki kaitan dengan budi, serta akal
manusia. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut sebagai “culture, yang berasal kata Laton
Colere (mengerjakan atau mengolah). Dapat juga diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani.
Kata culture sering juga diartikan sebagai “kultur” yang dalam bahasa Indonesia.

Beberapa ahli telah mendefinisikan arti budaya menurut pemahaman dan ilmu mereka masing-
masing.

a. Menurut Edward Burnett Tylor, budaya merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

b. Seorang antropolog Inggris bernama E.B Taylor mendefinisikan budaya sebagai sesuatu
kompleks yang mencakup pengetahuan kepercyaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

c. Pengertian budaya menurut Clyde Kluckhohn dan William Henderson Kelly dalam bukunya
The concept of culture adalah semua rancangan hidup yang diciptakan secara historis baik secara
eksplisit, implisit, rasional, irasional, dan nonrasional, yang ada pada waktu tertentu sebagai
panduan potensial dalam perilaku manusia.

d. Menurut Geert Hofstede seorang psikolog sosial Belanda dalam bukunya National cultures
and corporate cultures. In L.A. Samovar & R.E. Porter (Eds.), Communication Between Cultures
bahwa budaya adalah pemrograman kolektif pikiran yang membedakan anggota dari satu
kategori orang dari yang lain.

2. Budaya negatif

Menurut Ward Goodenough, budaya negatif merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui
pengaruh kuat yang mendatangkan pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan
dampak positifnya.
3. Lingkungan

a. Pengertian lingkungan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah daerah


(kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Bisa juga diartikan sebagai bagian
wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa.

b. Pengertian lingkungan menurut Emil Salim (1976) diartikan sebagai segala benda, kondisi,
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempat dan mempengaruhi hal
yang hidup termasuk kehidupan manusia.

c. Menurut Munadjat Danusaputro, arti lingkungan adalah seluruh benda dan daya serta keadaan
termasuk yang ada di dalamnya manusia dan segala tingkah perbuatannya yang berada dalam
ruang dimana manusia memang berada dan mempengaruhi suatu kelangsungan hidup serta pada
kesejahteraan manusia dan jasah hidup yang lainnya.
d. Pengertian lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah jumlah seluruh benda dan keadaan
yang terdapat didalam ruang yang ditempat dimana mempengaruhi kehidupan kita. Secara
teoritis bahwa pada ruang itu tak terbatas untuk jumlahnya, namun secara praktis pada ruang
tersebut selalu diberikan batasan menurut sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan, misalnya yakni
sungai, laut, jurang, faktor politik ataukah faktor lainnya.

4. Remaja Kristen
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa
awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18
tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran
semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Menurut Dr. Campbell Remaja Kristen adalah remaja yang percayadan menerima Tuhan Yesus
sebagai Juruslamat. Pandangan Alkitab Terhadap Remaja Alkitab mengajarkan bahwa sebagai
remaja Kristen, tubuh kita adalah bait Allah yang hidup. Paulus amat memperhatikan perbuatan
dan tingkah laku orang Kristen. Ia berkata kepada orang-orang Kristen di Korintus demikian:
“Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?” (1Kor. 3:16). Kemudian ia berkata lebih lanjut: “Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. . . ?” (1Kor. 6:19). Paulus menulis kepada
umat Tuhan di Korintus dengan memakai gaya bahasa retoris “tidak tahukah kamu” yang
mempunyai pengertian bahwa mereka sesungguhnya sudah harus tahu bahwa sebagai orang-
orang percaya, tubuh mereka adalah bait Allah yang hidup di mana Roh Kudus diam di dalam
mereka.

5. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan


Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarkat atas beberapa bentuk sebagai berikut:
1. Perubahan Evolusi dan Revolusi
a. Perubahan evolusi adalah perubahan - perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat
dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang
bersangkutan. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat untuk
menyesuaikan diri terhadap kebutuhan - kebutuhan hidup terhadap perkembangan masyarakat
pada waktu tertentu, misalnya, adanya modernisasi mengakibatkan perubahan pada sistem
transportasi, dan sistem perbankan.
b. Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak
atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan
sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh keteganganketegangan atau
konflik dalam masyarakat. Misalnya, peristiwa terjadinya revolusi industri di inggris, dimana
terjadi pada tahap produksi yang awalnya tanpa mesin, kemudian berubah menjadi tahap
produksi menggunakan mesin.
2. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki perubahan yang dikehendaki ialah
disebut dengan perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki disebut
perubahan yang tidak direncanakan.
a. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi karena adanya perkiraan atau
perencanaan oleh pihakpihak yang menghendaki perubahan tersebut (agen of change). Misalnya,
perubahan yang dilakukan pemerintah melalui perundang-undangan untuk melarang anggota
dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil.
b. Perubahan yang tidak direncanakan ialah perubahan yang berlangsung di luar kehendak dan
pengawasan masyarakat. Perubahan ini biasanya menimbulkan pertentangan yang merugikan
kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kecenderungan untuk mempersingkat
prosesi adat pernikahan yang memerlukan biaya besar dan waktu lama, meskipun perubahan ini
tidak dikehendaki masyarakat tetapi tidak sanggup untuk menghindarinya. 3. Perubahan kecil
dan Besar Perubahan kecil dan besar memiliki batas-batas yang sangat relatif. Perubahan kecil
diartikan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh
langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, perubahan model pakaian, rambut, sepatu,
dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak
menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Perubahan besar adalah sebuah
perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau
berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan pertanian dengan pemakain alat pertanian dari
mesin (traktor) pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar,
perubahan sosial budaya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Perubahn sosial budaya dapat
terjadi karena ada penyebabnya. Kemungkinan perubahan terjadi karena adanya sesuatu yang
baru dan sesuatu yang lama dianggap tidak berfungsi lagi.

6. Perilaku Kritis Adanya Pengaruh Perubahan Sosial Budaya


Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap masyarakat
yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak mempengaruhi keberadaan nilai
dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif. Namun, jika
perubahan sosial budayanya tersebut menyimpang atau mempengaruhi nilai dan norma yang
benar maka sikap masyarakat akan negatif. Contoh sikap masyarakat adanya perubahan sosial
budaya adalah sebagai berikut:
1. Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak puas
terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat.
2. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh anak remaja. Dimana
kenakalan remaja muncul dari keluarga yang tidak harmonis karena disebabkan kurangnya
pengawasan dalam keluarga. Bentukbentuk kenakalan remaja adalah membolos sekolah,
berkelahi, minumminuman keras, dan mengebut di jalan raya. 3. Kriminalitas adalah pelangaran
norma hukum yang dilakukan seseorang dan dapat diancam sangsi pidana. Kriminalitas adalah
disebabkan oleh pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat dari
mental yang tidak stabil. Jadi perubahan sosial dan budaya membawa dampak positif dan negatif
terhadap kehidupan. Kita harus waspada terhadap hal-hal yang menimbulkan perubahan yang
mengarah ke hal negatif. Oleh sebab itu kita harus mempunyai sikap tegas menolak terhadap
perubahan yang membawa ke arah negatif. Kita dapat mengambil pengaruh positifnya dengan
tepat berpedoman pada nilai dan norma masyarakat. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan
terhadap pengaruh dari luar. Antara lain sebagai berikut:
1. Mengambil pengaruh positif budaya Barat, seperti tepat waktu (disiplin), bekerja keras, dan
rajin belajar berbagai ilmu pengetahuan.
2. Membentengi diri dengan ilmu agama
3. Mengenal dan mencintai kebudayaan sendiri serta berusaha melestarikannya.

Anda mungkin juga menyukai