Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENYULUHAN DAN

PENDIDIKAN PADA PASIEN

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TARIK
Jl. RAYA KEMUNING – TARIK NO 1
Telp. (031) 8970415
Email : tarik.puskesmas@yahoo.com
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3

A Latar Belakang......................................................................................................... 3

B Tujuan ........................................................................................................... 3

BAB II KETENAGAAN.......................................................................................... 4

A Kualifikasi Sumber Daya Manusia.......................................................................... 4

BAB III SARANA, PRASARANA, PERLENGKAPAN DAN PERALATAN ............. 6

BAB IV KEGIATAN PENYULUHAN....................................................................... 7

A Penyuluhan Kesehatan di dalam gedung..................................................................... 7

B Penyuluhan Kesehatan di luar gedung........................................................................ 9

BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI ..................................................................... 10

A Pemantauan..................................................................................................... 10

B Evaluasi .......................................................................................................... 10

BAB VI PENUTUP........................................................................................................... 11

Referensi.............................................................................................................................. 12

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 2


BAB I
PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,


kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, tetapi juga sebagi pusat komunikasi masyarakat untuk menyelesaikan maslah
kesehatan,. Disamping itu, keberadaan puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-
upaya pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya
pembangungan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial
budaya masyakat setempat, oleh karena itu kebedaraan puskesmas dapat diumpamakan sebagai
“agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan gerakan
upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.
Pendidikan kepada pasien atau keluarga pasien merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan outcome klinis yang optimal, namun perlu ada kerjasama antara petugas kesehatan
dan pasien atau keluarga. Pendidikan yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan
pembelajaran pasien dan keluarganya. Asesmen ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan
pembelajaran, tetapi juga bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.
Pembelajaran akan lebih efektif ketika disesuaikan dengan keyakinan, pilihan pembelajaran yang
tepat, agama, nilai budaya dan kemampuan membaca, serta bahasa. Demikian juga ketika
ditemukan hal yang dibutuhkan dalam proses pelayanan pasien selama proses pemberian
pelayanan maupun kebutuhan pasien setelah pulang untuk dirujuk ke pelayanan kesehatan lain
atau pulang ke rumah.

A. LATAR BELAKANG
Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan penyakit yang
dideritanya seperti: penyebab penyakit, cara penularannya (bila penyakit menular), cara
pencegahannya, proses pengobatan apabila pasien dan atan keluarganya memahami penyakit
yang dideritanya diharapkan akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan tidak akan
terserang oleh penyakit yang sama.

B. TUJUAN
Sebagai acuan petugas dalam memberikan penyuluhan kepada pasien atau keluarga di
puskesmas tarik

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 3


BAB II
KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib Puskesmas,
dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Pola
ketenagaan minimal harus dimiliki oleh
dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Jenis, Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Pemberi Penyuluhan Puskesmas
No JENIS KETENAGAAN KUALIFIKASI PUSKESMAS
1 Koordinator Dokter 1
2 Penyuluh Dokter umum / Dokter 2/2
gigi
3 Penyuluh Perawat 24

4 Penyuluh Perawat gigi 2

5 Penyuluh Bidan 21

6 Penyuluh Ahli gizi 2

7 Penyuluh analis 2

8 Penyuluh Asisten apoteker 2

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 4


BAB III
SARANA, PRASARANA, PERLENGKAPAN DAN PERALATAN

Standar sarana atau peralatan penyuluhan kesehatan kepada pasien dalam lingkup ini
Adalah:
No Jenis Sarana/Prasarana jumlah

1 Flipcharts dan stands 1 set

2 Amplifier & wireless microphone 1 buah

3 Kamera 1 buah

4 Papan informasi 1 buah

5 Sound system 1 buah

Untuk dana atau anggaran dibebankan kepada biaya puskesmas sendiri.

