Oleh :
Bebbi Arisya KP, S.KG (16.13101.10.06)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk dan
materi bagi kita selaku siswa sebagai sarana belajar agar kita lebih aktif dan kreatif.
kesulitan karena kurangnya ilmu pengetahuan, namun berkat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan meskipun banyak
kekurangan.
seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif untuk
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 3
B. Rumusan masalah 6
C. Tujuan 6
D. Ruang lingkup 6
BAB IV PEMBAHASAN 25
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 28
B. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup
layak dan produktif. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1),
ditetapkan bahwa “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapat lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.” Dewasa ini, nilai kesehatan seseorang merupakan hal yang tak
ternilai harganya. Jika, tubuh tidak sehat, maka aktivitas yang akan dilakukan akan
sempurna yang meliputi : kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata
Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak
oleh faktor kemampuan ekonomi. Seperti yang kita ketahui, biaya kesehatan yang
meningkat dari waktu ke waktu menjadikan masyarakat miskin semakin jauh dalam
tidak untuk melayani diri sendiri tetapi untuk melayani masyarakat, menciptakan
4
kondisi yang memungkinkan setiap individu dapat mengembangkan kemampuan dan
kreativitasnya untuk tujuan bersama. Hal ini tertuang dalam Konstitusi Negara dan
miskin, anak dan orang terlantar serta orang tidak mampu yang pembiayaan
Semakin baik status kesehatan peduduk suatu negara semakin baik pula
masyarakat baik berupa barang dan jasa dalam rangka pelaksanaan ketentuan
tujuan negara yang salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum serta
5
Konsep evaluasi kebijakan menurut Nugroho (2006) adalah untuk men-
yang menyebabkan variasi itu dan bagaimana strategi peningkatan kinerja?. Untuk
menilai kebijakan publik, Dunn (1993) memberikan kriteria sebagai berikut: a). efekti
tas, apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai? b). efsiensi, seberapa banyak usaha
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan? c). kecukupan, seberapa jauh
pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah? d). perataan, apakah biaya
nilai kelompok tertentu? f). ketepatan, apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-
pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata termasuk pelayanan
program JKN.6 Puskesmas Pembantu 26 Ilir kota Palembang merupakan salah satu
pelayanan rawat jalan, dan merupakan unit pelaksana Dinas Kesehatan Kota
Palembang yang terletak di Kecamatan Bukit Kecil. Visi Puskesmas Merdeka adalah
“Tercapainya kecamatan bukit kecil sehat dengan bertumpu pada pelayanan prima
strategis, yaitu di dekat pasar 26 Ilir. Hal ini menjadi dorongan bagi Puskesmas
6
Pembantu 26 Ilir dalam menarik jumlah pasien, sehingga mutu pelayanan kesehatan
pasien dan dapat memberikan kepuasan pasien terutama pasien yang mengikuti
program JKN.
garuhinya. Menurut Edward III (1980) ada 4 faktor yang mempengaruhinya yaitu: a).
komunikasi; b). sikap pelaksana; c). sumber daya dan d). struktur organisasi.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
7
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian JKN
Pasal 1 :
8
Pasal 2 : Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat sebagaimana
Pasal 4 : Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri
Pasal 5 : Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
9
b. Peserta JKN
Nasional (SJSN), dengan adanya JKN, maka seluruh masyarakat Indonesia akan
dijamin kesehatannya. Dan juga kepesertaanya bersifat wajib tidak terkecuali juga
ditanggung pemerintah.
Program JKN dan BPJS Kesehatan 2014 ini adalah merupakan sebuah proyek
Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
c. Tujuan JKN
10
1) Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta
dan biaya.
akuntabel.
dan Manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya
diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang
rehabilitatif) tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya premi bagi peserta. Promotif dan
preventif yang diberikan dalam konteks upaya kesehatan perorangan (personal care).
mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
11
2) Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis
penyakit tertentu.
masih ada yang dibatasi, yaitu kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid),
1) Jenis Pelayanan
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN,
12
2) Prosedur Pelayanan
lanjutan, maka hal itu harus dilakukan melalui rujukan oleh Fasilitas
medis.
3) Kompensasi Pelayanan
rekredensialing.
13
2. Evaluasi Pelayanan Publik
Bagian akhir dari suatu proses kebijakan yang dipandang sebagai pola
aktivitas yang berurutan adalah evaluasi kebijakan. Menurut Lester dan Stewart
kebijakan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat menghasilkan dampak yang
diinginkan.
rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi
sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang
14
2003 (Atik dan Ratminto 18:2005), menyatakan bahwa pelayanan publik adalah
a. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
b. Akuntabilitas
c. Kondisional
d. Partisipatif
e. Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,
15
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
Kepala
Puskemas
Tata Usaha
KIA/KB/
BP Umum BP Gigi Apotik MTBS loket
Gizi
yang merupakan Puskesmas Kecamatan pada tahun 1988 ditetapkan sebagai salah
untuk Kecamatan Bukit Kecil dengan luas wilayah kerja 619 Ha. Puskesmas Merdeka
dan Kelurahan Talang Semut. Puskesmas Pembantu 26 Ilir terletak di dekat pasar 26
16
Ilir.
dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 12.763 jiwa dan pria sebanyak 17.238
jiwa. Sebaran demografi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Merdeka adalah 789
ibu hamil, 788 ibu bersalin, 712 bayi, 3.028 balita, usia lanjut 437 jiwa. Pada wilayah
kerja ini, terdapat pula 1.303 jiwa kepala keluarga miskin dan 10.364 jiwa anggota
17
Pelayanan Prima Dan Pemberdayaan Masyarakat”
Misi :
kepuasan masyarakat.
