Anda di halaman 1dari 20

DISAIN PENELITIAN CAMPURAN

(MIXED METHODS)

Tugas Makalah Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana untuk memenuhi tugas pada
Mata Kuliah Ph.D Research Methodology
`
Dosen
Pengampu:
Prof. Dr. Zulkifli, MA
Prof. Dr. M. Atho Mudzhar, MSPD
Prof. Dr. Andi M. Faisal Bakti
Prof. Dr. Asep Saifuddin Jahar
Prof. Dr. M. Arief Mufraini, M.Si
Dr. Arif Zamhari, M.Ag
Dr. Riris Aishah Prasetyowati, MM
Dr. Hamdani, M.Ag

Oleh:
RM Imam Abdillah
31211200100069

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2022 M / 1444 H

0
DISAIN PENELITIAN CAMPURAN (MIXED METHODS)

PENDAHULUAN
Tujuan penelitian adalah untuk memecahkan masalah atau menambah pengetahuan
yang ada pada suatu subjek, seperti; apakah ada hubungan antara kepemimpinan sekolah
dan penggunaan teknologi oleh siswa. Oleh karena itu, paradigma penelitian adalah posisi
filosofis tentang dunia atau sifat realitas dan bagaimana kita mendekatinya untuk
memahaminya.1 Mengatasi masalah atau kontribusi pengetahuan baru, mungkin
melibatkan penggunaan pendekatan kuantitatif, kualitatif atau metode campuran untuk
penelitian. Apakah itu bertambah, atau dapatkah kata-kata menciptakan gambaran yang
lebih jelas di mata pikiran, atau apakah gambar membantu angka-angka menjadi masuk
akal atau sebaliknya apakah angka-angka tersebut mendukung deskripsi fenomena?
Pertanyaan-pertanyaan ini membingkai pendekatan yang terpisah, atau ketika
digabungkan, pendekatan metode campuran untuk penelitian. Asumsi dasarnya adalah
bahwa penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif, dalam kombinasi, memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang masalah penelitian dan pertanyaan daripada metode
itu sendiri. Ini adalah "pendekatan penyelidikan yang sah".2
Penggabungan dua jenis penelitian yang berbeda (kuantitatif dan kualitatif) dalam
sebuah penelitian menjadi isu hangat ditahun-tahun terakhir, tetapi juga memunculkan
permasalahan tersendiri antara paradigma-paradigma pada tingkat epistemologi dan
teori. Hal ini tentunya juga dikarenakan literatur-literatur metodologi beredar lebih
banyak mengupas tentang perbedaan kedua metode pendekatan tersebut daripada
buku teks yang memberikan petunjuk untuk melakukan penelitian multi metode (metode
ganda).
Mixed Methods muncul dalam kurun waktu akhir tahun 1950 an. Baru pada kurun
90 an metode mixed method ini menjadi metode tersendiri. Penelitian dengan
menggunakan metode ini bisa diidentifikasi dari beberapa hal, yaitu: dari judul penelitian,
cara mendapatkan data, dan bentuk pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti.

1
Maxwell, Qualitative research design: An interpretive approach. (Sage Publications.2010), h.10
2
David R. Brecht, FGA discussion on the Mixed Methods Research Approach to Studying the
Relationship between School Leadership and Students use of Technology, International Journal of
Innovative Science and Research Technology Volume 7, Issue 3, March – 2022.

1
Dari sinilah awal munculnya metode penelitian yang mencampurkan antara kualitatif dan
kuantitatif yang dikenal dengan penelitian metode campuran (mixed method).
Berdasarkan latar belakang tersebut kami membuat makalah ini untuk membahas
tentang penelitian kombinasi atau mixed methods, semoga makalah ini dapat membantu
agar lebih memahami tentang penelitian kombinasi (mixed method).

PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Kombinasi
Desain penelitian Mixed methods adalah suatu prosedur untuk
mengumpulkan, menganalisis dan menggabungkan antara metode kualitatif dan
kuantitatif dalam satu study atau seri penelitian (penelitian berlanjut) untuk
menyelesaikan masalah penelitian dalam Cresweel. Asumsi dasar yang digunakan
antara metode kualitatif dan kuantitatif adalah penggabungan kelebihan dari masing-
masing metode untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam
menyelesaikan permasalahan penelitian dan menjawab pertanyaan dalam
penelitian.3 Berikut ini pengertian penelitian mixed method menurut para ahli:

• Creswell, mixed method merupakan pendekatan penelitian yang


mengkombinasikan atau menggabungkan bentuk kualitatif dan kuantitatif.4

• Johnson dan Cristensen mixed method atau metode penelitian kombinasi


merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau
menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (mencakup
landasan filosofis, penggunaan pendekatan dan mengkombinasikan kedua
pendekatan dalam penelitian).5

