Anda di halaman 1dari 93

BUKU LAPORAN KINERJA PUSKESMAS, dan ANALISIS DATA KINERJA

LAPORAN
KINERJA PUSKESMAS

PUSKESMAS DEMAK 1
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan yang maha esa, atas berkat
rahmat-nya, maka penyusun laporan kinerja Puskesmas tahun 2017 ini dapat terlaksana
dengan baik.

Dalam penyusunan laporan kinerja ini kami menggunakan data pencapaian program
tahun 2015 yaitu : data kegiatan dari bulan januari sampai dengan bulan Desember 2017.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk bersama-sama mengetahui tingkat
pencapaian program Puskesmas tahun 2015 sesuai dengan kriteria SPM (Standar Pelayanan
Minimal) Puskesmas dalam upaya untuk meningkatkan pencapaian program Puskesmas pada
tahun-tahun mendatang. Untuk tujuan tersebut kami berupaya semaksimal mungkin untuk
mengumpulkan, mengolah, dan analisa data serta menyajikanya.

Didasari sepenuhnya bahwa penyajian laporan ini masih belum memenuhi harapan, baik
dalam hal kelengkapan data, keakuratan dan bentuk penyajiannya. Ini tak lepas karena
keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan kami dalam penyusunan laporan ini. Maka untuk
penyusunan laporan kegiatan Puskesmas yang akan datang kami mohon bimbingan dan saran
dalam penyempurnaanya.

Dan tak lupa kepada semua staf Puskesmas kami ucapkan banyak terimakasih karena
atas bantuan dan kerjasamanya telah melaksanakan program dengan baik dan juga atas
terlaksananya laporan ini sehingga tersusun dengan cepat dan tepat waktu.

Kepala Puskesmas

dr. Munarto Tri Cabana


DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Gambaran Umum Puskesmas Demak 5
C. Visi, Misi, Moto 21
BAB II KINERJA PUSKESMAS 23

A. Pengertian Penilaian Kinerja 23


B. Tujuan Dan Manfaat Penilaian Kinerja 24
C. Ruang Lingkup 24
BAB III PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS 26

A. Bahan Dan Pedoman 26


B. Tehnis Pelaksanaan 26
BAB IV HASIL KINERJA PUSKESMAS 28

A. Hasil Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Puskesmas 28


B. Hasil Penilaian Kinerja Manajemen Puskesmas 31
C. Hasil Capaian Program Kesehatan 31
BAB V ANALISIS HASIL KINERJA 41

A. Mencari Akar Penyebab Masalah 41


B. Menerapkan Cara Menyelesaikan Masalah 45
C. Matriks USG Masalah 57
BAB VI ANALISA SWOT 59

A. Rumusan Pengembangan Kegiatan Dengan Analisa SWOT 59


B. Formulasi Strategi SWOT 60
BAB VII STRATEGI,KEBIJAKAN OPERASIONAL,PROGRAM KEGIATAN 61
BAB VIII PENUTUP 64

A. Kesimpulan
64
B. Saran 64
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan bangsa indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 alenia
keempat adalah untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan pembangunan nasional
secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakanya pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan
kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
indonesia.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan berbagai upaya kesehatan


secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung jawab
penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Dimana puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu dan merupakan
ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan. Fungsi daripada puskesmas itu sendiri
adalah sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat. Dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dalam
melaksanakan ketiga fungsi tersebut, puskesmas memilliki berbagai program kegiatan, yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan.

Pusat kesehatan masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat, upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan.

Definisi Puskesmas menurut Depkes 1991, suatu kesatuan organisasi fungsional


yang merupakan pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping wilayah kerjanya dan terpadu kepada masyarakat dalam bentuk
kegiatan pokok.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas kesehatan Kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu.

a. Fungsi Puskesmas
a) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pusat
pemberdayaan
b) Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
c) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil
dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
c. Cara yang ditempuh Puskesmas
a) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri
b) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara efisien dan efektif
c) Memberikan bantuan teknis
d) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
e) Kerjasama lintas sektor
d. Program Pokok Puskesmas
a) Program Promosi Kesehatan
1. Penyuluhan kesehatan masyarakat
2. Sosialisasi keshatan program kesehatan pekerja
3. Upaya kesehatan berbasis masyarakat
4. Pengembangan desa siaga
5. Program kesehatan survey perilaku hidup bersih dan masyarakat
6. Penilaian starata sehat dan posyandu.
b) Program Kesehatan Lingkungan
1. Pengawasan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
2. Pengawasan SAMI-JAGA (Sumber Air Minum – Jamban Keluarga)
3. Pengawasan TTU (Tempat-tempat Umum)
4. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
c) Program KIA / KB
1. KIA
a. ANC (Antenatal Care)
b. PNC (Post Natal Care)
c. Pemberian tablet FE (90 tablet selama kehamilan, mulai trimester kedua)
d. Pertolongan Persalinan
e. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
f. Pelayanan Neonatus
g. Rujukan Bumil Resti
2. KB
a. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
b. Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin)
c. Pelayan KB Pasangan Usia Subur
d. (PUS) Penyuluhan KB
d) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Penimbangan Bayi dan Balita (KMS)
2. Pelacakan Dan Perawatan Gizi Buruk
3. Penyuluhan Gizi
4. Stimulasi Dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
5. Pemberian Kapsul Vitamin A6 – 11 Bulan : Kapsul Merah Di Bulan Februari
Dan Agustus
6. PMT (Pemberian Makan Tambahan)
7. PMT Pemulihan, PMT Penyuluhan
8. ASI EKSKLUSIF
9. Kadar Pemberian Garam Berzodium
e) Program P2M
1. Surveilans Epidemiolohi (Surveilans Terpadu Penyakit / STP)
2. Pelacakan kasus : TBC, Kusta, Flu Burung, ISPA, Diare IMS (Infeksi Menular
Seksual), Rabies, DBD, Cikungunya, Malaria, Imunisasi, UCI / imunisasi
dasar lengkap
3. KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
4. Jadwal Imunisasi
5. Efek Samping Imunisai
e. Program Penunjang
Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan, sesuai
kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam melakukan
pelayan antara lain sebagai berikut :
1. Kesehatan Indera : pelacak kasus, rujukan
2. Kesehatan jiwa : pendataan kasus, rujuka kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, Penjaringan
4. Kesehatn kerja : Penyuluhan, Konseling
5. Kesehatan Sekolah : Pembinaan Sekolah Sehat
6. Perkonmas
7. Perawatan

f. Status Penunjang
a) Puskesmas pembantu
Pengertian puskesmas pembantu yaitu unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil.
b) Puskesmas keliling
pengertian puskesmas keliling yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas, dengan fungsi
dan dan tugas yaitu memberi pelayanan kesehatan, melakukan penyelidikan
KLB, transport rujukan pasien, penyuluhan kesehatan dengan
audiovisualpuskesmas
c) Bidan desa
bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, ditempatkan seorang
bidan yang bertempat didesa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala
puskesmas wilayah kerjanya. Adapun tugas utama bidan desa yaitu :
I. Membina PSM
II. Memberikan pelayanan
III. Menerima rujukan dari masyarakat
g. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
untuk mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang
bertampat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan indonesia sehat.
h. Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmas melakukan kegiatan-
kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha
pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Jenis pelayanan
kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya
kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya
kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta
kemampuan puskesmas.

Upaya-upaya kesehatan wajib itu adalah (basic six) :


a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penakit menular
f. Upaya pengobatan

i. Pelayanan Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi dinas
kesehatan kabupaten/ kota secara umum, mereka harus melakukan pelayanan
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya
kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas
dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini
disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Perawat
memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki sub unit
pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos
kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).

B. Gambaran Umum Puskesmas Demak


A. Umum
1. Data Geografis
Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Demak I merupakan dataran
rendah yang terletak di sebelah Timur Kabupaten Kudus. Luas wilayah Puskesmas
Demak I adalah 16,06 ha Kawasan ini memiliki sumber daya alam yang berbeda
walaupun ada yang serupa. Pemanfaatan tanah antara lain sebagai
pekarangan/tegalan, bangunan/rumah, sawah dan lain-lain. Puskesmas Demak I
berada di wilayah Kecamatan Demak Kabupaten Demak yang wilayah kerjanya
berbatasan dengan :

 Sebelah Barat : Desa Bonangrejo


 Sebelah Timur : Desa Cabean
 Sebelah Selatan : Desa Jogoloyo
 Sebelah Utara : Desa Wonosari
Wilayah kerja Puskesmas Demak I terdiri dari 1 desa dan 5 kelurahan meliputi :

 Kelurahan Bintoro : Luas Wilayah 504 ha


 Kelurahan Kadilangu : Luas Wilayah 218 ha
 Kelurahan Betokan : Luas Wilayah 212 ha
 Kelurahan Singorejo : Luas Wilayah 85 ha
 Kelurahan Kalicilik : Luas Wilayah 261ha
 Desa Karangmlati : Luas Wilayah 326 ha

2. Data Demografi
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Seiring bertambahnya tahun, terjadi peningkatan jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Demak I Hal tersebut dapat dilihat pada tahun tahun
2015 sebanyak 35.704 jiwa. Pada tahun 2016 sebanyak 36.525 jiwa dengan
prosentase jumlah penduduk perempuan lebih banyak, yaitu 57,66 % sedangkan
laki-laki sebanyak 56,99 %. Puskesmas saat ini diharapkan dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan tepat sasaran terhadap penduduk di
wilayah kerjanya. Tingkat partisipasi perempuan dapat dilihat diberbagai bidang,
mulai dari pertanian, produksi rumah tangga ataupun sebagai buruh pabrik.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Jika dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata penduduk berpendidikan SLTA
walaupun masih ada yang berpendidikan SLTP, SD, ataupun tidak sekolah
khususnya penduduk yang sudah tua. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Wilayah Puskesmas Demak I

Tahun 2015
No Tingkat Pendidikan
Jumlah (jiwa)

1. Tidak/Belum sekolah 10056

2. Tidak tamat SD/Sederajat


720

3. SD/Sederajat 3335

4. SLTP/Sederajat 2877
5. SLTA/Sederajat 11252

6. Diploma III 1490

7. Strata I 4100

8. Strata II 599

9. Strata III 40

10. Buta huruf 9

Sumber : Data Kecamatan

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian


Mata pencaharian sebagian besar penduduk masih mengandalkan pad
sektor pertanian, hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah penduduk yang
bergantung di sektor ini.

Jumlah Penduduk Desa Berdasarkan Mata Pencaharian

Wilayah Kerja Puskesmas Demak I

Tahun 2015
No. Jenis Pekerjaan
Jumlah (jiwa)

1 Buruh 405

2 Pengrajin/industri kecil 2147

3 Pedagang 4356

4 Pensiunan 777

5 PNS 11379

6 Peternakan 685
7 POLRI 7369

8 Petani/nelayan 9275

9 Pengangkut 192

10 Lainnya 50

Sumber : data Kecamatan

3. Ketenagaan
Informasi ketenagaan atau sumber daya manusia diperlukan bagi
perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan serta pengelolaan kepegawaian.
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Demak I Tahun 2015 sebanyak 35
orang. Jumlah sumber daya manusia menurut kualifikasinya adalah sebagai
berikut :

Kebutuhan Jabatan Fungsional Umum

Sesuai Analisis Beban Kerja Puskesmas Demak I

Tenag
Kebutuha a Kekuranga Ke
No Nama Jabatan
n Yang n t
Ada
A Kepala Puskesmas 1 1 0

B Ka Sub Bagian Tata 1 1 0


Usaha

1. Pengadm.Umum
2. Pengelola 1 1 0
Keuangan
3. Pengelola barang 3 3 0
4. Penjaga Keamanan
5. Petugas Kebersihan 1 1 0
&Pertamanan.
6. Pengemudi 1 1 0

1 1 0
1 1 0

Total Jumlah
10 10
Pemegang Jabatan

Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu

Sesuai Analisis Beban Kerja Puskesmas Demak I

Tenaga
No Nama Jabatan Kebutuhan Yang Kekurangan Ket
Ada
1 Dokter 3 1 1

2 Dokter Gigi 1 0 1

3 Pranata 1 0 1
Laboratorium
Kesehatan

4 Perawat 8 8 0

5 Bidan 11 11 0

6 Perawat Gigi 2 2 0

7 Sanitarian 1 1 0

8 Apoteker 1 0 1

9 Asisten Apoteker 1 1 0

10 Nutrisionis 1 1 0

11 Epidemiolog 1 0 1
Kesehatan
12 Penyuluh 1 1 0
Kesehatan
masyarakat

13 Rekam Medis 1 0 1

Total Jumlah
33 29 4
Pemegang Jabatan

4. Sarana dan Prasarana


Puskesmas Demak I memiliki dua (2) Puskesmas Pembantu yaitu: Puskesmas
Pembantu Karangmlati dan Betokan. Puskesmas pembantu Karangmlati buka setiap
hari Senin dan Kamis, sedangkan puskesmas pembantu Betokan buka setiap hari
Selasa dan Kamis.

Di wilayah kerja Puskesmas Demak I terdapat 2 (dua) PKD (Pos Kesehatan


Desa) yang terletak di Kelurahan Kadilangu dan di Betokan, 5 (lima) BPS (Bidan Praktek
Swasta), dan 3 (tiga) BPRB (Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin). Sehingga seluruh
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Demak I dapat mengakses tempat-tempat
pelayanan kesehatan dengan mudah.

Puskesmas Demak I memiliki 38 posyandu balita dan 10 Posyandu Lansia,


dilaksanakan sesuai tanggal yang telah ditentukan dari pos masing-masing.

a. Situasi keuangan
Dari tahun ke tahun pendapatan di Puskesmas Demak I sebagai
cenderung meningkat.

NO PENJAMIN
2015

1 JKN 957.492.000

4 Operasional 84.102.500

Retribusi
5 18.760.000
Umum

6 BOK 80.000.000
JUMLAH 1.140.354.500

b. Situasi Obat Dan Bahan Medis Habis Pakai


Pengadaan obat esensial masih disubsidi dari gudang farmasi, tetapi
apabila terdapat jenis obat ataupun reagen yang sering dibutuhkan pasien
sementara gudang farmasi tidak menyediakan ataupun hanya ada dalam jumlah
terbatas, puskesmas melakukan pengadaan sendiri dengan dana operasional yang
ada di puskesmas dengan persetujuan gudang farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Demak. Sedangkan bahan pakai habis untuk operasional puskesmas seperti kertas,
pita, tinta printer, kertas resep, dan lain-lain dilakukan pengadaan sendiri dengan
dana operasional puskesmas.

c. Situasi Alat Kesehatan dan Logistik Kerumah tanggaan


Alat-alat kesehatan di Puskesmas Demak I dikelola oleh seorang pengurus
barang dan pengurus Alat kesehatan. Secara umum masih berfungsi dengan baik
dalam arti tidak mengganggu pelayanan puskesmas, namun dalam rangka
pengembangan pelayanan maka perlu adanya pemeliharaan alat yang lama
ataupun pengadaan alat yang baru. Puskesmas berupaya melengkapi peralatan
kesehatan maupun logistik kerumahtanggaan yang belum ada ataupun menambah
peralatan yang sudah ada dengan menggunakan dana operasional puskesmas
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat untuk pelaksanaan tahun 2015.

Perencanaan sebagian peralatan medis

Alat 2015

EKG manual 1

Fisioterapi set 0

Lampu tindakan 2

5. UKBM
UKBM adalah Upaya Kesehatan yang direncanakan, dibentuk, dikelola dari, oleh
dan untuk masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan daerahnya.
UKBM yang ada didesa terus dikembangkan untuk peningkatan pemberdayaan
masyarakat di desa tersebut. Lingkup UKBM, antara lain sebagai berikut :

UKBM di Puskesmas Demak I


No Nama UKBM 2015
1 Posyandu Balita 36

2 Posyandu Usila/lansia 10

3 Toga 0

4 UKS/UKGS 11

5 Poskestren 0

6. Sasaran Kegiatan
Distribusi penduduk menurut kelompok sasaran program kesehatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

Kelompok sasaran program kegiatan kesehatan

Puskesmas Demak I

No Kelompok Sasaran
2015

1. Bayi 748

2. Bumil 820

3. Bumil risti 164

4. Bulin 782

5. Bufas 782

6. Balita 2134

7. PUS 7214

8. Usila 11303

Sumber : Lap. Puskesmas Demak I


B. Khusus
1. Mortalitas
Angka Kematian di wilayah Puskesmas Demak I
Tahun
No Indikator
2015

1. Jumlah Lahir mati 4

2. Kematian Bayi/ IMR 4

3. Kematian Balita/
CMR

4. Kematian Ibu/ MMR 0

2. Morbiditas
Kasus Penyakit Menular di wilayah Puskesmas Demak I

No Penyakit Tahun 2015

1. Diare 463
2. TBC 12
3. DBD 24
4. Malaria 0
5. AIDS 3
6. Kusta 0
Sumber : data Profil Puskesmas Demak I

Berdasarkan keadaan penyakit menular diatas menunjukkan keadaan sebagai


berikut : di tahun 2015 penyakit TBC kasus BTA+, ditemukan 12 kasus.. Penyakit DBD
ditemukan 24 kasus pada tahun 2015 dengan 2 kematian. Perlu kewaspadaan
terhadap penyakit menular untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular.

3. Sepuluh Besar penyakit


Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas Demak I pada tahun 2015
yaitu sebanyak 37028 pasien dengan kasus paling banyak adalah ispa, Arthritis,
gastritis dan seterusnya.. Data sepuluh besar penyakit di Puskesmas Demak I dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Demak I

Tahun 2015
NO
Penyakit Jml

1 Ispa 25155

2 Arthritis 12978

3 Gastritis 4987

4 DM 5016

5 HT 4577

6 Kulit 3537

7 Febris 2715

8 Asma 1358

9 Konjungtivitas 645

10 Diare` 463

Sumber : laporan profil puskesmas Demak I

Dari tabel sepuluh besar penyakit yang terjadi di Puskesmas Demak I tahun
2015 menunjukan bahwa sepuluh besar penyakit terdiri dari penyakit degeneratif dan
penyakit menular dengan penyakit ispa berada di tingkat pertama. Arthritis masih di
urutan kedua. Di tahun 2015 penyakit tersebut masuk dalam 10 besar penyakit. Artinya
bahwa ada peningkatan jenis penyakit degeneratif masuk dalam 10 besar penyakit.

4. KLB
Hasil Kegiatan Surveilans

Puskesmas Demak I

NO Kegiatan 2015

1 JUMLAH KLB 0

2 KLB ditangani <24 jam 0


5. Status Gizi masyarakat
Data Masalah gizi di wilayah Puskesmas Demak I.

Masalah Gizi

Puskesmas Demak I

Nilai (%)
NO MASALAH GIZI
2015 Maksimal

1 Gizi Buruk 1,00 <1

2 BGM 0,57 <1,6

3 Gizi Kurang 11,31 <11

4 Gizi baik 79,09

5 Gizi Lebih 0,50 <1

6 Cakupan Fe bumil (Fe3) 97,80 85

7 Cakupan Vit A Bufas 98,47 100

8 Cakupan Vitamin A Balita 100 100

Sumber : Laporan Program Gizi

6. Cakupan Program
a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1) Upaya Promosi Kesehatan
Hasil capaian kegiatan program promosi kesehatan sejak tahun 2015
sebagai berikut :

Capaian Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan

Puskesmas Demak I

Hasil (%) Target


No Kegiatan SPM
2015
(%)
1 Cakupan rumah tangga
93,6 75
ber PHBS

2 Posyandu Aktif

-purnama 27,7 100

-mandiri 0 100

3 Jumlah penyuluhan
12 (71%) 100
- NAPZA
6 Desa Siaga Aktif 100 100

Sumber : Laporan Program Promosi Kesehatan

2) Kesehatan Lingkungan
Cakupan Program Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Demak I

Hasil (%) Target

No Kegiatan SPM
2015
(%)
1 Rumah Sehat 89,5 80

2 Akses Air Bersih 81,5 80

3 Jamban Sehat 75,9 80

4 TPM Sehat 71,4 81

5 Institusi dibina 81 81

6 Bangunan bebas
96 95
jentik

7 SPAL 74,2 70

8 Tempat sampah 80 80

3) Pemberantasan Penyakit Menular


Cakupan Kegiatan Pemberantasan Penyakit Menular
Puskesmas Demak I.

Jumlah
No Cakupan Kasus Target
2015

1 AFP rate per 100.000 >2/100.


100%
pddk < 15th 000

2 Penemuan Penderita
0 100%
Pneumonia Balita

3 Penemuan suspek
pasien baru TB BTA 32,54 70%
positif

4 Penderita DBD yag


100% 100%
Ditangani

5 Penemuan Penderita
463 100%
Diare

4) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB


Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh program Kesehatan Ibu
dan anak diperoleh hasil cakupan sebagai berikut :
Hasil Cakupan Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Demak I

Hasil Target
No Kegiatan
2015 SPM

1 Jumlah bayi Mati 1 bayi

2 Jumlah balita Mati 3 balita

3 Jumlah Kematian Ibu


maternal 0%
4 KN3 102,8% 90 %

5 Kunjungan Bayi
(K4 Bayi) 102,8% 95 %

6 SDIDTK Anbal
92,92% 90%

7 BBLR 15 bayi

8 K1 98,78% 100 %

9 K4 97,48% 95 %

10 Persalinan ditolong
Nakes 98,59% 95,3 %

11 Peserta KB Aktif 78,48% 75 %

12 Ibu Hamil Mendapat


Fe3 100% 80 %

13 Bumil risti/Komplikasi
ditangani 100% 100 %

14 Neonatal Risti dirujuk


dan ditangani
106% 100 %

Sumber : laporan Program KIA

5) Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat


Hasil cakupan kegiatan program gizi dapat dilihat secara
lengkap pada tabel berikut :
Cakupan kegiatan program gizi

Puskesmas Demak I

No Cakupan Hasil % Target SPM


2015 %

1 D/S 90,46 90

2 N/D 82,31 82,5

3 VitA balita 2x 100 100

4 Vit A Bufas 100 100

5 Fe 1 100 100

6 Fe 3 97,80 94

7 Asi Eksklusif 59,91 80

8 Bumil KEK 6,83 <10

6) Program Kesehatan Usila


Hasil Kegiatan Program Usila

Puskesmas Demak I

HASIL
NO KEGIATAN Target
2015

1 Cakupan pelayanan Kesehatan pra


205 70%
usila dan usila

2 Cakupan pembinaan Pra usila dan


205 70%
usila

3 Cakupan Pelaksanaan senam usila 205 50%

7) Program Usaha Kesehatan Sekolah

Hasil Kegiatan Program Sekrening Anak Sekolah Dasar

Puskesmas Demak I

NO KEGIATAN 2015
1 Jumlah yang disekrening 991
2 Cakupan yang disekrening 100%
3 Status Gizi
a. Normal 635
b. Gemuk 271
c. Kurus 61
d. Kurus sekali 24
4 Tajam Penglihatan normal 100%
5 Tajam pendengaran 986
Normal
6 Caries Gigi 55,66%

