ABSTRACT
The diseases of the teeth and the mouth is one of the diseases that commonly develops
in society. Periodontitis is a common oral disease. Periodontitis is an inflammatory disease
of the supporting tissues of the teeth caused by inflammation of the gums that is not treated.
Periodontitis can occur to anyone, including pregnant women. During pregnancy there are
several changes both physically and physiologically. Hormonal changes during pregnancy
and lack of maintaining oral health can increase the occurrence of periodontitis. Therefore,
it is very important to maintain healthy teeth and mouth during pregnancy. Brushing teeth at
least twice a day, using dental floss and check into the dentist regularly can reduce the risk
of periodontitis. The ideal time to treat periodontitis during pregnancy is in the second
trimester of pregnancy.
Keywords: Periodontitis, Pregnancy, Maintain
ABSTRAK
Penyakit gigi dan mulut adalah salah satu penyakit yang lazim berkembang di
masyarakat. Periodontitis merupakan salah satu penyakit mulut yang banyak dijumpai.
Periodontitis merupakan penyakit radang pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh
radang gusi yang tidak terobati. Periodontitis dapat terjadi pada siapa saja termasuk ibu
hamil. Pada masa kehamilan terjadi beberapa perubahan baik secara fisik maupun fisiologis.
Perubahan hormonal pada saat kehamilan dan kurangnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
dapat meningkatkan terjadinya periodontitis. Oleh karena itu, pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut pada saat kehamilan. Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, menggunakan
dental floss serta rajin memeriksakan gigi dan mulut ke dokter gigi dapat mengurangi resiko
terjadinya periodontitis. Waktu ideal perawatan penyakit periodontitis pada saat kehamilan
adalah pada trimester kedua kehamilan.
PENDAHULUAN
Periodontitis didefenisikan sebagai penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi
yang disebabkan oleh mikroorganisme atau kelompok mikroorganisme tertentu yang spesifik,
yang menyebabkan kerusakan progresif dari ligamen periodontal dan tulang.Periodontitis
adalah kelanjutan dari ginggivitis ke jaringan yang lebih dalam dan merupakan kombinasi
dari kehilangan pelekatan membran periodontal dan resorpsi tulang alveolar. Penyakit
periodontal merupakan penyakit gigi dan mulut yang prevalensinya masih tinggi. 1
1
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
Di Indonesia, penyakit periodontal merupakan penyakit kedua terbanyak yang diderita
masyarakat (± 73,50%) dan sebesar 4-5% penduduk menderita penyakit periodontal lanjut
yang dapat menyebabkan gigi goyang dan lepas. Hasil dari survei kesehatan rumah tangga,
60% penduduk Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut,salah satunya adalah penyakit
periodontal, yaitu sbeebsar 87,84% pada penduduk desa dan kota Indonesia.2
Berdasarkan hal tersebut diatas, tulisan ini akan membahas mengenai hubungan
antara periodontitis selama masa kehamilan, patogenesis periodontitis, penanganan dan
perawatan periodontitis pada ibu hamil.
PENGENALAN PERIODONTITIS
Periodontitis didefinisikan sebagai penyakit radang jaringan pendukung gigi yang
disebabkan oleh mikroorganisme atau kelompok mikroorganisme tertentu yang spesifik, yang
menyebabkan kerusakan progresif dari ligamen periodontal dan tulang alveolar. 3
2
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
terjadi pada anak-anak dan remaja sebagai respon terhadap akumulasi plak dan kalkulus
secara kronis.
PATOGENESIS PERIODONTITIS
3
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
Terganggunya keseimbangan interaksi antara host dengan mikroba dalam
periodonsium dapat mendukung terjadinya periodontitis. Pada awalnya, terjadi pergeseran
dalam biofilm subgingiva yang dilihat dari perubahan keseimbangan bakteri komensal oleh
bakteri patogen. Namun pada dasarnya, infeksi bakteri itu sendiri tidak cukup untuk
menyebabkan kerusakan jaringan periodontal. Dalam degradasi jaringan pendukung gigi,
setidaknya dapat terjadi dengan terganggunya hubungan multifaktorial antara host dan bakteri
patogen dengan penambahan beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan non-
dimodifikasi.1
Peran host dalam inisiasi dan perkembangan penyakit diketahui secara jelas.
Keberadaan bakteri patogen tidak cukup untuk menyebabkan penyakit periodontitis tanpa
didukung oleh adanya keadaan host yang rentan. Apabila host memiliki kerentanan yang
relatif rendah terhadap penyakit, maka bakteri patogen mungkin tidak memiliki efek klinis.
Hal ini mungkin disebabkan oleh immunoinflammatory host yang sangat efektif dalam
merespon dan menghilangkan organisme patogen dan meminimalkan kerusakan jaringan
periodontal. Sebaliknya, apabila host memiliki kerentanan terhadap penyakit yang relatif
tinggi, maka efek dari bakteri patogen dapat dilihat dengan adanya kerusakan jaringan
periodontal.