• Menurut Sugiyono, metode penelitian campuran merupakan metode penelitian


dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
dalam suatu kegiatan penelitian sehingga akan diperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliabel, dan objektif.6

3
John W. Creswell, Vicki L. Plano Clark, (penerjemah, Ahmad Lintang Lazuardi) Mendesain
dan melaksanakan mixed methods research, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018), h.25.
4
Creswell, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. (California: Sage Publications,
Inc. 1994), h.36
5
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). (Bandung: Indonesia: Penerbit Alfabeta,
2013), h.42
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). (Bandung: Indonesia: Penerbit Alfabeta,
2013), h.19

2
Mixed methods adalah sebuah metode yang berfokus pada pengumpulan dan
analisis data kuantitatif dan kualitatif yang dipadukan. Demikian penelitian Mixed
methods terdiri dari penggabungan, perpaduan, hubungan, dan kelekatan dari
keduanya.7 Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan metode penelitian kombinasi ini adalah
untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan dengan hanya
menggunakan salah satu pendekatan saja, misalnya menggunakan pendekatan
kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja.

B. Penggunaan Mixed methods


Secara umum, Mixed methods adalah desain yang baik untuk digunakan
apabila peneliti dapat mencari kekuatan dari desain kuantitatif dan kualitatif untuk
memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif meliputi skore dari
instumen, hasil angka spesifik yang dianalasis secara statistik yang dapat
memberikan informasi yang bermanfaat jika penulis membutuhkan deskripsi dari
besarnya angka tersebut. Akan tetapi, data kualitatif seperti open ended interview
(wawancara terbuka) dapat memberikan fakta sebenarnya dari seseorang dalam
suatu studi, perbedaan perspektif dari topik dalam studi dan dapat menyediakan
gambaran yang kompleks dari suatu kondisi. Ketika kita menggabungkan data
keduanya (kuantitatif dan kualitatif) kita akan mempunyai kekuatan dari
penggabungan keduanya.8
Penulis dapat menggunakan Mixed methods ketika salah satu tipe desain
penelitian(kuantitatif atau kualitatif) tidak cukup untuk mengatasi masalah
penelitian atau menjawab permasalahan penelitian. Data lain diperlukan untuk
memperluas, memperdalam atau menjelaskan database. Contohnya, penulis ingin
mengeplorasi data kualitatif untuk mengembangkan suatu instrumen atau kemudian
mengidentifikasi suatu variabel dari tes suatu penelitian kuantitatif.
Penulis juga dapat menggunakan Mixed methods ketika penulis ingin

7
Jonathan Sarwono, Mixed Method: Cara Menggabungkan Riset Kuantitatif dengan Riset Kualitatif
Secara Benar, (Jakarta: Elex Media Computindo, 2011), h.62
8
Abbas Tashakkori dan Chaerles Teddlie. Mixed Methodhology: Mengkombinasikan Kualitatif dan
Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2010).,2-4

3
mmeperoleh informasi yang lebih rinci dan spesifik dari informasi yang diperoleh
dari hasil uji statistik. Penulis menggunakan Mixed methods ketika penulis ingin
memberikan perspektif lain dalam sebuah pelajaran. Contohnya adalah suatu studi
eksperimen yang menghasilkan informasi tertentu, tetapi beberapa informasi
tambahan dari data kualitatif dapat mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang hasil yang diperoleh.
Menurut John W Creswell9 ada beberapa aspek penting yang harus
dipertimbangkan terlebih dahulu dalam merancang prosedur-prosedur mixed
methods, yaitu sebagai berikut:
a. Timing (waktu)
Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data kualitatif
dan kuantitatif. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap atau
dikumpulkan dalma waktu yang sama. Ketika data dikumpulkan secara
bertahap(sekunsial), peneliti perlu menentukan apakah data kuantitatif atau
kualitatif yang akan dikumpulkan terlebih dahulu(konkuren). Hal ini bergantung
pada tujuan awal penel Bila data kualittaif dikumpulkan pertama, tujuannya adalah
mengekplorasi topik dengan cara mengamati partisipan di lokasi penelitian.
Setelah itu peneliti memperluas pemahamannya melalui tahap kedua, yaitu data
kuantittaif, dimana data dikumpulkan dari sejumlah besar partisipan(biasanya
sampel dari populasi). Ketika data dikumpulkan secara konkuren, berarti data data
kuantittaif dan data kualitatif dikumpulkan dalam waktu yang sama dan
pelaksanaannya serempak. Hal ini dianggap efektif karena tidak membutuhkan
waktu yang lama.
b. Weighting (bobot)
Bobot yang dimaksud adalah prioritas yang diberikan antara metode
kuantittaif atau kualitatif. Dalam studi tertentu bobot sama/seimbang. Dalam
beberapa penelitian lain mungkin lebih menekankan pada satu metode. Penekanan
pada satu metode tergantung dari kepentingan peneliti, keinginan pembaca dan hal
apa yang ingin diutamakan peneliti. Bobot dalam metoe kombinasi dapat
dipertimbangkan melalui beberapa hal yaitu apakah data kuantitatif dan kualitatif
yang diutamakan terlebih dahulu, sejauh mana treathment terhadap masing-masing

9
John W. Creswell, Research Design, h. 316-318.

4
dari kedua data tersebut atau metode deduktif atau induktif.
c. Mixing (pencampuran)
Mencampur berarti bahwa data kualitatif dan kuantittaif benar-benar
dilebur dalam satu kesatuan, dijaga keterpisahannya atau dikombinasikan dengan
beberapa cara. Dua data bisa saja ditulis secara terpisah namun keduanya tetap
dihubungkan satu sama lain selama tahap penelitian.
d. Teorizing (teorisasi)
Hal yang harus dipikirkan adalah perspektif teori apa yang akan menjadi
landasan bagi keseluruhan proses/ tahap penelitian ini bisa berupa ilmu sosial
maupun perspektif teori lain yang lebih luas. Dalam metode kombinasi, teor
biasanya muncul dibagian awal penelitian untuk membentuk rumusan masalah
yang diajukan, siapa yang berpartisipasi dalam penelitian, bagaimana data
dikumpulkan dan implementasi apa yang diharapkan dari peneliti.10

C. Latar Belakang Perkembangan Metode Kombinasi


Sejarah perkembangan Mixed methods dapat diuraiakn dalam beberapa
tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Menggabungkan (Mixing) Beberapa Data Kuantitatif
Sejak tahun 1930-an, penyelidik pendidikan dan ilmu sosial telah
menggabungkan metode penelitian pengumpulan data dalam studi mereka (Sieber,
1973). Campbell dan Fiske bekerja pada tahun 1950-an pada pendekatan multi-
metode dan tampaknya memicu minat orang lain untuk menyelidiki penelitian
metode campuran. Penelitian oleh Sieber (1973) dan Jick (1979) merupakan upaya
awal dalam menggunakan kombinasi survei dan sumber naratif untuk menciptakan
gambaran yang lebih kaya dan lebih lengkap, dalam penelitian mereka tentang
kecemasan dan ketidakamanan kerja.
Pada tahun 1959, Campbell dan Fiske11 memperkenalkan metode
multimethod. Penelitian ini menggunakan beberapa metode dalam satu penelitian.
Mereka tidak memperkenalkan metode kombinasi, sebaliknya mereka
mengembangkan sifat psikologis yang valid dengan mengumpulkan berbagai

10
John W. Creswell, Research Design, h. 319.
11
Tatang Parjaman & Dede Akhmad. 2019. Pendekatan Penelitian Kombinasi: Sebagai “Jalan Tengah”
Atas Dikotomi Kuantitatif-Kualitatif. Jurnal MODERAT, 5(4), 530-548

5
bentuk data kuantitatif. Untuk mengembangkan data seperti ini, mereka
menyarankan peneliti untuk mengumpulkan beberapa langkah dari beberapa ciri-
ciri dan menilai setiap langkah dengan dua metode. Ketika mereka
mengkorelasikan skor yang diperoleh dan meletakkan dalam suatu matriks, sebuah
multimethod akan meghasilkan multimatriks. Seorang penulis dapat menentukan
apakah data yang diperoleh dengan multimethod menghasilkan data yang saling
berkorelasi lebih tinggi satu sama lain dari pada data yang diperoleh menggunakan
metode terpisah. Hasil dari korelasi ini dapat memberikan informasi tentang
validitas data. Pada tingkat yang lebih luas, penggunaan multimethod, mendorong
peneliti untuk mengumpulkan data lebih dari satu jenis data, bahkan jika data
hanya data kuantitatif untuk menilai skor tes dan tes asosiasi kata. Sisi lain
perkembangan pengumpulan data sampai sekarang terdiri dari data kuantitatif dan
data kualitatif.12
2. Menyatukan (Combining) Data Kuantitatif dan Kualitatif
Pada tahun 1973, Sieber menyarakan kontribusi kasus dalam survey “gaya
baru dari penelitian” dan “integrasi” teknik penelitian dalam studi tunggal.
Beberapa tahun kemudian, Jick(1979) menggunakna kombinasi metode surve,
wawancara semi terstuktur, observasi dan bahan-bahan arsip untuk memberikan
sebuah gambar karya dan komprehensif dari kecemasan dan ketidakpuasan kerja
organisasi. Jick(1979) melakukan studi, dimana dalam artikelnya menggunakan
embedded data. Embedded adalah suatu istilah yang diambil dari ilmu militer
angkatan laut, yang merupakan suatu proses dimana pelaut menggunakan
beberapa referensi yang menunjukkan posisi yang tepat objek di laut.13

D. Karakteristik Metode Penelitian Kombinasi


Untuk memahami penggunaan Metode Kualitatif, Metode Kuantitatif dan
Mixed Methods Research, maka perlu dipahami karakteristik ketiga metode
tersebut.14 Johnson dan Cristensen15 mengemukakan perbedaan ketiga metode

12
Alan Bryman, Quantitative and Qualitative Research: Further Reflections on Their Integration In
Mixing Methods, (USA: Routledge, 2917), 17
13
T. D. JickMixing qualitative and quantitative methods: Triangulation in action. Administrative
Science Quarterly,(1979) 24, 602-611.
14
Greene, J. C. Mixed Methods In Social Inquiry. (San Francisco: John Wiley & Sons. 2007), h.201
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung,: Penerbit Alfabeta, 2013), h.88

6
tersebut kedalam tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Perbedaan karakteristik antara Metode Kualitatif, Metode Kuantitatif dan
Mixed Methods Research16
Karakteristik Motode Kuantitatif Mixed Methods Metode Kualitatif
dalam hal Research
Dasar Teori Konfirmasi, Peneliti Konfirmasi dan Eksplorasi. Peneliti
menguji teori dari eksplorasi menghasilkan
hasil data yang hipotesis dan teori
diperoleh dari baru didasarkan
penelitian di dari data yang
Lapangan dikumpulkan
selama penelitian
di lapangan
Hal yang paling Untuk menunjukkan Beberapa tujuan Menemukan pola
umum dari hubungan antar hubungan yang
tujuan variabel, menguji bersifat interaktif,
penelitian teori dan mencari menemukan teori
generalisasi yang baru,
mempunyai nilai menggambarkan
prediktif realitas yang
kompleks dan
memperoleh
pemahaman makna
Fokus Memandang melalui Beberapa fokus Menggunakan
lensa kecil, melihat lensa besar dan
dan memilih serta menampakkan
memperhatikannya serta
hanya beberapa buah memperhatikan
variabel saja pola-pola saling
berhubungan
antara berbagai
variabel yang
sebelumnya belum
pernah ditemukan
Desain Desainnya harus Beberapa desain Desainnya bersifat
terstruktur, baku, umum dan
formal dan dirancang berubah-
sematang mungkin ubah/berkembang
sebelumnya sesuai dengan
situasi di lapangan
Sifat Dihubungkan dengan Mempelajari perilaku Metode kualitatif
pengamatan ilmu-ilmu alamiah lebih dari satu yang tidak
sehingga metode ini konteks dihubungkan
dianggap metode dengan ilmu-ilmu
ilmiah alamiah, tidak

16
Disadur dari buku Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung, Jawa
Barat, Indonesia: Penerbit Alfabeta

7
ilmiah
Teknik Melalui kuisioner, Beberapa teknik Melalui wawancara
pengumpulan observasi, dan mendalam,
data wawancara observasi
terstruktur partisipan, catatan
lapangan dan
pertanyaan
terbuka. Penelitian
kualitatif
menjadikan
peneliti sendiri
sebagai instrumen
penelitian
Sampel Jumlah sampel besar Kombinasi kualitatif Jumlah sampel
dan kuantitatif kecil
Sifat data Bersifat Campuran angka- Data bersifat
kuantitatif/angka- angka dan data yang deskriptif dan
angka statistik bersifat deskriptif bukan angka
ataupun koding-
koding dapat
dikuantifikasi
Analisis data Dalam penelitian Kombinasi kualitatif Dalam penelitian
kuantitatif bersifat dan kuantitatif kualitatif bersifat
deduktif, uji empiris induktif dan
teori yang dipakai berkelanjutan yang
dan dilakukan setelah tujuan akhirnya
selesai pengumpulan menghasilkan
data secara tuntas pengertian-
dengan pengertian,
menggunakan sarana konsep-konsep dan
statistik pembangunan
suatu teori baru

E. Model Penelitian Kombinasi


1. Klasifikasi Desain Mixed Methods Research
Berikut ini adalah tabel 1.2 yang menerangkan tentang klasifikasi desain
Mixed Methods Research beberapa penulis serta disiplin ilmunya.

8
Tabel 1.2 Klasifikasi Desain Mixed Methods Research17
Penulis Mixed Methods Design Disiplin
Green, Caracelli a) Inisiasi, Evaluasi
and Graham b) Ekspansi,
(1989) c) Pengembangan,
d) Komplementer, dan
e) Triangulasi
Patton (1990) a) Desain Percobaan, data kualitatif Evaluasi
dan analisis data,
b) Desain Percobaan, data kualitatif
dan analisis statistik,
c) Naturalistic Inquiry, Data
Kualitatif dan Analisis Statistik,
d) Naturalistic Inquiry, Data
Kuantitatif dan analisis statistik
Morse (1991) a) Simultaneous triangulation Nursing
QUAL + quan
QUAN + qual
b) Sequantial triangulation
QUAL à quan
QUAN à qual
Steckler, McLeroy, a) Model 1 : Metode kualitatif Kesehatan
Goodman, Bird, mengembangkan pengukuran Masyarakat
and McCormick kuantitatif
(1992) b) Model 2 : Metode Kualitatif
menjelaskan penemuan kuantitatif
c) Model 3 : Metode Kuantitatif
memperindah penemuan Kualitatif
d) Model 4 : Kualitatif dan kuantitatif
digunakan bersamaan dan paralel
Green and a) Komponen Desain Evaluasi
Caracelli (1997) 1. Triangulation
2. Komplemen
3. Ekspansi
b) Integrasi Desain
1. Berulang-ulang
2. Tertanam dan bersarang
3. Menyeluruh
4. Transformatif
Morgan (1998) a) Komplementer Desain
1. Pendahuluan Kualitatif
2. Pendahuluan Kuantitatif
3. Qualitative follow up
4. Quantitative follow up
Tashakkori and Desain Mixed Methods :
Teddlie (1998) Status Equivalen (Sequential or

17
Sumber : Adapatasi dari Creswell, Plano Clark, et al. (2003, pp.216-217, 8.1)

9
Parallel)
Dominan – Dominan sedikit
(Sequential or Parallel)
Digunakan multilevel
Model Mixed Methods :
I. Konfirmasi, data Kualitatif,
analisis Statistik dan
Kesimpulan
II. Konfirmasi, data Kualitatif,
analisis kualitatif dan
Kesimpulan
III. Eksploratori, data Kuantitatif,
analisis Statistik dan
Kesimpulan
IV. Eksploratori, data Kuantitatif,
analisis Statistik dan
Kesimpulan
V. Konfirmasi, data Kuantitatif,
analisis kualitatif dan
Kesimpulan
VI. Eksploratori, data Kuantitatif,
analisis Kualitatif dan
Kesimpulan
VII. Model Parallel Mixed
VIII. Model Sequential mixed
Creswell (1999) Model Konvergensi Pendidikan
Model Sequential
Model Instrument Building
Sandelowski Sequential Keperawatan
(2000) Concurrent
Iterative
Sandwich
Creswell, Plano Sequential explantory Pendidikan
Clark, Gutmann, Sequential exploratory
and Hanson Sequential transformative
(2003) Concurrent Triangulation
Concurrent Nested
Concurrent Transformative
Creswell, Fetters Model Desain Instrumen Medik
and Ivankova Model Desain Triangulation
(2004) Model Desain Data Trasformasi
Tashakkori and Desain Multistrand PenelitianSosial dan
Teddlie (2003b) Desain Concurrent mixed perilaku
Desain Metode Concurrent mixed
Desain Model Concurrent mixed
Desain Sequential mixed
Desain Metode Sequential mixed
Desain Model Sequential mixed
Desain Multistrand Konversi

10
Desain Metode Multistrand
Konversi mixed
Desain Model Multistrand
Konversi mixed
Model Desain Fully Integrated

2. Memilih jenis Mixed Methods Research


Menurut Cresswell18, mengklasifikasi bahwa terdapat dua model utama
metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model
concurrent kombinasi campuran). model penelitian campuran kuantitatif dan
kualitatif dibagi menjadi enam model antara lain19:

1) The Convergent Parallel Design


Tujuan dari metode penelitian kombinasi model convergent (concurrent)
parallel design adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dan
menggunakannya secara bersama-sama untuk digunakan dalam memahami
permasalahan dalam penelitian yang dilakukan. Desain penelitian kombinasi
model convergent parallel design dapat digambarkan melalui gambar berikut.

Gambar 1. Model Convergent Parallel Design (Sumber: Creswell, 2011)

Kelebihan dari model penelitian kombinasi ini adalah menggabungkan


keunggulan dari kedua data yang dikombinasikan, yaitu data kuantitatif yang dapat
digunakan untuk menggeneralisasikan dan data kualitatif yang dapat digunakan
untuk menjelaskan konteksnya. Model penelitian kombinasi ini memungkinkan
peneliti untuk memperoleh informasi melalui metode terbaik yang ditawarkan oleh
teknik pengumpulan data baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kelemahan
dari model penelitian kombinasi ini adalah terletak pada pengkombinasian dua
bentuk data yang berbeda serta bagaimana menilai hasil penelitian yang

18
J.W. Creswell, Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research 4ed.
(Boston: Phoenix Color Corp, 2011), h.203
19
John W. Creswell, Research Design, h. 320-324.

11
menyimpang.