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 5


BAB IV
KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan di dalam dan diluar gedung wilayah puskesmas
tarik.
A. Penyuluhan Kesehatan di dalam gedung
Kegiatan penyuluhan di tempat pendaftaran dapat dilakukan dengan penyebaran informasi
melalui media seperti poster, leaflet, selebaran yang dapat dipasang/diletakkan di depan unit
pendaftaran. Adapun jenis informasi yang disediakan, yaitu :
1. Alur pelayanan puskesmas
2. Jenis pelayanan kesehatan
3. Denah poliklinik
4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat itu
5. Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan,
membuang sampah pada tempatnya dan lain-lainnya.
 Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenan dengan penyakit atau obat yang harus
ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanakkan, maka dapat dibuka klinik
khusus bagi para pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi atau konseling.
 Guna memudahkan pemberdayaan dalam pelayanan medis, harus disediakan berbagai
media (alat peraga) seperti misalnya lembar balik (flashcards), poster, gambar-gambar atau
model-model anatomi, dan boleh juga brosur (leaflet) yang bisa dibawa oleh pasien.
 Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien rawat jalan adalah orang yang
mengantarkannya ke puskesmas. Mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari berbagai media komunikasi yang
tersedia di poliklinik. Oleh karena itu di poli, khususnya di ruang tunggu, perlu dipasang
media seperti poster, selebaran (leaflets) yang berisi informasi tentang berbagai penyakit
dan pencegahannya. Dengan mendapatkan informasi yang benar mengenai penyakit yang
diderita pasien, diharapkan dapat membantu puskesmas memberikan informasi kepada
pasien.
 Pemasangan poster dan media komunikasi lainnya, mendorong pasien untuk berperilaku
sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan yang dideritanya dapat
segera diatasi.
 di pelayanan KIA & KB selain dijumpai pasien sakit (misalnya bayi atau balita), sebagian
besar pengunjung adalah ibu-ibu atau wanita yang tidak sakit. Yaitu ibu-ibu yang
memeriksakan kehamilannya atau hendak bersalin, atau mereka yang memerlukan

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 6


pelayanan kontrasepsi. Petugas kesehatan di pelayanan KIA & KB tersebut perlu
meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien atau individu
berkenaan dengan pelayaan yang didapatnya. Jika belum mampu, dapat dilimpahkan ke
klinik khusus.
 Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien atau individu yang mendapat pelayanan
KIA & KB, juga orang yang mengantarkannya ke puskesmas. Oleh karena itu, di pelayanan
KIA & KB perlu dipasang poster-poster atau disediakan selebaran-selebaran (leaflet)
tentang berbagai penyakit, khususnya yang menyerang bayi dan balita. Disamping itu,
tentang pentingnya memeriksakan kehamilan teratur, pentingnya pemberian ASI ekslusif,
pentingya memantau tumbuh-kembang balita dan lain-lain. Dengan mendapatkan informasi
yang benar tentang berbagai penyakit, khususnya yang menyerang bayi dan balita.
Disamping itu, tentang pentingnya memeriksakan kehamilan teratur, penting tablet Fe bagi
ibu hamil, pentingnya imunisasi lengkap bagi bayi, pentingnya pemberian ASI ekslusif,
pentingnya memantau tumbuh kembang balita, dan lain-lain. Dengan mendapatkan
informasi yang benar tentang berbagai hal tersebut, pegantar diharapkan dapat membantu
puskesmas memberikan informasi kepada pasien atau individu tersebut. Pasien atau
individu pun merasa dalam suatu lingkungan yang mendorongnya untuk berperilaku sesuai
yang dikehendaki utuk kesehatannya.
Di laboratorium, selain dapat dijumpai pasien (orang sakit), juga indivdu atau pengunjung (orang
sehat), dan para pengantarnya. Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah
pentingya melakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu :
1. Bagi pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter
2. Bagi pengunjung yang sehat lainya adalah untuk memantau kondisi kesehatan, agar
dapat diupayakan untuk tetap sehat.
Pada umumnya pasien atau pengantarnya tidak tinggal terlalu lama di laboratorium. Oleh karena
itu, dikawasan ini sebaiknya dilakukan promosi kesehatan dengan media yang bersifat swalayan
(self service) seperti poster yang dapat dibaca atau leaflet yang dapat diambil gratis.
 Di kamar obat juga dapat dijumpai baik pasien/individu, keluarga atau pengantarnya.
Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah terutama tentang :
1. Manfaat obat generik dan keuntungan jika menggunakan obat generik.
2. Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai petunjuk dokter
3. Pentingya memelihara taman obat keluarga (TOGA) dalam rangka memenuhi
kebutuhan akan obat-obatan sederhana.
 Disamping dipasang poster dan disediakan leaflet atau selebaran tentang informasi
kesehatan

Beberapa prinsip pemberian informasi melalui konseling kepada pasien atau individu yang perlu
diperhatikan dan dipraktikan dan dipraktikan oleh petugas kesehatan puskesmas adalah:

