Anda di halaman 1dari 190

 Perencanaan sistem terdiri dari short range

dan long range


 Mengestimasi kebutuhan fisik
 Ditangani oleh planning staff
 Sebagai pengembangan sistem
 Dikepalai oleh System Development Manager
 Departemen Pengolahan Data dikepalai oleh
Manager Pengolahan Data
 Planning Staff; melakukan perencanaan sistem,
dapat digantikan oleh Departemen Pengembangan
Sistem
 Departemen Pengembangan Sistem; mengembangkan
sistem sesuai planning, dapat digantikan oleh
pengembangan Sistem
 Departemen Pengolahan Data; mengoperasikan
sistem yang telah dikembangkan oleh Departemen
Pengembangan Sistem, dapat diganti oleh
Departemen Akutansi
STAFF MANAJER
KOMITE
PERENCANAAN SISTEM
PENGARAH
SISTEM INFORMASI

STAFF
STAFF
PENGMBANGAN
TEKNIK
PERSONIL

MANAJER MANAJER
PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DATA
SISTEM

PEMROGRAMAN PENGAWAS DATABASE PENYIAP OPERATOR PENGONTROL PUSTAKAWAN


SISTEM ANALISI SISTEM ADMINISTRATOR DATA KOMPUTER DATA DATA

MANAJER MANAJER
PELAYANAN
PROYEK PROYEK PERAWATAN SISTEM
KHUSUS
PROYEK A PROYEK B
 Merencanakan proyek-proyek sistem
 Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang
akan dikembangkan
 Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang
dikembangkan
Mempersiapkan proyek-proyek Mendefinisikan proyek-proyek
Sistem yang akan dikembangkan dikembangkan

Mengkaji tujuan,
Perencanaan strategi Menunjuk team Melakukan studi
Dan taktik perusahaan analis kelayakan

Mengindentifikasikan
Proyek-proyek sistem
Mengumumkan proyek Menilai kelayakan
Pengembangan sistem Proyek sistem
Menetapkan sasaran
Proyek-proyek sistem

Membuat usulan
Menetapkan kendala
Proyek sistem
Proyek-proyek sistem

Menentukan proyek-
Proyek sistem prioritas
Meminta persetujuan
manajemen
Membuat laporan
Perencanaan sistem

Meminta persetujuan
manajemen
1. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi, dan
taktik peusahaan
2. Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
3. Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
4. Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
5. Menentukan prioritas proyek-proyek sistem
6. Membuat laporan perencanaan sistem
setelah perencanaan sistem jangka panjang
disetujui oleh oleh manajemen,maka komite
pengarah harus mempersiapkan proyek-proyek
sistem yang akan dikembangkan terlebih dahulu
sesuai dengan prioritasnya. Persiapan ini meliputi:

1. Menunjuk team analis

2. Mengumumkan proyek pengembangan sistem


tugas yang dilakukan oleh team analis adalah :

1. Mengidentifikasikan kembali ruang lingkup dan


sasaran proyek sistem

2. Melakukan studi kelayakan

3. Menilai kelayakan sistem

4. Membuat usulan proyek sistem

5. Meminta persetujuan manajemen


Ruang lingkup dan sasaran sistem harus
betul-betul dipahami terlebih dahulu oleh
team analis, karena hal ini sangat erat
hubungannya dalam perhitungan biaya dan
waktu pengembangan sistem yang akan
diperkirakan oleh analis sistem.
Studi kelayakan (feasibility study)
adalah suatu studi yang akan
digunakan untuk menentukan
kemungkinan apakah pengembangan
proyek sistem layak diteruskan
atau dihentikan.
Studi kelayakan dalam tahap ini
dilakukan oleh analis sistem dengan
melakukan penelitian pendahuluan.
Memiliki tujuan :
 Memahami operasi dari sistem yang lama
 Menetukan kebutuhan-kebutuhan
pemakai sistem secara garis besar untuk
dapat mencapai sasaran sistem ini.
 Menentukan permasalahan yang terjadi
sehingga sistem yang lama belum dapat
mencapai sasaran yang diinginkan.
Lima macam kelayakan yang dapat dipertimbangkan :

 Kelayakan Teknik (technical feasibility)


 Kelayakan Operasi (operational feasibility)
 Kelayakan Jadual (schedule feasibility)
 Kelayakan Ekonomi (economic feasibility)
 Kelayakan Hukum (Law feasibility)
 digunakanuntuk menjawab pertanyaan kunci
sabagai berikut :
 “apakah teknologi ini nantinya dapat diterapkan di
sistem?”
 untukmenjawab pertanyaan ini,maka yang
harus dipertimbangkan hal-hal berikut :
 Ketersediaan teknologi di pasaran
 Ketersediaan ahli yang dapat mengoperasikannya.

14
 Digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan
dikembangkan nantinya dapat dioperasikan dengan baik atau
tidak didalam organisasi.
 Kelayakan operasi digunakan untuk menjawab pertanyaan
kunci sebagai berikut :
 “dapatkah sistem nantinya diterapkan didalam organisasi
ini?”
 Untuk menjawab pertanyaan ini, beberapa aspek dapat
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :
 Kemampuan dari personil-personil
 Kemampuan dari operasi sistem untuk menghasilkan
informasi.
 Kemampuan pengendalian dari operasi sistem
 Efisiensi dari sistem

15
 Digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem
akan dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan.
 Kelayakan jadwal digunakan untuk menjawab pertanyaan
kunci sebagai berikut :
 “dapatkah sistem nantinya dikembangkan sesuai dengan
waktu yang telah diterapkan?”
 Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem dapat
dibandingkan dengan waktu seharusnya yang diinginkan.
 Untuk melakukan penelitian kelayakan jadual, dapat
digunakan teknik kuantitatif yang terkenal, yaitu PERT
(Program Evaluation and Review Technique).

16
 Kelayakan ekonomi digunakan untuk menjawab
pertanyaan kunci sebagai berikut :
 “apakah sistem yang akan digunakan dapat
dibiayai dan menguntungkan?”
 Untuk menjawab pertanyaan ini,beberapa aspek
dapat dipertimbangkan, yaitu :
 Besarnya dana yang diperkirakan untuk
mengembangkan sistem ini.
 Manfaat yang diperoleh oleh sistem dibandingkan
dengan biaya pengembangannya.

17
 Kelayakan hukum digunakan untuk menjawab pertanyaan
kunci sebagai berikut :
 “apakah sistem yang dikembangkan tidak menyimpang
dari hukum yang berlaku?”
 Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan
masalah dikemudian hari karena menyimpang dari hukum
yang berlaku.
 Misal hubungan teknologi komunikasi data jaringan
komputer jarak jauh (long-distance network).
 Peraturan yang berlaku adalah semua alat-alat tambahan
yang dilekatkan di alat telepon harus seijin dan disetujui
oleh yang berwenang

18
 Hasil akhir dari perencanaan sistem oleh
analis sistem berupa mendefinisikan proyek-
proyek sistem akan dikembangkan.
 Laporan usulan proyek sistem secara
tertulis.
 Inti dari isi laporan adalah mengenai
alternatip pemecahan mana yang terbaik
 Penjelasannya tentang rencana kegiatan
apa yang akan dilakukan untuk
mengembangkan proyek sistem.
Usulan proyek yg telah dibuat
oleh analisis sistem kemudian
diserahkan kepada manajemen
untuk dipelajari.
Bila manajemen menyetujui
maka analisis sistem akan
melakukan tahapan berikutnya,
yaitu tahap analisis sistem.
 Mengetahui kapan proyek tersebut selesai;
 Mengetahui urut-urutan pekerjaan untuk tiap-tiap bagian;
 Mengetahui kapan dimulainya dan kapan selesainya;
 Mengetahui pekerjaan-pekerjaan mana sajakah yang
merupakan waktu terlama untuk selesainya proyek tersebut
(jalur ini disebut dengan jalur kritis);
 Mengetahui pekerjaan-pekerjaan mana sajakah yang dapat
ditunda dan berapa lamakah waktu maksimum penundaan
yang diijinkan;
 Mengetahui pekerjaan-pekerjaan manakah yang harus
mendapat perhatian khusus.

2
 PERT (Program Evaluation & Review Technique)
 Dalam teknik PERT terdapat 2 informasi yang
diperlukan dalam masing-masing pekerjaan,yaitu
Urutan Kegiatan dan Waktu yang diperlukan.
 Urutan Kegiatan menunjukkan pekerjaan mana harus
menjadi prioritas
 Pekerjaan ini digambarkan dalam bentuk diagram
Jaringan (Network Diagram) atau juga dikenal dengan
diagram panah.
 Diagram jaringan ini dibuat dengan node(simpul) dan
arrow (panah).
 Panah (Arrow) → Kegiatan (Activity)
 Simpul (Node) → Kejadian (Event)

3
C
A 2 E
1 4 5

3
B D

 Pada gambar di atas terdiri dari 5 kegiatan


(A,B,C,D,E) dan 5 kejadian (1,2,3,4,5).
 Kejadian yang mengawali suatu kegiatan di
sebut Tail Event (TE)
 Kejadian yang mengakhiri suatu kegiatan di
sebut Head Event (HE)
 Aturan 1. Setiap kegiatan hanya dapat
diwakili oleh satu dan hanya satu panah di
jaringan. Tidak ada sebuah kegiatan yang
diwakili dua kali di jaringan (tidak ada
kegiatan yang kembar).
 Aturan 2. Tidak ada dua kegiatan yang
ditunjukkan oleh ekor kejadian dan kepala
kejadian yang sama. Situasi seperti ini
dapat muncul pada dua atau lebih kegiatan
yang dapat dilakukan secara serentak.
Untuk menghindari hal tersebut, dapat
dilakukan kegiatan dummy (dummy
activity).
 Aturan 3. Untuk meyakinkan hubungan
urutan yang benar di diagram jaringan,
pertanyaan-pertanyaan berikut harus
dijawab untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
ditambahkan di dalam jaringan, yaitu :
 Kegiatan apa yang harus sudah diselesaikan
terlebih dahulu sebelum kegiatan ini dapat
dilakukan?
 Kegiatan apa yang harus mengikuti kegiatan
ini?
 Kegiatan apa yang harus dilakukan serentak
dengan kegiatan ini?
 Diketahui sebuah Network Diagram terdiri dari 10
Activities dan 8 Events
 Kegiatan A, B dan C merupakan kegiatan pertama dan
dapat dilakukan secara serentak (dengan tail event simpul
1)
 Kegiatan A (head event simpul 2) mendahului kegiatan D
 Kegiatan B (head event simpul 3) mendahului kegiatan E,
F dan G
 Kegiatan C (head event simpul 4)) mendahului kegiatan G
 Kegiatan D dan E (head event simpul 5) mendahului
kegiatan H & J
 Kegiatan F (head event simpul 6) mendahului kegiatan I
 Kegiatan G (head event simpul 7) mendahului kegiatan J
 Kegiatan H, I dan J (head event simpul 8) merupakan
kegiatan terakhir di proyek
D
2 5
A
H
E d2

