Anda di halaman 1dari 1

Penderita kanker bisa mengalami peningkatan produksi bilirubin karena beberapa alasan.

Tubuh tidak cukup mengeluarkan bilirubin atau memproduksi bilirubin terlalu banyak. Massa
bilirubin di saluran empedu atau area sekitar saluran (misalnya kantung empedu, hati,atau
pankreas) dapat memblokir aliran empedu melalui saluran sehingga mengganggu
pengeluarannya.

Bilirubin yang berlebihan ini, sebagaimana dikeluarkan di urin, mengernhkan warna urin.
Jika bilirubin tidak mampu melewati usus, warna kotoran menjadi lebih terang.

Tes bilirubin mengukur kadar bilirubin pada darah. Bilirubin, pigmen berwarna jingga-kuning,
adalah produk sisa dari perombakan sel darah merah. Bilirubin disaring oleh hati dan keluar
dari tubuh – biasanya melewati feses dan sedikit pada urin.

Biasanya kadar bilirubin yang tinggi dapat mengindikasikan peningkatan laju perombakan sel
darah merah (hemolisis) dan menyebabkan Kadar Hemoglobin menurun.

Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan dalam British Journal of Cancer, diketahui jika
merokok menjadi penyebab terbesar, sekitar 23%, untuk kanker di kalangan pria, sementara
untuk wanita angkanya mencapai 15,6%.

Sedangkan pola makan yang tidak sehat, seperti jarang mengonsumsi sayuran segar atau
buah, menjadi penyebab terbesar kedua penyakit kanker di kalangan pria. Untuk wanita
penyebab terbesar kedua adalah kelebihan berat badan.

Berdasarkan hasil tersebut, para peneliti mengungkapkan jika berdasarkan dari referensi
bukti-bukti yang ada, jelas bahwa 40% kanker disebabkan oleh faktor-faktor yang
sebenarnya bisa dicegah. Pasalnya, kanker bukanlah penyakit yang datang tiba-tiba. Proses
perkembangannya bisa berkembang selama bertahun-tahun dan tidak pernah instan. Itu
sebabnya, pada dasarnya setiap orang bisa menekan faktor risikonya, terlepas dia memiliki
faktor genetis kanker atau tidak.

Meski ada 22 jenis kanker sangat berhubungan dengan faktor mutasi gen, ada sembilan
jenis lainnya yang lebih terkait oleh pola hidup. Sembilan jenis kanker itu di antaranya
adalah, kanker kulit, leher, kepala, kolon dan rektum (usus besar dan anus), dan kanker
paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai