Anda di halaman 1dari 18

Pengetahuan Dasar Analisis dan Desain

Sistem (informasi)
JUL 16

Posted by pccontrol
APA yg dimaksud dgn system?
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh sistem transfortasi, sistem
kekebalan tubuh, sistem ekonomi, sistem informasi dll.

gambar 1. visualisasi sistem

Pengembangan sistem dilakukan apabila sistem yang lama sudah tidak memadai atau tdk bisa
memenuhi kebutuhan atau pun perkembangan organisasi/perusahaan.

Siklus/fase/tahapan pengembangan sebuah system adalah : perencanaan, analisa, desain ,


implementasi . Siklus ini biasa juga disebut SDLC = system development life cycle.

Tahapan pengembangan sebuah sistem

Kalau anda yg pernah kuliah di fak teknik (khususnya) IT dan sudah atau sedang membuat
skripsi pasti sudah tdk asing lagi dgn siklus ini dlm membuat sistem informasi, biasanya
perencanaan di ditempatkan pd Bab 1, dasar teori bab 2 , analisis di bab 3 , desain di bab 4 ,
implementasi bab 5 … begitu kan? he 2x.. berikut ini contoh kongkritnya daftar isi dari
sebuah skripsi :

TABLE OF CONTENTS

I. INTRODUCTION
II. LITERATURE REVIEW
III. SYSTEM ANALYSIS
IV. SYSTEM DESIGN
V. SYSTEM DEVELOPMENT
VI. SYSTEM TESTING AND EVALUATION
VII. CONCLUSIONS AND FUTURE WORK

Berikut table tahapan/fase pengembangan sistem/ SDLC :

Tahapan SDLC Langkah langkah Teknik yg digunakan Hasil

 Project
identification
 Time estimation
 Task identification
 Work breakdown
structure
 PERT
 chartGantt
1. Identify  chartScope
opportunity management
2. Analyze  Project staffing
feasibility(ke  Project charter
layakan)  CASEnrepository
Perencanaan: 3. Staff  Standards
 untuk apa project  Documentation
sistem ini 4. Control and  Timeboxing
dibuat direct project  Risk management System request

Analisis: 1. Develop  Business process proposal


 Who,Wh analysis automation Business sistemRequirements
at,Where strategy process definitionUse casesProcess
and when 2. Determine improvement modelsData model
business Business process
requirements reengineering
3. Create use
cases ————————————-
4. Model
process  Interview-JAD
session-
Questionnaire –
Document analysis-
Observation

————————————-

 Use case analysis


 Data flow
diagramming(DFD)
 Entity relationship
(ERD)
 modeling
5. Model data  Normalization

 DesignstrategyArc
hitecture
 designHardware &
software
 selection Use
scenario
 Interface structur
 Interface standards
 Interface prototype
 Interface evaluation
 Data flow
1. Design diagramming
physical  Program structure
system chart
2. Design  Program
architecture specification
3. Design  Data format
interface selection
Desain: 4. Design  Entity relationship
 Bagai programs  modeling
mana 5. Design  Denormalization
sistem ini databases  Performance tuning
bekerja and files  Size estimation System specification

Implementasi: 1. Construct  Programming Test


 menghasi system  Software testing planProgramsDocumentation
lkan 2. Install  Performance Migration planSupport
sistem dan system testing planProblem report
suport yg 3. Maintain  Conversion
lengkap system strategy selection
4. Post  Training
implementati  Support selection
on  System
maintenance
 Project assessment
 Post-
implementation
audit

Secara garis besar tema tulisan ini hanya akan membahas dua hal yaitu analisis dan design
sistem ( dalam hal ini sistem informasi), karena dalam Pengembangan sistem informasi ada
dua fase utama: analisis dan Desain. Pengembangan sistem dilakukan apabila sistem yang
lama sudah tidak memadai atau tdk bisa memenuhi kebutuhan atau pun perkembangan
organisasi/perusahaan.