Bakteri periodontal dan faktor virulensinya yang terdapat dalam poket periodontal
menginduksi respon imun host periodontal yang meliputi produksi sitokin inflamasi (IL-1,
PGE2, TNF-α dan sebagainya) dan antibodi terhadap bakteri. 20 Jika respon imun ini dan
neutrofil tidak mampu menjaga pertahanan host akibat infeksi lokal (seperti rendah respon
IgG ibu untuk bakteri), maka bakteri dan/atau faktor virulensi dan sitokin inflamasi dapat
mendapatkan akses sistemik melalui sirkulasi darah.
PENYEBAB PERIODONTITIS
4
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
Bakteri yang awalnya hanya mengiritasi bagian gusi di sekitar gigi (gingiva), lambat
laun menyebabkan terbentuknya celah atau kantong pada gusi yang memisahkan antara
jaringan gusi dengan gigi sehingga menyebabkan gigi mudah tanggal. Bakteri tersebut akan
menginfeksi lebih dalam lagi hingga merusak jaringan dan tulang di dalam gusi.
Selain radang gusi yang tidak terobati, terdapat beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko seseorang terkena periodontitis. Di antanya adalah merokok, obesitas,
kurang gizi, konsumsi obat-obatan yang mengurangi produksi air liur, perubahan hormon
seperti saat menstruasi dan kehamilan (estrogen dan progesteron), atau penyakit-penyakit
tertentu, seperti diabetes dan leukemia.5
Selain itu tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah dapat mengakibatkan
kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan rongga mulut, sehingga hal ini menjadi
kendala dalam usaha peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
Selain masalah hormonal, penyebab utama periodontitis saat hamil adalah buruknya
kebersihan mulut yang memudahkan terjadinya iritasi pada gingiva oleh enzim dan toksin
bakteri anaerob yang terkandung dalam plak kemudian masuk ke dalam jaringan.
Peran utama dari progesteron adalah untuk menjaga kehamilan (yaitu untuk
memungkinkan perkembangan janin) dengan mendukung endometrium, penurunan
kontraktilitas otot polos di dalam rahim, dan mempengaruhi respon imun maternal.
5
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
PENANGANAN DAN PERAWATAN PERIODONTITIS PADA IBU HAMIL
Dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada masa kehamilan, dokter gigi harus
berhati-hati dengan mempertimbangkan perlindungan bagi ibu hamil dari calon bayi yang
sedang berkembang, khususnya pada trimester pertama (Burket, 1971 ; McCarthy, 1979;
Lynch, 1984). Adakalanya dokter gigi menghindari perawatan gigi dan mulut pada trimester
pertama dengan berdasarkan pertimbangan riwayat medis pasien, misalnya pada pasien yang
mengalami rasa lesu, pusing, mual dari muntah-muntah.10
Periode ideal untuk perawatan gigi lengkap ibu hamil adalah awal trimester kedua
(kehamilan minggu ke 14-20), dikarenakan :
Scalling atau pembersihan karang gigi juga diperlukan guna menghilangkan karang gigi
dan bakteri dari permukaan gigi atau bagian bawah gusi. Jika bakteri dan plak bertumpuk di
akar gigi, maka metode root planning diperlukan untuk membersihkan dan mencegah
penumpukan bakteri dari permukaan gigi atau bagian bawah gusi.6
Selain itu, pemberian obat-obatan pada masa kehamilan merupakan hal yang penting
untuk diperhatikan. Seperti kita ketahui, dalam kedokteran gigi obat-obatan berfungsi untuk
menyempurnakan hasil perawatan gigi yang dilakukan. Tetapi pada pasien hamil sebaiknya
pemberian obat-obatan sedapat mungkin dihindari, terutama pada trimester pertama (Mc
Carthy,1979; Scully dan Cawson,1993; Sonis dkk,1995). Hal ini bertujuan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya pengaruh teratogenik obat pada janin.9
Perawatan terhadap jaringan periodontal harus secara rutin dilakukan, meskipun penyakit
periodontal khusunya periodontitis sudah diatasi. Pasien perlu diinstruksikan untuk
melakukan home care dengan baik dan secara rutin kontrol ke dokter gigi.10
PENCEGAHAN PERIODONTITIS
Prinsip pencegahan penyakit periodontal adalah kontrol plak mekanis secara teratur
dan konsisten pada gigi dan sulkus gingiva, yang meliputi menyikat gigi, menggunakan alat
pembersih interdental, dan berkumur-kumur dengan larutan fluor.6
6
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
Pertahanan jaringan periodontal dapat ditingkatkan juga dengan nutrisi yang baik.
Salah satu nutrisi yang berkaitan dengan peningkatan pertahanan jaringan periodontal adalah
vitamin c.6
Ibu hamil juga dianjurkan untuk menghindari makan makanan yang manis dan
lengket, karena makanan yang manis dapat diubah oleh bakteri menjadi asam yang dapat
merusak lapisan gigi. Makanan yang bersifat lengket dikhawati rkan akan tinggal lama
dalam mulut sehingga kemungkinan terjadinya asam akan lebih besar.
