Anda di halaman 1dari 26

PENGUJIAN HIPOTESIS

z
Statistika
Teknik
z
PENDAHULUAN

 HIPOTESIS adalah suatu asumsi/anggapan yang bisa benar


atau salah mengenai suatu hal dan dibuat untuk menjelaskan
sesuatu hal tsb sehingga memerlukan pengecekan lebih lanjut
z
PENAKSIRAN DAN PENGUJIAN Inferensi
Statistik

Model Matematis vs Pengukuran


• komparasi garis teoretik (prediksi menurut model) dan data
pengukuran
• jika prediksi model sesuai dengan data pengukuran, maka model
diterima
• jika prediksi model menyimpang dari data pengukuran, maka model
ditolak

Dalam sejumlah kasus, yang terjadi adalah


• hasil komparasi prediksi model dan data pengukuran tidak cukup
jelas untuk menyatakan bahwa model diterima atau ditolak
• uji hipotesis sebagai alat analisis dalam komparasi tersebut
z
Pendahuluan

 Hipotesis yang berkaitan dengan parameter populasi disebut


hipotesis statistic

 Anggapan yg bisa benar/salah mengenai parameter populasi

 Untuk mengetahui asumsi tsb kita dapat menerima/menolak


hipotesis, diperlukan pengujian dengan memakai data dari
sampel

 Pengujian hipotesis
z
Contoh

 Misalkan percobaan pelemparan uang logam (populasi), kita


ingin menguji hipotesis bahwa pelemparan uang logam
setimbang.

 Pernyataan ini kita uji dengan sampel berjumlah 100


z
Penjelasan Contoh

 Oleh karena hipotesis statistik dilakukan dengan memakai


sampel, maka kebenaran atau ketidakbenaran suatu hipotesis
statistik tidak pernah diketahui dengan pasti.
z
Pendahuluan

 Hanya ada 2 kemungkinan hasil dari hipotesis yang dibuat,


menolak atau menerima hipotesis.

 Menolak; kita menyimpulkan bahwa hipotesis tidak benar.

 Menerima; tidak cukup informasi dari sampel untuk


menyimpulkan bahwa hipotesis harus kita tolak.

 Pernyataan hipotesis yg dibuat diharapkan untuk ditolak.


z
Pendahuluan

 Rumusan pengujian hipotesis, selalu dibuat


pernyataan hipotesis dengan harapan akan
ditolak, disebut sebagai hipotesis nol, Ho.
 Penolakan hipotesis nol akan menjurus pada
penerimaan hipotesis alternatif, H1.
 Dasar yang dipakai untuk merumuskan hipotesis
antara lain: a. pengetahuan, b. hasil penelitian, c.
pengalaman, dan d. ketajaman berpikir.
z
Contoh

 Pengujian Hipotesis bahwa suatu jenis obat baru lebih efektif


untuk menurunkan berat badan

 Seorang dokter menyatakan bahwa, lebih dari 60% pasien yang


menderita sakit paru2 di suatu rs adalah karena merokok
z
KESALAHAN JENIS I DAN II

 Keputusan menerima/menolak hipotesis mengandung


ketidakpastian

 Ketidakpastian menimbulkan resiko yg harus ditanggung oleh


pembuat keputusan itu sendiri.

 Di dalam pengujian hipotesis dikenal 2 jenis kesalahan

 Kesalahan menolak Ho, padahal Ho benar

 Kesalahan menerima Ho, padahal Ho salah


z

H0 = hipotesis (yang diuji)


H1 = hipotesis alternatif  notasi lain yang kadang dipakai: Ha
1 - a = tingkat keyakinan (confidence level)
z
Uji 1 arah dan 2 arah
Uji Satu & Dua Arah
z
z
Uji Satu & Dua Arah
Daerah Penerimaan & Penolakan Uji
z
Dua Arah
z Daerah Penerimaan & Penolakan Uji
Satu Arah
Uji Dengan Sampel Besar

 Rata-rata Populasi

Bab X Pengujian Hipotesis


z
z
Bab X Pengujian Hipotesis
Uji Dengan Sampel Besar

 Proporsi Populasi
Uji Dengan Sampel Besar

 Beda Dua Rata-rata Dua Populasi

Bab X Pengujian Hipotesis


Uji Dengan Sampel Besar

 Beda Dua Proporsi Dua Populasi


z
Uji Dengan Sampel Besar
Uji Dengan Sampel Kecil

 Rata-rata Populasi
Uji Dengan Sampel Kecil

 Beda Dua Rata-rata Dua Populasi


Uji Dengan Sampel Kecil

 Beda Dua Rata-rata Dua Populasi

Anda mungkin juga menyukai