Selama fase analisis fungsi lengkap dari sistem dipahami dan kebutuhan persyaratan
ditentukan yg digunakan untuk membuat desain sistem baru. Oleh karena itu proses
pengembangan sistem juga dikenal sebagai proses Analisis dan Desain sistem.

Planning (Perencanaan)
Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa sistem informasi
harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangun sistim tsb.
perencanaan memiliki dua langkah:
1. Selama inisiasi proyek, nilai bisnis sistem untuk organisasi diidentifikasi:
bagaimana hal itu menurunkan biaya atau meningkatkan pendapatan? Sebagian besar ide untuk
sistem baru datang dari luar daerah sistim informasi (dari departemen pemasaran, departemen
akuntansi,dll) dalam bentuk permintaan sistem. Permintaan sistem menyajikan ringkasan
singkat kebutuhan bisnis , dan menjelaskan bagaimana sebuah sistem yang mendukung
kebutuhan akan menciptakan nilai bisnis. departement sitem informasi bekerja sama dengan
orang atau departemen lain
yang menghasilkan permintaan (disebut sponsor proyek) untuk melakukan analisis kelayakan.
Analisis kelayakan mengkaji aspek-aspek kunci dari proyek yang diusulkan:
■ kelayakan teknis (Bisakah ide itu diterapkan secara teknis?)
■ Kelayakan ekonomi (Apakah akan memberikan nilai bisnis?)
■ Kelayakan organisasi (Jika kita membangunnya, apakah sistem itu akan digunakan?)
Permintaan sistem dan analisis kelayakan disajikan ke sistem informasi
persetujuan komite (kadang-kadang disebut komite pengarah), yang memutuskan
apakah proyek tersebut harus dilakukan.
2. Setelah proyek disetujui, memasuki manajemen proyek. Selama manajemen proyek,
manajer proyek menciptakan sebuah rencana kerja, menentukan staf proyek, dan
menggunakan teknik2 untuk membantu kontrol tim proyek dan mengarahkan proyek
melalui seluruh tahapan SDLC. Hasil yg akan diserahkan untuk manajemen proyek adalah
rencana proyek, yang menjelaskan bagaimana tim proyek akan mengembangkan sistem.
Analisis sistem

Analisis sistem adalah mendefinisikan kebutuhan atau persyaratan terkait sistem yang akan
dikembangkan.
Pada fase ini menjawab pertanyaan siapa pengguna sistem, apa yg sistim akan lakukan, kapan
dan dimana sistim akan diterapkan. Dengan cara menganalisis system yg sedang berjalan,
mencari celah celah perbaikan,dan membangun konsep untuk sistim yg baru.

Ada 3 tahapan dalam phase Analisis ini antara lain:

1. Membuat strategi analisis untuk pendamping usaha2 yg akan dilakukan team project.

2. Mengumpulkan persyaratan/kebutuhan untuk membuat konsep sistem. Konsep sistem


digunakan untuk dasar pembuatan analisis model bisnis.

Secara kategori, ada tiga buah jenis kebutuhan sistem :

1. Kebutuhan Fungsional.
2. kebutuhan non fungsional :
 Kebutuhan Antar muka (interface), spt interface ke database, menu interface dll.
 Kebutuhan performance (kinerja), spt kecepatan , delay, kapasitas dll.

Kemudian kebutuhan tersebut akan dimodelkan atau digambarkan dengan teknik analisis dan
alat bantu tertentu. Sebagai contoh kebutuhan fungsional dapat dimodelkan dengan
menggunakan
– Data flow diagram,kamus data,dan spesifikasi proses jika menggunakan anlisis tertsruktur.
– Use case diagram dan skenario sistem jika menggunkan analisis berorientasi objek.

3. Analisis, konsep sistem dan model bisnis dikombinasikan untuk membuat proposal sistem ,
proposal ini akan diajukan kepada fihak yg akan memutuskan apakah project di teruskan atau
tdk.