I 8
B F
1 3 6

d1
J
C
7
4 G
 Jalur Kritis (Critical Path) adalah Jalur yang menunjukkan kegiatan
kritis dari awal sampai akhir kegiatan pada diagram Jaringan
 Suatu kegiatan bisa disebut kegiatan kritis bila penundaan waktu
dikegiatan ini akan mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan
proyek
 Jalur Kritis menunjukkan waktu yang paling lama dari penyelesaian
proyek
 Dalam penghitungan jalur kritis, diperlukan dua komponen yaitu ES
(Earliest Start time) dan LF (Latest Finish time).
 Keduanya dapat dituliskan disimpul kegiatan yang bentuknya
sebagai berikut :
 Untuk menghitung kedua komponen terdapat dua
tahap, yaitu :
 tahap pertama disebut dengan forward pass
 tahap kedua disebut dengan backward pass
 Forward pass dimulai dengan menghitung simpul
awal maju sampai (forward) sampai dengan
simpul yang akhir dan digunakan untuk
menghitung waktu mulai tercepat (ES)
 Backward pass dimulai dengan menghitung dari
simpul terakhir mundur (backward) sampai ke
simpul awal dan digunakan untuk menghitung
waktu selesai terlama (LF).
D
2 5
A
E H
B d2
1
3 6 I
F 8
C d1
J
7
4 G

 A=10 ; B=8 ; C=12 ; D=22; E=27 ; F=7 ; G=15 ; H=8 ;


I=20 ; J=15
 Jalur kritis : 1-3-5-7-8
→ Jalur B-E-J (8+27+15=50)
 Untuk simpul (kejadian) 1:
Karena merupakan awal kejadian, maka waktu mulai tercepat
(ES) untuk kegiatan A,B,C adalah 0.

 Untuk simpul (kejadian) 2:


Kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dilakukan,
sehingga waktu mulai tercepat (ES) untuk simpul 2 adalah:
ES2 = ES1 + waktu kegiatan A
= 0 + 10 = 10

 Untuk simpul (kejadian) 8:


Simpul 8 adalah simpul yang terakhir dan besarnya ES8 adalah
yang terbesar dari:
ES5 + waktu kegiatan H = 35 + 8 = 43
ES6 + waktu kegiatan I = 15 + 20 = 35
ES7 + waktu kegiatan J = 35 + 15 = 50 (terbesar)
Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 8 adalah ES8 = 50.
 Untuk simpul (kejadian) 8:
Simpul 8 adalah simpul terkahir dan besarnya waktu selesai terlama
untuk simpul ini adalah sama dengan waktu mulai tercepatnya.
LF8 = ES8 = 50.

 Untuk simpul (kejadian) 7:


LF7 = LF8 - waktu kegiatan J
= 50 - 15 = 35.

 Untuk simpul (kejadian) 6:


LF6 = LF8 - waktu kegiatan I
= 50 - 20 = 30.

 Untuk simpul (kejadian) 5:


LS5 merupakan yang paling minimum diantara:
LF8 – waktu kegiatan H = 50 – 8 = 42
Dengan LS7- waktu kegiatan D2 = 35 – 0 = 35
Jadi waktu selesai terlama untuk simpul 5 adalah LF5 = 35.
 Slack atau float menunjukkan waktu suatu kegiatan
yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total
waktu penyelesaian dari seluruh proyek.
 Untuk menghitung besarnya slack masih diperlukan
dua buah waktu lainnya yang berhubungan dengan
masing-masing kegiatan, yaitu
 waktu mulai terlama (Latest Start time / LS)
 waktu selesai tercepat (Earliest Finish time / EF).
 Untuk menghitung Slack rumusnya adalah
Slack = LS – ES atau LF – EF
Dimana (EF = ES + WK) dan (LS = LF – WK)
Kegiatan Waktu ES LS EF LF SLACK
(1) (2) (3) (4)=(6)-(2) (5)=(3)+(2) (6) (7)=(4)-(3)
A 10 0 13 –10 = 3 0+ 10 = 10 13 3-0=3
B 8 0 8–8=0 0+8=8 8 0–0=0
C 12 0 20-12 = 8 0 + 12 =12 20 8–0=8
D 22 10 35-22 = 13 10+22 =32 35 13 - 10 = 3
E 27 8 35-27 = 8 8+27 =35 35 8-8=0
F 7 8 30- 7 = 23 8 + 7 = 15 30 23 – 8 =15
G 15 12 35-15 = 20 12+15 =27 35 20-12 = 8
H 8 35 20- 8 = 42 35+ 8 = 43 50 42-35 = 7
I 20 15 50-20 = 30 15+20 =35 50 30-15 =15
J 15 35 50-15 = 35 35+15 =50 50 35-35 = 0
ANALISIS SISTEM

• Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam


bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-
perbaikannya
•Tahap analisis sistem merupakan tahap yang sangat kritis
dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan
menyebabkan juga kesalahan di tingkat selanjutnya.
•Tugas dari analis sistem adalah menganalisis sistem untuk
menemukan kelemahan-kelemahan sistem agar dapat
dilakukan perbaikan.

ANALISIS SISTEM 2
LANGKAH-LANGKAH DASAR YANG HARUS
DILAKUKAN OLEH ANALIS SISTEM

1. Identify.
Yaitu mengidentifikasi masalah-masalah yang
terjadi.
2. Understand.
Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze.
Yaitu menganalisis sistem.
4. Report.
Yaitu membuat laporan hasil analisis.
ANALISIS SISTEM 3
MENGIDENTIFIKASIKAN MASALAH

Mengidentifikasi (mengenal) masalah


merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan dalam tahap analisis sistem.

Tugas-tugas yang harus dilakukan dalam


mengidentifikasi masalah adalah :
1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah.
2. Mengidentifikasi Titik Keputusan.
3. Mengidentifikasi Personil-personil Kunci.
ANALISIS SISTEM 4
MENGIDENTIFIKASIKAN MASALAH

1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah


Sebuah masalah tidak akan muncul dengan sendirinya
dan mestinya ada sesuatu penyebab yang menimbulkan
masalah tersebut. Kalau analisis sistem tidak dapat
mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah, maka proses
analisis sistem tidak akan berjalan dengan mestinya, yaitu
tidak akan efisien dan efektif.
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya sehingga dapat
mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah tersebut.
Untuk mengidentifikasi penyebab masalah, dimulai
dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subjek permasalah
yang telah ditemukan oleh analis sistem ditahap perencanaan
sistem.
ANALISIS SISTEM 5
MENGIDENTIFIKASIKAN MASALAH

2. Mengidentifikasi Titik Keputusan


Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya
diidentifikasi pula titik keputusan penyebab masalah. Bila analis sistem
telah dapat mengidentifikasi titik-titik keputusan penyebab masalah, maka
dapat memulai penelitiannya di titik-titik tersebut.
Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan, dapat digunakan
dokumen sistem bagan alir formulir (paperwork flowchart atau form
flowchart).

3. Mengidentifikasi personil-personil kunci


Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat
diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka
selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-
personil kunci baik yang langsung maupun tidak
langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah
tersebut
ANALISIS SISTEM 6
MEMAHAMI KERJA DARI SISTEM YANG ADA

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempalajari secara


terinci bagai mana sistem yang ada beroprasi. Data terinci
yang dipelajari dapat dikumpulkan dengan cara wawancara,
observasi, daftar pertanyaan, dan pengambilan sampel.
Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri
dari beberapa tugas yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Menentukan jenis penelitian.
2. Merencanakan jadual penelitian.
3. Membuat penugasan penelitian.
4. Membuat agenda wawancara.
5. Mengumpulkan hasil penelitian.

ANALISIS SISTEM 7
MEMAHAMI KERJA DARI SISTEM YANG ADA

1. Menentukan Jenis Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, sebaiknya ditentukan


terlebih dahulu jenis dari penelitian untuk masing-
masing titik keputusan yang akan di teliti. Contuhnya
dengan cara wawancara, observasi, daftar
pertanyaan, dan pengambilan sampel.
Jenis data yang ingin di peroleh dapat berupa :
➢ Data tentang operasi sistem.
➢ Data tentang perlengkapan sistem.
➢ Input dan output yang di gunakan sistem.
ANALISIS SISTEM 8
MEMAHAMI KERJA DARI SISTEM YANG ADA

2.Merencanakan Jadual Penelitian


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan jadwal
penelitian adalah :
➢ Mengatur jadual wawancara.
➢ Mengatur jadual observasi.
➢ Mengatur jadual pengambilan sampel.
Agar penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien maka
jadual penelitian harus di rencanakan terlebih dahulu, yaitu :
➢ Dimana penelitian akan dilakukan.
➢ Apa dan siapa yang akan diteliti.
➢ Siapa yang akan meneliti.
➢ Kapan penelitian dilakukan.
ANALISIS SISTEM 9
MEMAHAMI KERJA DARI SISTEM YANG ADA

3. Membuat Penugasan Penelitian


Setelah rencana jadual penelitian selesai dibuat maka tugas dari
tiap – tiap anggota team analis sistem untuk melakukan penelitian
telah dapat ditentukan. Koordinator analis sistem dapat membuat
surat penugasan kepada masing – masing anggota team analisis sistem
dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus
dilakukan.

4. Membuat Agenda Wawancara


Tujuan utama membuat pembuatan agenda wawancara yang akan
di gunakan dalam wawancara ini adalah supaya wawancara dapat
diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang
terlewatkan

ANALISIS SISTEM 10
MEMAHAMI KERJA DARI SISTEM YANG ADA

5. Mengumpulkan Hasil Penelitian


Fakta atau data dari hasil penelitian harus
dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama.
Dokumentasi dari hasil penelitian ini diperlukan untuk
beberapa hal, yaitu :
➢ Membantu kelengkapan (aid to completeness).
➢ Membantu analisis (aid to analysis).
➢ Membantu komunikasi (aid to communication).
➢ Membantu pelatihan (aid to training).
➢ Membantu keamanan (aid to security).
ANALISIS SISTEM 11
MEMAHAMI KERJA DARI SISTEM YANG ADA

Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil


penelitian sistem lama adalah sebagai berikut:
➢ Waktu untuk melakukan suatu kegiatan.
➢ Kesalahan-kesalahan melakukan kegiatan di sistem
lama.
➢ Pengambilan sampel.
➢ Formulir-formulir dan laporan-laporan yang dihasilkan
oleh sistem lama.
➢ Elemen-elemen data.
➢ Kebutuhan-kebutuhan informasi pemakai sistem/
manajemen.
ANALISIS SISTEM 12
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang


diperoleh dari hasil penelitian.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam


menganalisis hasil penelitian adalah:
1. Menganalisis kelemahan sistem.
2. Menganalisis kebutuhan informasi pemakai/
manajemen

ANALISIS SISTEM 13
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Menganalisis Kelemahan Sistem


Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
semacam ini:
➢ Apa yang dikerjakan?
➢ Bagaimana mengerjakannya?
➢ Siapa yang mengerjakan?
➢ Di mana dikerjakannya?
Menganalisis kelemahan sistem sebaiknya dilakukan untuk
menjawab pertanyaan:
➢ Mengapa dikerjakan?
➢ Perlukah dikerjakan?
➢ Apakah telah dikerjakan dengan baik?
ANALISIS SISTEM 14
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
Sebagai tambahan dari pertanyaan-pertanyaan
sebelumnya, suatu kriteria yang tepat masih diperlukan
untuk menilai sistem yang lama. Kriteria ini dapat diperoleh
dari sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru supaya
efisien dan efektif.
Kriteria penilaian menurut Wilkinson:
➢Relevance ( sesuai kebutuhan )
➢Capacity ( kapasitas dari sistem )
➢Efficiency ( efisiensi dari sistem )
➢Timeliness ( ketepatan waktu menghasilkan infornmasi )
➢Accessibility ( kemudahan akses )
➢Flexibility ( keluwesan sistem )
➢Accuracy ( ketepatan nilai dari informasi )
➢Reliability ( keandalan dari sistem )
➢Security ( keamanan dari sistem )
➢Economy ( nilai ekonomis dari sistem )
➢Simplicity ( kemudahan sistem digunakan )
ANALISIS SISTEM 15
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
(Menganalisis Kelemahan Sistem)

a. Menganalisis distribusi pekerjaan


Distribusi dari pekerjaan menunjukkan beban
dari masing-masing personil atau unit organisasi
dalam menangani kegiatan yang sama.

Dengan mengetahui beban dari masing-masing


personil, maka dapat ditentukan personil mana yang
masih dapat diberi tambahan beban dan personil
mana yang harus dikurangi bebannya untuk
dialihkan ke personil lainnya yang masih kurang
bebannya.

ANALISIS SISTEM 16
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
(Menganalisis Kelemahan Sistem)

b. Menganalisis pengukuran pekerjaan


Untuk menganalisis pengukuran pekerjaan ini dapat
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
➢ Apakah kebijaksanaan dan prosedur telah dipahami dan diikuti?
➢ Apakah produktifitas karyawan memuaskan?
➢ Apakah masing-masing kegiatan telah mencapai sasarannya?
➢ Apakah terjadi operasi-operasi yang salaing tumpang tindih?
➢ Seberapa perlu hasil dari tiap-tiap operasi?
➢ Apakah terdapat operasi yang menghambat arus data?
➢ Apakah volume puncak dari data dapat ditangani dengan baik?

ANALISIS SISTEM 17
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
(Menganalisis Kelemahan Sistem)

c. Menganalisis Keandalan

Keandalan menunjukkan banyaknya kesalahan-


kesalahan yang dilakukan dalam suatu kegiatan.
Semakin andal berarti semakin sedikit kesalahan yang
dilakukan.
Untuk menganalisis keandalan ini dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
➢ Apakah jumlah kesalahan yang terjadi di masing-
masing operasi diminimumkan?
➢Apakah operasi-operasi telah direncakan dengan
baik dan terkendali?
ANALISIS SISTEM 18
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
(Menganalisis Kelemahan Sistem)

d. Menganalisis Dokumen

Untuk menganalisis dokumen yang digunakan di


sistem lama dapat dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
➢Seberapa perlu dokumen-dokumen yang ada?
➢Apakah masing-masing dokumen telah dirancang
untuk penggunaan yang efektif?
➢Apakah tembusan-tembusan dari dokumen perlu?

ANALISIS SISTEM 19
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
(Menganalisis Kelemahan Sistem)

e. Menganalisis Laporan

Untuk menganalisis laporan yang sudah


dihasilkan oleh sistem lama dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
➢ Dapatkah laporan-laporan dipersiapkan
denagan mudah dari file dan dokumen-dokumen
yang ada?
➢ Apakah terdapat duplikasi di file, catatan-
catatan dan laporan-laporan?
ANALISIS SISTEM 20
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN
(Menganalisis Kelemahan Sistem)

f. Menganalisis Teknologi

Untuk menganalisis sistem teknologi yang


sudah digunakan di sistem lama dapat
dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut
ini:
➢Apakah fasilitas dari sistem informasi (dalam
bentuk personil, peralatan dan fasilitas lainnya)
cukup untuk menangani volume rata-rata data
tanpa terjadi penundaan yang berarti

ANALISIS SISTEM 21
MENGANALISIS HASIL PENELITIAN

2. Menganalisis kebutuhan informasi pemakai

Tugas menganalisis kelemahan-kelemahan


dan permasalahan-permasalahan yang terjadi
merupakan tugas yang perlu, tapi ini semua
belum cukup. Tugas lain dari analis sistem
yang masih diperlukan sehubungan dengan
sasaran utama sistem informasi, yaitu
menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi
para pemakainya perlu dianalisis.

ANALISIS SISTEM 22
MEMBUAT LAPORAN HASIL ANALISIS

Tugas terakhir dari analisis sistem ini adalah membuat laporan


hasil analisis. Laporan diserahkan kepada steering committee yang
nantinya akan diteruskan kepada pihak manajemen. Pihak
manajemen dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan
mempelajari temuan-temuan dan analisis yang telah dilakukan oleh
analisis sistem yang disajikan dalam laporan ini
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen
adalah:
➢ Laporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.
➢ Meluruskan kesalah pengertian tentang apa yang ditemukan dan
dianalisis tetapi tidak sesuai manajemen.
➢ Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihjak
manajemen.
➢ Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan
tindakan selanjutnya. ANALISIS SISTEM 23
 Adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu
sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama
Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur
kerja, atau model fungsi.

 DFD adalah salah satu alat pembuatan model yang sering


digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan
bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD
adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem.

2
 DFD merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada
pemakai maupun pembuat program.
Simbol yang digunakan DFD :
Terminator

 Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan


sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal
dengan nama entitas luar (external entity).
 Terdapat dua jenis terminator :
1. Terminator Sumber (source) → Terminator yang menjadi sumber.
2. Terminator Tujuan (sink) → Terminator yang menjadi tujuan data/
informasi sistem.

 Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi,


departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama
tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.

 Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem


diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang
dikembangkan.
Tiga hal penting yang harus diingat
tentang terminator :
 Terminator merupakan bagian/lingkungan
luar sistem. Alur data yang menghubungkan
terminator dengan berbagai proses sistem,
menunjukkan hubungan sistem dengan dunia
luar.
 Profesional Sistem Tidak berhak mengubah
isi atau cara kerja organisasi atau prosedur
yang berkaitan dengan terminator
 Hubungan yang ada antar terminator yang
satu dengan yang lain tidak digambarkan
pada DFD.
 Komponen proses menggambarkan bagian dari
sistem yang mentransformasikan input menjadi
output.
 Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/
kegiatan apa yang sedang / akan dilaksanakan.
 Pemberian nama proses dilakukan dengan
menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang
membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji,
Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS.
 Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses
sehubungan dengan input dan output :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
tentang proses :
 Proses harus memiliki input dan output.
 Proses dapat dihubungkan dengan
komponen terminator, data store atau
proses melalui alur data.
 Sistem/bagian/divisi/departemen yang
sedang dianalisis oleh profesional sistem
digambarkan dengan komponen proses.
 Gambar ini merupakan suatu contoh proses yang salah :
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
 Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output.
Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena
data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti
dimasukkan ke dalam lubang hitam (lihat proses 1).
 Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima
input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena
ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input (lihat
proses 2).
 Suatu data flow / alur data digambarkan dengan
anak panah, yangmenunjukkan arah menuju ke dan
keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan
untuk menerangkan perpindahan data atau paket
data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian
lainnya.
 Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang
dibuat oleh profesional sistem dapat
merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir,
bilangan real, dan macam-macam informasi yang
berkaitan dengan komputer.
 Alur data perlu diberi nama sesuai dengan
data/informasi yang dimaksud, biasanya
pemberian nama pada alur data dilakukan
dengan menggunakan kata benda, contohnya
Laporan Penjualan.
 Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu
sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan
mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai
satu alur data tunggal, karena data itu mengalir
bersama-sama sebagai satu paket.
 Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket
data yang yang berasal dari sumber yang sama menuju ke
tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks dibagi
menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang
berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang
memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang
berbeda.
 Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung
bersama-sama menuju ke tujuan yang sama
• Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data
Semua alur data harus minimal mengandung satu proses
Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke
suatu data store dan/atau terminator (lihat gambar a).
Sutu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau
terminator dan menuju ke suatu proses (lihat gambar b).
Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke
suatu proses (lihat gambar c).
 Data store ini biasanya berkaitan dengan
penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau
database yang berkaitan dengan penyimpanan
secara komputerisasi, misalnya file disket, file
harddisk, file pita magnetik. Data store juga
berkaitan dengan penyimpanan secara manual
seperti buku alamat, file folder, dan agenda.
 Suatu data store dihubungkan dengan alur data
hanya pada komponen proses, tidak dengan
komponen DFD lainnya.
 Alur data yang menghubungkan data store
dengan suatu proses mempunyai pengertian
sebagai berikut :
 Alur data dari data store yang berarti sebagai
pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data,
lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket
tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data
untuk suatu proses (lihat gambar a).

 Alur data ke data store yang berarti sebagai


pengupdatean data, seperti menambah satu paket data
baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau
mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat
gambar b).
Syarat-syarat pembuatan DFD:
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak
dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara
logika
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari
berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk
membuat DFD adalah :
 Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di
sistem
 Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan
entitas luar
 Buat Diagram Konteks (diagram context)
 Buat bagan berjenjang untuk semua proses yang ada disistem
terlebih dahulu
 Gambar sketsa DAD untuk overview diagram (level 0)
berdasarkan proses dibagian berjenjang
 Gambar DAD untuk level-level berikutnya (level1 dan
seterusnya)
 Setelah semua level DAD digambar, gambar DAD untuk
pelaporan manajemen yang digambar terpisah
PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

1. PENDAHULUAN

Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam


memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat
menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek,
yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam
satu entitas.

Pengertian "berorientasi objek" berarti bahwa kita mengorganisasi


perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki
struktur data dan perilakunya.

1.1. Karakteristik dari Objek

Objek
ƒ Identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang
membedakan entitas disebut Objek.
ƒ Objek dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau
konseptual seperti kebijakan penjadualan dalam multiprocessing
pada sistem operasi.
ƒ Setiap objek mempunyai sifat yang melekat pada identitasnya.
ƒ Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya
identik.

Mobil Singa

NoPeg Nama
96001 Susan
96002 David
97001 Shila

Tabel

Gambar 1. Macam-macam Objek

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1


Kelas Objek
ƒ Kelas merupakan gambaran sekumpulan Objek yang terbagi
dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang
sama.
ƒ Suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku
(operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup.
ƒ Kelas Objek merupakan wadah bagi Objek. Dapat digunakan
untuk menciptakan Objek.
ƒ Objek mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas.

Objek Poligon Kelas Poligon

Atribut
titik sudut
batas
warna

Operasi
gambar
hapus
translasi

Gambar 2. Kelas dan Objek

Istilah-istilah Objek
ƒ Atribut : Data item yang menegaskan Objek
ƒ Operasi : Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk
tingkah laku kelas
ƒ Metode : Pelaksanaan prosedur (badan dari kode yang
mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di
dalam sistem).