2) The Explanatory Sequential Design


Model penelitian kombinasi explanatory sequential design diawali dengan
pengumpulan data kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data
kualitatif untuk membantu menjelaskan dan menguraikan hasil yang diperoleh
oleh data kuantitatif, sehingga hasil penelitian model penelitian ini bersifat
explanatory atau menjelaskan suatu gambaran umum (generalisasi).
Hal yang mendasari model penelitian ini adalah bahwa data kuantitatif
yang diperoleh pada tahap pertama dapat memberikan gambaran umum
(generalisasi) tentang masalah penelitian, untuk analisis lebih lanjut maka
diperlukan data kualitatif untuk menjelaskan gambaran umum tersebut. Desain
penelitian kombinasi model explanatory sequential design dapat digambarkan
melalui gambar berikut:

Gambar 2. Model Explanatory Sequential Design (Sumber: Creswell, 2011)

Metode penelitian kombinasi model explanatory sequential design memiliki


kelebihan yaitu data kuantitatif dan kualitatif dapat diidentifikasi dengan sangat
jelas, sehingga memudakan bagi pembaca dan peneliti lain yang berencana untuk
mendesign penelitian dengan menggunakan model ini. Model penelitian kombinasi
ini memerlukan keahlian peneliti dalam menentukan aspek apa pada data kuantitatif
yang perlu ditindaklanjuti dengan menggunakan data kualitatif, sehingga untuk
melakukan penelitian diperlukan waktu yang cukup lama.

3) The Exploratory Sequential Design


Model penelitian kombinasi exploratory sequential design diawali
dengan pengumpulan data kualitatif kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan
data kuantitatif. Tujuan dari pengumpulan data kualitatif di tahap pertama adalah

12
untuk mengeksplorasi fenomena yang ada terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
dengan pengumpulan data kuantitatif untuk menjelaskan hubungan variable yang
ditemukan dalam data kualitatif (Creswell, 2011). Peneliti menggunakan desain ini
ketika ada instrumen, variabel, dan langkah-langkah mungkin tidak diketahui atau
tersedia untuk populasi yang diteliti.

Gambar 3. Model Exploratory Sequential Design (Sumber: Creswell, 2011)

Salah satu keuntungan dari model penelitian kombinasi ini adalah bahwa hal itu
memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi langkah-langkah sebenarnya
didasarkan pada data kualitatif yang diperoleh dari peserta penelitian. Peneliti
dapat membuat gambaran awal mengenai masalah penelitian melalui pendapat
peserta (objek penelitian) tanpa melalui pendekatan untuk menentukan variabel
yang belum diketahui. Kelemahan dari model ini adalah diperlukan waktu yang
sangat lama terutama untuk mengumpulkan data serta validasi instrumen baik data
kualitatif maupun kuantitatif.

4) The Embedded Design


Model penelitian kombinasi embedded design merupakan model penelitian
kombinasi yang mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bersama-
sama atau berurutan dimana salah satu bentuk data memainkan peran pendukung
bagi bentuk data yang lain. Pada model penelitian kombinasi ini tidak melihat
bagaimana urutan pengumpulan datanya, namun lebih menekankan pada dominasi
bobot data (data utama dan data pendukung). Data pendukung biasanya memiliki
proporsi yang kecil dalam penelitian kombinasi dengan tujuan untuk menambah
atau mendukung bentuk utama dari data. Sebagai contoh selama penelitian
korelasional (kuantitatif), peneliti dapat mengumpulkan data kualitatif sekunder
untuk membantu memahami alasan-alasan untuk hasil korelasional. Desain
penelitian kombinasi model embedded design dapat digambarkan melalui gambar

13
berikut:

Gambar 4. Model Embedded Design (Sumber: Creswell, 2011)

Kelebihan dari model penelitian ini adalah bahwa dapat menggunakan


kelebihan dari masing-masing bentuk data dalam proses analisis data. Penelitian
kombinasi ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif dengan
desain penelitian yang lebih menekankan pada desain kuantitatif, sehingga data
kuantitatif (data utama) yang diperoleh lebih mudah dianalisa dan diidentifikasi
dengan dukungan data kualitatif. Tantangan dalam menggunakan model penelitian
ini antara lain terletak pada kejelasan data pendukungnya, pengkombinasian atau
penggabungan kedua data yang berbeda, serta dimungkinkan terjadinya
interferensi hasil penelitian oleh data pendukung.