Nilai :
1. Pengabdian
3. Kerja keras
4. Saling percaya
1) Tenaga
18
Adapun sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Merdeka meliputi:
jawab terhadap tugas pokok atau tugas integrasi dan fungsinya. Tenaga di
• Retribusi 100%
• ASKES
19
• ASKESKIN
• Dekonsentrasi
• Operasional puskesmas
(UKGS)
BAB III
DATA SEKUNDER
20
8000
7000
6000
5000
Tahun 2014
4000
Tahun 2015
Tahun 2016
3000
2000
1000
0
Puskesmas Merdeka Pustu 26 ilir Pustu 19 Ilir
21
22
23
24
25
BAB IV
PEMBAHASAN
pelaksanaan program JKN di Puskesmas Pembantu 26 Ilir dinilai melalui dua aspek,
Pembantu 26 Ilir meningkat setiap tahunnya sejak tahun 2014 hingga 2016 masing-
masing 894 peserta, 1.017 peserta, dan 1.385 peserta. Hal tersebut menunjukkan
bahwa dari aspek kepesertaan, Puskesmas pembantu 26 Ilir memiliki kinerja yang
baik dalam sosialisasi program JKN dan pendataan peserta JKN. Aspek pelayanan
Efektiftas adalah sasaran akhir dari suatu program. Namun dalam mencapai
sasaran program perlu diikuti dengan efesiensi, karena bisa saja sasaran dapat
tercapai tetapi kalau dalam pelaksaaan tidak terdapat efesiensi berarti terdapat
Pembantu 26 Ilir ternyata belum terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan
(belum maksimal). Belum maksimal efektifitas pelayanan kesehatan ini ada kaitan
26
dengan efesiensi dalam penggunaan biaya yang dikeluarkan sangat besar. Tetapi
pembayaran penggantian biaya cukup besar itu tidak dibayarkan pada waktu yang
tepat setiap bulannya dan keadaan ini mempersulit operasional pelayanan kesehatan
Selain itu, sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga medis tersedia belum
memadai, sedangkan jumlah pasien yang ingin berobat setiap harinya cukup ramai.
Puskesmas saja, tetapi juga dipihak pengawas Dinas Kesehatan. Pengawas Dinas
puskesmas tidak dapat diketahui secara utuh dan detail. Dengan demikian produk
implementasi, dimulai dari suatu intisari dari pertanyaan, apakah rintangan primer
struktur birokrasi.
27
mesti ditransmisikan kepada personalia dengan tepat, jelas, akurat dan konsisten. Jika
isi kebijakan tidak jelas dan bagaimana rincianya, maka akan timbul kesalah paha-
instansi yang terkait terutama Dinas Kesehatan, Puskesmas dengan pihak kelura- han
bantuan pengobatan gratis yang tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah. Kondisi
ini dipicu pula oleh sikap implementasi kebijakan dalam mengaplikasikan kebijakan,
karena ada kepentingan-kepentingan pribadi atau karena karakteristik dan watak yang
kadarnya saja dan hanya berpedoman pada teknis pelaksanaannya, tetapi tidak paham
untuk apa mereka melakukan itu dan apa yang diharapkan dari tugas mereka.
Keadaan ini disebabkan terbatasnya jumlah dan kualitas sumber daya tenaga yang ada
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas Pembantu 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil pada dasarnya belum berjalan
peserta JKN yang mengartikan bahwa sosialisasi dan pendataan peserta JKN berjalan
dengan baik. Namun, dari aspek pelayanan program JKN di Puskesmas Pembantu 26
Ilir dinilai belum baik. Efektiftas yang belum mencapai sasaran JKN, efsiensi dalam
menggunakan sumber daya masih belum tercapai, perataan distribusi biaya manfaat
yang tidak merata, kecukupan pemberian bantuan kepada masyarakat miskin, masih
faktor kurangnya komunikasi, minimnya sumber daya manusia, disposisi yang be-
lum baik dan struktur birokrasi yang belum e sien serta minimnya biaya operasional.
B. Saran
aspek pelayanan agar peserta JKN dapat menikmati pelayanan dengan baik.
29
DAFTAR PUSTAKA
Inc. Washington.
3. Dunn, William. 1993. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Edisi Kedua, Gajah
Masyarakat (Jamkesmas).
Pelajar.
publik. html
30
31