1.2. Karakteritik Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga


karakteristik utama :
ƒ Encapsulation
ƒ Inheritance
ƒ Polymorphism

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2


A. ENCAPSULATION (PENGKAPSULAN)
¾ Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup
program terhadap data yang diproses.
¾ Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam
suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak
dapat mengaksesnya.
¾ Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur
yang berada dalam objek itu sendiri.

B. INHERITANCE (PEWARISAN)
¾ Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek
akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung.
Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada
anak objek, demikian seterusnya.
¾ Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki
bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara
hirarki.
¾ Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan
spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan
atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan
ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya.
¾ Kelas Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas
Objek lainnya.
¾ Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas

Contoh :
- Sedan dan Sepeda Motor adalah subkelas dari Kendaraan
Bermotor.
- Kedua subkelas mewarisi sifat yang dimiliki oleh Kendaraan
Bermotor, yaitu mempunyai mesin dan dapat berjalan.
- Kedua subkelas mempunyai sifat masing-masing yang
berbeda, misalnya jumlah roda, dan kemampuan untuk berjalan
mundur yang tidak dimiliki oleh sepeda motor.

C. POLYMORPHISM (POLIMORFISME)
¾ Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang
sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
¾ Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin
mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3


¾ Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode
yang pantas dalam merespon message yang sama.
¾ Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang
seharusnya menciptakan Objek.

2. PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK

2.1 . Pemodelan Sebagai Teknik Desain


Teknik pemodelan objek menggunakan tiga macam model untuk
menggambarkan sistem :
A. Model Objek
B. Model Dinamik
C. Model Fungsional

A. Model Objek :
¾ Model objek Menggambarkan struktur statis dari suatu objek
dalam sistem dan relasinya
¾ Model objek berisi diagram objek. Diagram objek adalah graph
dimana nodenya adalah kelas yang mempunyai relasi antar kelas.

B. Model Dinamik
¾ Model dinamik menggambarkan aspek dari sistem yang berubah
setiap saat.
¾ Model dinamik dipergunakan untuk menyatakan aspek kontrol dari
sistem.
¾ Model dinamik berisi state diagram. State diagram adalah graph
dimana nodenya adalah state dan arc adalah tarnsisi antara state
yang disebabkan oleh event.

C. Model Fungsional
¾ Model fungsional menggambrakan transformasi nilai data di dalam
sistem.
¾ Model fungsional berisi data flow diagram. DFD adalah suatu
graph dimana nodenya menyatakan proses dan arcnya adalah
aliran data.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4


2.2. Model Berorientasi Objek

Sebuah model objek menangkap struktur statis dari sistem dengan


menggambarkan objek dalam sistem, hubungan antara objek, serta
atribut dan operasi yang merupakan karakteristik setiap kelas dan
objek.

Model berorientasi objek lebih mendekati keadaan nyata, dan


dilengkapi dengan penyajian grafis dari sistem yang sangat
bermanfaat untuk komunikasi dengan user dan pembuatan
dokumentasi struktur dari sistem.

A. Objek dan Kelas

Objek
ƒ Objek didefinisikan sebagai konsep, abstraksi atau benda dengan
batasan dan arti untuk suatu masalah.
ƒ Semua objek mempunyai identitas yang berbeda dengan lainnya.
Istilah identitas berarti bahwa objek dibedakan oelh sifat yang
melekat dan bukan dengan uraian sifat yang dimilikinya.
Contohnya, kembar identik, walaupun mereka nampak seperti
sama, tetapi merupakan dua orang yang berbeda.
ƒ Kadang-kadang objek berarti suatu barang, maka digunakan
istilah object instance, dan object class untuk menunjukkan satu
grup dari barang yang sama.

Kelas
ƒ Suatu object class menggambarkan kumpulan dari objek yang
mempunyai sifat (atribut), perilaku umum (operasi), relasi umum
dengan objek lain dan semantik umum.
Contoh : Orang, perusahaan , binatang, proses adalah objek.
Setiap orang mempunyai umur, IQ, dan mungkin pekerjaan. Setiap
proses mempunyai pemilik, prioritas, list dari sumber daya yang
dibutuhkan.
ƒ Objek dan object class sering sama sebagai benda dalam
deskripsi masalah.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5


B. Diagram Objek

Diagram objek melengkapi notasi grafik untuk pemodelan objek,


kelas dan relasinya dengan yang lain. Diagram objek bermanfaat
untuk pemodelan abstrak dan membuat perancangan program.

Kelas dan Objek


Konsep fundamental dalam analisis berorientasi objek adalah objek
itu sendiri. Sebuah objek adalah sebuah entitas yang mencakup data
dan metode.

Kelas merupakan satu atau lebih objek dengan persamaan atribut


dan metode, sedangkan kelas-&-objek adalah kelas dengan satu
atau lebih objek di dalamnya. Nama kelas adalah kata benda
tunggal, atau kata sifat dan kata benda. Nama dari kelas-&-objek
harus dapat menjelaskan objek tunggal dari suatu kelas.

nama kelas nama


kelas-&-objek

atribut atribut

metode metode

kelas kelas dengan objek

Gambar 3. Notasi untuk kelas dan kelas-&-objek

Struktur Objek dan Hirarki Kelas


Struktur kelas dibagi dua macam, yaitu Whole-Part Structure dan
Gen-Spec Structure.

Whole-Part Structure memperlihatkan hirarki dari suatu kelas


sebagai komponen dari kelas lain yang disebut juga sub objek.

Contohnya, kelas Mobil adalah Whole dan komponennya Mesin,


Rangka, dll merupakan Part1, Part 2, …, Partn.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6


WHOLE

PART 1 PART n

z z z

Gambar 4. Notasi untuk whole-part structure

Gen-Spec Structure memperlihatkan kelas sebagai spesialisasi dari


kelas di atasnya. Kelas yang mempunyai sifat umum disebut
Generalization, Superclass atau Topclass, sedangkan kelas yang
mempunyai sifat khusus disebut Specialization.

GENERALIZATION

SPECIALIZATION SPECIALIZATION n

z z z

Gambar 5. Notasi untuk gen-spec structure

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7


Contohnya, kelas Mobil adalah Generalization, sedangkan Sedan,
Truk, Minibus, dll merupakan Specizlization1, Specialization2, …,
Specializationn, yaitu kelas yang mempunyai sifat khusus.

Atribut
Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi
mengenai kelas atau objek dimana atribut tersebut berada.

nama DOKUMEN
kelas-&-objek
nomor
atribut 1 judul
. sumber
atribut n tanggal

Notasi Contoh
Gambar 6. Notasi untuk atribut

Metode
Metode (method) disebut juga service atau operator adalah prosedur
atau fungsi seperti yang terdapat dalam bahasa Pascal pada
umumnya, tetapi cara kerjanya agak berlainan. Metode adalah
subprogram yang tergabung dalam objek bersama-sama dengan
atribut. Metode dipergunakan untuk pengaksesan terhadap data yang
terdapat dalam objek tersebut.

nama DOKUMEN
kelas-&-objek

Metode 1 Tampil teks


. Tampil peta
metode n Tampil foto

Notasi Contoh

Gambar 7. Notasi untuk metode

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8


Pesan (Message)
Message merupakan cara untuk berhubungan antara satu objek
dengan objek lain. Suatu pesan dikirimkan oleh suatu objek kepada
objek tertentu dapat digambarkan dengan anak panah.

nama nama
kelas-&-objek kelas-&-objek
message
atribut atribut

metode metode

Gambar 8. Notasi untuk message

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9


UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)

1. Pendahuluan

UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara


visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software
berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk
pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan
diagram berbasiskan pada paradigma object oriented.

UML adalah salah satu tool / model untuk merancang pengembangan


software yang berbasis object oriented.

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue


print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam
bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-
komponen yang diperlukan dalam sistem software.

UML sebagai sebuah bahasa yang memberikan vocabulary dan


tatanan penulisan kata-kata dalam ‘MS Word’ untuk kegunaan
komunikasi. Sebuah bahasa model adalah sebuah bahasa yang
mempunyai vocabulary dan konsep tatanan / aturan penulisan serta
secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem.

UML adalah sebuah bahasa standar untuk pengembangan sebuah


software yang dapat menyampaikan bagaimana membuat dan
membentuk model-model, tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan
model yang seharusnya dibuat yang merupakan salah satu proses
implementasi pengembangan software.

UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja,


namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa
pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan
dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented
database.

Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti;


requirements, arsitektur, design, source code, project plan, tests, dan
prototypes.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1


Untuk dapat memahami UML membutuhkan bentuk konsep dari
sebuah bahasa model, dan mempelajari 3 (tiga) elemen utama dari
UML, seperti building block, aturan-aturan yang menyatakan
bagaimana building block diletakkan secara bersamaan, dan beberapa
mekanisme umum (common).

Building blocks

Tiga macam yang terdapat dalam building block adalah :

• Benda/Things
Adalah abstraksi yang pertama dalam sebuah model

• Hubungan/Relationships
Sebagai alat komunikasi dari benda-benda

• Bagan/Diagrams
Sebagai kumpulan / group dari benda-benda/things

Benda/Things

Adalah hal yang sangat mendasar dalam model UML, juga merupakan
bagian paling statik dari sebuah model, serta menjelaskan elemen-
elemen lainnya dari sebuah konsep dan atau fisik.

Bentuk dari beberapa benda / thing adalah sebagai berikut :

• Classes, yang diuraikan sebagai sekelompok dari object yang


mempunyai atribute, operasi, hubungan yang semantik. Sebuah
kelas mengimplementasikan 1 atau lebih interfaces. Sebuah
kelas dapat digambarkan sebagai sebuah persegi panjang, yang
mempunyai sebuah nama, atribute, dan metoda
pengoperasiannya.

• Interfaces, merupakan sebuah antar-muka yang


menghubungkan dan melayani antar kelas dan atau elemen.
Interface / antar-muka mendefinisikan sebuah set / kelompok dari
spesifikasi pengoperasian, umumnya digambarkan dengan
sebuah lingkaran yang disertai dengan namanya.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2


Sebuah antar-muka berdiri sendiri dan umumnya merupakan
pelengkap dari kelas atau komponen.

• Collaboration, yang didefinisikan dengan interaksi dan sebuah


kumpulan / kelompok dari kelas-kelas / elemen-elemen yang
bekerja secara bersama-sama. Collaborations mempunyai
struktur dan dimensi. Pemberian sebuah kelas memungkinkan
berpartisipasi didalam beberapa collaborations dan digambarkan
dengan sebuah ‘elips’ dengan garis terpotong-potong.

• Use cases, adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling


terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau
diawasi oleh sebuah aktor. ‘use case’ digunakan untuk
membentuk tingkah-laku benda / things dalam sebuah model
serta di realisasikan oleh sebuah collaboration. Umumnya ‘use
case’ digambarkan dengan sebuah ‘elips’ dengan garis yang
solid, biasanya mengandung nama.

• Nodes, merupakan fisik dari elemen-elemen yang ada pada saat


dijalankannya sebuah sistem, contohnya adalaha sebuah
komputer, umumnya mempunyai sedikitnya memory dan
processor. Sekelompok komponen mungkin terletak pada sebuah
node dan juga mungkin akan berpindah dari node satu ke node
lainnya. Umumnya node ini digambarkan seperti kubus serta
hanya mengandung namanya.

Hubungan / Relationship

Ada 4 macam hubungan didalam penggunaan UML, yaitu;

• Dependency, adalah hubungan semantik antara dua


benda/things yang mana sebuah benda berubah mengakibatkan
benda satunya akan berubah pula. Umumnya sebuah
dependency digambarkan sebuah panah dengan garis terputus-
putus.

• Association, hubungan antar benda struktural yang terhubung


diantara obyek. Kesatuan obyek yang terhubung merupakan
hubungan khusus, yang menggambarkan sebuah hubungan

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3


struktural diantara seluruh atau sebagian. Umumnya assosiation
digambarkan dengan sebuah garis yang dilengkapi dengan
sebuah label, nama, dan status hubungannya.

• Generalizations, adalah menggambarkan hubungan khusus


dalam obyek anak/child yang menggantikan obyek parent / induk
. Dalam hal ini, obyek anak memberikan pengaruhnya dalam hal
struktur dan tingkah lakunya kepada obyek induk. Digambarkan
dengan garis panah.

• Realizations, merupakan hubungan semantik antara


pengelompokkan yang menjamin adanya ikatan diantaranya.
Hubungan ini dapat diwujudkan diantara interface dan kelas atau
elements, serta antara use cases dan collaborations. Model dari
sebuah hubungan realization.

2. Diagram - Diagram Yang Terdapat Pada UML

UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem


menurut aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang
menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan
suatu model.

UML mempunyai 9 diagram, yaitu;

• Diagram Use Case


• Diagram Class
• Diagram Package
• Diagram Sequence
• Diagram Collaboration
• Diagram StateChart
• Diagram Activity
• Diagram Deployment

Semakin kompleks bentukan sistem yang akan dibuat, maka semakin


sulit komunikasi antara orang-orang yang saling terkait dalam
pembuatan dan pengembangan software yang akan dibuat. Pada
masa lalu, UML mempunyai peranan sebagai software blueprint
(gambaran) language untuk analisis sistem, designer, dan programmer.
Sedangkan pada saat ini, merupakan bagian dari software trade (bisnis

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4


software). UML memberikan jalur komunikasi dari sistem analis
kemudian designer, lalu programmer mengenai rancangan software
yang akan dikerjakan.

Salah satu pemecahan masalah Object Oriented adalah dengan


menggunakan UML. Oleh karena itu orang-orang yang berminat dalam
mempelajari UML harus mengetahui dasar-dasar mengenai Object
Oriented Solving (pemecahan masalah OO). Tahap pertama,
pembentukan model.

Model adalah gambaran abstrak dari suatu dasar masalah. Dan dunia
nyata atau tempat dimana masalah itu timbul bisa disebut dengan
domain. Model mengandung obyek-obyek yang beraktifitas dengan
saling mengirimkan messages (pesan-pesan). Obyek mempunyai
sesuatu yang diketahui (atribut /attributes) dan sesuatu yang dil akukan
(behaviors atau operations). Attributes hanya berlaku dalam ruang
lingkup obyek itu sendiri (state). Lalu “blue print” dari suatu obyek
adalah Classes (kelas). Obyek merupakan bagian-bagian dari kelas.

Diagram Use Case

Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan


oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. yang menjadi
persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya.

Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian.


Kejadian (scenario) merupakan contoh apa yang terjadi ketika
seseorang berinteraksi dengan sistem. untuk lebih memperjelas lihat
gambaran suatu peristiwa untuk sebuah klinik kesehatan di bawah ini :

“Pasien menghubungi klinik untuk membuat janji


(appointment) dalam pemeriksaan tahunan. Receptionist
mendapatkan waktu yang luang pada buku jadwal dan
memasukkan janji tersebut ke dalam waktu luang itu.”

Gambar 1. Contoh kegiatan pasien yang membuat janji

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5


Diagram Use Case berguna dalam tiga hal :

• Menjelaskan fasilitas yang ada (requirements)


Use Case baru selalu menghasilkan fasilitas baru ketika sistem di
analisa, dan design menjadi lebih jelas.

• Komunikas dengan klien


Penggunaan notasi dan simbol dalam diagram Use Case
membuat pengembang lebih mudah berkomunikasi dengan klien-
kliennya.

• Membuat test dari kasus-kasus secara umum


Kumpulan dari kejadian-kejadian untuk Use Case bisa dilakukan
test kasus layak untuk kejadian-kejadian tersebut.

Diagram Class

Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem


dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram
Class bersifat statis; menggambarkan hubungan apa yang terjadi
bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan.

Diagram Class mempunyai 3 macam relationalships (hubungan),


sebagai berikut :

• Association
Suatu hubungan antara bagian dari dua kelas. Terjadi
association antara dua kelas jika salah satu bagian dari kelas
mengetahui yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan. Di
dalam diagram, sebuah association adalah penghubung yang
menghubungkan dua kelas.

• Aggregation
Suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian
dari suatu kumpulan. Aggregation memiliki titik pusat yang
mencakup keseluruhan bagian. Sebagai contoh : OrderDetail
merupakan kumpulan dari Order.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6


• Generalization
Suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas
merupakan suatu superClass (kelas super) dari kelas yang lain.
Generalization memiliki tingkatan yang berpusat pada
superClass.

Contoh :
Payment adalah superClass dari Cash, Check, dan Credit.

Untuk tambahan bahwa association mempunyai 2 titik. Salah


satu titik bisa memiliki label untuk menjelaskan association
tersebut.

Contoh :
OrderDetail adalah line Item untuk setiap permintaan.

Panah navigability (pengatur alur arah) dalam suatu association


menggambarkan arah mana association dapat ditransfer atau
disusun. Seperti dalam contoh : OrderDetail dapat disusun dari
item-nya, namun tidak bisa sebaliknya. Panah ini juga
menjelaskan siapa “memiliki” implementasi dari association;
dalam kasus ini OrderDetail memiliki Item. Association tanpa arah
panah merupakan bidirectional (bolak-balik).

Multiplicity dari suatu titik association adalah angka kemungkinan


bagian dari hubungan kelas dengan single instance (bagian)
pada titik yang lain. Multiplicity berupa single number (angka
tunggal) atau range number (angka batasan). Pada contoh,
hanya bisa satu ‘Customer’ untuk setiap ‘Order’, tapi satu
‘Customer’ hanya bisa memiliki beberapa ‘Order’.

Tabel di bawah mengenai multiplicity yang sering digunakan :

Tabel Multiplicity

Multiplicities Artinya
Nol atau satu bagian. Notasi n . . m menerangkan n sampai m
0..1
bagian.
0..* or * Tak hingga pada jangkauan bagian (termasuk kosong).
1 Tepat satu bagian
1..* Sedikitnya hanya satu bagian

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7


Setiap diagram Class memiliki Class (kelas), association, dan
multiplicity. Sedangkan navigability (alur arah) dan role (kegiatan)
merupakan optional (tidak diharuskan).

Gambar 2. Contoh Diagram Class transaksi Pembelian barang

Package dan Object

Untuk mengatur pengorganisasian diagram Class yang kompleks,


dapat dilakukan pengelompokan kelas-kelas berupa package (paket-
paket). Package adalah kumpulan elemen-elemen logika UML.
Gambar di bawah ini mengenai model bisnis dengan pengelompokan
kelas-kelas dalam bentuk paket-paket :

Gambar 3. Contoh Diagram Package

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8


Ada jenis khusus dari diagram Class yaitu diagram Object.
Kegunaannya untuk penjelasan yang sedikit dengan relasi yang sulit,
khususnya relasi rekursif.

Lihat gambar dibawah, diagram Class kecil menunjukkan bahwa


‘department’ dapat mengandung banyak ‘department’ yang lain.

Gambar 4. Class yang relasinya rekursif

Setiap tingkatan pada diagram berpengaruh pada single instance


(bagian tunggal). Nama bagian digarisbawahi dalam diagram UML.
Untuk Class name (nama kelas) maupun instance name (nama bagian)
bisa mengambil dari diagram Object selama arti diagram tersebut
masih jelas.

Gambar 5. Instance name memiliki huruf yang digarisbawahi

Diagram Sequence

Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu gambaran model


statis. Namun ada juga yang bersifat dinamis, seperti Diagram
Interaction.

Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang


menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan; message (pesan)

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9


apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur
berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses
berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu
terjadinya dalam pesan yang terurut.

Di bawah ini adalah diagram Sequence untuk pembuatan Hotel


Reservation. Obyek yang mengawali urutan message adalah
‘aReservation Window’.

Gambar 6. Contoh Diagram Sequence ‘Pemesanan kamar di Hotel’.

‘Reservation window’ mengirim pesan makeReservation() ke


‘HotelChain’. Kemudian ‘HotelChain’ mengirim pesan yang sama ke
‘Hotel’. Bila ‘Hotel’ punya kamar kosong, maka dibuat ‘Reservation’ dan
‘Confirmation’.

Lifeline adalah garis dot (putus-putus) vertikal pada gambar,


menerangkan waktu terjadinya suatu obyek. Setiap panah yang ada
adalah pemanggilan suatu pesan. Panah berasal dari pengirim ke
bagian paling atas dari batang kegiatan (activation bar) dari suatu
pesan pada lifeline penerima. Activation bar menerangkan lamanya
suatu pesan diproses.
Pada gambar diagram , terlihat bahwa ‘Hotel’ telah melakukan
pemanggilan diri sendiri untuk pemeriksaan jika ada kamar kosong.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10


Bila benar, maka ‘Hotel’ membuat ‘Reservation’ dan ‘Confirmation’.
Pemanggilan diri sendiri disebut dengan iterasi. Expression yeng
dikurung dengan “[ ]”, adalah condition (keadaan kondisi).

Pada diagram dapat dibuat note (catatan). Pada gambar, terlihat


seperti selembar kertas yang berisikan teks. Note bisa diletakan
dimana saja pada diagram UML.

Diagram Collaboration

Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram


membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi
lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu
pesan itu dikirimkan.

Gambar 7. Contoh Diagram Collaboration ‘Pemesanan kamar di Hotel’

Kotak kegiatan obyek diberi label dengan nama kelas atau obyek (atau
keduanya). Nama kelas dibatasi dengan colons /titik dua ( : ).

Setiap pesan pada diagram Collaboration mempunyai angka yang


terurut. Pesan yang tingkatannya tertinggi adalah angka 1. Pesan yang
berada pada tingkat yang sama memiliki prefix yang sama, namun

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11


suffix berbeda bergantung pada posisinya; hanya untuk angka 1, 2,
dan seterusnya.

Diagram StateChart

Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek
bergantung pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu.
Diagram StateChart menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek
dan proses yang menyebabkan perubahan pada keadaannya.