PEMBAHASAN
Wanita memerlukan perhatian yang lebih besar dibanding pria dalam hal menjaga
kesehatannya, yaitu pada masa puber, kehamilan dan menopause. Umumnya selama masa
kehamilan, seorang wanita akan mengalami berbagai keluhan seperti mual dan muntah, dan
mungkin rasa tidak nyaman dalam rongga mulut.
Salah satu perubahan yang terjadi pada masa kehamilan yaitu adanya perubahan
hormonal yang memicu respon plak berlebih yang memudahkan terjadinya penyakit
periodontal. Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan kerusakan
jaringan periodontal selama kehamilan. Hal ini dikarenakan oleh adanya perubahan pola
makan dan kebersihan mulut, sehingga risiko penyakit periodontal cukup signifikan. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh sikap dan perilaku ibu hamil yang kurang peka dalam
7
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya serta kurang mendapatkan pengetahuan mengenai
pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Selama masa kehamilan, kadar estrogen dan progesteron terus meningkat sehingga
dapat mengakibatkan perubahan pada rongga mulut khususnya pada gingiva. Peningkatan
kadar hormon estrogen dan progesteron ini dapat mempengaruhi terjadinya periodontitis,
yang biasanya dimulai pada bulan ke-2 dan ke-3 saat kehamilan. Keadaan periodontitis ini
akan terus terjadi selama masa kehamilan, dan akan menurun tingkat keparahannya seiring
dengan menurunnya kadar hormon estrogen dan progesteron.9
Kondisi periodontal juga dapat mempengaruhi kesehatan janin dan kondisi kehamilan.
Penyakit periodontal dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dengan atau tanpa
disertai BBLR.
Walaupun beberapa penelitian mengemukakan bahwa bila faktor risiko lainnya pada
kondisi kehamilan dapat dikontrol, sehingga tidak ada hubungan yang kuat dengan penyakit
8
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
periodontal, namun mayoritas penelitian sepakat kalau ada hubungan yang kuat antara
penyakit periodontal dengan kehamilan. Perawatan periodontal pada ibu hamil juga dikatakan
dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan BBLR sehingga dapat dikatakan kondisi
periodontal memiliki hubungan dengan kondisi kehamilan.9
KESIMPULAN
Periodontitis merupakan penyakit yang menyerang jaringan penyokong gigi dan dapat
menyebabkan kerusakan ligament periodontal, kehilangan tulang alveolar yang akan
mengarah kepada kehilangan gigi.
Hubungan antara kehamilan dan penyakit periodontal merupakan hubungan dua arah
dimana masing-masing saling mempengaruhi. Faktor utama yang mempengaruhi adalah plak
bakteri yang didukung oleh perubahan hormonal pada masa kehamilan.
Pada masa kehamilan, dokter gigi dapat melakukan perawatan gigi dan mulut, tetapi
harus dengan mempertimbangkan perlindungan terhadap ibu hamil dan janin yang sedang
berkembang. Waktu perawatan yang terbaik adalah pada trimester kedua.
Menjaga kebersihan mulut dan gigi sangat penting terutama selama kehamilan.
Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, berkumur dengan obat kumur, menggunakan dental
floss, serta makan makanan yang tidak lengket dalam mengurangi resiko menumpuknya plak
yang merupakan cikal bakal dari periodontitis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Trisnayati T. Status Penyakit Periodontal Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Rappang Kabupaten Sidrap (berdasarkan usia kehamilan dan tingkat pendidikan). Skripsi
Kedokteran Gigi. Universitas hasanuddin,2012
2. Sriyono NW. Pencegahan penyakit gigi dan mulut guna meningkatkan kualitas hidup.
Rapat terbuka majelis guru besar. 8 Desember. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
2009. hal.12.
9
Periodontitis Pada Masa Kehamilan
Monica Rahel Simalango
4. Wijayanto, Rudy. Perbedaan Efektivitas Antimikroba Asam Hialuronat 2% Dan
Metronidazol Gel 25% Terhadap Bakteri Anaerob Sebagai Terapi Tambahan Setelah
Kuretase Pada Periodontitis Kronis. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2013.
6. Pintauli S, Hamada T. Menuju Gigi & Mulut Sehat. Ed 2. Medan: USU Press, 2017:40-41
7. Warongan G., Wagey F., & Mintjelungan C. Gambaran status gingiva pada ibu hamil di
puskesmas baru manado. Jurnal e-GiGi. 2015; 3(1) : 5
9. Hasibuan, S., & DI, K. (2004). Perawatan Dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi-Mulut
Pada Masa Kehamilan. Medan: USU digital library, 1-6.
10. Lubis SA. & Rusyanti Y. Kerusakan Jaringan Periodontal Akibat Penyalahgunaan
Orthodontic Elastic Band : Prosiding Dies Natalis 57 Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjajaran, Bandung, 2016 : 95
10