Hasil Kegiatan Program Sekrening Anak SMP

Puskesmas Demak I

NO KEGIATAN 2015
1 Jumlah yang disekrening 960
2 Cakupan yang disekrening 100%
3 Status Gizi
a. Normal 779
b. Gemuk 147
c. Kurus 37
d. Kurus sekali 0
4 Tajam Penglihatan
a. Normal 914
b. Tidak Normal 26
5 Caries Gigi 151
6 Anemia 3

Hasil Kegiatan UKS

Puskesmas Demak I

NO Kegiatan 2015

Strata UKS
1
- Strata Minimal 4
- Strata Standar
- Strata optimal 20
- Strata Purnama 1

0
2 Pembinaan sekolah 0
Sehat

8) Program Kesehatan Jiwa


Jumlah Kunjungan Jiwa Puskesmas Demak I

Jumlah
No Cakupan kunjungan
2015

1 Skizofrenia dan psikotik 95

2 Gangguan depresif 21

3 Epilepsi 25

Jumlah pendampingan pasien dengan gangguan jiwa khususnya F.20 tahun


2015 sebanyak 5 dari 13 penderita yang terdata atau sebesar 45,5% dari
penderita jiwa yang terdata di Puskesmas.

9) Program Kesehatan Mata


Kegiatan kesehatan mata masyarakat dilaksanakan secara pasif dan
aktif. Kegiatan pasif meliputi pelayanan kesehatan mata yang include pada
kegiatan pengobatan rawat jalan, sedangkan kegiatan aktif meliputi skreening
gangguan refraksi pada anak sekolah. Selain itu, bila ada kegiatan bakti social
operasi katarak gratis yang dilakukan oleh persatuan profesi atau instansi
tertentu, Puskesmas juga berkoordinasi dalam penjaringan pasien.

Kunjungan Kesehatan mata


Puskesmas Demak I

HASIL
NO KEGIATAN
2015

1 Post operasi katarak 9

2 Gangguan Refraksi 37

3 Glaucoma 3

4 Katarak 19

Sumber : Laporan Program Kesehatan Mata

10) Surveilans
Hasil Kegiatan Surveilans Puskesmas Demak I

NO Kegiatan 2015

0
1 JUMLAH KLB

2 KLB ditangani <24 jam 0

Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari


Departemen Kesehatan yang merupakan nilai efektifitas yang tinggi dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit – penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi.

Hasil Kegiatan Pelayanan Imunisasi Puskesmas Demak I

Hasil Target
NO Jenis imunisasi SPM
2015 (%)

1 HB 0 103,7

2 BCG 102,4

3 DPT + HB 1 103,7
4 DPT + HB 2 101,87

5 DPT + HB 3 104,1

6 IPV 1 0

7 IPV 2 0

8 IPV 3 0

9 Cakupan Imunisasi 111,23 95


campak Balita

10 Desa UCI 100

11 TT1 0

12 TT2 0

13 TT3 0

14 TT4 0

15 TT5 8,0

16 BIAS 99,8 100

11) Program Publik Health Nursing (Perkesmas)


Cakupan program PHN (Perkesmas) di Puskesmas Demak I sejak tahun
2015 semakin meningkat, dan sudah bisa memenuhi target yang ditetapkan.

Hasil Kegiatan Program PHN Puskesmas Demak I

HASIL
NO KEGIATAN Target
2015

Cakupan Perkesmas pd klg 15%


rawan

b. Pelayanan Pengobatan
1) Pelayanan Rawat Jalan
Kunjungan Pasien Puskesmas Demak I

NO JENIS PASIEN
2015

1 Umum 4452

2 Jamkesmas 3712

3 Jamkessos 1077

4 Jamkesda 409

5 Askes PNS 291

6 BPJS

-Askes 291

-PBI 1182

-Non PBI 1091

Hasil Pelayanan di Puskesmas Demak I.

NO JENIS PELAYANAN
2015

1 Rawat Jalan Umum 11616

2 Konsultasi Gizi 560

3 KIA 3108

4 KB 725

5 BPG 4018

6 Laborat 963
Sumber : Laporan BPU

2) Pelayanan Poli Gigi


Cakupan pelayanan poli gigi dari tahun ke tahun mengalami
kecenderungan meningkat seperti terlihat pada tabel berikut :

Cakupan Kegiatan Poli Gigi dan UKGS Puskesmas Demak I

NO KEGIATAN HASIL Target

2015

1 Cakupan rata –
rata kunjungan
per hari 13 11orang/hr

2 Cakupan Apras 17 50%

3 Cakupan Bumil 10 100%

4 Cakupan TK
15 100%
UKGS

5 Rasio Tambal
529 1:1
Cabut

6 Rujukan Gigi 43 5%

7 Cakupan
Pelayanan 2183 4%
Kesehatan Gigi

Sumber : laporan BP Gigi

3) Pelayanan Laboratorium
Pada tahun 2015 ini selalu berupaya memberikan pelayanan
laboratorium yang maksimal. Pelayanan pada tahun 2015 melakukan 397
pemeriksaan darah dan 19 pemeriksaan dahak. Jumlah kunjungan sebanyak
kunjungan dengan 397 jenis pemeriksaan.
Pemeriksaan sediaan BTA dalam tahun 2015 tidak dilaksanakan PME
(Pemantapan Mutu Eksternal / kroscek) dari BLK, karena Puskesmas
Demak I hanya merupakan Puskesmas Satelit BTA.

C. Visi, Misi, Moto


Visi

Terwujudnya masyarakat wilayah Puskesmas Demak I yang sehat melalui pelayanan


kesehatan yang optimal

Misi

Misi Puskesmas Demak I adalah :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh, bermutu sesuai


standart serta terjangkau oleh masyarakat.
2. Membina dan mendorong kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat serta pembangunan berwawasan lingkungan sehat
3. Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia secara profesional dan efektif serta
mengoptimalkan sistem manajemen mutu yang efisien dan berkesinambungan
4. Meningkatkan kemitraan dan kesejahteraan karyawan serta menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman dan harmonis

Motto

Sehat bersama kami


BAB II

KINERJA PUSKESMAS

A. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas


Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas


2. Lokakarya mini Puskesmas
3. Penilaian kerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk alat obat,
keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan
dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS)
dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan
Quality Assurance ).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam rencana strategis departemen kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah itu sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuanya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai


peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui
tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan penilaian kinerja Puskesmas.

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja /
prestasi Puskesmas, pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai
instrumen supervise diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten / kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun
aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten /
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok ( I, II, III )
sesuai dengan pencapaian kinerjanya pada setiap kelompok tersebut, dinas kabupaten /
kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian nilainya,
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.

B. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Tujuan
i. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten.

ii. Tujuan Khusus


1. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
2. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas
3. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/ kota untuk tahun yang akan datang.

b. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


i. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai
ii. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out
put dan out come)
iii. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
iv. Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.

C. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas


Ruang lingkup kerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/ kota dan kegiatan
upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi Puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada
kebijakan dan strategi untuk mewujudkan Visi “Indonesia Sehat “
BAB III

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. BAHAN DAN PEDOMAN


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan
berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Demak I 2015, sebagaimana berikut di
bawah ini: tahu
a. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas Demak I tahun 2015 ( Januari s.d Desember 2015 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2015.
b. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah i n i :
1. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cara menghitung :
Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan
kesehatan, masing-masing kegiatan dihitung reratanya dari hasil masing-
masing variabel, sedangkan tiap-tiap variabel dihitung rerata sub
variabel. >
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
a. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil > 91 %
b. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 - 90 %
c. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil < 80 %
2. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok
:
i. Manajemen Operasional Puskesmas
ii. Manajemen alat dan obat
iii. Manajemen keuangan
iv. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai


sebagai berikut:
1. Skala 1 nilai 4
2. Skala 2 nilai 7
3. Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-
masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
a. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
c. Hasil rata - rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
d. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai Rata - Rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 - 8,4
Kurang : Nilai < 5,5
3. Penilaian mutu pelayanan
Cara Penilaian :
i.Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
ii.Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
iii.Hasil rata - rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu.
Baik : Nilai Rata - Rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 - 8,4
Kurang : Nilai < 5,5

BAB IV

HASIL KINERJA PUSKESMAS

Hasil Kinerja Puskesmas Demak I Tahun 2016 dapat kami sajikan sebagaimana
berikut ini :
A. HASIL PENILAIAN CAKUPAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN
a. Upaya Kesehatan Wajib
Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Demak I
Tahun 2016 Sebagai berikut :

NO KOMPONEN HASIL TINGKAT KETERANGAN


KEGIATAN UPAYA CAKUPAN KINERJA
KESEHATAN WAJIB (%)

1 UPAYA PROMOSI 73,7 Kurang Baik > 91 %


KESEHATAN
1. Pengembangan desa 100 Baik Cukup >81-90 %
siaga
2. Cakupan rumah tangga 93,6 Baik Kurang < 80%
dalam PHBS

3. Pengembangan upaya 27,7 Kurang


kesehatan bersumber
daya masyarakat
(UKBM)/posyandu
purnama
4. Penyuluhan napza 71 kurang

2 UPAYA KESEHATAN 72,1 kurang


LINGKUNGAN

1 Rumah Sehat 89,5 baik

2 Akses Air Bersih 81,5 cukup

3 Jamban Sehat 75,9 Kurang

4 TPM Sehat 71,4 kurang

5 Institusi dibina 81 cukup

6 Bangunan bebas jentik 96 Baik

7 SPAL 74,2 Kurang

8 Tempat sampah Cukup


80

3 UPAYA PERBAIKAN 79.6 Kurang


GIZI MASYARAKAT

1 D/S 90,46 Baik

2 N/D 82,31 Cukup


3 VitA balita 2x 100 baik

4 Vit A Bufas 100 Baik

5 Fe 1 100 Baik

6 Fe 3 97,80 Baik

7 Asi Eksklusif 59,91 Kurang

8 Bumil KEK 6,83 Baik

4 UPAYA KESEHATAN 99,28 Baik


IBU DAN ANAK
TERMASUK KB

1 Jumlah bayi Mati 1 bayi kurang

2 Jumlah balita Mati 3 balita kurang

3 Jumlah Kematian Ibu Baik


maternal 0%

4 KN3 102,8% Baik

Kunjungan Bayi Baik


5
(K4 Bayi) 102,8%

SDIDTK Anbal
6
Baik
92,92%

7 BBLR 15 bayi kurang

8 K1 98,78% Baik

9 K4 97,48% Baik

Persalinan ditolong Nakes Baik


10
98,59%

11 Peserta KB Aktif 78,48% kurang


12 Ibu Hamil Mendapat Fe3 Baik
100%

13 Bumil risti/Komplikasi Baik


ditangani 100%

14 Neonatal Risti dirujuk dan Baik


ditangani
106%

5 UPAYA PENCEGAHAN 85,18 % Baik


DAN
PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR

1 AFP rate per 100.000 pddk Baik


100
< 15th

2 Penemuan Penderita Baik


100
Pneumonia Balita

3 Penemuan suspek pasien Kurang


32,54
baru TB BTA positif

4 Penderita DBD yag Baik


100
Ditangani

5 Penemuan Penderita Baik


93
Diare

6 UPAYA PENGOBATAN 110, % Baik

Pengobatan 120% Baik

Pemeriksaan 100 % Baik


laboratorium
7 Perawatan Kesehatan 15% Kurang
Masyarakat
Rata-rata Kinerja 76,4 Kurang
b. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan
Puskesmas Demak I Tahun 2016
NO KOMPONEN HASIL TINGKAT KETERANGAN
KEGIATAN UPAYA CAKUPAN KINERJA
KESEHATAN (%)
PENGEMBANGAN
1 Upaya Kesehatan Usia 40 % Kurang Baik > 91 %
Lanjut
2 Upaya Kesehatan Mata 100 % Baik Cukup >81-90 %
4 Kesehatan Jiwa 100 % Baik Kurang< 80%
5 Kesehatan Olah Raga 30 % Kurang
6 Pencegahan dan 122 % Baik
penanggulangan penyakit
Gigi
Rata-rata Kinerja 58,66 % kurang

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah rata - rata nilai upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain
nilai pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Demak I adalah 67,53 %
termasuk dalam Puskesmas Kelompok III (Kinerja kurang).

B. HASIL PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN PUSKESMAS


Hasil Penilaian Kinerja Manajemen Puskesmas Demak I Tahun 2016
NO JENIS KEGIATAN CAPAIAN TINGKAT KETERANGAN
KINERJA
1. Manajemen Operasional 9,2 Baik Baik > 8,5
Puskesmas Cukup 5,5 – 8,5

2. Manajemen Alat Dan 8,4 Baik Kurang < 5,5

Obat
3 Manajemen keuangan 9,1 Baik
4 Manajemen ketenagaan 9,5 Baik

Capaian kinerja 9,1 Baik

Dari hasil kinerjadi atas dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian kegiatan
manajemen di Puskesmas Demak I adalh 9,1 termasuk dalam puskesmas kelompok 1
(baik).

C. HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN


Hasil Capaian Program Kesehatan di Puskesmas Demak I Tahun 2016
1) Upaya Promosi Kesehatan
Hasil capaian kegiatan program promosi kesehatan sejak tahun 2016 sebagai
berikut :

Capaian Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan

Puskesmas Demak I

Hasil (%)
Kesenjangan
No Kegiatan
Capaian Target (%)

1 Cakupan rumah tangga ber


93,6 75
PHBS

2 Posyandu Aktif

-purnama 27,7 100 76

-mandiri 0 100 100

3 Jumlah penyuluhan NAPZA 71 100 29

6 Desa Siaga Aktif 100 100

Sumber : Laporan Program Promosi Kesehatan

2) Kesehatan Lingkungan
Cakupan Program Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Demak I

Hasil (%) Kesenjangan


No Kegiatan (%)
Capaian Target
1 Rumah Sehat 89,5 80

2 Akses Air Bersih 81,5 80

3 Jamban Sehat 75,9 80 8.7

4 TPM Sehat 71,4 81 9,6

5 Institusi dibina 81 81

6 Bangunan bebas
96 95
jentik

7 SPAL 74,2 70

8 Tempat sampah 80 80

Sumber : Laporan program kesehatan lingkungan

3) Pemberantasan Penyakit Menular


Cakupan Kegiatan Pemberantasan Penyakit Menular

Puskesmas Demak I.

