ANALISA KEPUTUSAN
Kuliah ke-4 SENIN 080321
Dosen : Sobri Abusini
==============
ANALISA KEPUTUSAN
I. Pengertian Umum
KEINGINAN
Keadaan
Keputusan
1
Membuat keputusan adalah menentukan alternative terbaik dari
beberapa alternative yang mungkin dilakukan, untuk memecahkan suatu
masalah yang dihadapi.
====
Pengenalan Mengidentifikasikan
Masalah Masalah yang dihadapi
2
Persoalan Semakin ke bawah , keslitan
pribadi
Semakin tinggi
Persoalan
pekerjaan
Persoalan
negara
Strategis
Taktis
Operasional
3
2. Kepastian : Pasti , Beresiko dan Tidak pasti
4
II. Sistem (system)
Sistem adalah : Kumpulan / kesatuan dari objek dimana objek dan sifat-sifat objek
mempunyai kaitan satu sama lain, dalam membentuk suatu tujuan.
Lingkungan
Sistem subsistem
Produksi
Pemerintah Pelanggan
Pemasaran
Pencapaian
1. profit
2. kesejahteraan
Bengkel 3. survival
Bank Supplier
4. Citra
Keuangan dll
Logistik
Lo
2.1 Hierarkhi Sistem
lo
1. Sistem Statis : Sistem yang tiak berubah-ubah terhadap waktu, trame-work.
5
2. Sistem dinamis sederhana : sistem yang berubah secara tetap pada suatu pergerakan
yang sederhana, yaitu kembali ke posisi tertentu setelah satu siklus. Contoh Tata
3. Sistem sibernetika (cybernetics) : Sistem yang tidak berubah dalam lingkungan yang
Bahan
PROSES
Orang Barang / jasa
Uang
metoda
informasi
teknologi
6
2.2 Analisis Sistem
TUJUAN SISTEM
a. Tujuan
b. Alternatif
7
Jalan / metoda untuk mencapai tujuan.
c. Ongkos
d. Model
Gambaran abstrak dari dunia nyata (sistem), agar pengkajian sistem menjadi mudah.
e. Kriteria
• Bentuk :
• Waktu
• Scara general
• Secara global
• Secara permanen
• Secara objektif
8
2.6 Proses Analisis Sistem
Perumusan
Persoalan
Perumusan Penentuan
alternate baru tujuan
Penilaian Pengumpulan
anggapan data
Analisis Penyusunan
kepekaan model
Perbandingan
antar alternatif
9
2.7 Model
situasi S1 S2 S3
alternatif
seterusnya
𝐸𝑉𝐴−1 = ∑ 𝑃𝑗 𝑂𝑖𝑗
𝑗=1
10
Contoh :
menguntungkan Cukup merugikan
memuaskan
Ai S1 S2 S3
Defensif A-2 40 50 - 20 39
Contoh 2.
11
Kalau memperhitungkan besaran uangnya umumnya orang akan memilih
pilihan yang hasilnya lebih besar.
Pada persoalan ini alasan tersebut sulit diterapkan.
Ada unsur resiko dalam persoalan dengan kondisi tak pasti
Cabang peristiwa
kemungkinan
Simpul
keputusan
12
Contoh 3. untung
Rp. 4 juta/bulan
0,6
Dagang 0,4
Rp. - 3 juta/bulan
rugi
dibayar
Rp. 0,5 juta/bulan
0,9
Bekerja
tidak dibayar
Simpul
keputusan Rp. 0 juta/bulan
0,1
Mujur
Rp. 8 juta/bulan
0,3
Petualang
sial
Rp. - 6 juta/bulan
0,7
13
EV bekerja = 0,9 (0,5 jt) + 0,1 (0 jt) = Rp. 450.000 / bulan
EV petualang = 0,3 (8 jt) + 0,7 (-6 jt) = Rp. - 1,8 juta/ bulan
Bila dipilih secara langsung sukar untuk dilaksanakan maka cara yang
sering digunakan adalah dengan menggunakan nilai Ekspektasi sebagai
dasar pemilihan.
Analisis Sensitivitas
0,6
Rp. 4.000.000
A1
Dagang
Rp. - 3.000.000
Simpul
keputusan 0,9
Rp. 500.000
Bekerja
juta/bulan
A2
0,1 Rp. 0
14
EV2 = 450.000
7.000.000 p = 3.450.000
3.450.000
p = = 0,49
7.000.000
4 jt
° 0,49 1
0 p
-3 jt
Analisis Sensitivitas
15
Contoh 4.
penjualan kontribusi
Rp. 2000
0,1
0,2
Rp. 4000
Rp. 0
0,1
Rp. 1000
0,2
Produk B
Rp. 2000
0,2
Simpul
keputusan 0,4 Rp. 3000
Rp. 4000
0,1
0,1 Rp. 0
0,3
Rp. 1000
Produk C 0,3
Rp. 2000
0,1
Rp. 2000
16
Contoh :
17
dengan berbagai hal tersebut maka dapat ditetapkan bahwa
kemungkinan untuk berhasilnya usaha tersebut adalah 0,5.
Produk yang kedua adalah produk B, untuk produk ini tidak
dibutuhkan teknologi baru, namun demikian dirasakan bahwa
masih ada kemungkinan untuk gagal, yaitu sebesar 0,2.
Karena keterbatasan dana maka hanya satu macam produksaja
yang dapat dibuat.
Produk A
Produk B
Tidak buat
p. baru 0
18
nampak bahwa untuk persoalan yang cukup sederhana ini, kita
telah dapat merasakan adanya kesulitan untuk memilih secara
langsung.
Ini disebabkan karena kita harus serempak memproses
informasitentang kemungkinan berhasil dan bagaimana hasil
yang mungkin diperoleh.
Pada dasarnya pilihan secara langsung dapat dilakukan dengan
mudah bila terdapat dominasi satu alternatif atas alternatif
lain.
1. Dominasi nilai
Produk A
Dominasi Nilai
19
Bila kita perhatikan diagram diatas ini, maka kita secara
langsung akan dapat mengatakan bahwa lebih baik memilih
A, karena jelas terlihat bahwa nilai dari hasil yang terjelk
dari elternatif A masih sama baik dengan nilai dari hasil
terbaik dari alternatif B, dengan kata lain alternatif A
mendominasi alternatif B.
20