5) The Transformative Design


Model penelitian kombinasi transformative design merupakan model
penelitian kombinasi yang menggunakan salah satu dari keempat model
sebelumnya (convergent, explanatory, exploratory, embedded) yang didesain
menggunakan suatu kerangka transformatif atau lensa (Creswell, 2011). Kerangka
transformatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah sosial yang terjadi pada suatu
populasi yang terpinggirkan (kurang terwakilkan) yang masih terlibat dalam
penelitian yang membawa perubahan. Menurut Greene dalam Creswell (2011),
kekuatan dari model penelitian kombinasi ini adalah berbasis pada nilai dan
ideologinya. Kerangka transformatif yang sering digunakan dalam mixed methods
antara lain mengenai feminisme, ras, etnis, disabilitas, gay, atau lesbian. Tantangan
dalam model penelitian kombinasi ini adalah mengintegrasikan kerangka
transformatif menjadi suatu penelitian kombinasi. Desain penelitian kombinasi
model transformative design dapat digambarkan melalui gambar berikut.

14
Gambar 5. Model Transformative Design (Sumber: Creswell,
2011)
6) The Multiphase Design
Model penelitian kombinasi multiphase design merupakan model
penelitian kombinasi yang berdasar pada model convergent, explanatory,
exploratory, dan embedded. Penelitian kombinasi dapat dikatakan sebagai
multiphase design jika peneliti melakukan penelitian melalui serangkaian tahapan
atau penelitian secar terpisah yang memiliki satu program tujuan penelitian
(Creswell, 2011). Desain penelitian kombinasi model multiphase design dapat
digambarkan melalui gambar berikut.

Gambar 6. Model Multiphase Design (Sumber: Creswell, 2011)

Model penelitian kombinasi multiphase design memiliki memiliki


kelebihan yaitu dapat memahami secara lebih baik dari suatu penelitian melalui
beberapa program yang dilakukan secara bersama-sama. Tantangan yang muncul
dalam model penelitian kombinasi ini adalah kerja sama tim peneliti dalam
mengintegrasikan proyek atau program secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama serta lamanya waktu yang diperlukan selama proses penelitian.20

F. Langkah Desain Penelitian Metode Kombinasi


Langkah dalam desain penelitian Mixed methods adalah sebgaai berikut:
a) Mengambil Keputusan Bahwa Mixed-Methods dapat Dilakukan
Penelitian mixed-methods membutuhkan peneliti atau sekelompok peneliti
yang menguasai dan berpengalaman pada metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Sangat

20
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Edisi III;
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 58
15
jarang ditemui sesorang secara individu mempunyai kemampuan yang cukup untuk
melaksanakan penelitian mixed- methods. Pertanyaan mendasar bagi seseorang
yang akan melakukan penelitian mixed-methods adalah: Apakah anda punya waktu,
energi, dan sumber daya yang mencukupi untuk melakukan penelitian model ini?
Jika tidak, dapatkah anda berkolaborasi dengan peneliti lain yang dapat melengkapi
kekuranganmu? Jika anda belum menguasai teknik dan kekurangan sumberdaya,
akan lebih baik memikirkan ulang konsep penelitian menjadi murni kuantitatif atau
kualitatif daripada memaksakan metode mixed-methods yang tidak dapat
diselesaikan karena waktu yang tidak mencukupi.21
b) Mengidentifikasi Rasionalisasi yang Jelas Mengenai Pelaksanaan Penelitian
Mixed-Methods
Peneliti harus dapat memberikan filosofi yang jelas mengapa metode kuantitatif
dan kualitatif digunakan bersama dalam menjawab suatu masalah yang akan
diajukan. Bila latar belakang tidak mendukung kedua metode untuk digabungkan,
mixed-methods tidak perlu dilakukan.
c) Mengidentifikasi Strategi Pengumpulan Data
Rasionalisasi sebuah penelitian akan menuntun kepada prosedur
pengumpulan data. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah (1) prioritas data
kualitatif dan kuantitatif; (2) urutan pengumpulan data; dan (3) bentuk spesifik dari
data kuantitatif (contohnya catatan kedatangan partisipan) dan kualitatif (contohnya
gambar, rekaman) yang akan dikumpulkan.
d) Mengembangkan Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Rumusan masalah akan menentukan jenis desain penelitian yang akan
digunakan. Rumusan masalah dapat diajukan menggunakan dua set pertanyaan
yang meliputi pertanyaan kuantitatif dan kualitatif. Pertanyaan kuantitatif merujuk
pada hubungan variabel independen dan dependen, sedangkan pertanyaan
kuantitatif merujuk pada pertanyaan terbuka untuk mendeskripsikan suatu
fenomena.
e) Mengumpulkan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif
Pengumpulan dan analisa data pada mixed-methods tergantung dari jenis
metode yang digunakan. Perbedaannya adalah pada pengumpulan dan analisa data

21
Abbas Tashakkori dan Charles Teddlie (2003) dalam bukunya Handbook of Mixed Methods in
Social dan Behavioral Research, edisi bahasa Indonesia (2010:177-184)

