Anda di halaman 1dari 37

SIKLUS AKUNTANSI

Transaksi yang dibuat suatu perusahaan selama periode


tertentu dapat menaikkan atau mengurangi berbagai pos
(item) aktiva, kewajiban, dan modal pemilik.
Agar rincian transaksi ini cepat tersedia untuk menyusun
laporan keuangan berkala, maka pengaruh setiap transaksi
tersebut harus dicatat dan disusun secara sistematis.
Akuntan harus menyiapkan informasi mengenai transaksi
bila diperlukan, dan harus menyiapkan laporan keuangan
berkala tepat waktunya.
Oleh sebab itu harus dibuat catatan terpisah untuk setiap
pos yang tertera pada laporan keuangan.
Kemudian catatan setiap pos tersebut diikhtisarkan pada
jangka waktu tertentu, dan dengan demikian data yang
telah terkumpul itu disajikan dalam laporan keuangan
atau laporan lainnya.
Misalnya diperlukan catatan yang hanya digunakan untuk
mencatat penambahan dan pengurangan kas, sedangkan
catatan lainnya digunakan hanya untuk mencatat
kenaikan dan penurunan perlengkapan, lainnya lagi untuk
tanah, dan seterusnya.
Selain itu juga diperlukan catatan terpisah untuk
penjualan, catatan lainnya untuk beban gaji, lainnya lagi
untuk beban sewa, dan seterusnya.
Jenis catatan yang secara tradisional digunakan untuk
mencatat transaksi ini disebut “AKUN” (istilah lain:
‘ACCOUNT”; “PERKIRAAN”; “REKENING”).
Sekelompok akun yang terdiri dari akun-akun yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan lengkap,
disebut “BUKU-BESAR” (LEDGER).
KLASIFIKASI AKUN
Akun-akun pada buku besar umumnya dicatat sesuai
dengan urutan yang tampak pada laporan keuangan dan
diklasifikasikan menurut karakteristik umum.
Akun neraca diklasifikasikan sebagai: aktiva, kewajiban
dan modal pemilik.
Akun rugi-laba diklasifikasikan sebagai: pendapatan atau
beban.
Setiap golongan akun dapat dipecah-pecah lagi ke dalam
subgolongan.
AKTIVA (ASSETS)
Setiap barang fisis (berwujud) atau hak (tak berwujud) yang
mempunyai nilai uang adalah aktiva.
Aktiva Lancar (current assets)  Uang kas dan aktiva lain yang
diharapkan dapat dicairkan menjadi uang kas atau dijual atau
dihabiskan biasanya dalam jangka waktu ≤ 1 tahun melalui operasi
normal perusahaan.
Aktiva lancar selain uang kas, a.l.: wesel tagih; piutang usaha; perlengkapan;
beban dibayar dimuka.
Uang kas : merupakan alat tukar yang diterima bank pada nilai nominalnya.
Uang kas ini mencakup rekening bank, uang tunai, cek, giro, wesel.
Wesel tagih (note receivable) : merupakan klaim terhadap
debitor dengan bukti tertulis, bahwa debitor tersebut akan
membayar sejumlah uang tertentu pada waktu yang telah
ditetapkan kepada seseorang yang telah ditetapkan atau kepada
pembawa surat tersebut.

Piutang usaha (account receivable) : merupakan klaim terhadap


debitor, tetapi sifatnyakurang formal dibanding dg wesel. Piutang
usaha timbul dari penjualan jasa atau penjualan barang secara
kredit.

Beban yang dibayar dimuka (prepaid expense) : perlengkapan


yang belum digunakan dan pembayaran beban seperti asuransi
dan pajak bumi dan bangunan.
Aktiva Tetap (plant assets atau fixed assets) :
Aktiva berwujud yang digunakan dalam perusahaan
yang sifatnya permanen atau relatif tetap.
Aktiva tetap ini meliputi peralatan, mesin, bangunan,
dan tanah.
Kecuali tanah, aktiva lain secara bertahap menyusut
atau kehilangan kegunaannya dengan berlalunya waktu
 aktiva ini disebut “menyusut”.
KEWAJIBAN (LIABILITIES)
Kewajiban merupakan hutang kepada pihak luar (kreditor) dan
biasanya dalam neraca dicantumkan dengan suatu judul ditambah
kata “harus dibayar” (payable).
Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar (current
liabilities) : Kewajiban yang kan jatuh tempo dalam waktu dekat
(biasanya satu tahun atau kurang) dan yang akan dibayar dari
unsur aktiva lancar.
Kewajiban yang paling umum dalam kelompok ini adalah wesel
bayar dan hutang usaha, yang sifatnya sama dengan piutang usaha,
hanya terbalik siapa debitor dan siapa kreditor.
Akun lancar lainnya yang biasa ditemukan di buku besar adalah
“hutang gaji”, “hutang bunga”, dan “hutang pajak”.
Kewajiban jangka panjang (long term liabilities) :
kewajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu
relatif lama (> 1 tahun).
MODAL PEMILIK (OWNER’S EQUITY)
Modal pemilik adalah klaim residu terhadap aktiva perusahaan setelah total
kewajiban dikurangkan. Untuk perseroan modal pemilik disebut modal
pemegang saham (stockholders’ equity).
Modal, Modal Saham dan Laba Ditahan.
Modal adalah modal pemilik dalam perusahaan perseorangan (termasuk
firma/persekutuan). Modal pemilik dapat juga digambarkan sebagai kekayaan
bersih.
Untuk perseroan, modal saham merupakan investasi pemegang saham, dan
laba yang ditahan merupakan laba bersih yang ditahan dalam perusahaan.
Prive dan Dividen (drawing dan dividens). Prive merupakan jumlah
pengambilan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan perorangan. Dividen
merupakan pembagian laba kepada pemegang saham.
PENDAPATAN (REVENUE)
Pendapatan merupakan kenaikan kotor (gross) dalam modal
pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan,
pelaksanaan jasa kepada pelanggan atau klien, penyewaan harta,
peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha serta profesi yang
bertujuan untuk memperoleh penghasilan.
Pendapatan dari penjualan barang atau jasa sering disebut
penjualan (sales) saja.
Istilah lain yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber
pendapatan mencakup antara lain: honorarium profesi; pendapatan
komisi; hasil penjualan karcis; pendapatan bunga.
Bila perusahaan mempunyai beberapa jenis pendapatan,
hendaknya dicatat dalam akun terpisah.
BEBAN (EXPENSES)
Biaya yang telah dipakai dalam proses untuk menghasilkan
pendapatan adalah biaya yang telah dipakai (expaired cost) atau
beban.
Jumlah kategori beban dan akun yang harus diselenggarakan di
buku besar sangat beraneka ragam sesuai dengan sifat dan
besarnya perusahaan.  perusahaan besar akun banyak dan rinci,
sedang perusahaan kecil lebih sederhana/sedikit.
BAGAN AKUN
Banyaknya akun yang diselenggarakan oleh perusahaan tertentu,
dipengaruhi oleh sifat operasi, volume usaha, seberapa jauh
rincian yang diperlukan untuk instansi pajak, keputusan-keputusan
manajerial, tujuan kredit, dsb.
(Misalnya, perusahaan tertentu mungkin membuat akun terpisah
untuk gaji direksi, gaji karyawan administrasi, gaji bagian
penjualan, sedangkan perusahaan lain mungkin sudah merasa
cukup dengan satu akun beban gaji untuk mencatat semua jenis
gaji).
Daftar akun disebut bagan akun.
Akun-akun diberi nomor untuk memudahkan pengindekan, dan
digunakan sebagai referesni pembukuan.
Contoh penomoran akun untuk perusahaan kecil (Hill
Photographic Studio):
Setiap nomor akum memiliki 2 digit:
Angka pertama menunjukkan divisi utama buku besar tempat akun
itu berada. [Angka-1 merupakan aktiva; 2, kewajiban; 3, modal
pemilik (modal dan prive pemilik); 4, pendapatan; 5, beban).
Angka kedua menunjukkan posisi akun di dalam divisinya.
CONTOH AKUN UNTUK HI LL PHOTOGRAPHIC STUDIO :

1. Aktiva 2. Kewajiban 3. Modal Pemilik 4. Pendapatan 5. Beban


11 Kas 21 Hutang Usaha 31 Modal, Ann 41 Penjualan 51 Beban
Hill Perlengkapan
12 Piutang 22 Hutang Gaji 32 Prive, Ann 52 Beban Gaji
Usaha Hill
14 Perlengkapan 33 Ikhtisar Rugi 53 Beban Sewa
Laba
15 Sewa 54 Beban
Dibayar Penyusutan
Dimuka
18 Peralatan 59 Beban Rupa-
Foto rupa
19 Akumulasi
Penyusutan
SIFAT AKUN
Bentuk paling sederhana suatu akun mempunyai 3 bagian: [1]
judul, yang menunjukkan nama pos yang dicatat dalam akun; [2]
kolom untuk mencatat penambahan jumlah dalam satuan uang dari
pos tersebut; [3] kolom untuk mencatat pengurangan jumlah, juga
dalam satuan uang.
Bentuk akun yang digambarkan di bawah dikenal dengan Akun-T:

Judul
Sisi kiri Sisi Kanan
Debet Kredit
Sisi kiri akun disebut Debet, dan sisi kanan disebut kredit.
Jumlah yang dibukukan pada sisi kiri akun, apapun judul akun tersebut disebut debet
atau beban, dan akun tersebut dikatakan “di-debet” atau “dibebani”.
Sebaliknya jumlah yang dibukukan pada sisi kanan akun disebut kredit, dan akun
yang bersangkutan dikakan “di-kredit”
Contoh:

Kas
3.750 850
4.300 1.400
2.900 700
4.100 10.950 2.900
1.000
6.850
10.950 = total penerimaan kas (ditulis kecil/pakai pensil);
6.850 = jumlah pembayaran per kas.
4.100 = 10.950 – 6.850 = saldo akun  saldo debet.
Setiap transaksi bisnis mempengaruhi sedikitnya dua akun.
Informasi ini mula-mula dimasukkan dalam catatan yang disebut
jurnal (journal).
Proses pencatatan dalam jurnal disebut penjurnalan.
Bentuk penyajiannya yang disebut ayat jurnal digambarkan sebagai
berikut:

Kas ............................................................ 3.500


Modal, Carl Davis .......................... 3.500

Data dari ayat jurnal dipindahkan ke akun yang bersangkutan melalui


suatu proses yang disebut membukukan (posting).
Setelah ayat jurnal tersebut dibukukan, akun akan tampak sebagai
perikut:

Kas
3.500

Modal, Carl Davis


3.500
ATURAN UMUM MENGENAI
DEBET DAN KREDIT
Debet, dapat berarti: Kredit, dapat berarti
• Menambah akun aktiva • Mengurangi akun aktiva
• Mengurangi akun kewajiban • Menambah akun kewajiban
• Mengurangi akun modal • Menambah akun modal
pemilik pemilik
Akun Neraca
AKTIVA KEWAJIBAN
Akun Aktiva Akun Kewajiban
Debet untuk Kredit untuk Debet untuk Kredit untuk
penambahan pengurangan pengurangan penambahan

MODAL PEMILIK
Akun Modal Pemilik
Debet untuk Kredit untuk
pengurangan penambahan
Akun Perhitungan Rugi Laba
Debet Kredit
(mengurangi modal pemilik) (menambah modal pemilik)
Akun Beban Akun Pendapatan
Debet untuk Kredit untuk Debet untuk Kredit untuk
penambahan pengurangan pengurangan penambahan
Pada akhir periode akuntansi, saldo pendapatan dan beban
dilaporkan dalam perhitungan rugi-laba.
Secara periodik, biasanya akhir tahun, semua akun pendapatan dan
beban dipindahkan ke suatu akun ikhtisar, dan dalam hal ini
dikatakan akun itu ditutup (closed).
Kemudian saldo akun ikhtisar, yang dapat berupa laba bersih atau
rugi bersih dalam periode itu dipindahkan ke akun modal pemilik
(akun laba yang ditahan untuk perseroan), dan akun ikhtisar itupun
ditutup.
Karena akun ini setiap periode harus ditutup, akun pendapatan dan
beban sering disebut akun sementara atau akun nominal.
AKUN SALDO NORMAL

Bertambah Berkurang Saldo Normal


Akun Neraca
Aktiva Debet Kredit Debet
Kewajiban Kredit Debet Kredit
Modal pemilik: Modal
pemegang
sahan:
Modal Modal Saham Kredit Debet Kredit
Laba yang Kredit Debet Kredit
ditahan
Prive Dividen Debet Kredit Debet
Akun
Perhitungan
Rugi Laba
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet
•Bila suatu akun, yang biasanya mempunyai saldo debet,
tatapi dalam kenyataan saldo kredit, atau sebaliknya, ini
merupakan petunjuk bahwa ada kekeliruan akuntansi,
atau situasi yang luar biasa.
•Saldo kredit akun peralatan kantor, pasti timbul karena
kesalahan akuntansi. Sebaliknya saldo debet akun hutang,
mungkin disebabkan kelebihan pembayaran.
JURNAL DAN AKUN
Arus data akuntansi:

Terjadi
TRANSAKSI Disiapkan Ayat Jurnal dicatat
DOKUMEN dalam BUKU Ayat jurnal
HARIAN dibukukan pada
/JURNAL BUKU BESAR
JURNAL / BUKU HARIAN DUA-
LAJUR
Sebelum dimasukkan ke dalam jurnal dua lajur, transaksi harus
dianalisis sesuai dengan urutan langkah sbb.:
1. Tentukan apakah aktiva, kewajiban, modal pemlik, atau beban
yang dipengaruhi;
2. Tentukan apakah aktiva, kewajiban, modal pemilik, atau beban
itu menaik atau menurun;
3. Tentukan apakah pengaruh transaksi harus dicatat sebagai debet
atau kredit dalam akun aktiva, kewajiban, modal pemilik,
pendapatan, atau beban.
Proses pencatatan transaksi dalam jurnal dua lajur diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Catatlah tanggalnya:
a. Masukkan tahun pada bagian atas lajur Tanggal setiap halaman, kecuali kalau tahun
berubah;
b. Masukkan bulan pada garis pertama lajur Tanggal setiap halaman, kecuali kalau bulan
berubah;
c. Masukkan tanggal dalam lajur Tanggal pada baris pertama yang digunakan untuk
setiap transaksi, tanpa memperhatikan banyaknya transaksi selama hari itu.
2. Catatlah pendebetan  Masukkan judul akun yang harus didebet pada bagian
paling kiri lajur Keterangan dan masukkan jumlahnya dalam lajur Debet.
3. Catatlah pengkreditan  Masukkan judul akun yang harus dikredit di baewah
akun yang didebet agak menjorok ke dalam, dan masukkan jumlahnya dalam
lajur kredit.
4. Tulislah penjelasan  Penjelasan singkat bisa ditulis di setiap ayat jurnal, agak
menjorok lagi ke dalam.
JURNAL Halaman 17
TANGGA REF
KETERANGAN DEBET KREDIT
L PEMB
2014 1
Mei Kas 1.822,25
Penjualan 1.822,25
Penjualan tunai hari ini
AKUN DUA LAJUR DAN AKUN
EMPAT LAJUR
Akun sederhana berbentuk huruf T terutama digunakan untuk tujuan ilustrasi.
Penambahan garis-garis pada akun T ini merupakan standar akun 2 lajur:
Akun KAS Akun Nomor 1
TANGGA URAIAN REF DEBET KREDIT TANGGA URAIAN REF DEBET KREDIT
L PEMB L PEMB
2014 Mei
Mei 2014
1 Saldo 5.245,00 1 350,00
1 17 1.822,25 1 995,00
3 17 960,40 3 192,50
3 1.882,25
4.607,90 8.027,65 3.419,75
Akun 4-lajur:
Akun KAS Akun No: 11
Ref Saldo
Tanggal Uraian Debet Kredit
Pemb Debet Kredit
2014 1 Saldo 5.245,00
Mei
1 17 1.822,25 7.067,25
1 17 350,00 6.717,25
1 17 995,50 5.721,75
3 17 960,40 6.682,15
3 17 192,00 6.490,15
3 17 1.822,25 4.607,90
PEMBUKUAN (POSTING)
1. Catat tanggal dan jumlah ayat jurnal ke akun.
2. Cantumkan nomor halaman jurnal pada lajur Referensi
Pembukuan dalam akun tersebut.
3. Cantumkan nomor perkiraan buku besar pada lajur
Referensi Pembukuan di dalam jurnal.
NERACA PERCOBAAN =
NERACA SALDO
Debet dan kredit pada buku besar harus diperiksa apakah
sama atau tidak pada setiap akhir periode akuntansi.
Bentuk pemeriksaan ini disebut Neraca Saldo atau Neraca
Percobaan
HILL PHOTOGRAPHIC STUDIO
NERACA SALDO
31 MARET 20XX
    D K
  Kas 1.631,00  
  Piutang Usaha 1.775,00  
  Perlengkapan 1.850,00  
  Sewa Dibayar Di Muka 2.400,00  
  Peralatan Foto 17.500,00  
  Hutang Usaha   2.000,00
  Modal, Ann Hill   20.650,00
  Prive, Ann Hill 1.500,00  
  Penjualan   5.525,00
  Beban Gaji 1.150,00  
  Beban Rupa-Rupa 369,00  
    28.175,00 28.175,00
       
Jadi jelaslah bahwa harus benar-benar teliti ketika
mencatat transaksi, menjurnal dan membukukan ke
buku besar.
Ketelitian dalam penghitungan saldo perkiraan dan
melaporkan saldo tersebut dalam neraca percobaan
(neraca saldo) juga sama pentingnya.

Anda mungkin juga menyukai