1. Pranatal
a. Kelainan perkembangan dalam kandungan, faktor
genetik, kelainan kromosom (Soetjiningsih, 1995).
b. Usia ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 40 tahun
(Nelson, 1994).
c. Usia ayah < 20 tahun (Cummins, 1993) dan > 40 tahun
(Fletcher, 1993).
d. Infeksi intrauterin : TORCH dan sifilis.
e. Radiasi sewaktu masih dalam kandungan.
f. Asfiksia intrauterin (abrubsio plasenta, plasenta previa,
anoksia maternal, kelainan umbilikus, perdarahan
plasenta, ibu hipertensi, dan lain – lain).
g. Keracunan kehamilan, kontaminasi air raksa pada
makanan, rokok dan alkohol.
h. Induksi konsepsi. (Soetjiningsih, 1994).
i. Riwayat obstetrik (riwayat keguguran, riwayat lahir mati,
riwayat melahirkan anak dengan berat badan < 2000 gram
atau lahir dengan kelainan morotik, retardasi mental atau
sensory deficit). (Boosara,2004).
j. Toksemia gravidarum.
a. Inkompatibilitas Rh.
b. Disseminated Intravascular Coagulation oleh karena
kematian pranatal pada salah satu bayi kembar
(Soetjiningsih, 1994).
c. Maternal thyroid disorder.
d. Siklus menstruasi yang panjang.
e. Maternal mental retardation.
f. Maternal seizure disorder (Boosara, 2004).
2. Perinatal
a. Anoksia / hipoksia
Penyebab terbanyak ditemukan dalam masa perinatal
ialah brain injury. Keadaan inilah yang menyebabkan
terjadinya anoksia. Hal initerdapat pada keadaan
presentasi bayi abnormal, disproporsi sefalo–servik,
partus lama, plasenta previa, infeksi plasenta,
partusmenggunakan instrumen tertentu dan lahir dengan
seksio caesar.(Anonim. 2002).
1. Prematuritas
2. Berat badan lahir rendah
3. Postmaturitas
4. Primipara
5. Antenatal care
6. Hiperbilirubinemia
Bentuk Cerebral Palsy yang sering terjadi adalah
athetosis, hal ini disebabkan karena frekuensi yang tinggi
pada anak–anak yang lahir dengan mengalami
hiperbilirubinemia tanpa mendapatkan terapi yang
diperlukan untuk mencegah peningkatan konsentrasi
unconjugatedbilirubin. Gejala–gejala kernikterus yang
terdapat pada bayi yang mengalami jaundice biasanya
tampak setelah hari kedua dan ketiga kelahiran. Anak
menjadi lesu dan tidak dapat menyusu dengan baik.
Kadangkala juga terjadi demam dan tangisan menjadi
lemah. Sulitmendapatkan Reflek Moro dan tendon pada
mereka, dan gerakan otot secara umum menjadi
berkurang. Setelah beberapa minggu, tonus meningkat
dan anak tampak mengekstensikan punggung dengan
opisthotonus dan diikuti dengan ekstensi ektremitas.
(Swaiman, 1998).
5. Kelahiran sungsang
6. Partus lama
Partus lama yaitu persalinan kala I lebih dari
12 jam dan kala II lebih dari 1 jam. Pada
primigravida biasanya kala I sekitar 13 jam dan kala
II sekitar 1,5 jam. Sedangkan pada multigravida,
kala I : 7 jam dan kala II : 1/5 jam. Persalinan yang
sukar dan lama meningkatkan risiko terjadinya
cedera mekanik dan hipoksia janin. (Wiknjosastro,
2002).
sebagai berikut :
1. Monoplegic
ekstremitas saja.
2. Diplegic
3. Hemiplegic
atas.
4. Triplegic
5. Quadriplegic
tungkai.
NOC
Domain : II- physiologic Health
Classes : K. Digestion & Nutrition
Outcomes : 1008 Nutritional status : food and fluid intake
NIC
Domain : 1. Physiological: Basic
Classes : D. Nutrition Support
Interventions : 1030 Eating Disorders Management
Intervensi :
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
2. Monitor adanya penurunan berat badan dan gula darah
3. Monitor lingkungan selama makan
4. Monitor intake dan output cairan
5. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan
seperti NGT sehingga intake cairan yang adekuat dapat
dipertahankan
6. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik, papila lidah dan cavitas
oral
2. Diagnosa : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk bergerak (00092)
NOC
Domain : IV- Health Knowledge & Behaviour
Classes : Q – Health Behavior
Outcomes : 1616Body Mechanics Performance
NIC
Domain : 3. Behavioral
Classes : O. Behaviour Therapy
Interventions : 4310 Activity Therapy
Intervensi :
1. Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan
tertentu
2. Berkolaborasi dengan okupasi terapis, fisik, atau rekreasi dalam
perencanaan dan monitoring program kegiatan
3. Membantu pasien untuk memilih kegiatan dan tujuan prestasi
bagi kegiatan sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis, dan
sosial
4. Membantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi cacat di
tingkat aktivitas
5. Mendorong keterlibatan dalam kegiatan kelompok atau terapi
6. Memberikan aktivitas motorik untuk meredakan ketegangan otot
7. Membantu pasien dan keluarga untuk memantau kemajuan
sendiri terhadap pencapaian tujuan
NOC
Domain : IV- Health Knowledge & Behaviour
Classes : Q – Health Behavior
Outcomes : 1616 Body Mechanics Performance
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien
tidak mengalami trauma dengan kriteria hasil:
1. Tidak ditemukan adanya keseleo
2. Tidak adanya mobilitas gangguan pada otot
3. Pasien terbebas dari trauma fisik
NIC
Domain : 4. Safety
Classes : V. Risk management
Interventions : 6486 Environmental Management : Safety
Intervensi :
1. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik
dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu.
2. Menghindari lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan
perabotan)
3. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
4. Menempatkan tempat tidur yang nyaman dan bersih
5. Memindahkan barang – barang yang dapat membahayakan
6. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
NOC
Domain : II- Physiologic Health
Classes : E – Cardiopulmonary
Outcomes : 0406 Tissue Perfusion: Cerebral
NIC
Domain : 4. Safety
Classes : V. Risk Management
Interventions : 6680 Vital Signs Monitoring
Intervensi :
1. Pantau tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan
2. Pantau tekanan darah setelah pasien telah mengambil obat
3. Pantau tekanan darah, nadi dan pernapasan sebelum, selama dan
setelah aktivitas
4. Memantau warna kulit, suhu, dan kelembaban
5. Monitor adanya diplopia, pandangan kabur, nyeri kepala
6. Monitor level kebingungan dan orientasi
7. Monitor tonus otot pergerakan
8. Monitor tekanan intrkranial dan respon nerologis
9. Catat perubahan pasien dalam merespon stimulus
NOC
Domain : IV- Health Knowledge & Behavior
Classes : S. Health Knowledge
Outcomes : 1803 Knowledge: Disease Process
NIC
Domain : 3. Behavioral
Classes : S. Patient Education
Interventions : 5510 Health Education
Intervensi :
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaiman hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit
dengan cara yang tepat
4. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang
tepat
5. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan
cara yang tepat
6. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
NOC
Domain : II- Physiologic Health
Classes : J. Neurocognitive
Outcomes : 0903 Communication: Expressive
NIC
Domain : 3. Behavioral
Classes : Q. Communication Enhancement
Interventions : 4976Communication Enhancement: Speech Deficit