Hasil (%) Kesenjangan


No Kegiatan (%)
Capaian Target

1 AFP rate per 100.000 >2/100.0


100%
pddk < 15th 00

2 Penemuan Penderita
80 80%
Pneumonia Balita

3 Penemuan suspek
pasien baru TB BTA 32,54 70% 38
positif

4 Penderita DBD yag


100% 100%
Ditangani

5 Penemuan Penderita
463 100%
Diare
4) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh program Kesehatan Ibu
dan anak diperoleh hasil cakupan sebagai berikut :
Hasil Cakupan Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Demak I
Hasil (%) Kesenjangan
No Kegiatan
Capaian Target (%)

1 Jumlah bayi Mati 1 bayi 0 1

2 Jumlah balita Mati 3 balita 0 3

3 Jumlah Kematian Ibu


maternal 0% 0

4 KN3 102,8% 90 %

5 Kunjungan Bayi
(K4 Bayi) 102,8% 95 %

6 SDIDTK Anbal
92,92% 90%

7 BBLR 15 bayi 15

8 K1 98,78% 98 %

9 K4 97,48% 95 %

10 Persalinan ditolong
Nakes 98,59% 95,3 %

11 Peserta KB Aktif 78,48% 75 %

12 Ibu Hamil Mendapat


Fe3 100% 80 %
13 Bumil risti/Komplikasi
ditangani 100% 100 %

14 Neonatal Risti dirujuk


dan ditangani
106% 100 %

Sumber : laporan Program KIA

5) Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat


Hasil cakupan kegiatan program gizi dapat dilihat secara lengkap
pada tabel berikut :

Cakupan kegiatan program gizi

Puskesmas Demak I

Hasil % Kesenjangan
No Cakupan
Capaian Target

1 D/S 90,46 84

2 N/D 82,31 70

3 VitA balita 2x 100 90

4 Vit A Bufas 100 90

5 Fe 1 100 90

6 Fe 3 97,80 94

7 Asi Eksklusif 59,91 80 21,18

8 Bumil KEK 90,46 <10

6) Program Kesehatan Usila


Hasil Kegiatan Program Usila
Puskesmas Demak I

HASIL
NO KEGIATAN Kesenjangan
Capaian Target

1 Cakupan pelayanan
Kesehatan pra usila 205 70% 40
dan usila

2 Cakupan pembinaan
205 70%
Pra usila dan usila

3 Cakupan
Pelaksanaan senam 205 50%
usila

7) Program Usaha Kesehatan Sekolah

Hasil Kegiatan Program Sekrening Anak Sekolah Dasar

Puskesmas Demak I

NO KEGIATAN 2015
1 Jumlah yang disekrening 991
2 Cakupan yang disekrening 100%
3 Status Gizi
635
a. Normal
271
b. Gemuk 61
24
c. Kurus
d. Kurus sekali
4 Tajam Penglihatan normal 100%
5 Tajam pendengaran Normal 986
6 Caries Gigi 55,66%

Hasil Kegiatan Program Sekrening Anak SMP

Puskesmas Demak I
NO KEGIATAN 2015
1 Jumlah yang disekrening 960
2 Cakupan yang disekrening 100%
3 Status Gizi
779
a. Normal
147
b. Gemuk 37
0
c. Kurus
d. Kurus sekali
4 Tajam Penglihatan
914
a. Normal
26
b. Tidak Normal
5 Caries Gigi 151
6 Anemia 3

Hasil Kegiatan UKS

Puskesmas Demak I

NO Kegiatan 2015

Strata UKS
1
- Strata Minimal
- Strata Standar 4
- Strata optimal 20
- Strata Purnama
1

2 Pembinaan sekolah Sehat 0


8) Program Kesehatan Jiwa
Jumlah Kunjungan Jiwa Puskesmas Demak I

Jumlah
No Cakupan kunjungan
2015

1 Skizofrenia dan psikotik 95

2 Gangguan depresif 21

3 Epilepsi 25

Jumlah pendampingan pasien dengan gangguan jiwa tahun 2016 sebanyak 10


dari 16 penderita yang terdata atau sebesar 62,5% dari penderita jiwa yang
terdata di Puskesmas.

9) Program Kesehatan Mata


Kegiatan kesehatan mata masyarakat dilaksanakan secara pasif dan
aktif. Kegiatan pasif meliputi pelayanan kesehatan mata yang include pada
kegiatan pengobatan rawat jalan, sedangkan kegiatan aktif meliputi skreening
gangguan refraksi pada anak sekolah. Selain itu, bila ada kegiatan bakti social
operasi katarak gratis yang dilakukan oleh persatuan profesi atau instansi
tertentu, Puskesmas juga berkoordinasi dalam penjaringan pasien.

Kunjungan Kesehatan mata

Puskesmas Demak I

HASIL
NO KEGIATAN
2015

1 Post operasi katarak 9

2 Gangguan Refraksi 37

3 Glaucoma 3

4 Katarak 19

Sumber : Laporan Program Kesehatan Mata


10) Surveilans
Hasil Kegiatan Surveilans Puskesmas Demak I

NO Kegiatan 2015

0
1 JUMLAH KLB

2 KLB ditangani <24 jam 0

Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari


Departemen Kesehatan yang merupakan nilai efektifitas yang tinggi dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit – penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi.

Hasil Kegiatan Pelayanan Imunisasi Puskesmas Demak I

Hasil Target
NO Jenis imunisasi SPM
2015 (%)

1 HB 0 103,7

2 BCG 102,4

3 DPT + HB 1 103,7

4 DPT + HB 2 101,87

5 DPT + HB 3 104,1

6 IPV 1 0

7 IPV 2 0

8 IPV 3 0

10 Cakupan Imunisasi 111,23


95
campak Balita

11 Desa UCI 100

12 TT1 0

13 TT2 0

14 TT3 0
15 TT4 0

16 TT5 8,0

17 BIAS 99,8 97

11) Program Publik Health Nursing (Perkesmas)


Cakupan program PHN (Perkesmas) di Puskesmas Demak I tahun 2016
sebagai berikut

Hasil Kegiatan Program PHN Puskesmas Demak I

HASIL
NO KEGIATAN
2015

Cakupan Perkesmas pada 15%


keluarga rawan

Sumber : Laporan Program Perkesmas

c. Pelayanan Pengobatan
1) Pelayanan Rawat Jalan
Kunjungan Pasien Puskesmas Demak I

HASIL
NO JENIS PASIEN
2015

1 Umum 4452

2 Jamkesmas 3712

3 Jamkessos 1077

4 Jamkesda 409
5 Askes PNS 291

6 BPJS

-Askes 291

-PBI 1182

-Non PBI 1091

Hasil Pelayanan di Puskesmas Demak I.

JUMLAH
NO JENIS PELAYANAN
2016

1 Rawat Jalan Umum 2015

2 Konsultasi Gizi 11616

3 KIA 560

4 KB 3108

5 BPG 725

6 Laborat 318

Sumber : Laporan BPU

2) Pelayanan Poli Gigi


Cakupan pelayanan poli gigi dari tahun ke tahun mengalami
kecenderungan meningkat seperti terlihat pada tabel berikut :
Cakupan Kegiatan Poli Gigi dan UKGS Puskesmas Demak I

NO KEGIATAN HASIL Target

2015

1 Cakupan rata
– rata
kunjungan per 13 11orang/hr
hari

2 Cakupan
17 50%
Apras

3 Cakupan
10 100%
Bumil

4 Cakupan TK
15 100%
UKGS

5 Rasio Tambal
529 1:1
Cabut

6 Rujukan Gigi 43 5%

7 Cakupan
Pelayanan
2183 4%
Kesehatan
Gigi

Sumber : laporan BP Gigi

3) Pelayanan Laboratorium
Pada tahun 2015 ini selalu berupaya memberikan pelayanan
laboratorium yang maksimal. Pelayanan pada tahun 2015 melakukan 497
pemeriksaan darah dan 80 pemeriksaan dahak. Jumlah kunjungan sebanyak
kunjungan dengan 497 jenis pemeriksaan.