Untuk lebih jelas, contoh yang digunakan model diagram untuk login
yang merupakan bagian dari Online Banking System. Logging in terdiri
atas masukan input Social Security Number dan Personal Id Number
yang berlaku, lalu memutuskan kesahan dari informasi tersebut.

Gambar 8. Contoh Diagram StateChart ‘Sistem Perbankkan secara


Online’

Logging in dapat dibagi menjadi empat tahapan proses, yaitu :


• Getting SSN (masukkan SSN)
• Getting PIN (masukkan PIN)
• Validating (periksa kesahannya)
• Rejecting (keluar)

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12


Proses peralihan digambarkan dengan panah dari satu state ke yang
lainnya. Event (peristiwa) atau condition (keadaan) yang menyebabkan
perubahan dituliskan pada samping panah. Diagram ini mengandung
dua self-transition (transisi sendiri), satu pada getting SSN dan lainnya
pada getting PIN.

Keadaan awal Start (black circle /lingkar hitam) adalah dummy (model)
untuk memulai action (kegiatan). Keadaan akhir juga keadaan model
yang menghentikan kegiatan.

Aksi yang terjadi sebagai hasil dari suatu peristiwa atau keadaan
ditandai dalam bentuk /action. Pada Validating State, obyek tidak
menunggu peristiwa dari luar untuk menyebabkan suatu perubahan.
Sebagai gantinya melakukan suatu activity (aktifitas). Hasil dari aktifitas
tersebut menentukan keadaan berikutnya dari obyek tersebut.

Diagram Activity

Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart.


Diagram ini berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram
Statechart berfokus pada obyek yang dalam suatu proses (atau proses
menjadi suatu obyek), diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas
yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata
lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut
bergantung satu sama lain.

Sebagai contoh, perhatikan proses yang terjadi.


“Pengambilan uang dari bank melalui ATM.”

Ada tiga aktifitas kelas (orang, dan lainnya) yang terkait, yaitu :
Customer, ATM, and Bank. Proses berawal dari lingkaran start hitam
pada bagian atas dan berakhir di pusat lingkaran stop hitam/putih pada
bagian bawah. Aktivitas digambarkan dalam bentuk kotak persegi.
Lihat gambar di bawah ini, agar lebih jelas :

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 13


Gambar 9. Contoh Diagram Activity ‘Pengambilan Uang melalui ATM’

Diagram Activity dapat dibagi menjadi beberapa jalur kelompok yang


menunjukkan obyek yang mana yang bertanggung jawab untuk suatu
aktifitas. Peralihan tunggal (single transition) timbul dari setiap adanya
activity (aktifitas), yang saling menghubungi pada aktifitas berikutnya.

Sebuah transition (transisi) dapat membuat cabang ke dua atau lebih


percabangan exclusive transition (transisi eksklusif). Label Guard
Expression (ada di dalam [ ]) yang menerangkan output (keluaran) dari
percabangan. percabangan akan menghasilkan bentuk menyerupai
bentuk intan. transition bisa bercabang menjadi beberapa aktifitas
paralel yang disebut Fork. Fork beserta join (gabungan dari hasil
output fork) dalam diagram berbentuk solid bar (batang penuh).

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 14


Diagram Component dan Deployment

Component adalah sebuah code module (kode-kode module). Diagram


Component merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class. Diagram
Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan
hardware.

Gambar 10 menerangkan hubungan sekitar komponen software dan


hardware yang berperan dalam ruang lingkup real estate.

Gambar 10. Contoh Diagram Deployment ‘Sistem Real Estate’

Fisik hardware berbentuk seperti node-node. Setiap komponen


merupakan bagian dari node. Pada gambar komponen berbentuk dua
kotak tersusun yang terletak di sebelah kiri atas.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 15


Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 16
❖ Verzello / John Reuter III
 Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-
kebutuhan fungsional dan persiapan untuk
rancang bangun implementasi : “menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk “.

❖ John Burch & Gary Grudnitski


 Desain sistem dapat didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen
yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi.
 Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2
tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai
sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih
condong pada desain sistem yang terinci)

➢ Tujuan dari desain sistem secara umum adalah


untuk memberikan gambaran secara umum kepada
user tentang sistem yang baru.
Analis sistem seharusnya melibatkan
beberapa personil, seperti :

 1.Spesialis pengendalian
 2. Personil penjamin kualitas
 3. Spesialis komunikasi data
 4. Pemakai sistem
 Tekanan-tekanan desain (design forces)
adalah tekanan-tekanan (forces) yang
harus dipertimbangkan dalam mendesain
suatu sistem informasi supaya dapat
mengena sasarannya
 Supaya sukses analis sistem harus
mempertimbangkan design forces yang
ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini
mempengaruhi proyek sistem informasi.
1. Integrasi (Integration)
2. Jalur Pemakai / Sistem (User/ System
Interface)
3. Tekanan Persaingan (Competitive Forces)
4. Kualitas dan kegunaan Informasi
(Information Quality and Usability)
5. Kebutuhan-kebutuhan System (Systems
Requirements)
6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data
(Data Processing Requirements)
7. Faktor-faktor Organisasi (Organizations
Factors)
8. Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas
(Cost Effectiveness Requirements)
9. Faktor-faktor Manusia (Human Factors)
10. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan
(Feasibility Requirements)
 Integrasi akan meningkatkan kebutuhan
dari koordinasi dan sinkronisasi dari
operasi di dalam organisasi lntegrasi ini
perlu, karena organisasi harus dipandang
sebagai satu kesatuan unit sistem.
 Sasaran dari sistem informasi adalah untuk
menyediakan informasi akurat, tepat waktu,
relevan kepada semua komponen oganisasi.
Oleh karena itu, sistem informasi yang
terpadu perlu dirancang di dalam organisasi
 Elemen-elemen yang harus
dipertimbangkan dalam desain untuk
memenuhi user interface :
1. Query
2. Desain layar
3. Umpan balik
4. Bantuan
5. Pengendalian kesalahan
6. Desain workstation
➢ Sekarang ini organisasi telah masuk kedalam era
persaingan yang tajam. Organisasi yang ingin
bertahan dan sekaligus berkembang di masa
mendatang harus memikirkan persainganin ini.
➢ Informasi meruakan salah satu senjata yang dapat
membantu organisasi untuk bersaing.
➢ Desain dari sistem informasi harus
mempertimbangkan lingkungan-lingkungan
persaingan yang ada.
➢ Lingkungan-lingkunga persaingan ini dapat berupa
manajemen, aneka ragam produk dan jasa dan
produktifitas. Sistem informasi harus dapat
menyediakan informasi bagi manajemen untuk
melakukan kegiatan.
Sistem informasi harus dapat
menghasilkan informasi yang
berkualaitas yaitu

 Tepat nilainya (Akurat)


 Tepat pada waktunya
 Relevan
Kebutuhan - kebutuhan sistem (sistem
requirements) yang harus diperhatikan
dalam mendesain sistem informasi adalah

1. Kendalaan (reability)
2. Ketersediaan (availability),
3. Keluwesan (flexibility),
4. Skedul instalasi (instalation schedule)
5. Umur diharapkan dan potensi
pertumbuhan
6. Kemudahan dipelihara
 Volume
 Hambatan waktu pengolahan
 Permintaan Perhitungan
1. Sifat organisasi
2. Tipe organisasi
3. Ukuran organsasi
4. Struktur organisasi
5. gaya manajemen
 Analis sistem harus mencoba untuk
dapat mendesain sistem yang dapat
diterima oleh semua pemakainya,
tidak hanya satu atau dua orng lebih
saja.
 Sistem informasi harus dapat
bersahabat dengan semua
pemakainya, tidak sebaliknya
menyulitkan pemakai
 Suatu sistem informasi dikembangkan dengan
biaya yang tidak sedikit
 Suatu organisasi mengembangka sistem
informasi bukan hanya menginginkan
mendapatkan fisik dari sistem saja, tapi
informasi yang dihasilkan dari dirinya
 Desain sistem informasi perlu
dipertimbangkan antara biaya untuk
memperolehnya dengan manfaat informasi
yang dihasilkan
 Limamacam kelayakan harus tetap
diperhitungkan dalam desain sistem informasi.

 Kelayakan teknik
 Kelayakan ekonomi
 Kelayakan hukum
 Kelayakan operasi
 Kelayakan skedul
 Tujuan dari desain sistem secara umum adalah
untuk memberikan gambaran secara umum
kepada user tentang sistem yang baru.
 Desain sistem secara umum merupakan
persiapan dari desain terinci.
 Desain secara umum mengidentifikasikan
komponen – komponen sistem informasi yang
akan di desain secara rinci.
 Terdapat beberapa teknik lain yang dapat
diterapkan pada tahap desain sistem ini yaitu :

1. Teknik sketsa di kertas kosong.


2. Prototyping (pembuatan prototype).
 Komponen–komponen sistem informasi
dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan
kepada user bukan untuk pemrograman.
 Komponen sistem informasi yang didesain adalah:
1. Model
2. Output
3. Input
4. Database
5. Teknologi
6. kontrol
Analisis sistem dapat mendesain model dari
sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk :
1. Physical system
dapat menunjukan kepada user bagaimana
nantinya sistem secara fisik akan diterapkan.
2. Logical model
menjelaskan kepada user bagaimana nantinya
fungsi – fungsi di sistem informasi secara
logika akan bekerja.
Sistem informasi dapat mempunyai metode-
metode pengolahan data sebagai berikut :
1. Metode pengolahan data terpusat lawan
pengolahan data tersebar
Merupakan metode pengolahan data yang
memusatkan pengolahannya pada suatu
tempat tunggal tertentu
2. Metode pengolahan kumpulan lawan
metode pengolahan langsung
Merupakan metode pengolahan data yang
banyak digunakan dan umum pada
beberapa tahun yang lalu.
Output atau keluaran adalah
produk dari sitem informasi yang
dapat dilihat.yang di maksud output
pada tahap ini adalah output yang
berupa tampilan di media kertas atau
layar.
Output dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa tipe yaitu :
1. Output intern (Internal output)
adalah, output yang di maksudkan untuk
mendukung kegiatan manajemen.
2. Output extern (External output)
adalah, output yang akan didistribusikan kepada
pihak luar yang membutuhkan.
 Bentuk atau format dari output dapat berupa
keterangan – keterangan, tabel atau grafik.
 Yang paling banyak di hasilkan adalah output
Yang berbentuk tabel.
Desain output secara umum ini dapat
dilakukan dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
1. Menentukan kebutuhan output dari sistem
baru. Output yang akan didesain dapat
ditentukan dari DAD sistem baru yang telah
di buat.
2. Menentukan paramater dari output. Setelah
output – output yang akan di desain telah
dapat ditentukan, maka parameter dari output
selanjutnya dapat ditentukan.
Alat input dapat di golongkan menjadi 2
golongan yaitu :
1. Alat input langsung (Online input device),
merupakan alat input langsung yang langsung
dihubungkan dengan CPU.

