INFORMASI KASUS
Umur : 19 tahun
Suku : Melayu
Agama : Islam
Alamat Tetap : Jl. Kancil Putih 2, Gang Bersama 10, Komp. Sona
Baile
Telepon/Hp : 081367466891
Pekerjaan : Mahasiswa
Peserta Asuransi : -
ANAMNESIS
Keluhan utama : Pasien juga mengeluhkan gigi belakang kanan
bawahnya yang ditambal dengan tambalan
sewarna gigi sering terasa ngilu saat makan dan
minum dingin sejak 3 bulan lalu.
Riwayat perawatan gigi :
- Perawatan saluran akar gigi depan ±2 bulan
yang lalu
- Gigi belakang atas dan bawah kanannya
permah ditambal 8 bulan lalu
- Gigi belakang atas dan bawah kirinya pernah
di cabut 2 tahun lalu
Diagnosa : Pulpitis reversible
Rencana Perawatan : Restorasi inlay kelas II gigi 46.
Prognosis : Baik.
I. PROSEDUR PENATALAKSANAAN RESTORASI INLAY/ONLAY
A. RESTORASI NON PLASTIS
Restorasi non plastis adalah restorasi yang dibuat di laboratorium
menggunakan model cetakan gigi yang dipreparasi, kemudian disemenkan
pada gigi. Restorasi non plastis membutuhkan kunjungan berulang dan
penempatan tumpatan sementara sehingga lebih mahal untuk pasien.
Restorasi non plastis terdiri dari:
Inlay
Inlay merupakan restorasi intrakoronal indirect yang dibuat secara
ekstrakoronal dan disementasi pada gigi yang dipreparasi. Inlay tidak
menutupi cusp gigi atau menutupi satu cusp gigi (tidak menyeluruh).
Inlay kelas II umumnya melibatkan permukaan proksimal gigi
posterior, biasanya mencakup permukaan oklusal, juga permukaan fasial
dan∕ atau lingual, dan tidak menutupi satu cusp atau lebih.
(A) (B)
Gambar 1. (A) Inlay Kelas II. (B) Inlay MOD.
Onlay ∕ Overlay
Onlay merupakan restorasi intrakoronal dan ekstrakoronal yang
menutupi seluruh cusp gigi posterior, berfungsi membantu memperkuat
jaringan gigi yang tersisa setelah mengalami kerusakan akibat karies
atau restorasi sebelumnya.
Gambar 2. Onlay.
Onlay kelas II merupakan modifikasi inlay dan mencakup
permukaan proksimal dan dapat mencakup permukaan fasial dan∕atau
lingual gigi posterior serta menutupi seluruh cusp.
Crown
Partial crown merupakan crown yang menutupi tiga perempat atau
tujuh per delapan mahkota gigi. Crown merupakan restorasi yang
menutupi seluruh mahkota gigi,
(A) (B)
Gambar 3. (A) Crown pada gigi perawatan saluran akar. (B) Crown diletakan
pada gigi yang dipreparasi.
2. Porselen
Restorasi porselen merupakan bahan yang rapuh dan mudah pecah
sebelum dilakukan sementasi pada kavitas.
Setelah melekat pada gigi bersifat sangat kuat sehingga dapat mengikis
permukaan gigi antagonis.
Digunakan pada restorasi inlay, onlay, crown dan veneer
Diperlukan pengurangan minimal 0,8 mm di bagian tepi dan 1,5-2 mm di
bagian oklusal/insisal.
Tepi mahkota porselen diletakkan di bawah margin gingiva sebagai
pertimbangan estetis.
Indikasi :
Pada kasus gigi anterior yang mengalami perubahan warna yang berat.
Pada restorasi post dan core.
Kontra indikasi:
Gigi dengan mahkota klinis yang kecil.
Pada oklusi edge to edge.
Gigi dengan bentuk preparasi yang tidak ideal untuk mendukung bahan
porselen.
Gigi yang ketika beroklusi dengan gigi lawan berada di bagian servikal
permukaan palatal.
3. Komposit indirek
Pemakaian restorasi komposit di buat di laboratorium meningkat.
Restorasi komposit indirek (dengan atau tanpa fibre reinforced)
digunakan pada: inlay 1 unit, onlay dan mahkota.
Kelebihan: tidak mengikis gigi lawan dan mudah diperbaiki
(dibandingkan porselen).
Kekurangan: mudah pecah dam berubah warna.
4. Metal keramik
Restorasi mahkota metal ceramic memberukan kombinasi kekuatan dan
estetik.
Perlu preparasi setebal 1,5 mm untuk penempatan bahan tersebut.
Preparasi membutuhkan ketebalan yang cukup sehingga meningkatkan
insidensi kematian pulpa gigi vital.
Permukaan oklusal dari porselen lebih estetik sehingga membutuhkan
pengurangan jaringan gigi lebih banyak dan meningkatkan resiko
excessive occlusal wear terhadap gigi lawan.
