Anda di halaman 1dari 38

Pertemuan 12

KEWIRAUSAHAAN DALAM
KOPERASI
Pasal 33 ayat 1 UUD 1945.
Bangunan perekonomian yang sesuai
dengan pasal tersebut adalah
“koperasi” (hasil rumusan Moh Hatta)

• Rumusan tersebut disusun oleh Bung Hatta, yang


berusaha memasukkan rumusan perkoperasian
sebagai bentuk kepedulian negara terhadap
gerakan kewirausahaan rakyat di tanah air
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, kebijakan
kewirausahaan koperasi tertuang dalam kebijakan
Pembangunan Jangka Pendek (PJP) I. Dokumen tersebut
empat poin penting tentang kewirausahaan koperasi:

1. Pembangunan koperasi diarahkan agar koperasi memiliki


kemampuan untuk menjadi badan usaha yang semakin
efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh
dan berakar pada masyarakat
2. Pelaksanaan fungsi dan peran koperasi ditingkatkan melalui
upaya peningkatan kebersamaan dan manajemen yang lebih
profesional
3. Pemberian kemampuan yang seluas-luasnya
disegala sektor kegiatan ekonomidan
penciptaan iklim usaha yang mendukung
dengan kemudahan pemerolehan modal
4. Kerjasama antara koperasi dengan usaha
negara atau usaha swasta sebagai mitra
usaha dikembangkan secara lebih nyata.

Tidak berjalan; terbukti kontribusinya


kecil dlm PDB
Era Pak Habibie, koperasi cukup berjalan baik.
Namun karena masanya singkat berbagai
kebijakan yang telah ditetapkan tidak bisa
dilakukan sebagaimana mestinya.
Keputusan bersama menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah serta Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 02/SKB/MENEG/VI/2000 dan
No. 4/U/SKB/2000 yang ditandatangani pada 29 Juni
2000 menginstruksikan untuk:
“Memasyarakatkan perkoperasian dan kewirausahaan
dilembaga pendidikan dalam menunjang pertumbuhan
perekonomian kerakyatan dalam bentuk pendidikan
perkoperasian dan kewirausahaan dibidang
pendidikan”
Tujuan ditetapkan Keputusan Bersama ini adalah:
• Memasyarakatkan dan mengembangkan
perkoperasian dan kewirausahaan melalui
lembaga pendidikan.
• Menyiapkan kader kader koperasi dan wirausaha
yang profesional.
• Menumbuh kembangkan koperasi, usaha kecil,
dan menegah untuk menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan professional dalam tatanan
ekonomi kerakyatan.
Era Susilo bambang Yudhoyono, muncul Undang-
Undang nomor 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian
Undang Undang tersebut antara lain
mengamanatkan adanya peran pemerintah pusat
dan pemerintah daerah dalam:
• Pengembangan kelembagaan, bantuan diklat,
penyuluhan, bimbingan usaha, dan penelitian.
• Pengembangan jaringan kerjasama usaha dan
penyertaan modal
• Pemberian insentif pajak dan fiskal.
• Prioritas bidang kegiatan ekonomi yang hanya
boleh diusahakan oleh koperasi.
Namun dalam perjalanannya kebijakan ini
digugat oleh penggiat koperasi karena
Undang-Undang nomor 17 tahun 2012 bukan
berpihak kepada gerakan koperasi, sehingga
undang undang tersebut dibatalkan oleh MK
Kewirausahaan
• Kewirausahaan berasal dari dua kata dasar, yakni wira
dan usaha.
• Kata wira dapat diartikan sebagai ksatria, pahlawan,
pejuang, atau unggul
• kata usaha berarti berupaya, bekerja atau berusaha,
untuk melakukan yang terbaik.
• Kewirausahaan merupakan suatu sifat, sikap, atau
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan atau inovasi. Gagasan atau
inovasi tersebut diwujudkan dalam usaha riil sehingga
memberikan nilai ekonomi bagi peningkatan
kesejahteraan baik bagi diri sendiri maupun
masyarakat.
Joseph Schumpeter memandang wirausaha
sebagai inovator yang mengimplementasikan
perubahan didalam pasar melalui kombinasi-
kombinasi baru. Kombinasi tersebut adalah:

• Pengenalan produk baru atau produk berkualitas


baru
• Pengenalan metode produksi baru
• Pembukaan pasar baru (new market)
• Memperoleh sumber pasokan bahan atau
komponen baru
• Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
• Nunuy Nur Afiah mengemukakan istilah
kewirausahaan secara filosopis berarti :

“kemampuan berfikir kreatif dan berprilaku


inovatif yang dijadikan dasar penggerak dalam
menghadapi tantangan hidup”.
Afiah mendeskripsikan 3 pengertian kewirausahaan
sebagai berikut:

• Tanggap terhadap peluang usaha yang terungkap dalam


seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa
organisasi usaha yangmelembaga, produktif dan inovatif

• Semangat, sikap dan perilaku dan kemampuan seseorang


dalam menangani usaha dan/kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan dan menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru.

• Kemampuan untuk mengelola aktifitas usaha, mulai dari


proses merencanakan, mlaksanakan hingga menanggung
risiko yang timbul untuk mendapatkan keuntungan yag lebih
besar.
Kewirausahaan Koperasi
Kewirausahaan koperasi didefinisikan sebagai:
“sikap mental positif dalam berusaha secara
kooperatif dengan mengambil prakarsa
inovatif serta keberanian mengambil risiko
dan berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhan
nyata serta peningkatan kesejahteraan
bersama”.
Dari definisi tersebut terkandung
beberapa unsur kewirausahaan
koperasi:
• Kewirausahaan koperasi adalah sikap mental positif dalam dalam
berusaha secara koperatif. Ini berarti wirausaha koperasi harus
mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi, baik itu
usaha koperasi maupun usaha anggotanya.

• Tugas utama seorang wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa


inovatif. Artinya wirausaha koperasi berusaha mencari, menemukan dan
memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama. Bertindak
inovatif tidak hanya saat memulai saja, tapi juga pada saat berlangsungnya
usaha, bahkan pada saat koperasi mengalami kemunduran.

• Wirausaha koperasi harus berani mengambil risiko, karena dunia penuh


dengan ketidakpastian. Tentu saja risiko yang diambil dilakukan dengan
perhitungan-perhitungan yang cermat.
• Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik
dan sekaligus sebagai langganan. Kepentingan anggota
harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif
dalam koperasi.

• Tujuan utama setiap wirausaha koperasi adalah memenuhi


kebutuhan nyata anggota koperasi dan meningkatkan
kesejahteraan bersama

• Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh


anggota, manajer, ataupun birokrat yang berperan sebagai
katalis dalam pembangunan koperasi. Dengan kata lain,
wirausaha koperasi adalah orang yang peduli dengan
pengembangan koperasi.
Mengelola Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif koperasi terletak pada


anggotanya. Anggota koperasi adalah aset
utama yang keberadaanya sangat berharga
dalam koperasi.

kualitas pelayanan dalam koperasi harus


/hendaknya selalu dilihat dari sudut pandang
anggota.
Terdapat 5 dimensi kualitas pelayanan
koperasi yang dapat disingkat dengan
TERRA, yaitu:
• Tangible (berwujud fisik, dalam hal ini sarana), meliputi sarana fisik,
seperti bangunan dan perlengkapan, penampilan karyawan, sarana
komunikasi dan sarana lainnya yang dapat menjadi perhatian
pelanggan

• Empathy (empati), mencakup perhatian individu dalam memahami


kebutuhan pelanggan, kemudahan membina hubungan, serta
komunikasi yang bak dan mudah dipahami.