2. Alat input tidak langsung, merupakan alat input yang


tidak langsung dihubungkan dengan CPU.
Tergantung dari alat input yang
digunakan
proses dari input dapat melibatkan
tiga tahap utama yaitu :
1. Data capture (Penangkapan data).
2. Data preparation (Penyiapan data).
3. Data entry (Pemasukan data).
Input dapat dikelompokan kedalam 2
tipe yaitu :
1. Input ekstern, adalah input yang
berasal dari luar organisasi.
2. Input intern, adalah input yang
berasal dari dalam organisasi.
Menentukan kebutuhan Input dari
sistem yang baru.
Menentukan parameter dari Input.
 Basis data (database) merupakan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan yang
lain.
 Data base merupakan salah satu komponen yang
penting di sistem informasi, karena berfungsi
sebagai basis penyedia informasi bagi para
pemakainya.
 Penerapan database dalam sistem informasi
disebut database system.
TIPE DARI FILE
A. File induk (master file) ada 2 :
▪ File induk acuan, yaitu file induk yang recordnya relatif statis,
jarang berubah nilainya.
▪ File induk dinamik, yaitu file induk yang nilai dari record-
recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (update)
sebagi akibat dari suatu transaksi
B. File transaksi (transaction file)
untuk merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi.
C. File laporan (report file)
untuk mempersiapkan pembuatan sebuah laporan
D. File sejarah (history file)
file yang berisi dengan data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi
E. File pelindung (backup file)
untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan
dihapus bila proses telah selesai.
Akses file adalah suatu metode yang menunjukkan
bagaimana suatu program komputer akan
membaca record-record dari suatu file.
Organisasi file adalah pengaturan dari record
secara logika di dalam file dihubungkan satu
dengan yang lainnya.
Pembahasan mengenai organisasi file menyangkut
keduanya :
a. File urut (squential file)
b. File urut berindeks
c. File akses langsung
A. Menentukan kebutuhan file database
untuk sistem baru.
File yang dibutuhkan dapat ditentukan
dari DAD sistem baru yang telah dibuat.
B. Menentukan parameter dari file
database. Parameter ini meliputi :
▪ Tipe dari file
▪ Media file
▪ Organisasi dari file
▪ Field kunci dari file.
 Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
 Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu,
perangkat keras, perangkat lunak dan teknisi.
 Teknisi dapat berupa orang-orang yang
mengetahui teknologi dan membuatnya dapat
beroperasi.
 Teknisi misalnya adalah operator komputer,
pemrograman, spesialis telekomunikasi,
penyimpanan data, sistem analis dan lain
sebagainya.
 Suatu sistem merupakan subyek dari
mismanajemen, kesalahan-kesalahan,
kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-
penyelewengan umum lainnya.
 Pengendalian yang diterapkan pada sistem
informasi sangat berguna untuk tujuan
mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan atau
kecurangan-kecurangan).
 Dalam pengembangan suatu sistem informasi,
analisis dan perancangan sistem untuk
memikirkan pengendalian yang ada atau yang
akan diterapkannya.
 Suatu sistem harus dapat melindungi dirinya
sendiri. Pengendalian yang baik merupakan cara
bagi sistem informasi untuk melindungi dirinya
dari hal-hal yang merugikan.
Pengendalian secara umum terdiri dari:

 Pengendalian Organisasi.
 Pengendalian dokumentasi.
 Pengendalian perangkat keras.
 Pengendalian keamanan fisik.
 Pengendalian keamanan data.
 Pengendalian Komunikasi.
Chapter-05
 Tujuan Perancangan Output adalah
mengubah data menjadi informasi
yang berkualitas dan dapat
digunakan.
 Tujuan akhirnya adalah untuk proses
pengambilan keputusan.
Informasi yang berkualitas dan dapat digunakan
meliputi hal berikut ini :
 Accessibility
 easy- to-use interfaces (kemudahan akses)
 Accuracy
 bebas dari kesalahan (ketepatan nilai dari
informasi)
 Timeliness
 dibuat sesuai waktu untuk melakukan aksi (ketepatan
waktu menghasilkan informasi)
 Relevance
 menghindari detail yang berlebihan (sesuai
kebutuhan)
 Usability
 sesuai dengan model mental / tipe kognitif user
 Perancang output harus menyediakan
suatu produk terhadap klien (end user)
yang akan menggunakan laporan.
 Perancang harus bertanya kepada klien,
format output apa yang sangat
membantu dan sangat mungkin untuk
digunakan.
 Rancangan Output Bentuk Laporan
 Dalam bentuk tabel
 Dalam bentuk grafik
 Merupakan laporan yang harus dibuat
sesederhana mungkin dan jelas agar
permasalahan-permasalahan yang
terjadi dapat langsung ditangani.
 Isi laporan ini adalah bertentangan.
Biasanya digunakan untuk maksud
perencanaan sehingga dijadikan
dasar dalam pengambilan
keputusan.
 Laporan ini menunjukkan selisih
(variance) antara standar yang sudah
ditetapkan dengan hasil kenyataan atau
sesungguhnya.
 Isi dari laporan ini adalah
membandingkan antara satu hal
dengan hal yang lainya.
 Seperti laporan laba/rugi atau neraca
dapat dibandingkan tahun ini dengan
tahun sebelumnya.
Kebaikan:
 Dapat menunjukan hubungan antara nilai dengan
baik.
 Dapat menunjukkan beberapa titik.
 Tingkat ketepatannya dapat diatur sesuai dengan
skalanya.
 Mudah dimengerti.

Kelemahan:
 Akan ruwet jika terlalu banyak garis atau kurva
(lebih dari 4 buah garis).
 Hanya terbatas pada 2 dimensi.
 Spasi dapat menyesatkan.
Bagan garis yang menggunakan spasi dapat menyesatkan
Kebaikan:
 Baik untuk perbandingan.
 Dapat menunjukkan nilai dengan tepat.
 Mudah dimengerti

Kelemahan:
 Terbatas hanya pada satu titik saja.
 Spasi dapat memnyesatkan.
Kebaikan:
 Baik untuk perbandingan sebagian dengan
keseluruhannya.
 Mudah dimengerti.

Kelemahan:
 Penggunaannya terbatas.
 Ketepatannya kurang.
 Tidak dapat menunjukkan hubungan
beberapa titik.
 Printerlayout form atau printer spacing chart
atau printer layout chart, merupakan suatu
bagan yang digunakan untuk menggambarkan
sketsa bentuk dari output di printer.

 kamus data output merupakan pengembangan


dari kamus dari arus data, digunakan untuk
menjelaskan secara terinci tentang data yang
akan disajikan di laporan.
 Merupakan awal dimulainya proses
informasi.
 Bahan mentah dari informasi adalah
data yang terjadi dari transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh
organisasi.
 Data hasil dari transaksi merupakan
masukan untuk sistem informasi.
 Hasil dari sistem informasi tidak lepas
dari data yang dimasukkan.
Kegunaannya:
 Dapat menunjukkan macam dari data yang harus
dikumpulkan dan ditangkap.
 Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan
akurat.
 Dapat mendorong lengkapnya data, disebabkan
data yang dibutuhkan disebutkan satu persatu
didalam dokumen dasarnya.
 Bertindak sebagai distribusi data.
 Dokumen dasar dapat membantu di dalam
pembuktian terjadinya suatu transaksi yang
sah.
 Dapat digunakan sebagai cadangan atau
pelindung dari file-file data di komputer.
1. Kertas yang dipergunakan
2. Ukuran dari dokumen dasar
3. Warna yang digunakan
4. Judul dokumen dasar
5. Nomer dokumen dasar
6. Nomor urut dokumen dasar
7. Nomor dan jumlah halaman
8. Spasi
9. Pembagian area
10. Caption
 BOX CAPTION
NAMA ALAMAT

TANGGAL MASUK GOLONGAN STATUS

 YES/NO CHECK OFF CAPTION


 HORIZON CHECK OFF CAPTION
Pendidikan Terakhir

 CHECKLIST CAPTION
Pekerjaan yang Sudah Dilakukan:
 BLOCKED SPACE CAPTION

 SCANNABLE FORM CAPTION


 Menggunakan kode
 Data yang relatif konstan
disimpan di file induk acuan
 Jam dan tanggal dapat
diambilkan dari sistem
 Rutin perhitungan dilakukan oleh
sistem
Petunjuk Pembuatan Kode
 Harus mudah diingat
 Harus unik
 Harus fleksibel
 Harus efisien
 Harus konsisten
 Harus distandardisasi
 Spasi dihindari
 Hindari karakter yang mirip
 Panjang kode harus sama
 Kode Mnemonik
 Kode Urut
 Kode Blok
 Kode Group
 Kode Decimal
 dibuat dengan dasar singkatan atau
mengambil sebagian karakter dari
item yang akan diwakili dengan
kode ini
contoh :
 "P" mewakili Pria dan kode "W“
untuk Wanita akan mudah diingat.
 K-IBM-PC-64A-CO untuk komputer
IBM PC dengan ukuran memori 640
Kb, color monitor
 Kode yang nilainya urut antara satu kode dengan
kode berikutnya
 contoh :
001 Kas
002 Piutang Dagang
003 Persediaan Produk Selesai
004 Persediaan Produk Dalam Proses
005 Persediaan Bahan Baku
006 Biava Dibavar Di muka
 Mengklasifikasikan item ke dalam kelompok
blok tertentu yang mencerminkan satu
klasifikasi tentu atas dasar pemakaian
maksimum yang diharapkan
 Contoh :
 Kode yang berdasarkan field-field dan tiap -
tiap field kode mempunyai arti
 Contoh :
 Kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai
dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari
00 sampai dengan 99 tergantung dari
banyaknya kelompok.
 Contoh :
Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

PERANCANGAN SISTEM DATABASE

1. PERANCANGAN DATABASE
Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan
pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai
rancangan sistem.

Perancangan sistem terjadi pada dua tingkat , yaitu :


Pada tingkat pertama, perencanaan sistem, analisis dan rancangan
umum dilaksanakan untuk menetapkan kebutuhan pemakai. Tingkat
perancangan database ini melibatkan tahap front-end, bebas dari
perancangan database tertentu atau Database Management System
(DBMS).

Pada tingkat kedua, rancangan umum, seperti diagram entitas relasi


tingkat tinggi, ditransformasikan (atau didekomposisikan) ke dalam
perancangan database rinci untuk sebuah DBMS tertentu yang akan
digunakan untuk mengimplementasikan sistem total.

Tiga model database yang cukup dikenal adalah :


§ Model Hierarkikal
§ Model Jaringan
§ Model Relasional

Pada masa lalu banyak penjual (vendors) menawarkan Database


Management Systems (DBMS) yang berdasarkan pada Model
Hierarkikal dan Model Jaringan. Saat ini Model Relasional adalah
dominan. Karena itu hampir semua penjual perangkat lunak database
menawarkan produk perangkat lunak Relational Database Management
Systems (RDBMS).

RDBMS dibuat dengan struktur tiga skema, Struktur lapisan ini


mendefinisikan data perusahaan pada tingkat yang berbeda.