Bahan Onlay ∕
Metal Ceramic Metal Bahan Sewarna Gigi
Inlay
Indikasi Pada kasus Restorasi yang Pertimbangan
kegagalan berulang luas (perlu estetik
mahkota jaket kekuatan, kontrol Defek yang luas
porselen. kontur dan kontak atau restorasi
Pada mahkota gigi yang baik). sebelumnya.
posterior yang Gigi pasca Faktor ekonomi
memerlukan perawatan
estetika di mana endodontik
mahkota veneer Gigi dengan
emas penuh atau resiko fraktur
sebagian Distema closure
merupakan dan occlusal
kontraindikasi. plane correction.
Pada gigi anterior Removable
di mana tidak prosthodontic
terdapat ruangan abutment
yang cukup untuk
restorasi all
ceramic
Kontra Pada pasien usia Resiko karies Daya oklusal yang
muda sehingga tinggi besar
indikasi
resiko kerusakan Pasien usa muda Tidak mampu
pulpa tinggi. Pertimbangan mengontrol daerah
Pada kasus estetik yang kering
dikhawatirkan akan Restorasi kecil Preparasi
terjadi keausan subgingival yang
permukaan oklusal salah
berlebih.
B. PREPARASI INLAY
1. Preparasi Oklusal
Preparasi dimulai dari central fossa hingga total kedalaman + 2,5 mm
pada gigi (kira-kira 1 mm ke dalam dentin).
Gambar 4. Preparasi oklusal melibatkan marginal ridge.
Bur tapered fissure digerakkan secara lateral dan tegak lurus terhadap
sumbu panjang gigi.
Divergensi oklusal tergantung pada kedalaman oklusal-servikal dari
preparasi. Kemiringan bur memberikan divergensi 3-5o pada masing-
masing dinding kavitas internal.
Retraksi Gingiva
Benang retraksi harus diletakkan pada gingiva secara tepat sebelum
pemberian bevel dan flare.
Gambar 11. (A)(B) Retraction cord dimasukkan ke dalam sulkus gingiva dan
ditinggalkan beberapa menit. (C) Sulkus gingiva yang terbuka setelah cord
dilepaskan sehingga mempermudah pemberian bevel pada margin gingiva dengan
diamond bur.
Gingival Bevel
Gingival bevel sekitar 45o pada preparasi onlay akan sangat
menguntungkan. Bevel harus dibuat halus dan ditempatkan dengan
bantuan double ended gingival marginal trimmer. Gingival bevel harus
mencakup setengah ketebalan dari dinding gingiva. Gingival bevel yang
ditempatkan secara tepat dapat mengurangi kemungkinan email yang
lemah atau tidak didukung pada dinding gingiva. Bevel memberikan sudut
tumpul yang lebih kuat pada struktur gigi yang membantu dalam finishing
dari pengecoran dan memberikan kerapatan yang lebih efisien dari tepi
restorasi.
Kesalahan bevel pada margin gingiva dapat menghasilkan
pembentukan tepi yang lemah karena adanya undermined rods. Gingival
bevel yang lebih dari 45o menghasilkan perluasan yang berlebih dari tepi
gingiva dan proksimal yang dapat menyebabkan kesulitan dalam
pencetakan, pembuatan pola lilin, dan finishing restorasi.
(A) (B)
Gambar 12. (A) Bevel pada tepi gingival dari box proksimal. (B) Kesalahan pada
bevel dapat menyebabkan kegagalan restorasi.
Occlusal bevel
Disarankan occlusal bevel harus 40o dimulai pada sepertiga dinding
oklusal. Tujuan bevel oklusal adalah untuk membuang ketidakteraturan
dalam preparasi atau enamel rod yang tidak didukung pada cavosurface
margin. Bevel memberikan cavosurface margin yang halus. Jika cusp
curam, berikan sedikut bevel atau tanpa bevel, namun jika cusp dangkal,
berikan bevel yang lebih jelas. Penyelesaian akhir dari dinding dan margin
dilakukan dengan membuang semua email yang tidak didukung oleh
dentin.
4. Preparasi Akhir
Bersihkan preparasi dengan semprotan air∕udara atau dengan
menggunakan cotton pellet.
Bersihkan debris dan periksa semua sudut dan tepi cavosurface.
Buang karies yang masih tersisa, material restorasi yang lama, pit dan
fissure yang dalam yang termasuk dalam preparasi.
Pada preparasi yang besar dengan karies lunak, pembuangan dentin yang
berkaries dilakukan dengan ekskavator atau bur bulat kecepatan rendah.
Aplikasikan protective base pada dasar preparasi. Jika karies dalam dan
sangat dekat ke pulpa, berikan kalsium hidroksida dengan ketebalan 1 mm
sebelum diberikan base yang sesuai.
C. PREPARASI ONLAY
Preparasi Oklusal
Preparasi dimulai dari central fossa hingga total kedalaman + 2,5 mm
pada gigi (kira-kira 1 mm ke dalam dentin).
