Anda di halaman 1dari 10


Working
Paper
In
 

October

2009


Accounting
and
Finance



Peranan
 Metode
 Pengembangan
 System
 Development
 Life



Cycle
(SDLC)
Terhadap
Kualitas
Sistem
Informasi




Sri
Mulyani
NS



(Department
of
Accounting,
Padjadjaran
University)





 


 
 



Center For Accounting Development
Department of Accounting, Padjadjaran University
Jln. Singaperbangsa No. 2, Bandung Indonesia
Phone/Fax:(022) 2507834/2531607
www.ppa.fe.unpad.ac.id
PERANAN METODE PENGEMBANGAN SYSTEM DEVELOPMENT
LIFE CYCLE (SDLC) TERHADAP KUALITAS SISTEM INFORMASI

Sri Mulyani NS1

Abstrak

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas berbagai masalah tentang: 1) bagaimana
perencanaan aplikasi sistem informasi, 2) bagaimana analisis aplikasi sistem informasi, 3) bagaimana
desain aplikasi sistem informasi, 4) bagaimana implementasi aplikasi sistem informasi, 5) bagaimana
penggunaan aplikasi sistem informasi dan 6) bagaimana teknik-teknik pengembangan sistem informasi.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat
kepercayaan yang tinggi kepada pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah dan daya guna bagi
sistem itu sendiri. Keamanan sistem infromasi yang berbasis komputer dapat dicapai salah satu
diantaranya melalui penggunaan metode pengembangan sistem yang benar. Saat ini metode
pengembangan sistem yang umum digunakan adalah metode pengembangan System Develpoment Life
Cycle (SDLC). Penggunaan SDLC yang memadai akan menghasilkan sistem informasi yang
berkualitas. Penggunaan SDLC akan lebih optimal jika dilengkapi dengan berbagai teknik
pengembangan sistem.

Kata Kunci: System Develpoment Life Cycle (SDLC), Software.

1. Pendahuluan
Saat ini sistem informasi yang aman sangat diperlukan untuk kegiatan bisnis sehari-hari.
Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada
pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah dan daya guna bagi sistem itu sendiri.
Pengguna akan merasa nyaman dan aman ketika berhubungan dengan sistem informasi
kita yang selanjutnya bisa menguntungkan bisnis kita.
Keamanan sistem infromasi yang berbasis komputer dapat dicapai salah satu
diantaranya melalui penggunaan metode pengembangan sistem yang benar. Saat ini
metode pengembangan sistem yang umum digunakan adalah metode pengembangan
System Develpoment Life Cycle (selanjutnya disingkat SDLC). SDLC dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok utama, yaitu: SDLC tradisional dan SDLC modern. Yang akan dibahas lebih
lanjut dalam tulisan ini adalah SDLC modern (Whitten, et al., 2002).

2. Permasalahan
SDLC diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah berikut:
1) Bagaimana perencanaan aplikasi sistem informasi.
2) Bagaimana analisis aplikasi sistem informasi.
3) Bagaimana desain aplikasi sistem informasi.
4) Bagaimana implementasi aplikasi sistem informasi.
5) Bagaimana penggunaan aplikasi sistem informasi.
6) Bagaimana teknik-teknik pengembangan sistem informasi.

3. Pembahasan
SDLC adalah langkah-langkah dalam pengembangan sistem informasi. SDLC
menyediakan framework yang lengkap untuk aktivitas rekayasa bentuk dan pembangunan
sistem informasi yang formal.
1 Dosen Tetap Jurusan Akuntansi FE Unpad; Pembantu Dekan II FE Unpad, Bandung.
October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 1
Langkah-langkah SDLC meliputi:
(01) Perencanaan Sistem Informasi.
Perencanaan sistem informasi akan memberikan manfaat dalam bentuk:
(a) Pendefinisian ruang lingkup pengembangan sistem informasi.
(b) Identifikasi potensial masalah.
(c) Pengaturan urutan tugas pengembangan sistem informasi.
(d) Pengendalian.

Gambar tahap-tahapan perencanaan sistem informasi terdapat dalam Gambar 1.

The Planning
MIS Steering Comm Manager Systems Analyst
Recognize
1 the Problem

Define the
Problem
2
Set System
3 Objectives Consul

Identify System
4 Constraints

Conduct a
5 feasibility study

Prepare a
6 system study

7 Approve or disapprove the study project

8 Establish a control mechanism

Gambar 1. Tahap-tahapan Perencanaan Sistem Informasi

Gambar 1. menggambarkan tahap-tahapan perencanaan sistem informasi


meliputi:
(a) Mengenali Masalah.
Manajer, non-manajer dan elemen-elemen dalam perusahaan sangat berpera
n dalam mengenali berbagai masalah yang ada dalam suatu perusahaan.
(b) Mendefinisikan Masalah.
Manajer dan analis sistem mempunyai peranan yang cukup penting dalam
mendefinisikan masalah.
(c) Menetapkan Tujuan Sistem.
Manajer dan analis sistem menetapkan berbagai tujuan sistem yang sesuai
dengan keinginan pihak pengguna.
(d) Mengidentifikasi Hambatan Sistem.
Hambatan sistem yang utama adalah lingkungan dan manusia.
(e) Melaksanakan Studi Kelayakan.
Studi kelayakan meliputi teknis, economic return, noneconomic return,
hukum dan etis, operasional dan jadual.
(f) Membuat Proposal Studi Sistem.
(g) Menerima atau Menolak Usulan Projek.
(h) Membuat Mekanisme Kontrol.

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 2


Salah satu mekanisme kontrol yang dikembangkan adalah monitoring progres
pengembangan sistem.
(02) Analisis Sistem Informasi.
Analisis sistem informasi adalah telaah atas sistem berjalan dengan tujuan untuk
mendesain sistem baru atau menyempurnakan sistem lama. Rincian tujuan dari
tahapan analisis sistem informasi adalah untuk:
(a) Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem.
(b) Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
(c) Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini.
(d) Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.

Gambar tahap-tahapan analisis sistem informasi terdapat dalam Gambar 2.

The Analysis
MIS Steering
Committee Manager Systems Analyst

1. Announce the system study

2. Organize the project team

3. Define information needs

4. Define system performance

Prepare
5. design
proposal

6. Approve or disapprove the design

Gambar 2. Tahap-tahapan Analisis Sistem Informasi

Gambar 2. menggambarkan tahap-tahapan analisis sistem informasi meliputi:


(a) Mengkomunikasikan Telaah Analisis.
(b) Menyiapkan Tim.
(c) Mendefinisikan Kebutuhan Informasi.
Tujuan dari mendefinisikan kebutuhan informasi adalah untuk mendeteksi
sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (memburuk).
Hasil dari tahapan mendefinisikan kebutuhan informasi adalah laporan
pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem. Pengumpulan
kebutuhan informasi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti:
wawancara, observasi, pencarian data dan survey.
(d) Investigasi Awal.
Tujuan investigasi awal adalah untuk memeriksa sistem saat ini dengan
penekanan pada daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan. Hasil
investigasi awal adalah penjelasan sistem saat ini.

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 3


(e) Requirement Analysis (Determination of Ideal Systems)
Tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan konsensus dari komunitas
pemakai dari sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan
menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang
mengacu ke komputerisasi). Sedangkan hasil dari tahapan ini adalah
penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
(f) Menyiapkan Proposal Desain Sistem.
(g) Menerima atau Menolak Desain Sistem.

(03) Desain Sistem Informasi.


Desain sistem informasi adalah penentuan proses dan kebutuhan data dari sistem
yang baru. Gambar tahap-tahapan desain sistem informasi terdapat dalam
Gambar 3.

MIS Steering Manage Systems

Prepare the
1 detailed
design
system

The Design Phase 2 Identify


alternate
system
configurations

3 Evaluate system
configurations

4 Select the
best
configuration

5 Prepare the
implementation
proposal

Approve or disapprove the system


6 implementation 7-4

Gambar 3. Tahap-tahapan Desain Sistem Informasi

Gambar 3. menggambarkan tahap-tahapan desain sistem informasi meliputi:


(a). Penyiapan Rincian Desain Sistem.
Tools yang umum digunakan untuk tahapan penyiapan rincian desain sistem
adalah:
(i) Data Modeling.
(i.a) Entity Relationship Diagram.
(i.b) Data Dictionary.
(ii) Process Modeling.
(ii.a) System Flowchart.
(ii.b) Program Flowchart.
(ii.c) Data Flow Diagram.
(ii.d) Structured English.
(iii) Object Modeling.
(iii.a) Unified Modeling Language.
(iii.b) Object Relationship Model.
(iii.c) Class Specification.
(b). Mengidentifikasi Konfigurasi Alternatif Sistem.

