Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

A. THERMOMETER

1 Pengertian

Termometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan untuk


mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan termometer
pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut
disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung
pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang
terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat
cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu
yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan
untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan
volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan
cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi
peningkatan suhu benda.
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan menyatakan dengan
suatu angka. Termometer analog bisa juga disebut sebagai termometer manual, karena cara
pembacaannya masih manual. Saat ini banyak jenis-jenis temometer. Jenis termometer ini
tergantung pada jangkauan suhu yang diukur, ketelitian ang diingkan dan sifat-sifat dari bahan
yang digunakan.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
2. Jenis – jenis Termometer

 Berdasarkan zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi:


1. Termometer zat padat.

Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor


terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya
termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika dan dimasukkan
dalam tabung perak tipis tahan panas. Contoh: Termometer platina.

2. Termometer zat cair.


Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Adapun macam –
macam termometer zat cair :

1) Termometer Raksa

Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan
pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca
sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian,
biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa;
pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih
sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong. Jangkauan suhu raksa
cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat celcius sampai dengan 350
derajat celcius).

2) Termometer Alkohol

Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai media


pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi
tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan
akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari
nitrogen dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang
digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan
pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka
cairan yang dibuat harus terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Termometer ini
hanya bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Termometer ini tidak
bisa mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 °C. Satu setengah dari gelas yang mengandung
kaplier biasanya diberi label yang berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca
skala.

Dalam penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang
digunakan. Batas dari termometer etanol ini adalah 78 °C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu
di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh. Termometer alkohol ini adalah yang paling
banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan
pada termometer.

3. Termometer gas

Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan alat
ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika
salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi
selisih tinggi. Contoh: termometer gas pada volume gas tetap.

 Berdasarkan penggunaanya, antara lain :


1. Termometer Laboratorium
Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.
Cara Menggunakannya: Ukur suhu objek benda yang akan diukur (misalnya: cairan), Jika cairan
bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar
peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan
bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor. Kelebihan termometer ini adalah skala
ukurnya luas hingga di bawah nol.

2. Termometer Ruang
Termometer ruang ini digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Untuk
mengukur suhu suatu ruangan, biasanya termometer ini di gabungkan dengan berbagai alat lain
misalnya: alat penunjuk waktu, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Skala suhunya berkisar dari
-50 sampai dengan 50. Termometer ini merupakan termometer maksimum. Ukuran tandon
dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu.

3. Termometer Klinis

Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cara
menggunakannya: Mula-mula, periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan
suhu dibawah 35°C. Jika belum, termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu
kurang dari 35°C. Selanjutnya, pasang termometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama
kira-kira 5 menit. Setelah itu, ambil termometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.
Skala yang ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu. Skala
suhu termometer ini berkisar antara 35°C sampai dengan 42°C. Kelebihan termometer ini
mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang
ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.
Kekurangan termometer ini ialah harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar
kembali ke posisi normal.

4. Thermometer Digital

Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip


kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital
menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini
diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung
bisa dibaca.
5. Termokopel

Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya.


Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil.
Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka
yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda.

6. Skala Termometer

Dalam penggunaan termometer sebagai pengukur suhu maka perlu ditetapkan skala
suhu. Penetapan skala suhu dilakukan untuk mengetahui tingkat kenormalan keadaan udara
ataupun suhu pada tubuh manusia atau objek tertentu dalam suatu lingkungan. Penetapan skala
suhu Terdapat dua skala suhu yang sering digunakan, antara lain skala celcius dan skala
Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala celcius. Skala fahreheit
paling banyak digunakan di Amerika Serikat, skala suhu yang cukup penting dalam bidang sains
adalah skala mutlak atau Kelvin.
Namun secara umum, ada empat macam skala termometer yang paling dikenal
yaitu Celsius, Fahrenheit, reamur dan Kelvin. Tapi disini kita hanya akan memb ahas tiga skala
yaitu, Celsius, Fahrenheit dan Kelvin.
 Skala Celcius
Skala Celsius didasarkan pada sebuah skala yang diciptakan oleh seorang astronomi
Swedia yang bernama Anders Celsius pada tahun 1742, skala ini awalnya dinamakan “bagian
perseratus” (“centigrade”), tetapi pada tahun 1948 ketika Konferensi Umum Yang Kesembilan
mengenai Berat dan Ukuran diputuskan bahwa nama tersebut harus diganti menjadi Celsius.
Skala temperatur celsius menggunakan satuan “Derajad Celcius” (simbol 0C) yang
sama dengan satuan “kelvin”. Termometer Celsius memiliki titik beku normal air (titik es)
dengan nilai yang ditetapakan 00C dan temperatur titik didih normal air (titik uap) dengan nilai
1000C. Diantara titik es dan titik uap terdapat 100 derajat. Temperatur normal tubuh manusia
yang diukur dalam skala celcius adalah sekitar 370C.
 Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit dinamakan sesuai dengan nama ilmuan yang menemukannya, yaitu
Gabriel Fahrenheit (1686-1736), seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman. Titik beku normal air
(titik es) dipilih 320F dan temperatur titik didih normal air (titik uap) dipilih 2120F. diantara titik
es dan titik uap terdapat selang 1800.
 Skala Kelvin
Kelvin diambil dari nama penemunya Lord Kelvin (1824-1907), seorang
fisikawan Inggris. Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam Kelvin (K). Selang antara derajat sama
seperti pada skala celcius, tetapi harga nol digeser hingga 0 K. Jadi 0 K = -273,15 oC dan 273,15
K = 0 oC. Pada tahun 1948 konfrensi umum kesembilan tentang berat dan ukuran (The Ninth
General Conference On Weights and Measures ) menetapkan skala suhu internasional yaitu skala
kelvin. Skala kelvin meliputi metode magnetis, gas ultrasonik dan optik. Sedangkan sistem skala
lain berdasarkan suhu yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik seperti pemuaian panas dan variasi
termolistrik seperti skala Celcius.
7. Kalibrasi Termometer