Pemeriksaan sediaan BTA dalam tahun 2015 tidak dilaksanakan PME


(Pemantapan Mutu Eksternal / kroscek) dari BLK, karena Puskesmas Demak I
hanya merupakan Puskesmas Satelit BTA.

d. Penilaian Kinerja
Berdasarkan penilaian kinerja diperoleh hasil sebagai berikut :

Penilaian Kinerja Puskesmas Demak I

NO KEGIATAN NILAI

1 Upaya kesehatan ibu & anak serta KB 99,25

2 Upaya perbaikan gizi 79,6

Upaya pencegahan dan pemberantasan


3 85,18
penyakit

6 Upaya penyehatan lingkungan 73,67

7 Upaya Promosi kesehatan 72,1

8 Upaya pengobatan rawat jalan 135

9 Upaya Kesehatan sekolah 100

10 Upaya kesehatan gigi dan mulut 100


BAB V

ANALISIS HASIL KERJA

Prioritas masalah dari masing-masing masalah per program menggunakan metode USG
(perhitungan tertampir). Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu
maupun kelompok kerja personil. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang
memangku jabatan struktural dan fungsional saja, tetapi juga kepada seluruh personil I
karyawan di dalam organisasi yang ikut berperan di dalam mencapai suatu organisasi. Salah
satu cara merubah kinerja organisasi Puskesmas untuk menghadapi tantangan masa depan
adalah dengan melakukan analisis masalah, penyebab, dan pemecahan masalah dalam
manajemen kinerja Puskesmas. Dengan menemukan masalah, penyebab, dan melaksanakan
usaha pemecahan masalah tersebut, diharapkan kinerja puskesmas akan meningkat.

Salah satu cara merubah kinerja organisasi Puskesmas untuk menghadapi tantangan
masa depan adalah dengan melakukan analisis masalah, penyebab, dan pemecahan masalah
dalam manajemen kinerja Puskesmas. Dengan menemukan masalah, penyebab, dan
melaksanakan usaha pemecahan masalah tersebut, diharapkan kinerja puskesmas akan
meningkat .

A. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH

1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN


FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM PROMKES MASALAH CAPAIAN
POSYANDU AKTIF MANDIRI

MANUSIA METODE

Kesadaran masyarakat yang Kurangnya frekuensi


belum optimal mengenai pembinaan ke desa
pentingnya posyandu

Pengetahuan masyarakat
yang perlu ditingkatkan Kurangnya refresingkader
tentang manfaat tentang manfaat posyandu Dari target 100
posyandu %baru 0%
Posyandu aktif
mandiri yang
terpenuhi di
tahun 2015
Kurangnya dukungan Kebanyakan ibu
ADD desa untuk kegiatan bekerja(kota) dan
posyandu/dana mandiri motivasi dari
keluarga kurang

Kurangnya media Belum optimalnya dana


informasi tentang PKM untuk kegiatan
posyandu SARANA refresing kader DANA LINGKUNGAN
(leaflet,poster,lembar dapembuatan media
balik) promosi
2.FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM PROMKES MASALAH CAPAIAN
PENYULUHAN NAPZA

MANUSIA METODE

Kesadaran masyarakat yang Kurangnya frekwensi penyuluhan ke


belum optimal mengenai
desa/sekolah
bahaya napza

Kurang menariknya
Pengetahuan metode penyuluhan
masyarakat yang perlu
ditingkatkan tentang Capaian
bahaya napza
penyuluhan
napza masih
belum optimal

Banyaknya
Belum optimalnya dana
Kurangnya media pengaruh
PKM untuk kegiatan
informasi tentang napza negative dari
penyuluhan dan
(leaflet,poster,lembar teman,internet
pembuatan media
balik) promosi

SARANA DANA LINGKUNGAN


2.UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM KESLING MASALAH JAMBAN KELUARGA

MANUSIA METODE

Petugas yang Kurangnya


merangkap tupoksi pembinaan/penyuluhan ke desa
lain

Pengetahuan masyarakat Kurang optimalnya


yang perlu ditingkatkan kerjasama lintas sektoral
tentang manfaat JAGA dalam pemanfaatan JAGA

(HSM) Capaian
jamban sehat
yang belum
optimal
Kurangnya media sosialisasi Kurang nya dana untuk Pengaruh sosial
dan penyuluhan ttg JAGA budaya kebiasaan
Pelatihan/refresing
BAB di sungai
kader ttg JAGA
2.FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM KESLING MASALAH TPM SEHAT

MANUSIA METODE

Banyaknya pekerjaan Kurangnya frekwensi


selain tupoksi sehingga di
penyuluhan di desa
lapangan kurang

Belum optimalnya pengetahuan Kurang menarik cara


masyarakat tentang pentingnya penyuluhannya
pengolahan makanan sehat
Capaian
pembinaa
TPM sehat
masih belum
optimal
Kurangnya media sosialisasi Kurang optimalnya
pemanfaatan dana PKM
Mudah dan murah
dan penyuluhan ttg harga pewarna yang
untuk penyuluhan di
pengolahan makanan sehat bukan untuk makanan
desa

Belum optimalnya
pemanfaatan alat audio SARANA
visual DANA LINGKUNGAN
dalam penyuluhan
2. UPAYA PERBAIKAN GIZI
FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM GIZI MASALAH ASI EKSLUSIF

MANUSIA METODE

Ketrampilan kader Metode kurang


kurang menarik

Pengetahuan Ibu Evaluasi keberhasilan


Dari target 80
Belum optimal
Kurang % baru 56,42
% capaian
Asi
Eksklusif
yang
Sarana promosi Perlunya terpenuhi di
Dukungan
kurang optimalisasi dana
keluarga tahun 2016
bok
Masih kurang
Dukungan linsek

Masih kurang

SARANA DANA LINGKUNGAN


3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK
FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM KIA MASALAH KEMATIAN BAYI

MANUSIA METODE

Kepedulian tentang Pendekatan person


kesehatan kurang masih kurang

Pengetahuan ibu Belum optimalnya


belum optimal penyuluhan Masih
adanya
kematian
bayi
sebanyak 2
bayi
Sarana promosi Ekonomi
Dukungan
kurang masyarakat kurang
keluarga masih
kurang

Dukungan linsek dan


peran posyandu kurang

SARANA DANA LINGKUNGAN


FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM KIA MASALAH KEMATIAN BALITA

MANUSIA METODE

Image periksa kalau Pendekatan person


sakit masih kurang

Pengetahuan ibu Belum optimalnya


Masih
kurang optimal penyuluhan
adanya
kematian
balita

Sarana promosi Ekonomi


Dukungan
kurang masyarakat kurang
keluarga kurang

Peran linsek dan


posyandu kurang

SARANA DANA LINGKUNGAN

4. UPAYA P2M
FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM P2M MASALAH TB BTA POSITIP

MANUSIA METODE

Pengetahuan pasien Kurangnya


masih kurang penjaringan suspek

Pasien memilih ke Inovasi kegiatan


faskes yang lebih Penemuan
penyuluhan
lengkap suspek
5. UPAYA PERKESMAS
FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM PERKESMAS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA RAWAN MASIH RENDAH

MANUSIA METODE

Pengetahuan pasien Kurangnya waktu


masih kurang kunjungan rumah

Komitmen petugas Kurangnya asuhan


asuhan
perlu ditingkatkan keperawatan
keperawatan
pada
keluarga
rawan masih
rendah
Sarana promosi Belum optimalnya Kurangnya
kurang dana bok untuk dukungan
perkesmas masyarakat dan
linsek