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 7


1. Memberikan suasana gembira dan semangat hidup
Pada saat memulai pemberian infomasi sebaiknya petugas kesehatan puskesmas tidak
langsung mengungkap masalah, kelemahan atau kekeliruan pasien atau individu.
Perbincangan harus diawali dengan situasi yang menggembirakan, karena situasi yang
demikian membuat pasien atau masyarakat menjadi tertarik untuk terlibat dalam
perbincangan, untuk mengungkapkan sendiri maslah, kelemahan atau kekeliruannya
2. Menghargai pasien atau klien sepenuh hati
Menghargai pasien atau individu adalah syarat utama untuk terjadinya hubungan yang
baik dan terbuka. Cara menghargai ini dilakukan dengan memberikan ucapan ucapan dan
bahasa tubuh yang menghargai.
3. Melihat pasien atau klien sepenuh hati
Petugas kesehatan puskesmas harus mengendalikan kecenderungan keinginannya untuk
menasihati. Upayakan agar pasien atau individu berbicara sebanyak-banyaknya tentang
dirinya. Sementara itu, pembicaraan diarahkan kepada pemecahan masalah yang dihadain.
Dengan demikian, resep pemecahan masalah itu datang dari pasien atau individu itu
sendiri. Hal ini akan menjadi komitmen dari pasien atau individu untuk melaksanakan
pemecahan masalah tersebut.
4. Mengembangkan dialog yang menyentuh perasaan
Dalam hubungan yang baik, petugas kesehatan puskesmas selalu berusaha untuk
mengemukana kata kata dan butir butir dialog yang menyentuh perasaan pasien atau
individu. Banyak petugas keshatan menggunakan pendekatan agama untuk membuat
pasien atau individu tersentuh hatinya.
5. Memberikan keteladanan
Keteladanan sikap dan perilakuk petugas kesehatan puskesmas dapat menyentuh perasaan
pasien atau individu. Keteladanan memang merupakan sugesti yang cukupp bagi pasien/
individu untuk berubah ke arah positif. Motivasi untuk berubah itu disebabkan oleh
kepribadian, wawasan, ketrampilan, kesalehan dan kebijakan tenaga kesehatan terhadap
pasien atau individu.

B. Penyuluhan Kesehatan di luar gedung


Kegiatan penyuluhan kesehatan di luar gedung dapat dilakukan di tempat parkir, taman, dinding.
a. Tempat parkir
Biasanya berupa lapangan parkir, diberi poster misalnya tentang pentingnya
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), bahaya merokok dan lain
lain
b. Taman puskesmas
Di taman puskesmas terdapat jenis jenis tanaman dengan kandungan gizinya ada
baliho tentang Taman Obat Keluarga (TOGA)

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 8


c. Di dinding Puskesmas
Ditampilkan pesan-pesan pormosi kesehatan misalnya dalam bentuk poster.
d. Di pagar pembatas kawasan puskesmas
Pada saat saat tertentu misalnya hari kesehatan nasional, kampanye hari AIDS dan
lain lain di pagar pembatas sekeliling kawasan puskesmas, khususnya yang berbatasn
denan jalan daapt dipasang spanduk spanduk.

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 9


BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. PEMANTAUAN
Pemantauan adalah kegaitan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian
dan pelaksanaan penyuluhan di puskesmas.
Pemantauan dapat dilakukan pada pelaksanaan program aksi baik di puskesmas maupun di
lapangan dan juga pembinaan serta membantu memcahkan masalah-masalah yang ada.
Mekanisme pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1. Di dalam KIE rekam medis
2. Di bukti kegiatan pelaksanaan penyuluhan

B. EVALUASI
Sebaiknya dilakukan di setiap tahapan manajerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan
dan hasil. Evaluasi dilakukan pada setiap pertenganan dan akhir tahun pada rapat tinjauan
manajemen

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 10


BAB VI
PENUTUP

Kiranya dapat diingatkan kembali bahwa penyuluhan kesehatan merupakan tanggung


jawab dari semua pihak petugas puskesmas, yang merupakan upaya pemberdayaan baik
permberdayaan terhadap individu, keluarga atau masyarakat yang sehat.
Upaya pemberdayaan in akan lebih berhasil, jika didukung oleh upaya-upaya bina
suasana dan advokasi. Bina suasan dilakukn terhadap mereka yang paling berpengaruh terhadap
pasien atau individu atau keluarga atau masyarkat.

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 11


REFERENSI

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas


2. Pedoman Promosi Kesehatan tahun 2007, Kemeterian Kesehatan

PEDOMAN PENYULUHAN KEPADA PASIEN PUSKESMAS TARIK 12

Anda mungkin juga menyukai