• Responsiveness (daya tanggap), adalah keinginan pribadi para staf dan


karyawan perusahaan koperasi yang secara sadar ingin membantu
pelanggan danmemberikan jasa sesegera mungkin sehingga dapat
memuaskan pelanggan
• Reliability (keandalan), merupakan kemampuan
koperasi utnuk dapat diandalkan dalam
memberikan jasa secara cepat, tepat/akurat, dan
konisten sehingga dapat memuaskan anggota
sebagai pelanggan

• Assurance (jaminan), mencakup pengetahuan,


kemampuan dan keterampilan, kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf dan
karyawan sehingga pelanggan terhindar dari
bahaya, risiko, keragu-raguan dan kekecewaan.
Keunggulan Kompetitif Koperasi
• Keunggulan kompetitif adalah kombinasi antar
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
dengan alat berupa kebijakan perusahaan. Porter
mengemukakan 4 faktor yang mempengaruhi
keunggulan kompetitif, yaitu:
• Strategi, struktur dan tingkat persaingan
perusahaan
• Sumber daya di suatu negara
• Permintaan domestik
• Keberadaan industri terkait dan industri
pendukung
Perbedaan Koperasi Dengan Badan
Usaha Lain
• Jenis badan usaha dapat digolongkan menjadi
6, yaitu perusahaan perseorangan, firma,
perusahaan comanditer (CV) , perusahaan
terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara dan
Koperasi.
A. Perusahaan perseorangan

• Perusahaan yang keseluruhannya dimiliki seorang


secara pribadi yang bertanggung jawab penuh
terhadap risiko dan aktifitas yang dijalankan
perusahaan.

Ciri perusahaan perseorangan:


• Relatif lebih mudah didirikan dan dibubarkan
• Tanggung jawab tidak terbatas
• Tidak ada pajak tidak ada retribusi
Keuntungan perusahaan perseorangan
• Seluruh untung menjadi miliknya
• Kepuasan pribadi
• Kebebasan dan fleksibilitas

Kekurangan perusahaan perseorangan


• Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
• Sumber keuangan terbatas
• Kesulitan dalam manajemen
• Kelangsungan usaha terjamin
B. Firma

Perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan.

Untuk mendirkan firma terdapat 2 cara, yaitu melalui akta resmi


sampai terbit di berita acara negara, yang kedua melalui akta bawah
tangan, cukup melalui kesepakatan pihak terlibat

Ciri ciri dan sifat firma:


• Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
• Seorang anggota tidak berhak memsukkan anggota baru tanpa
seizin angota yang lainnya
• Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
• Pendiriannya tidak memerlukan akte pendirian
Keuntungan firma:

• Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan


persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan perusahaan
perseorangan lebih sedikit berat karena firma perlu
kesepakatan dari para pihak yang akan mendirikan firma.

• Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal,


karena dapat menggunakan akta bawah tangan (tidak formal).
• Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan
lebih mempercayainya.

• Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu


orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat
atau kritikan untuk kemajuan usaha.
Kekurangan firma:
• Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas atas hutang yang dimilikinya
• Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal
dunia atau mengundurkan diri, maka akan
mengancam perusahaan
• Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena
kepentingan para pihak yang terlibat dan terjadi
konflik kepentingan sehingga mengancam
kemajuan usahanya.
• Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah
besar, serta mengikuti tender dalam jumlah
tertentu.
C. Perseroan Komanditer /
Commanditaire Vennootschap (CV)
• Suatu persekutuan yang didirikan oleh
beberapa orang yang masing-masing
menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah
yang tidak perlu sama. Orang yang aktif dalam
upaya memajukan perusahaan disebut sekutu
komplementer, sedangkan orang yang hanya
menyerahkan modal dan tidak terlibat secara
langsung dalam menjalankan perusahaan
disebut sekutu komanditer.
Kelebihan CV
• Kemampuan manajemennya lebih mudah karena
kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang
• Kebutuhan modal dapat lebih terpenuhi karena modal
yang dikumpulkan relatif besar
• Kesempatan untuk berkembang lebih besar

Kekurangan CV
• Kelangsungan hidup persekutuan tidak terjamin
• Tanggung jawab terbatas yang dimiliki sekutu pasif
mengakibatkan mengendorkan semangat untuk
memajukan persekutuan
• Apabila sudah menanamkan modal, sulit untuk
menariknya kembali
D. Perusahaan Terbatas (PT)