Desain sistem

Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal perangkat keras,
perangkat lunak, dan jaringan infrastruktur; antarmuka pengguna, formulir dan laporan, dan
program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan.

Tahap desain memiliki empat langkah:


1. Strategi desain pertama kali dibuat. Ini menjelaskan apakah sistem tersebut akan
dibuat oleh programmer perusahaan sendiri, apakah sistem akan outsourcing ke perusahaan
lain (biasanya perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli ada paket
perangkat lunak.
2. Ini (langkah no 1) mengarah pada pengembangan desain arsitektur dasar untuk sistem, yang
menggambarkan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang akan
digunakan. di banyak kasus, sistem akan menambah atau mengubah infrastruktur yang sudah
ada dalam organisasi. Desain antarmuka menentukan bagaimana pengguna akan bergerak
melalui sistem dan (misalnya, navigasi metode seperti menu dan tombol pada layar) form dan
laporan yg digunakan sistem .
3. Spesifikasi database dan file yang dikembangkan, mendefinisikan dengan tepat data apa yg
akan akan disimpan dan di mana mereka akan disimpan.
4. Tim analis mengembangkan rancangan/design program, yang mendefinisikan program
yang harus ditulis dan apa yang akan tiap program lakukan.
Gabungan hasil2 dari tiap tahap (arsitektur desain, desain interface, database dan file
spesifikasi, dan desain program) adalah spesifikasi sistem yang diserahkan ke tim
pemrograman untuk implementasi. Pada akhir tahap desain, analisis kelayakan
dan rencana proyek dikaji ulang dan direvisi, dan keputusan lain yang dibuat oleh
proyek sponsor dan komite persetujuan tentang apakah untuk mengakhiri proyek atau
melanjutkan.

Implementasi
Tahap terakhir dalam SDLC adalah tahap implementasi, di mana sistem ini benar-
benar dibangun (atau dibeli, dalam hal desain paket perangkat lunak). Ini adalah fase
yang biasanya mendapatkan perhatian yang besar, karena untuk kebanyakan sistem itu adalah
bagian paling lama dan paling mahal dari proses pembangunan.

Fase ini memiliki tiga langkah:


1. Sistem konstruksi adalah langkah pertama. Sistem ini dibangun dan diuji untuk memastikan
ia bekerja seperti yang telah dirancang. Karena biaya perbaikan bisa sangat besar, pengujian
adalah salah satu langkah yang paling penting dalam implementasi . Banyak organisasi
memberikan lebih banyak waktu dan
perhatian pada pengujian daripada menulis program.
2. Sistem ini diinstal. Instalasi adalah proses dimana sistem lama non aktifkan
dan yang baru dihidupkan. Ini mungkin termasuk pendekatan cutover langsung (dalam mana
sistem baru segera menggantikan sistem lama), konversi paralel
pendekatan (di mana kedua sistem lama dan baru dioperasikan selama satu bulan atau dua
bulan sampai jelas bahwa tidak ada bug di sistem baru), atau konversi bertahap
strategi (di mana sistem baru dipasang di salah satu bagian dari organisasi sebagai
awal percobaan dan kemudian secara bertahap dipasang di bagian lain). Salah satu yang paling
penting aspek konversi adalah pengembangan rencana pelatihan untuk mengajar user
bagaimana menggunakan sistem baru dan membantu mengelola perubahan yang disebabkan
oleh sistem baru.
3. Tim analis menetapkan rencana support untuk sistem. Rencana ini biasanya
mencakup kajian pasca implementasi formal atau informal serta cara sistematis
untuk mengidentifikasi perubahan besar dan kecil diperlukan untuk sistem.

Beberapa Metodologi / Cara pendekatan formal penerapan SDLC

ada 3 kelompok/katagori penerapan SDLC antara lain :

1. Desain Terstruktur

Metodologi desain terstruktur menggunakan pendekatan langkah-demi-langkah formal SDLC


yang bergerak secara logis dari satu tahap ke tahap berikutnya.
banyak Metodologi berpusat pd proses dan berpusat pada data mengikuti pendekatan dasar
dua kategori desain terstruktur yaitu :.