16
dapat bersifat menjadi bagian-bagian (sequence) seperti pada desain eksploratori dan
eksplanatori atau secara bersamaan seperti pada desain embedded.
f) Menuliskan Hasil yang Konsisten dengan Desain Penelitian
- Laporan dituliskan dalam dua fase. Penulisan ini melibatkan satu sesi untuk
menspesifikasikan masalah dan kajian literatur. Dilanjutkan dengan sesi
dua yang berisi pengumpulan data, analisis, dan interpretasi.
- Laporan dituliskan dengan mengintegrasikan fase kuantitatif dan kualitatif
pada tiap sesi. Rumusan masalah dituliskan sebagai pertanyaan kuantitatif
dan kualitatif, kemudian pengumpulan data di sesi lain menggambarkan
integrasi kedua metode pula. Analisis data ditulis dengan menggabungkan
dua data sehingga cara ini disebut dengan desain konvergen.
g) Evaluasi Penelitian Mixed method
Bagaimana cara kita sebagai pembaca mengetahui bahwa penelitian mixed
method yang ditulis oleh seseorang memiliki kualitas yang baik. Kualitas dari suatu
penelitian mixed method dikatan baik apabila22:
1. Peneliti mendeskripsikan bahwa desain mixed method adalah pendekatan yang
terbaik untuk menjawab rumusan masalah penelitian sebab data kuantitatif saja
tidak cukup memberikan jawaban tanpa adanya data kualiatatif, atau
sebaliknya. Peneliti menjelaskan kajian teoritis (framework) secara mantap
2. Menggabungkan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif
3. Secara eksplisit mengkombinasikan dua set data
4. Menggunakan prosedur kualitatif kuantitatof dan persuasive untuk
pengumpulan data dana analisis data
5. Menyediakan diagram prosedur untuk memperjelas waktu, prioritas
dan pencampuran penelitian
6. Melakukan cross-check data kualitatif
7. Memberikan sinyal kepada pembaca bahwa penelitan yang dilakukan adalah
mixed-methods

22
M. Dona, Research and Evaluation in Education and Psycology; Integreating Diversity with
Quantitative, Qualitative and Mixed Methods. (California: Sage Publication.2010) 401-409

17
PENUTUP

Desain penelitian Mixed methods adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan,


menganalisis dan menggabungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif dalam satu study
atau seri penelitian (penelitian berlanjut) untuk menyelesaikan masalah penelitian. Mixed
methods adalah desain yang baik untuk digunakan apabila peneliti dapat mencari kekuatan
dari desain kuantitatif dan kualitatif untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif.
Perkembangan penelitian mixed method yaitu menggabungkan (mixing) beberapa data
kuantitatif, menyatukan (combining) data kuantitatif dan kualitatif, pandangan dunia tentang
integrasi berbagai pertanyaan dan metode, periode reflektif. Karakteristik penelitian mixed
methods yaitu provide a rationale for the design, Include collecting quantitative and qualitative
data, the exploratory sequential design, the embedded design, the transformative design, the
multiphase design.

18
Brecht, David R. FGA. 2022. discussion on the Mixed Methods Research Approach to
Studying the Relationship between School Leadership and Students use of Technology,
International Journal of Innovative Science and Research Technology Volume 7, Issue
3, Marc.
Bryman, A. 2017. Quantitative and Qualitative Research: Further Reflections on Their
Integration In Mixing Methods. USA: Routledge.
Creswell, J.W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. California:
Sage Publications, Inc.
Creswell, J.W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J.W. 2011. Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative
Research 4ed. (Boston: Phoenix Color Corp.
Creswell, J.W. & Vicki L. Plano Clark, (2018) Mendesain dan Melaksanakan Mixed
Methods Research (penerjemah, Ahmad Lintang Lazuardi), Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Dona M, M. 2010. Research and Evaluation in Education and Psycology; Integreating
Diversity with Quantitative, Qualitative and Mixed Methods. California: Sage
Publication.
Greene, J. C. 2007. Mixed Methods In Social Inquiry. San Francisco: John Wiley & Sons.
Jick, T. D. 1979. Mixing qualitative and quantitative methods: Triangulation in action.
Administrative Science Quarterly, 24, 602-611.
Maxwell, J. A. 2005. Qualitative research design: An interpretive approach. Sage Publications
Parjaman, Tatang & Dede Akhmad. 2019. Pendekatan Penelitian Kombinasi: Sebagai “Jalan
Tengah” Atas Dikotomi Kuantitatif-Kualitatif. Jurnal MODERAT, 5(4), 530-548
Sarwono, Jonathan. 2011. Mixed Method: Cara Menggabungkan Riset Kuantitatif dengan
Riset Kualitatif Secara Benar. Jakarta: Elex Media Computindo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Tashakkori, Abbas & Chaerles Teddlie. 2010. Mixed Methodhology: Mengkombinasikan
Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

19

Anda mungkin juga menyukai