• Merupakan suatu badan usaha yang


mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban yang
terpisah dari kekayaan hak dan kewajiban dari
para pendiri maupun para pemilik.
• Pendirian PT harus memenuhi syarat formal
dan material.
Kelebihannya antara lain sebagai berikut:

• Kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena tidak


dapat dengan mudah dibubarkan meskipun salah satu
anggota atau pemegang saham menyatakan
mengundurkan diri.
• Tanggung jawab para pemegang saham yang terbatas
sehingga kekayaan pribadi mereka tidak perlu menjadi
jaminan untuk hutang hutang atau kewajiban kewajiban
perusahaan lainnya
• Saham dapat diperjual belikan kesiapapun dengan relatif
mudah
• Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih
efisien terutama soal kepemimpinan perusahaan tersebut

Kekurangannya, yaitu:
• Pemungutan pajak untuk perseroan terbatas
relatif besar
• Rahasia tidak terjamin aman karena kepemilikan
saham dipegang oleh lebih dari satu orang
• Biaya pendirian perseroan terbatas relatif mahal
• Kurangnya perhatian pemegang saham terhadap
perusahaan karena merasa tanggung jawab
meeka terbatas.
E. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang modalnya


secara keseluruhan dimiliki oleh negara, kecuali ada hal-hal
khusus berdasarkan UU pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa negara menyelenggarakan usaha
produksi tertentu yang menguasai hajat hidup orang banyak
dalam wadah BUMN, PN atau perusahaan patungan.

Adapun modal BUMN berasal dari:


• Seluruh modal berasal dari negara
• Sebagian modal paling sedikit 51% berasal dari negara,
sedangkan sebagian modal lainnya berasal dari swasta.

BUMN dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Perseroan Terbatas Negara
Perseroan terbatas negara sebelumnya disebut perusahaan negara
(PN). modal yang dimiliki perseroan terbatas negara ini sebagian
berasal dari negara. Sedangkan sebagian lainnya berasal dari
swasta. Tujuan untuk mencari laba semaksimum mungkin tentunya
dengan menggunakan faktor produksi secara efisien serta
menyediakan barang dan jasa bermutuu tinggi dan berdaya saling
kuat.

Dasar hukum yang mengubah perusahaan negara menjadi


perseroan terbatas negara antara lain:
• Instruksi presiden RI NO.17 tanggal 28 Desember 1969, ,
• Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No.1 tahun
1969,
• Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969
2. Perusahaan Negara Umum
Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan
perusahaan yang modal seluruhnya berasal dari
negara dan tidak berbagi atas saham. Perusahaan
ini didirikan tidak hanya untuk mencari
keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteraan
masyarakat dengan menyediakan barang dan jasa
yang bermutu tinggi. PERUM dipimpin oleh suatu
direksi yang bertanggung jawab atas segala
hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur
menurut hukum perdata.
Ciri ciri umum BUMN, antara lain:
• Melayani kepentingan masyarakat
• Berusaha memperoleh keuntungan (laba)
• Berstatus badan hukum dan tunduk pada
peraturan hukum di indonesia
• Bergerak dibidang produksi atau jasa yang
bersifat vital (menyangkut hajat hidup orang
banyak)
F. Koperasi

Bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi


yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak
dialihkan. Peranan koperasi dibedakan menjadi 2
macam, yaitu peranan ekonomi dan peranan sosial.

Prinsip koperasi adalah:


• Keanggotaannya bersifat sukarela
• Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara
demokrasi
• Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan
jasa masing-masing anggota
Ciri ciri koperasi yaitu sebagai berikut:
• Lebih mengutamakan keanggotaan dan
bersifat persamaan
• Anggotanya bebas keluar masuk menjadi
anggota
• Menjalankan usaha demi kesejahteraan
anggota
• Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian

Anda mungkin juga menyukai