“Pengaruh tegangan forward bias terhadap arus listrik yang melewati dioda sambungan p-n”
(The influence of forward biased voltage to the electric current in p-n junction diode)
Farhan Radjak1, Maryam Hasan2, Mayira Ali3, Nurjanah Yusuf4, Suci Dwi Saputri
Mokodompit5, Wisno Pakaya6, Wahab Amu7.
Department of Physics, Math and Natural Science Faculty, Gorontalo State University.
ABSTRACT
ABSTRAK
Dioda merupakan sebuah perangkat yang tersusun dari 2 jenis semi konduktor yang
dihubungkan melalui penumbuhan kristal. Salah satu jenis dioda yang biasa digunakan dalam
rangkaian adalah dioda sambungan p-n. Ketika suatu rangkaian terdapat dioda sambungan p-n
dihubungkan pada sebuah catudaya dan diberi tegangan forward bias, maka dioda akan
memperlihatkan karakteristik melalui grafik V/I. Grafik hasil pengukuran menunjukan bahwa
arus listrik dalam dioda muncul ketika tegangan dioda VD = V potong = 0,6 Volt. Ketika VD >
Vpotong, arus mengalami kenaikan yang perlahan pada awalnya, dan mengalami lonjakan
seiring bertambahnya VD.
Dioda meupakan suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu
arah saja. Ada berbagai macam dioda, yaitu dioda tabung, dioda sambungan p-n, dioda kontak
titik (point-contact diode) dan sebagainya. Bentuk dioda yang lazim digunakan itu sendiri dari
semi konduktor jenis p yang dibuat bersambung dengan semikonduktor jenis n.
Penyambungan ini dilakukan waktu penumbuhan kistal (Sutrisno, 1986:81).
Dioda sambungan p-n merupakan komponen yang sangat penting baik dalam aplikasi-
aplikasi elektronik modern dan dalam pemahaman tentang perangkat semikonduktor lainnya
(Sze Simon et al.2011). Ketika sebuah rangkaian yang didalamnya tedapat dioda sambungan
p-n dihubungkan dengan sumber tegangan, arus dibuat mengalir menuju bagian anoda
kemudian mengalir ke bagian katoda suatu dioda sambungan p-n (A. J. Harris et al. 2008).
Rangkaian ini disebut sebagai rangkaian dengan tegangan forward bias/panjar maju (Owen
Bishop, 2011 : 5).
Pada tegangan forward bias/panjar maju, arus akan mengalir melalui dioda sambungan
p-n pada nilai tegangan tertentu. Jika dioda diberi tegangan maju, dimana vD > 0, arus iD
mula-mula mempunyai nilai iD ≅ 0, sehingga vD = Vpotong, setelah mana arus dioda naik
dengan cepatnya terhadap perubahan tegangan dioda vD. Untuk dioda silicon Vpotong ≅ 0,6 V
sedangkan untuk dioda germanium Vpotong ≅ 0,3 V (Sutrisno.1986:85).
Dari gambaran umum tentang dioda sambungan p-n diatas, terlihat bahwa dioda
sambungan p-n memiliki karakteristik, khususnya pada hubungan antara arus dioda dan beda
tegangan antara kedua ujung dioda (J.J. Wortman. 2004). Dimana Sutrisno (1986)
menyatakan ketika dioda diberi tegangan panjar maju (vD > 0), nilai arus pada dioda mula-
mula iD ≅ 0, akan tetapi saat nilai vD = 0,6, nilai arus iD akan mengalami kenaikan secara
perlahan pada awalnya dan mengalami lonjakan arus seiring bertambahnya vD (Owen
Bishop.2011).
Lokasi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini berupa alat-alat ukur pendukung berupa
Voltmeter DC skala maksimum 30 V dan Amperemeter DC dengan skala maksimum 5 A.
Selain itu digunakan juga sebuah Catu Daya / Power Supply sebagai sumber tegangan dari
rangkaian yang akan di-praktikum-kan.
Rancangan Penelitian
Berdasarkan tujuan praktikum, hal yang pertama kali dilakukan berupa menyusun
perangkat-perangkat alat dan bahan menjadi sebuah rangkaian sesuai dengan gambar 1.
a
k
Rangkaian tersebut diberi tegangan forward bias yang bervariasi mulai dari 0,2 V; 0,4
V; 0,6 V hingga 2 V. Sehingga hasil pengukuran tegangan pada voltmeter dan kuat arus pada
amperemeter menghasilkan nilai yang bervariasi sesuai dengan besar tegangan pada power
supply/catu daya.
Sesuai dengan tujuan praktikum, hal utama yang dilakukan yaitu mengukur tegangan
dan kuat arus pada dioda sambungan p-n dalam rangkaian. Pengukuran nilai kuat arus yang
melewati dioda dilakukan sebanyak 5 kali. Nilai rata-rata lima kali pengukuran kuat arus
diambil sebagai nilai akhir kuat arus yang kemudian dihubungkan dengan tegangan dalam
grafik V/I pada hasil pengamatan.
