Tabel 6.8
Harga Beras Mulai 1999 sampai 2002
Tahun 1999 2000 2001 2002
Harga per kg
(dalam Rp) Rp200,00 Rp225,00 Rp240,00 Rp250,00
Rp 200 Rp 225
Rata rata harga '99 dan '00 Rp 212.5
2
Rp 200,00
1999 x100 94,12
Rp 212,50
Rp 225,00
2000 x100 105,88
Rp 212,50
Rp 240,00
2001 x100 112 ,94
Rp 212,50
Rp 250,00
2001 x100 117 ,65
Rp 212,50
Perubahan Tahun Dasar
Karena suatu hal mungkin kita harus memindah tahun
dasarnya.
Misalnya dari tahun dasar 1997 menjadi 2000, akibatnya
semua indeksnya akan berubah
Indeks baru pada tahun dasar menjadi 100, sedang indeks
pada tahun-tahun yang lain dapat dicari dengan rumus :
I1
Ib x100
Dimana : I 1b
I1 : Indeks lama
I1b : Indeks lama pada tahun dasar baru
Ib : Indeks baru
Sebagai contoh perubahan tahun dasar ini seperti terlihat pada
tabel dibawah ini. Mula-mula tahun dasar 1997 akan tetapi
akan dirubah menjadi tahun 2002
Tabel 6.11
Perubahan Tahun Dasar 1997
Menjadi 2000
Tahun Indeks 1997=100 Indeks 2000=100
1997 100 100
x100 80
125
1998 120
120
x100 96
125
Dari tabel tersebut upah nominal naik tetapi upah riil turun.
Hal ini disebabkan karena kenaikan harga-harga lebih tinggi
daripada kenaikan upah yang diterima.
Cara-cara Menghitung Angka Indeks
1. Angka Relatif
2. Metode Aggregatif Sederhana
3. Metode Rata-rata dari Angka Relatif
Angka Relatif
1998 Rp220,00
1999 Rp220,00
2000 Rp230,00
2001 Rp250,00
2002 Rp275,00
Metode Aggregative Sederhana
Metode ini sangat sederhana, dilakukan hanya dengan
membandingkan jumlah dari harga barang-barang per satuan
tiap-tiap tahun.
I
P n
X 100
Dalam hal ini : P o
I : Indeks
∑Pn : Jumlah variabel yang dibandingkan (misalnya harga)
pada tahun ke-n
∑ Po : Jumlah variabel yang dibandingkan pada tahun
dasar
Misalnya kita akan menghitung indeks harga bahan makanan tahun
2002 dengan tahun dasar 2001, seperti terlihat pada tabel 6.3
Tabel 6.3
Harga 4 Bahan Makanan
Tahun2001 dan 2002
Macam Barang Harga
2001 2002
Beras (1 Kg) Rp 250,00 Rp 275,00
Gula (1 Kg) Rp 350,00 Rp 500,00
Susu (1 Kaleng) Rp 1.500,00 Rp 1.850,00
Jagung (1 Kg) Rp 100,00 Rp 125,00
Indeks harga tahun 2002Rpdengan
Jumlah 2.200,00 tahun dasar
Rp 2.750,00 2001 (2001=100)
adalah :
I
P n
X 100 I
Rp 2.750,00
x100 125,00
P o
Rp 2.200,00
Kelebihan :
Metode ini sederhana dan mudah menghitungnya
Kelemahannya :
Kalau satuan barangnya diubah maka indeksnya akan
berbeda.