Gambar 9. Counter bevel pada bagian cusp lingual. Occlusoaxial line angle
dibulatkan.
Gambar 14. Bevel membantu dalam pembuangan enamel rod yang tidak
didukung cavosurface margin.
7. Preparasi Akhir
Bersihkan preparasi dengan semprotan air∕udara atau dengan
menggunakan cotton pellet.
Bersihkan debris dan periksa semua sudut dan tepi cavosurface.
Buang karies yang masih tersisa, material restorasi yang lama, pit dan
fissure yang dalam yang termasuk dalam preparasi.
Pada preparasi yang besar dengan karies lunak, pembuangan dentin yang
berkaries dilakukan dengan ekskavator atau bur bulat kecepatan rendah.
Aplikasikan protective base pada dasar preparasi. Jika karies dalam dan
sangat dekat ke pulpa, berikan kalsium hidroksida dengan ketebalan 1 mm
sebelum diberikan base yang sesuai.
Gambar 16. Pelindung pulpa diberikan pada preparasi yang dalam. Kalsium
hidroksida digunakan sebagai liner dan glass ionomer cement sebagai base.
Gambar 16. Pelindung pulpa diberikan pada preparasi yang dalam. Kalsium
hidroksida digunakan sebagai liner dan glass ionomer cement sebagai base.
(A) (B)
Gambar 17. (A) Rubber base material impression. (B) Hasil cetakan yang
diharapkan.
H. PROSEDUR LABORATORIUM
I. TRY-IN
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat uji coba pemasangan (try-in)
onlay antara lain:
a. Oklusi
Tidak boleh terjadi prematur kontak yang akan mengakibatkan trauma
oklusi. Untuk mengetahuinya digunakan kertas artikulasi, adanya teraan
yang lebih tebal menunjukkan terjadinya traumatik oklusi.
Gambar 24. (A) Oklusi yang tepat. (B) Oklusi yang tidak tepat yang
mengakibatkan restorasi tidak stabil.
b. Adaptasi
Diperiksa keadaan sela gusi. Terutama keakuratan/kerapatan
pinggiran servikal antara tepi onlay dengan bagian servikal gigi asli. Pada
bagian pundak, pinggiran mahkota tidak boleh menekan gusi (overhang),
karena kelebihan mahkota dapat menjadi tempat tertimbunnya plak yang
akan mengakibatkan peradangan gusi.
c. Daerah Titik Kontak
Untuk pemeriksaan daerah titik kontak, digunakan dental floss.
Daerah titik kontak harus dapat dilalui oleh dental floss.
J. SEMENTASI
Prosedur sementasi onlay:
Bersihkan onlay secara menyeluruh sebelum disementasi.
Isolasi gigi yang telah dipreparasi, bersihkan daerah preparasi dengan
menggunakan brush dan pumice.
Berikan udara ke sulkus gingiva dari gigi yang dipreparasi agar kering.
Aplikasikan selapis tipis semen pada permukaan onlay yang akan
berkontak dengan permukaan gigi dan pada permukaan preparasi gigi.
Semen yang digunakan adalah GIC tipe I.
Posisikan onlay dengan tekanan tangan menggunakan instrument yang
sesuai.
Minta pasien untu menggigit cotton pellet yang ditempatkan di atas
permukaan oklusal.
Bersihkan sisa-sisa semen yang mengeras menggunakan sonde.
Periksa kembali oklusi untuk keharmonisan oklusi sentris.
Periksa sulkus gingival dengan menggunakan sonde dari sisa semen
untuk menghindari iritasi pada jarigan pendukung.
PULP CAPPING
1. Indirect Pulp capping
Penatalaksanaan
- Pasang isolagi gigi
- Buang jaringan lunak karies menggunakan eskavator atau bur bulat
- Selapis tipis dentin dan sejumlah karies dibiarkan untuk menghindari paparan
- Letakkan calcium hydroxide dengan basis zincoxide eugenol
- Gigi harus dievaluasi setelah 6-8 minggu.
- Setelah 2-3 bulan, semen dibuang dan evaluasi peparasi gigi. Jika disebabkan
oeh reminerasisasi dan atau pembentukan dentin sekunder, dentin lunak akan
menjadi keras, kemudian sisa debris dibuang dan diberikan proteksi semen
basis dan penumpatan estorasi permanen
2. Direct Pulp capping
Penatalaksanaan
- Anastesi lokal
- Isolasi gigi
- Ketika pulpa sehat dan vital terekspos, cek pendarahaan segar pada lokasi
paparan
- Bersihkan area dengan air mengalir atau saline dan keringkan dengan cotton
pellet
- Aplikasi calcium hydroxide diatas area paparn
- Restorasi sementara seperti ZOE selama 6-8 minggu
- Setelah 2-3 bulan, buat semen dengan hati-hati untuk melihat daerah yang
terpapar. Jika dentin terdapat pembentukan sekunder, tumpat permanen
dengan proteksi semen basis
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
DAFTAR PUSTAKA