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 4


Tujuan dari tahapan ini adalah menggali (explore) perbedaan dari alternatif
sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
Hasil dari tahapan ini adalah dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang
akan digunakan untuk memperbaiki sistem.
(c). Mengevaluasi Konfigurasi Alternatif Sistem. Tujuan dari tahapan ini adalah
membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi
terstruktur. Hasil dari tahapan ini adalah hasil-hasil dari studi sistem.
(d). Memilih Konfigurasi Sistem yang Terbaik.
(e). Menyiapkan Proposal Implementasi.
(f). Menerima atau Menolak Implementasi Sistem.
(04) Implementasi Sistem Informasi.
Implementasi sistem informasi adalah penentuan proses dan kebutuhan data dari
sistem yang baru. Gambar tahap-tahapan implementasi sistem informasi terdapat
dalam Gambar 4.
The Implementation Phase
MIS Steering Committee Manager Information Specialists

1. Plan the implementation

2. Announce the implementation

3 Obtain the
Control hardware resources

Control 4 Obtain the software


resources

5 Prepare the database

6 Prepare the
physical facilities
7 Educate the
participants and users

8. Cutover the new system


7-5

Gambar 4. Tahap-tahapan Implementasi Sistem Informasi

Gambar 4. menggambarkan tahap-tahapan implementasi sistem informasi


meliputi:
(a) Perencanaan Implementasi.
(b) Mengkomunikasikan Implementasi.
(c) Memperoleh Sumberdaya Hardware.
(d) Memperoleh Sumberdaya Software.
(e) Menyiapkan Database.
(f) Menyiapkan Fasilitas Fisik.
(g) Pelatihan.
Pelatihan terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
(i) Pelatihan Kelas.
(ii) Asistensi.
(h) Menyiapkan Proposal Cutover.
Cutover sistem lama oleh sistem baru harus jelas. Tujuan dari cutover adalah
merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang
berhasil dibangun. Perubahan sistem merupakan tanggungjawab tim designer

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 5


ke pemakai. Hasil dari cutover adalah rencana (jadwal dan metode)
perubahan sistem.
(i) Menerima atau Menolak Cutover Sistem.
(j) Melaksanakan Cutover Sistem.
(05) Pemakaian Sistem Informasi.
Gambar tahap-tahapan pemakaian sistem informasi terdapat dalam Gambar 5.
The Use Phase
MIS Steering Committee Manager Information Specialists

2 Audit the
1 system
Use the
Control system
Maintain
3 the
system

4 Prepare
re-
engineering
proposal

Approve or disapprove the


5 reengineering of the system

7-6

Gambar 5. Tahap-tahapan Pemakaian Sistem Informasi

Gambar 5. menggambarkan tahap-tahapan pemakaian sistem informasi meliputi:


(a) Penggunaan Sistem.
(b) Audit Sistem.
(c) Pemeliharaan Sistem.
Meliputi:
(i) Perbaikan Errors.
(ii) Modifikasi.
(iii) Penyempurnaan Sistem.
(d) Menyiapkan Proposal Rekayasa Sistem.
(e) Menerima atau Menolak Rekayasa Sistem.

Dalam perkembangannya SDLC dilengkapi oleh berbagai teknik pengembangan


sistem, yaitu:
(01) Prototyping.
Teknik prototyping adalah proses pembuatan model sederhana untuk software final
yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta
melakukan pengujian awal.

Jenis-jenis teknik prototyping adalah:


(a) Trowaway Prototyping.
(b) Evolutionary Prototyping.
(c) Incremental Prototyping.

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 6


Keuntungan menggunakan teknik prototyping:
(a) Mengurangi waktu dan biaya.
(b) Meningkatkan keterlibatan pengguna.
(c) Mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan interpretasi dengan pengguna.

Kelemahan menggunakan teknik prototyping:.


(a) Analisis kurang.
(b) Biaya untuk membuat prototyping cukup tinggi.
(c)
(02) Waterfall.
Keuntungan menggunakan teknik waterfall:
(a) Proses menjadi teratur
(b) Estimasi proses menjadi lebih baik
(c) Jadwal menjadi lebih menentu

Kelemahan menggunakan teknik waterfall:


(a) Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses
(b) Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen
bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal

Solusi: Modified Waterfall.