Skema Eksternal mendefinisikan bagaimana pemakai mengakses dan


melihat output dari RDBMS, bebas dari bagaimana data disimpan atau
diakses secara fisik. Akses dan manipulasi seperti ini dilaksanakan oleh
pemakai dengan memperkerjakan bahasa prosedural, seperti COBOL
atau bahasa query, seperti Structured Query Language (SQL), bahasa
standar yang diakui untuk RDBMS.

Parno, SKom., MMSI Halaman 1 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Skema Konseptual yang mendefinisikan model database relasional


terdiri dari sekumpulan tabel yang dinormalisasi. Skema konseptual
adalah rancangan dari database yang merupakan subyek utama dari
bab ini.

Skema Internal terdiri dari organisasi fisik dari data (mis. sekuensial,
indeks sekuensial, langsung) dalam hal struktur fisik data dan metode-
metode pengaksesan dari sistem operasi komputer.

APAKAH DATABASE RELASIONAL ITU ?


Model relasional berdasarkan teori himpunan matematik. Struktur
didefinisikan dengan Tabel. Dalam istilah matematika, tabel disebut
sebagai Relasi. Profesional sistem sering menggunakan istilah “tabel”
dan “relasi” secara bergantian.

Tiap tabel dalam model relasional dikomposisikan dari baris dan kolom.
Kolom disebut Atribut. Nilai untuk sebuah atribut harus dipilih dari
sekelompok nilai yang dinamakan Domain. Karena banyak kolom dalam
tabel yang sama dapat diidentifikasikan atas domain yang sama, maka
nama atribut didefinisikan untuk tiap kolom. Tiap nama atribut dalam
sebuah relasi harus unik. Urutan kiri ke kanan dari kolom tidak penting.
Urutan dari baris juga tidak penting. Perpotongan dari suatu baris dan
kolom berisi sebuah nilai tunggal.

Sifat-sifat Tabel :
1. Duplikasi baris tidak diperbolehkan. Untuk melaksanakan sifat ini,
harus terdapat paling sedikit satu atribut atau kombinasi beberapa
atribut yang mengidentifikasi secara unik tiap baris dari tabel. Atribut
atau kombinasi beberapa atribut yang melaksanakan tugas ini
disebut Kunci Primer (Primary Key). Contoh : Nomor_Mahasiswa,
adalah kunci primer yang mengidentifikasi tiap mahasiswa secara
unik.

2. Database relasional adalah nilai Primary Key tidak boleh mempunyai


duplikat atau NIL (NULL, yaitu nilai tidak diketahui).

3. Keterhubungan (relationship) antara dua tabel. Jika Tabel R2


mempunyai sebuah Kunci Asing (Foreign Key) yang cocok dengan
kunci primer dari Tabel R1, maka untuk setiap nilai Foreign Key
harus terdapat sebuah nilai kecocokan dari Primery Key, atau nilai
Foreign Key harus nil.

Parno, SKom., MMSI Halaman 2 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Menggunakan Structures Query Language (SQL)


SQL adalah bahasa standar database yang digunakan untuk query,
manipulasi dan memperbarui RDBMS. Karena semakin banyak
organisasi yang memutuskan untuk mengkonsolidasikan database
mereka ke dalam sistem seluas usaha, pengetahuan mengenai SQL
akan menjadi kebutuhan untuk para perancang database.

2. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Model Entity Relationship


Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan
Relationship.

Entity
§ Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata

§ Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis

§ Entity set dapat berupa :


- Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan
- Obyek secara konsep : Pekerjaan , Perusahaan, Rencana

Relationship
§ Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih
entity.

§ Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis.

PEGAWAI KERJA PROYEK

Atribut

§ Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang


menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship
tersebut.

§ Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang


disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship.

Parno, SKom., MMSI Halaman 3 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Jenis-jenis atribut :

§ Key
Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.

§ Atribut Simple
Atribut yang bernilai tunggal.

§ Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.

TglLahir Gelar NIP Nama

PEGAWAI

§ Atribut Composite
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang
mempunyai arti tertentu.

Nama Nama Nama


Depan TTengah Belakang

NAMA

PEGAWAI

Parno, SKom., MMSI Halaman 4 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

§ Atribut Derivatif
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.

TglLahir Umur

PEGAWAI

Derajat dari relationship


Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship.

Unary Degree (Derjat Satu)

PEGAWAI LAPOR

Binary Degree (Derajat Dua)

PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN

Ternary Degree (Derajat Tiga)

PEGAWAI KERJA PROYEK

KOTA

Parno, SKom., MMSI Halaman 5 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

Cardinality Ratio Constraint

§ Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity


lainnya.

§ Jenis Cardinality Ratio

1 : 1 (One-To-One)

Sebuah entity A diasosiasikan pada sebuah entity B, dan sebuah entity


B diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity A.

a1 b1

a2 b2

a3 b3

a4 b4

A B
Pegawai Milik Kendaraan

r1
P1 l l l k1
r2
p2 l l l k2
r3
p3 l l l k3
. . .

1 1
MILIK
PEGAWAI KENDARAAN
AI

1 : N (One-To-Many)

Sebuah entity A diasosiasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B


dapat diasosiasikan paling banyak satu entity A.

Parno, SKom., MMSI Halaman 6 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

a1 b1

b2

a2 b3

b4

a3 b5

A B

Pegawai Kerja Departemen

r1
P1 l l l d1
r2
p2 l l l d2
r3
p3 l l l d3
r4
p4 l l .
. .

N 1
PEGAWAI
KERJA DEPARTEMEN

N : 1 (Many-To-One)

Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity


B, tetapi entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A.

a1 b1

a2

a3 b2

a4

a5 b3

A B

Parno, SKom., MMSI Halaman 7 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

M : N (Many-To-Many)

Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity B dan entity


B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A.

a1 b1

a2 b2

a3 b3

a4 b4

A B

Pegawai Kerja Proyek

r1
P1 l l l pr1
r2
p2 l l l pr2
r3
p3 l l l pr3
r4
l .
. .

M N

KERJA
PEGAWAI PROYEK

Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada
hubungannya dengan entity lain .

Terdapat 2 macam Participation Constraint :

Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity
lain.

Parno, SKom., MMSI Halaman 8 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

N 1
PEGAWAI PUNYA BAGIAN

Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan
entity lain.

N 1

PEGAWAI KERJA PROYEK

Weak Entity

§ Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity


tersebut tergantung dari keberadaan entity lain.

§ Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan


relationshipnya disebut Identifying Relationship.

§ Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan


Identifying Owner.

NOPEG ……… NAMA


………

PEGAWAI MILIK TANGGUNGAN

Simbol-simbol ER-Diagram

Notasi Arti

1. 1. Entity

Parno, SKom., MMSI Halaman 9 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

2. 2. Weak Entity

3. 3. Relationship

4. 4. Identifying Relationship

5. 5. Atribut

6. 6. Atribut Primary Key

7.
7. 7. Atribut Multivalue

8. 8. Atribut Composite

9. 9. Atribut Derivatif

Transformasi dari ERD ke Database Relasional

1. Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut
simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-
komponennya saja.

NOPEG ALM1 KDPOS

PEGAWAI ALAMAT

PEGAWAI (NOPEG, ALM1, KDPOS, …….)


Parno, SKom., MMSI Halaman 10 dari 14 Halaman
Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

2. Setiap relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru


dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key dari
relasi tersebut dengan atribut multivalue.

NOPRO .... LOKASI

PROYEK

LOKPR(NOPRO, LOKASI)

3. Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu


foreign key yang menunjuk ke nilai primary keynya.

NOPEG …….
1

PEGAWAI KONTROL

PEGAWAI (NOPEG, ….., SUPERVISOR-ID)

4. Setiap Unary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana


primary keynya merupakan gabungan dari dua atribut dimana
keduanya menunjuk ke primary key relasi awal dengan penamaan
yang berbeda.

NOBAR …….
M

BARANG TERDIRI JUMLAH

KOMBAR (NOBAR, NOKOMP , JUMLAH)

Parno, SKom., MMSI Halaman 11 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

5. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana Participation Constraint


keduanya total, buatlah suatu relasi gabungan dimana Primary
Keynya dapat dipilih salah satu.

NOPEG NOPRO

1 1
1 KERJA
PEGAWAI PROYEK

PEGAWAI (NOPEG, ... , NOPRO, ...).

6. Setiap Binary Relationship 1:1 dan salah satu Participation


Constraintnya Total, maka Primary Key pada relasi yang Participation
Constraintnya Partial menjadi Foreign Key pada relasi yang lainnya.

NOPEG NOBAG

1 1
PEGAWAI PIMPIN BAGIAN

BAGIAN (NOBAG, ... , MANAGER)

7. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana kedua Participation


Constraintnya partial, maka selain kedua relasi perlu dibuat relasi
baru yang berisi Primary Key gabungan dari Primary Key kedua tipe
Entity yang berelasi.

NOPEG NOPRO

1 1
PEGAWAI KERJA
PROYEK
PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO, …)

8. Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N


mempunyai Participation Constraint Total, maka Primary Key pada
relasi yang bersisi 1 dijadikan Foreign Key pada relasi yang bersisi
N.

Parno, SKom., MMSI Halaman 12 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

NOBAG ………. NOPRO

1 N
BAGIAN PUNYA PROYEK

PROYEK (NOPRO, ... , NOBAG)

9. Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N


mempunyai Participation Constraint partial, buatlah relasi baru
dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key
kedua tipe Entity yang berelasi.

NOPEG ……… NOPRO

N 1

PEGAWAI KERJA
PROYEK

PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, ……)

10. Setiap Binary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana


Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe
Entity yang berelasi.

NOPEG …… .. NOPRO
M N
M N
PEGAWAI KERJA
PROYEK

PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, …..)

11. Setiap Ternary Relationship, buatlah relasi baru dimana Primary


Keynya merupakan gabungan dari Primary Key ketiga tipe Entity
yang berelasi.

Parno, SKom., MMSI Halaman 13 dari 14 Halaman


Lecture Notes : Pengembangan Sistem Informasi Entity Relationship Diagram

NOPEG NOPRO

PEGAWAI KERJA PROYEK

KOTA

NOKOT

PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO , NOKOT)

12. Setiap tipe Weak Entity, dibuat suatu relasi yang memuat semua
atributnya dimana Primary Keynya adalah gabungan dari Partial
Key dan Primary Key dari relasi induknya (identifying owner).

NOPEG NAMA
…….

1 N
PUNYA TANGGUNGAN
PEGAWAI
PUNYA

TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA, ….)

Hasil Transformasi dari Diagram ER ke Database Relasional :

Skema Database

PEGAWAI (NOPEG, NAPEG, ALM1, KDPOS,TGLLAH,


UMUR, SUPERVISOR-ID, NOBAG)
BAGIAN (NOBAG, NABAG, LOKASI, MANAGER)
PROYEK (NOPRO, NAPRO, NOBAG)
LOKPR (NOPRO, LOKAPR)
PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, JAM)
TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA, JNKELT,HUBUNGAN)

Parno, SKom., MMSI Halaman 14 dari 14 Halaman

Anda mungkin juga menyukai