Misalnya satuan beras kita ubah menjadi kuintal
Tabel 6.4
Harga 4 Bahan Makanan
Tahun2001 dan 2002
Macam Barang Harga
2001 2002
Beras (1 Kg) Rp 25.000,00 Rp 27.500,00
Gula (1 Kg) Rp 350,00 Rp 500,00
Susu (1 Kaleng) Rp 1.500,00 Rp 1.850,00
Jagung (1 Kg) Rp 100,00 Rp 125,00
Jumlah Rp 26.950,00 Rp 29.975,00
Pn
P
I o
x100
k
Dimana :
Pn
x100
Po : relatif, yaitu persentase harga pada tahun ke-n dari
harga pada
tahun dasar
k : banyaknya macam barang
Tabel 6.3
Harga 4 Bahan Makanan
Tahun2001 dan 2002
Macam Barang Harga
2001 2002
Beras (1 Kg) Rp 250,00 Rp 275,00
Gula (1 Kg) Rp 350,00 Rp 500,00
Susu (1 Kaleng) Rp 1.500,00 Rp 1.850,00
Jagung (1 Kg) Rp 100,00 Rp 125,00
Jumlah Rp 2.200,00 Rp 2.750,00
Kalau dihitung indeks dari tabel 6.3 dengan tahun dasar 2001
Angka relatif :
Rp 275,00
Beras x100 110 ,00
Rp 250,00
Rp500,00
Gula x100 142,86
Rp350,00
Rp1.850,00
Susu x100 123,33
Rp1.500,00
Rp125,00
Jagung x100 125,00
Rp100,00
Jumlah 501,19
Indeks tahun 2002 dengan metode ini (tahun dasar 2001):
501,19
I 125,30
4
Untuk mencari rata-rata diatas digunakan rata-rata hitung,
tetapi kadang-kadang bisa juga dipakai rata-rata ukur, median
atau modus
Indeks Tertimbang atau “Weighted
Index”
Didalam indeks tertimbang atau “Weighted Index” kita
memasukkan unsur weight (timbangan) terhadap harga-harga
yang dipakai untuk menghitung indeks, yang menunjukkan
tingkat penting atau tidaknya barang-barang tersebut,
Barang yang lebih penting weight-nya lebih tinggi dan yang
kurang penting weight-nya rendah.
Misalnya karena beras dianggap lebih penting daripada teh
maka weight beras lebih tinggi daripada teh.
Pn .W
I x100
Po .W
Persoalan : Bagaimana menentukan weight-nya. Mungkin
dapat ditentukan sesuai dengan anggapan atau kesan
penganalisis terhadap barang itu.
Misalnya yang terpenting diberi weight 10 dan yang kurang
penting semakin rendah.
Tetapi hal ini sifatnya subyektif, anggapan seseorang
biasanya berbeda dengan orang lain, sehingga weight-nya
dan indeksnya akan berbeda kalau dihitung oleh orang
yang berbeda.
Untuk mengatasi hal tersebut biasanya dipakai kuantitas
barang itu sebagai weight. Untuk barang-barang konsumsi
biasanya dipakai kuantitas konsumsi atas barang itu
Indeks Tertimbang atau “Weighted
Index”
1. Laspeyres Index
2. Paasche Index
3. Drobisch Index dan Irving Fisher Index
4. Indeks Rata-rata Tertimbang dari Angka Relatif
Indeks Tertimbang atau “Weighted
Index”
Dalam hal ini ada dua pendapat :
Laspeyres menggunakan kuantitas pada tahun dasar
(Qo)
Paasche memakai kuantitas pada tahun yang dicari
indeksnya (tahun ke-n : Qn)
Laspeyres Index
Adalah indeks yang dihitung dengan kuantitas pada tahun
dasar sebagai weight.
Tabel 6.5
Harga dan Kuantitas Konsumsi Barang A, B, dan C
Tahun 2001 dan 2002 untuk Menghitung Laspeyres Index
Macam 2001 2002
Barang Harga Rp (Po) Kuantitas (Qo) Harga Rp (Pn) Kuantitas (Qn) Po.Qo Pn.Qo
A 10.00 10 15.00 5 100 150
B 15.00 15 17.00 10 225 255
C 20.00 5 22.00 4 100 110
Jumlah 425 515
L
P .Q n o
x100 515
L 2002 x100 121,18
P .Q o o 425
Paasche Index
Adalah indeks tertimbang dengan memakai weight kuantitas
pada tahun yang dicari indeksnya (tahun ke-n).
Tabel 6.6
Harga pada Tahun 2001 (Po) dan 2002 (Pn)
Dikalikan dengan Kuantitas pada Tahun 2002 (Qn)
untuk Menghitung Paasche Index
Macam 2001 2002
Barang Harga Rp (Po) Kuantitas (Qo) Harga Rp (Pn) Kuantitas (Qn) Po.Qn Pn.Qn
A 10.00 10 15.00 5 50 75
B 15.00 15 17.00 10 150 170
C 20.00 5 22.00 4 80 88
Jumlah 280 333
P
P .Q n n
x100 I 2002
333
x100 118,93
P .Q o n
280
Laspeyres
Pn.Qo Pn.Qn
D
LP atau
P Q P Q
D
o. o o. n
2 x100
2
Ideal Index :
I LP atau I
P Q .P Q
n. o n. n
x100
P Q P Q
o. o o. n
Untuk Laspeyres dan Paasche index yang telah dihitung
di atas maka :
121,18 118,93
Drobisch Index 2002 120,06
2
Ideal Index 2002 121,18x118,93 120,05