 Waterfall development : analisa dan pengguna diproses secara berurutan dari satu tahap
ke tahap berikutnya.

waterfall development

 Parallel development : membuat desain secara umum untuk seluruh sistem dan kemudian
membagi proyek menjadi serangkaian sub-proyek yang berbeda yang dapat dirancang dan
dilaksanakan secara paralel. Setelah semua sub-proyek selesai, integrasi akhir dari
potongan-potongan terpisah, dan sistem ini di delivery. Metodologi pengembangan Paralel
untuk mengatasi masalah
penundaan yang lama antara tahap analisis dan deliveri/pengiriman sistem.
paralel development

2. Rapid aplication developmen (RAD)

Metodologi berbasis RAD berusaha untuk mengatasi kedua kelemahan metodologi desain
terstruktur dengan menyesuaikan fase SDLC untuk mendapatkan beberapa bagian dari sistem
dikembangkan dengan lebih cepat sampai tangan pengguna. Dengan cara ini, pengguna dapat
lebih memahami sistem dan menyarankan revisi yang membawa sistem lebih dekat dengan
apa yg dibutuhkan.

 Phased development : Sebuah metodologi berbasis pengembangan secara bertahap,


memecah keseluruhan sistem menjadi serangkaian versi yg dikembangkan secara
berurutan. Tahap analisis mengidentifikasi konsep sistem secara keseluruhan, tim proyek,
pengguna, dan sistem sponsor kemudian mengkategorikan persyaratan menjadi serangkaian
versi. Persyaratan yang paling penting dan mendasar digabung dalam versi pertama dari
sistem. Tahap analisis kemudian mengarah ke desain dan implementasi-tapi hanya dengan
set persyaratan yang diidentifikasi untuk versi 1
 Prototyping : Metodologi berbasis prototyp melakukan analisis, desain, dan implementasi
secara bersamaan, dan ketiga fase tsb dilakukan berulang-ulang dalam sebuah siklus
sampai sistem ini lengkap.
prototive_development
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA ANALIS
SISTEM DAN DESAIN SISTEM.
by kalin ⋅ Leave a Comment

 Pengertian Analisis Sistem (system analis)


Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahapan Analisa Sistem ini dilakukan setelah Tahap Perencanaan system (system
planning) dan sebelum tahap desain system (system design).Tahan Analisis juga
merupakan tahapan yang kritis dan penting. Jadi jika ada kesalahan di tahapan ini
akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
oleh Analis Sistem Yaitu sbb:
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
– Mengindentifikasikan penyebab masalah
– Mengidentifikasikan titik keputusan
– Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
– Menentukan jenis penelitian
– Merencanakan jadual penelitian
– Mengatur jadual wawancara
– Mengatur jadual observasi
– Mengatur jadual pengambilan sampel
– Membuat penugasan penelitian
– Membuat agenda wawancara
– Mengumpulkan hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
– Menganalisis kelemahan Sistem
– Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan :
– Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
– Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis
oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
– Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
– Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya.

 Pengertian Desain Sistem


Tahapan desain system ini memikirkan bagaimana menggambarkan sistem dari
mendapatkan gambaran pada tahap analisis sistem.

DESAIN SISTEM Dibagi menjadi dua bagian:


1. Desain Sistem Scr. Umum/ General Systems Design, atau disebut conceptual
design.
2. Desain Sistem Terinci, atau disebut physical design.

Desain sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :


1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh
dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu system

Tahap desain sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :


1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara
umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain system secara umum
merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum
mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain
secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram computer dan ahli teknik
lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum
dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui
oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem
informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk
pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input,
database, teknologi dan kontrol.

Kesimpulan Perbedaan :
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-
langkah
yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan di tahap desain sistem. Perbedaannya pada analisis system ruang
lingkup tugasnya lebih terinci.

