Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA
DI SMPN 22 KEL SEI LULUT BANJARMASIN
Pokok bahasan : Penyalahgunaan NAPZA
Sub pokok bahasan : Bahaya Penyalahgunaan NAPZA
Hari/ Tanggal : 2017
Waktu : 35 menit
Tempat : SMPN 22 Kelurahan Sei Lulut Banjarmasin
Pukul pelaksanaan : 08.30 WITA s.d selesai

A. Latar Belakang
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) bukan
menjadi masalah baru di negara kita. Melalui The World Program of Action
for Youth on Drug, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menempatkan
penyalahgunaan NAPZA sebagai salah satu dari sepuluh isu global utama
yang berkaitan dengan kehidupan pemuda yang harus mendapatkan
perhatian dengan prioritas tinggi. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya
catatan kriminal dari berbagai negara di dunia bahwa penggunaan
NAPZA dimulai saat usia muda. PBB mencatat bahwa para pemuda di
seluruh negara mengkonsumsi NAPZA dengan frekuensi yang meninggi
dan cara yang lebih berbahaya daripada yang dilakukan oleh usia lanjut
(Amriel, 2008). Menurut United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC)
(2012), jumlah remaja yang menggunakan NAPZA sekitar 230 juta orang atau
5% dari jumlah populasi remaja di dunia.
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), Anggota Komisi III DPR RI
Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut, pengguna narkoba di Kalsel terus
menunjukkan peningkatan. Data terbaru yang diteliti oleh BNN dan bekerjasama
dengan Puslitkes UI tahun 2015 kemarin, menyebutkan ada 55.598 pecandu
narkoba di Kalsel. Dari data itu, diketahui 1.190 orang adalah pengguna baru
narkoba. Ini berarti dalam setahun hampir 2 ribu orang di Kalsel terperangkap
jebakan narkoba. Oleh karena itulah, berbagai upaya preventif agar generasi
muda Kalsel tidak terjerumus sebagai pemakai narkoba. Berbagai upaya

8
sosialisasi dan edukasi haruslah dilakukan untuk mencegah bertambahnya
pengguna baru narkoba di Kalsel.
Peningkatan jumlah penyalahguna NAPZA dari tahun ke tahun
menunjukkan angka yang memprihatinkan, demikian dengan peredarannya.
Berdasarkan pada dokumen BNN pada tahun 2012, jumlah remaja
penyalahguna NAPZA adalah 1,5 % pada tahun 2008 menjadi 2,2 % pada
tahun 2011 (Suyadi, 2013). Hasil pendataan di RT 06 dan 07 Kelurahan Sei
Lulut jumlah penduduk remaja yaitu 130 orang, berdasarkan latar belakang
diatas kami tertarik untuk melakukan penyuluhan kesehatan tentang napza
pada siswa-siswi SMPN 22 Kelurahan Sei Lulut Banjarmasin.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang Bahaya
NAPZA, peserta diharapkan mengetahui Bahaya Penyalahgunaan NAPZA
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat :
a. Menjelaskan pengertian tentang NAPZA dan macamnya.
b. Menyebutkan Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA.
c. Menyebutkan tanda dan gejala ketergantungan obat.
d. Menyebutkan bahaya penggunaan NAPZA.
e. Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA
C. Sasaran
Seluruh siswa siswi SMPN 22 Kelurahan Sei Lulut Banjarmasin

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Materi
Terlampir

9
F. Media
1. Leaflet
2. Poster/Lembar Bolak Balik

G. Kegiatan penyuluhan
Kegiatan penyuluhan
KEGIATAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
Pembukaan:  Menjawab Salam
 Membuka kegiatan dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam dan  Memperhatikan
1. 3 Menit
Memperkenalkan Dari  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Menyebut materi yang akan
diberikan
Pelaksanaan:
Menjelaskan pengertian dan macam-  Memperhatikan
macam NAPZA.  Bertanya dan
 Menjelaskan Faktor Penyebab menjawab
Penyalahgunaan NAPZA. pertanyaan yang
2. 15 Menit  Menjelaskan tanda dan gejala diajukan
ketergantungan obat.
 Menjelaskan bahaya
penggunaan NAPZA.
 Menjelaskan Cara pencegahan
penggunaan NAPZA
Evaluasi:
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
3. 10 Menit
diberikan, dan reinforcement
kepada siswa SMP yang dapat
menjawab pertanyaan.
Terminasi:
 Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
4. 2 Menit
peran peserta  Menjawab Salam
 Mengucapkan salam penutup

10
H. Seting tempat

Keterangan:
L
: penyaji
C
D : Moderator

: Fasilitator

: Observer

: Dokomentasi
Keterangan: : Peserta
1. Penyaji :
Tugas : Membuka acara, menyampaikan materi
2. Moderator :
Tugas : Memandu jalannya acara sampai selesai dan menyampaikan
tujuan
3. Fasilitator :
4. Tugas : Memfasilitasi jalannya acara penyuluhan
5. Observer :
Tugas : Mengobservasi jalannya penyuluhan untuk dievaluasi setelah
acara selesai bersama kelompok, guna perbaikan acara.
6. Dokomentasi :
Tugas : Mendokomentasikan kegiatan dari awal samapai akhir
kegiatan
7. Notulen :
Tugas : Mencatat hasil kegiatan

I. Evaluasi
Evaluasi struktur:
1. Kontrak dengan peserta H-1, diulangi kontrak pada hari H.
2. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan
3. Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati

11
Evaluasi proses:
Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan dan mampu menjawab seluruh
pertanyaan yang diajukan fasilitator
Evaluasi hasil:
Proses plaksanaan penyuluhan berjalan tepat waktu, peserta yang hadir
keseluruhan berasal dari kelas SMPN 22 Banjarmasin, jumlah yang hadir 99%
dari seluruh siswa dan siswi yang hadir, peserta penyuluhan terlihat aktif terbukti
dari beberapa pertanyaan yang diajukkan peserta.

12

Anda mungkin juga menyukai