Kalibrasi termometer adalah kegiatan menetapkan skala sebuah termometer yang


belum memiliki skala atau sering juga disebut dengan proses Verifikasi, yaitu suatu akurasi alat
ukur yang sesuai dengan rancangannya.
Kita dapat menetapkan skala termometer (kalibrasi termometer) dengan cara-cara
sebagai berikut:
1. Masukkan es batu dan air kedalam sebuah wadah (usahakan air dan es batunya sama
banyak).
2. Masukkan termometer tersebut kedalam wadah yang berisi air dan es batu yang telah kita
siapkan tadi. Karena pada mulanya termometer lebih panas dari air es, maka setelah
dimasukkan ke dalam wadah, panjang kolom air raksa akan berkurang.
3. Biarkan sampai panjang kolom air raksa tidak berubah (air raksa dalam termometer tidak
jalan-jalan lagi). Dengan panjang kolom air raksa tidak berubah, artinya campuran es
batu dan air telah berada dalam keseimbangan termal.
4. Kemudian tandai posisi kolom air raksa tersebut (tandai bagian ujung kolom air raksa).
Posisi kolom air raksa tersebut adalah suhu titik es alias titik beku normal air.
5. Jalan selanjutnya, panaskan air dan masukkan termometer tersebut ke air yang telah
mendidih tadi.
6. Terakhir perhatikan posisi kolom air raksa yang berada dalam termometer tersebut, jika
air raksa tidak bergerak lagi, maka kita tandai. Posisi tersebut adalah temperatur titik
didih uap atau titik didih air normal.

B. Cara Kerja Termometer

Adapun cara kerja termometer secara umum adalah :


a) Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal
b) Perubahan suhu lingkungan disekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume
c) Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut ketika
suhu menurun
d) Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Termometer
 Termometer Alkohol
 Kelebihan dari termometer alkohol.
Dengan menggunakan termometer alkohol, terdapat beberapa kelebihannya, diantaranya:
a Alkohol lebih murah
b Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil alkohol mengalami
perubahan volume yang besar
c Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin bahkan suhu daerah kutub karena
titik beku suhu alkohol sangat rendah yaitu -1150C.
d Pemuaiannya teratur.
e Memiliki koefisien muai yang besar

 Kekurangan dari termometer Alkohol


Dengan menggunakan termometer alkohol, terdapat beberapa kekuranagan atau kerugian,
diantaranya:
1) Alkohol memiliki titik didih rendah yaitu 78 0C, sehingga pemakaiannya terbatas
(antara lain tidak dapat mengukur suhu air ketika mendidih)
2) Alkohol tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar mudah
dilihat.
3) Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.
4) Kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar untuk menaikkan suhu.

 Termometer Raksa
 Kelebihan termometer air raksa:
Dengan menggunakan termometer raksa, terdapat beberapa kelebihannya, diantaranya:
1) Raksa mudah dilihat karena mengkilap.
2) Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4) Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratorium.
5) Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu cepat dan tepat.
6) Pemuaiannya teratur.
7) Mudah menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya.
8) Titik didihnya tinggi, yaitu 3570C sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu
yang tinggi.
 Kelemahan raksa
Dengan menggunakan termometer raksa, terdapat beberapa kekurangannya, diantaranya:
1) Raksa sangat mahal
2) Raksa tidak dapat digunakan utuk mengukur suhu yang sangat rendah.
3) Raksa termasuk zat berbahaya (beracun) sehingga termometer raksa berbahaya jika
tabungnya pecah.

D. Prinsip Kerja Termometer

Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerjanya sebenarnya sama.


Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi yang berubah
terhadap temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut berubah, bentuk dan ukuran materi
tersebut juga ikut-ikutan berubah. Kebanyakan termometer menggunakan materi yang bisa
memuai ketika suhunya berubah.

Termometer yang sering digunakan saat ini terdiri dari tabung kaca, di mana
terdapat alkohol atau air raksa pada bagian tengah tabung. Ketika suhu meningkat, alkohol atau
air raksa yang berada di dalam wadah akan memuai sehingga panjang kolom alkohol atau air
raksa akan bertambah. Sebaliknya, ketika suhu menurun, panjang kolom alkohol atau air raksa
akan berkurang. Pada bagian luar tabung kaca terdapat angka-angka yang merupakan skala
termometer tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh ujung kolom alkohol atau air raksa
merupakan nilai suhu yang diukur.

Anda mungkin juga menyukai