ANALISIS dan DESAIN


SISTEM INFORMASI
ANALISIS dan DESAIN SISTEM INFORMASI

Resume1

Stikom surabaya
1. A. Pengertian Analisis Sistem (system analis)
Penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian-
bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahan Analisa Sistem ini dilakukan setelah Tahap Perencanaan system
(system planning) dan sebelum tahap desain system (system
design).Tahan Analisis juga m erupakan tahapan yang kritis dan pentin,
Jadi jika ada kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di
tahap selanjutnya.

1. B. Langkah-langkah di Analisis
Langkah-langkah pada tahapan ini sama pada tahapn perencanaan
sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup,yaitu: Penelitian yang
dilakukan oleh analisis system merupakan penelitian (terperinci),sedang
di perencanaan system sifatnya hanya penelitian pendahuluan.

Langkah-langkah dasar analisis sisitem

1. Identify: mengidentifikasikan masalah


2. Understand: memahami kerja dari system yang ada
3. Analyze: mengaanalisa system
4. Report: membuat laporan hasil analisis
1. C. Pengertian Desain Sistem
Tahapan desain system ini memikirkan bagaimana menggambarkan
sistem dari mendapatkan gambaran pada tahap analisis sistem.

DESAIN SISTEM Dibagi menjadi dua bagian:


1. Desain Sistem Scr. Umum/ General Systems Design, atau
disebut conceptual design.
2. Desain Sistem Terinci, atau disebut physical design.
Yaitu: Memperhatikan peralatan yang dibutuhkan.

Arti Desain
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
2. Pendefinisian dari kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan & pembuatan
sketsa/pengaturan dari beberapa elemen yg terpisah ke dlm satu
kesatuan yg utuh & berfungsi.
6. Termasuk menyangkut mengkonfirmasi komponen-komponen perangkat
lunak & perangkat system keras dari suatu sistem
1. D. Tujuan Desain
2. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
3. Untuk memberikan gambaran yg jelas & rancang bangun yg lengkap kpd
pemrogram komputer & ahli-ahli teknik yg lain, yg terlibat
Agar Tujuan tercapai, analis sistem hrs mencapai sasaran:
1. Desain Sistem harus berguna, mudah dipahami & nantinya mudah
digunakan.
2. Desain Sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan, sesuai
dengan yg telah didefinisikan pd tahap perencanaan sistem.
3. Desain Sistem harus efisien & efektif utk dapat mendukung pengolahan
transaksi, pelaporan manajemen & mendukung keputusan yg dilakukan
manajemen.
4. Desain Sistem harus dpt mempersiapkan rancang bangun yg terinci, yg
terdiri antara lain: data, informasi, file, metode-metode, prosedur, SDM,
H/W, S/W.
1. E. Personil yang Terlibat
Pekerjaan desain sistem dilakukan oleh analis sistem, & personil teknik
lain, seperti: spesialis pengendalian, personil penjamin kualitas, spesialis
komunikasi data, dll.

Bagaimana dgn USER?


User harus dilibatkan dalam tahap desain, krn dapat mengkaji ulang
komponen sistem yg didesain. Contohnya: laporan & bentuk tampilan dari
sistem.

F. LANGKAH Siklus Pengembangan Sistem (SDLC)


1. Survay : Bisa berbentuk Wawancara, Angket dan Penelitian.
2. Analisis: Transaksi
3. Desain
4. Program( coding)
5. Testing (Uji coba)
6. Implementasi : Coba untuk dijalankan
7. Dokumentasi :
8. Dikembangkan (kembali ke proses awal)
1. Atribut pada Data Flow Diagram
1. Proses yang tidak boleh
Proses yang tidak boleh jika sesame atribut pasif berconeksi, harus
menggunakan antribut proses, maka akan benar menjadi proses atau
sesame antribut aktif (proses ke proses).

