Budaya
Kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah, merupakan wujud jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal yang memiliki kaitan dengan budi, serta akal
manusia. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut sebagai “culture, yang berasal kata Laton
Colere (mengerjakan atau mengolah). Dapat juga diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani.
Kata culture sering juga diartikan sebagai “kultur” yang dalam bahasa Indonesia.
Beberapa ahli telah mendefinisikan arti budaya menurut pemahaman dan ilmu mereka masing-
masing.
a. Menurut Edward Burnett Tylor, budaya merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
b. Seorang antropolog Inggris bernama E.B Taylor mendefinisikan budaya sebagai sesuatu
kompleks yang mencakup pengetahuan kepercyaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
c. Pengertian budaya menurut Clyde Kluckhohn dan William Henderson Kelly dalam bukunya
The concept of culture adalah semua rancangan hidup yang diciptakan secara historis baik secara
eksplisit, implisit, rasional, irasional, dan nonrasional, yang ada pada waktu tertentu sebagai
panduan potensial dalam perilaku manusia.
d. Menurut Geert Hofstede seorang psikolog sosial Belanda dalam bukunya National cultures
and corporate cultures. In L.A. Samovar & R.E. Porter (Eds.), Communication Between Cultures
bahwa budaya adalah pemrograman kolektif pikiran yang membedakan anggota dari satu
kategori orang dari yang lain.
2. Budaya negatif
Menurut Ward Goodenough, budaya negatif merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui
pengaruh kuat yang mendatangkan pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan
dampak positifnya.
3. Lingkungan
b. Pengertian lingkungan menurut Emil Salim (1976) diartikan sebagai segala benda, kondisi,
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempat dan mempengaruhi hal
yang hidup termasuk kehidupan manusia.
c. Menurut Munadjat Danusaputro, arti lingkungan adalah seluruh benda dan daya serta keadaan
termasuk yang ada di dalamnya manusia dan segala tingkah perbuatannya yang berada dalam
ruang dimana manusia memang berada dan mempengaruhi suatu kelangsungan hidup serta pada
kesejahteraan manusia dan jasah hidup yang lainnya.
d. Pengertian lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah jumlah seluruh benda dan keadaan
yang terdapat didalam ruang yang ditempat dimana mempengaruhi kehidupan kita. Secara
teoritis bahwa pada ruang itu tak terbatas untuk jumlahnya, namun secara praktis pada ruang
tersebut selalu diberikan batasan menurut sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan, misalnya yakni
sungai, laut, jurang, faktor politik ataukah faktor lainnya.
4. Remaja Kristen
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa
awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18
tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran
semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Menurut Dr. Campbell Remaja Kristen adalah remaja yang percayadan menerima Tuhan Yesus
sebagai Juruslamat. Pandangan Alkitab Terhadap Remaja Alkitab mengajarkan bahwa sebagai
remaja Kristen, tubuh kita adalah bait Allah yang hidup. Paulus amat memperhatikan perbuatan
dan tingkah laku orang Kristen. Ia berkata kepada orang-orang Kristen di Korintus demikian:
“Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?” (1Kor. 3:16). Kemudian ia berkata lebih lanjut: “Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. . . ?” (1Kor. 6:19). Paulus menulis kepada
umat Tuhan di Korintus dengan memakai gaya bahasa retoris “tidak tahukah kamu” yang
mempunyai pengertian bahwa mereka sesungguhnya sudah harus tahu bahwa sebagai orang-
orang percaya, tubuh mereka adalah bait Allah yang hidup di mana Roh Kudus diam di dalam
mereka.