HASIL
Dari praktikum yang dilakukan, terlihat bahwa rangkaian tersusun atas sebuah resistor
dan sebuah dioda yang tersusun secara parallel. Pada salah satu cabang rangkaian, terdapat
sebuah dioda IN 5392 yang ujung-ujungnya dihubungkan pada sebuah voltmeter DC yang
diatur pada skala maksimum 3 Volt, dan ujung katoda dari dioda dihubungkan pada sebuah
amperemeter DC yang diatur pada skala maksimum 5 Ampere. Sehingga didapat hasil
pengukuran tegangan dan kuat arus pada dioda yang ditunjukan pada tabel berikut.
Grafik tersebut menunjukan bahwa hubungan antara tegangan dan kuat arus pada
dioda sambungan p-n terlihat pada kurva I(V). Dari tabel hasil pengamatan, kuat arus pada
dioda (ID) muncul saat tegangan dioda (VD) bernilai 0,8 V. Ketika dilakukan analisis grafik,
kurva menunjukan bahwa nilai kuat arus ID muncul ketika VD (Dalam hal ini kita sebut
Vpotong) bernilai mendekati 0,6 V (Vpotong ≅ 0,6 V). Hal tersebut sesuai dengan teori yag
mengatakan bahwa arus akan muncul ketika Vpotong = 0,6 V pada dioda Silicon (Sutrisno,
1986:85). Ketika VD > Vpotong , arus yang melalui dioda (ID) mengalami kenaikan yang
perlahan pada awalnya, dan mengalami lonjakan/kenaikan yang drastis seiring bertambahnya
tegangan pada dioda (VD).
4
y = -0,764x3 + 3,662x2 - 2,655x + 0,44
3.5 R² = 0,997
3
Kuat arus listrik (A)
2.5
1.5
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Tegangan (V)
Arus total yang mengalir dalam tegangan forward bias dapat dirumuskan :
𝑞𝑉
𝐼 = −𝐼𝑆 (𝑒 𝑘𝑇 − 1)
Persamaan ini menyatakan bahwa arus I pada sambungan p-n ditentukan oleh
tegangan sambungan V dan suhu sambungan T . Sedangkan IS adalah arus mundur jenuh
(reverse saturation current) yaitu arus saat sambungan diberi reverse bias. Komponen
elektronika yang dibangun berdasarkan sambungan p-n yang paling sederhana adalah dioda
sambungan p-n. Berdasarkan persamaan diatas, diperoleh grafik untuk V > 0 (Forward
bias/panjar maju) yang ditunjukan pada gambar 3.
Pada tegangan forward bias / panjar maju, lengkungan ciri sebenarnya lebih condong
daripada lengkungan teori, sebab hambatan oleh kebocoran arus melalui perduktor dalam
dioda, yang dapat dibayangkan sebagai suatu hambatan Rs yang nilainya kira-kira 10 Ω.
(Sutrisno. 1986 : 87).
Rangkaian pada gambar 4 merupakan rangkaian dioda dan resistor yang disusun
secara seri. Walaupun rangkaian dioda dan resistor pada praktikum disusun secara parallel,
tetapi hal utama yang perlu diperhatikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwondo,
Nanang(2011) yaitu bentuk kurva hasil pengukuran tegangan dan kuat arus listrik yang
melewati dioda. Ketika rangkaian tersebut diberi tegangan forward bias, didapat hasil
pengukuran tegangan dan arus listrik dioda dalam grafik pada gambar 4 diatas. Dengan
melihat grafik tersebut, terbukti bahwa bentuk kurva dari grafik tersebut hampir sama dengan
grafik V/I pada hasil praktikum. Ini membuktikan bahwa ketika suatu dioda dihubungkan
pada suatu sumber tegangan, arus lisrik pada dioda (ID) akan muncul apabila VD = Vpotong.
Ketika VD > Vpotong, arus mengalami kenaikan yang perlahan pada awalnya, dan mengalami
lonjakan yang drastis seiring bertambahnya VD.
SIMPULAN
Karakteristik Dioda sambungan p-n ketika diberi tegangan panjar maju terlihat pada
hubungan tegangan dan kuat arus yang melewati dioda tersebut. Hubungan keduanya dapat
dilihat pada kurva grafik V/I hasil praktikum, yang menunjukan bahwa arus muncul ketika VD
= Vpotong = 0,6 V. Ketika VD > Vpotong, arus akan mengalami kenaikan perlahan pada awalnya,
dan mengalami lonjakan seiring bertambahnya VD. Hal ini sesuai dengan teori yang
dinyatakan oleh para ahli.
SARAN
Dalam praktikum ini terdapat berbagai macam hambatan dan kekurangan. Hal itu
berupa kesalahan pada alat ukur dan juga kesalahan pada praktikan yang kurang cermat dan
teliti dalam merangkai dan mengamati intrumen yang digunakan. Oleh karena itu, tindak
lanjut bagi pembaca sangat diperlukan untuk lebih mengembangkan dan menyempurnakan
praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
A.J. Harris, R.S. Walker, R. Sneddon.2008.Current-Voltage characteristic of amorphous
silicon P-N junctions. J. Appl.Phys.51,4287 : The American Institute Of Physics.
[Internet] (http://dx.doi.org/10.1063/1.328246) diakses pada 15 november 2014.
Benny Mutiara, Achmad.2001.Kuliah Fisika Devais Semikonduktor. Jakata Universitas
Gunadarma.
Bishop, Owen.2011. Electronics Circuits and Systems. 4th Edition. London : Elsevier Ltd.