SUMBER :
― PSI_P1_MI.Ppt.AB,tjandrarini
― Materi Kuliah Online_ASI_D3_5.ptt.Titik lusiani
― Hartono,Jugianto.1989.ANALISA & DESAIN SISTEM
INFORMASI.Yogjakarta:ANDI

Systems Analysis and Design with UML (Part 1 Pendahuluan)


• by cah yasri . . at 2/02/2012 08:36:00 AM Labels: analisis, desain, sistem, UML

Systems Analysis and Design with UML merupakan salah satu buku
karangan Alan Dennis, Barbara Haley Wixom dan David Tegarden. buku ini
memberikan langkah-langkah bagaimana kita membuat sebuah sistem yang
terencana, terukur dan bisa dipertanggungjawabkan.

Sebuah sistem memerlukan perencanaan yang matang untuk mengetahui


berapa besar resource yang dibutuhkan, baik waktu, biaya, maupun SDMnya.
perencanaan tersebut juga dibutuhkan untuk mengetahui seberapa besar
sistem tersebut, complexitasnya, dan apa keinginan user, karena banyak
sistem gagal dibuat karena seorang analis mencoba membuat sebuah sistem
yang "wah" tanpa mengerti organisasinya, apakah sistem ini memang
dibutuhkan oleh bisnis value organisasi tersebut atau tidak.

Berikut gambar yang sering digunakan untuk memberikan perbedaan dari


hasil analisa dan keinginan sebenarnya dari user.
ternyata jika yang menganalisa dan desain berbeda pandangan dengan
user/costumer, akan menyebabkan sistem yang dibangun benar-benar tidak
berguna.

Role-role apa sajakah yang berperan dalam desain sistem:

1. Business Analyst: menganalisa aspek bisnis dari sistem,


mengidentifikasi bagaimana sistem memberikan nilai bisnis, merancang
proses bisnis dan peraturannya.
2. System Analyst: mengidentifikasi bagaimana sistem akan meningkatkan
proses bisnis, merancang proses bisnis, merancang sistem informasi,
memastikan bahwa sistem yang akan dibangun telah sesuai dengan
standar.
3. Infrastructur analyst: memastikan sistem sesuai dengan standar
infrastuktur, mengidentifikasikan perubahan infrastruktur untuk
mendukung sistem.
4. Change Management Analyst: merancang dan melaksanakan
perubahan sistem, merangcang dan melaksanakan training user.
5. Project Manager: mengatur tim (analis, programmer, dll), merancang
dan memantau proyek, mengatur sumber daya manusia yang ada,
melayani kontak person user dari sebuah proyek.

SDLC dengan kepanjangan Systems Development Life Cycle, merupakan


tahapan-tahapan untuk merancang sebuah sistem dari permintaan hingga
implementasi, seperti gambar berikut:
Planning: Mengapa membangun sebuah sistem, yang dapat diperoleh dari
System Request, analisis dan pengukuran estimasi proyek
Analysis: Menganalisa bagaimana sistem ini jadinya, hal ini akan diperoleh
dari modelling dan mendapatkan informasi dari user
Design: Merancang bagaimana sistem ini bekerja, desain UI, desain data
Implementation: Pembangunan sistem dan instalasi, dokumentasi, testing

Dalam SDLC, banyak metodologi yang dapat digunakan, antara lain:

 Structured Design, seperti Waterfall dan Parallel development (sistem


dibangun dengan dipecah menjadi subproyek)
 RAD Development, seperti Phased Development (sistem dibangun
menjadi beberapa versi), Prototyping (sistem dibangun dengan
menampilkan hasil awal sistem/fungsi minimal yang umum, seperti
login, main menu, user management, logout) dan Throw-away
Prototyping (sistem dibangun dengan memberikan contoh agar user
paham, namun tidak akan digunakan saat mulai dibangun)
 Agile Development, seperti Extreme Programming (XP) (sistem
dibangun flexible sesuai permintaan user)

- See more at: http://www.cahyasri.web.id/2012/02/systems-analysis-and-design-with-


uml.html#sthash.J26gNrf5.dpuf

Anda mungkin juga menyukai