(03) Spiral.
Teknik spiral mencoba menggabungkan model prototyping dan waterfall. Biasa
digunakan untuk proyek besar yang mahal dan rumit. Digunakan oleh militer
Amerika untuk mengembangkan program Future Combat Systems. Keuntungan
menggunakan teknik spiral:
(a) Pengguna dan developer bisa memahami dengan baik software yang
dibangun karena progress dapat diamati dengan baik.
(b) Estimasi menjadi lebih realistik seiring berjalannya proyek karena masalah
ditemukan sesegera mungkin.
(c) Lebih mampu menangani perubahan yang sering terjadi pada software
development.
(d) Software engineers bisa bekerja lebih cepat pada proyek.

Kelemahan menggunakan teknik spiral:


(a) Membutuhkan waktu yang lama.
(b) Membutuhkan dana yang besar.
(c) Membutuhkan planning jangka panjang yang baik agar program bisa selesai
dengan baik.
(04) V Model.
Teknik V model sering disebut sebagai pengembangan dari teknik waterfall. V
untuk verifikasi dan validasi dan merupakan model standar yang banyak dipakai
di negara-negara Eropa seperti standar untuk proyek pertahanan dan administrasi
federal di Jerman.
Keuntungan menggunakan teknik V model:
(a) Merupakan model pengembangan terstruktur.
(b) Setiap fase dapat diimplementasikan dengan dokumentasi yang detail dari fase
sebelumnya.

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 7


(c) Aktivitas pengujian dapat dimulai di awal proyek, sehingga mengurangi waktu
proyek.

Kelemahan menggunakan teknik V model adalah dokumentasi harus cukup detail


agar fase selanjutnya dapat berjalan dengan baik.

(05) Formal Method.


Teknik formal method adalah teknik yang mengandalkan perhitungan matematika
dalam setiap prosesnya. Hanya digunakan pada sistem yang sangat
memperhatikan keamanan atau keselamatan dari pengguna. Contoh penggunaan
teknik ini adalah aerospace engineering.
Keuntungan menggunakan teknik formal method adalah meminimalkan resiko
dengan adanya perhitungan komputasi. Sedangkan kerugiannya adalah:
(a) Biaya Tinggi.
(b) Kompleks
(c) Tidak Umum untuk Proyek Software pada umumnya.

(06) Extreme Programming.


Merupakan bagian dari metode agile software development. Keuntungan
menggunakan teknik extreme programming.
(a) Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Klien.
(b) Meningkatkan Komunikasi dan Sifat Saling Menghargai antar Developer.
Kelemahan menggunakan teknik extreme programming:
(a) Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan selalu
diterima.
(b) Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga
anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga). (McLeod &
Schell, 2004; Willy Sudiarto Raharjo; Martin, 1991)

4. Kesimpulan
Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada
pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah dan daya guna bagi sistem itu sendiri.
Keamanan sistem infromasi yang berbasis komputer dapat dicapai salah satu diantaranya
melalui penggunaan metode pengembangan sistem yang benar. Saat ini metode
pengembangan sistem yang umum digunakan adalah metode pengembangan System
Develpoment Life Cycle (SDLC).
Penggunaan SDLC yang memadai akan menghasilkan sistem informasi yang
berkualitas. Penggunaan SDLC akan lebih optimal jika dilengkapi dengan berbagai teknik
pengembangan sistem.

REFERENSI

Martin, Merle P. 1991. Analysis And Design of Business Information Sytems. New York:
Macmillan Publishing Company.
McLeod, R. & Schell, G. 2004. Management Information Systems. 9th Edition. New Jersey:
Prentice-Hall. Inc.
Whitten, J.L. Bentley, L.D. Dittman, K.C. 2002. Systems Analysis and Design Methods.
International Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 8


Willy Sudiarto Raharjo. Rekayasa Perangkat Lunak: Software Process SDLC. Melalui <
http://lecturer.ukdw.ac.id/willysr/rpl-si/02-Software_Process_&_SDLC.pdf>
[27/09/07].
..........., Melalui < http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi4.html> [27/09/07].

October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 9

Anda mungkin juga menyukai