SARANA DANA LINGKUNGAN


6. UPAYA KESEHATAN LANSIA
FISHBONE ISHIKAWA PROGRAM LANSIA MASALAH CAKUPAN LANSIA MASIH
RENDAH

MANUSIA METODE

Kurangnya Posyandu Lansia


pengetahuan penyakit kurang optimal
lansia

Penyuluhan belum
Cakupan
optimal
Pelayanan
LANSIA
dibawah 70
%

Sarana promosi Belum optimalnya


dana bok untuk Kurang
kurang
posyandu lansia dukungan
linsek

SARANA DANA LINGKUNGAN


B. MENERAPKAN CARA MENYELESAIKAN MASALAH

1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN


(posyandu)
ALTERNATIF 1 2 3 4 5 6 7 8
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI 4 4 4 3 3 4 4 3
(U)
TINGKAT 3 4 3 4 2 4 4 2
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 1 3 2 2 2 3 4 2
PERKEMBANGAN (G)
UxSxG 12 48 36 36 12 48 64 12
Keterangan : penilaian menggunakan skala L i k e r t ( 5 - 4 - 3 - 2 - 1 )

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 Capaian Posyandu 1. Kesadaran Sosialisasi Sosialisasi
aktif mandiri yang masyarakat yang pentingnya pentingnya
belum terpenuhi di
belum optimal posyandu pada dana sehat
tahun 2015
mengenai masyarakat melalui
pentingnya dengan penyuluhan advokasi ke
posyandu di setiap posyandu, desa tentang
PKK, pengajian pentingnya
dan kegiatan desa dana sehat

2. Pengetahuan Sosialisasi
masyarakat yang pentingnya
perlu posyandu pada
ditingkatkan masyarakat melalui
tentang manfaat penyuluhan di
posyandu setiap posyandu
dan refreshing
kader
3. Kurangnya Pembentukan tim
frekuensi pembinaan
pembinaan ke posyandu dengan
desa menambah jadwal
pembinaan di
posyandu desa
4. Kurangnya Rencana kegiatan
refresing kader refreshing kader
tentang manfaat dengan
posyandu menganggarkan
kegiatan refreshing
kader di BOK
5. Kurangnya Memperbanyak
media informasi jumlah media
tentang informasi dengan
posyandu menganggarkan di
(leaflet,poster,le BOK
mbar balik)
6. Belum Meningkatkan dana
optimalnya dana BOK dengan
PKM untuk menganggarkan di
kegiatan BOK
refresing kader
dan pembuatan
media promosi
7. belum adanya Sosialisasi
dana mandiri pentingnya dana
dari masyarakat sehat melalui
advokasi ke desa
tentang
pentingnya dana
sehat
8. Kebanyakan ibu Peningkatan
bekerja(kota) inovasi di posyandu
dan motivasi dari dengan
keluarga kurang penggunaan
souvenir/permainan
untuk menarik
balita di posyandu

Napza

ALTERNATIF 1 2 3 4 5 6 7 8
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI 4 4 4 3 3 4 3 3
(U)
TINGKAT 3 4 4 4 2 4 4 2
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 1 3 4 2 2 3 2 2
PERKEMBANGAN (G)
UxSxG 12 48 64 36 12 48 36 12
Keterangan : penilaian menggunakan skala L i k e r t ( 5 - 4 - 3 - 2 - 1 )

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 Capaian 1.Kesadaran Sosialisasi Pembentukan
penyuluhan napza masyarakat yang mengenai bahaya tim
belum optimal belum optimal
napza pada pembinaan
mengenai bahaya
napza masyarakat sekolah
dengan penyuluhan dengan
di setiap sekolah, menambah
pengajian dan jadwal
kegiatan desa pembinaan di
sekolah
2.Pengetahuan Sosialisasi tentang
masyarakat yang bahaya napza
perlu ditingkatkan
tentang bahaya pada masyarakat
napza melalui penyuluhan
di setiap sekolah,
pengajian dan
kegiatan desa
3.Kurangnya Pembentukan tim
frekwensi pembinaan
penyuluhan ke
sekolah dengan
desa/sekolah
menambah jadwal
pembinaan di
sekolah
4.Kurang menariknya Memanfaatkan
metode penyuluhan audio visual dalam
penyuluhan

5.Kurangnya media Memperbanyak


informasi tentang jumlah media
napza
informasi dengan
(leaflet,poster,lembar
balik) menganggarkan di
BOK

6.Belum optimalnya Meningkatkan dana


dana PKM untuk BOK dengan
kegiatan penyuluhan
menganggarkan di
dan pembuatan
media promosi BOK
7.Banyaknya Meningkatkan
pengaruh negative pengetahuan siswa
dari teman,internet
dengan membuat
film ttg Napza ke
sekolah2

2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


Jamban Keluarga
ALTERNATIF 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI 4 4 4 4 3 3 3 4 3
(U)
TINGKAT 3 4 3 4 2 4 2 4 3
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 1 3 2 4 2 2 2 3 3
PERKEMBANGAN (G)
UxSxG 12 48 36 64 12 36 12 48 27

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 Cakupan JAGA 1. petugas Membagi Peningkatan
belum optimal merangkap pekerjaan ke advokasi
pekerjaan petugas yang dengan
diluar tupoksi lain dengan linsek
Menambah melalui rapat
petugas ke desa dan
lapangan(tim kecamatan
lapangan)
2. Belum Sosialisasi
optimalnya tentang JAGA
pengetahuan melalui
masyarakat Penyuluhan
tentang tentang JAGA
pentingnya pembagian
JAGA leaflet, dan
PHBS

3. Kurangnya Pembentukan tim


frekwensi untuk
penyuluhan di penyuluhan
desa dengan
menambah
jadwal
penyuluhan desa
4.Kurang Peningkatan
optimalnya advokasi dengan
kerjasama lintas
linsek melalui
sektoral dalam
pemanfaatan rapat desa dan
JAGA kecamatan

5.Kurangnya Memperbanyak
media sosialisasi media sosialisasi
dan penyuluhan tentang JAGA
tentang JAGA dengan
Menganggarka di
dana BOK
6. Kurang nya Penggunaan alat
dana untuk audio visual
Pelatihan/refresing dalam
kader ttg JAGA penyuluhan

7.Kurang Mengganggarkan
optimalnya dana untuk
pemanfaatan dana penyuluhan desa
PKM untuk di BOK
penyuluhan di
desa
8.Pengaruh sosial Advokasi ke
budaya kebiasaan kelurahan dan
BAB di sungai
desa /linsek

Tempat Pengolahan Makanan Sehat


ALTERNATIF 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI 4 4 4 4 3 3 3 4 3
(U)
TINGKAT 3 4 3 4 2 4 2 4 3
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 1 3 2 4 2 2 2 3 3
PERKEMBANGAN (G)
UxSxG 12 48 36 64 12 36 12 48 27

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 Cakupan TPM 1.petugas Membagi Memanfaat
sehat belum merangkap pekerjaan ke kan media
optimal pekerjaan diluar petugas yang audio visual
tupoksi lain dengan dengan
Menambah memakai
petugas ke LCD,komputer
lapangan(tim
lapangan)
2.Belum Sosialisasi
optimalnya tentang TPM
pengetahuan sehat melalui
masyarakat Penyuluhan
tentang tentang TPM
pengolahan sehat
makanan sehat ,pembagian
leaflet, dan
PHBS
3.Kurangnya Pembentukan tim
frekwensi untuk
penyuluhan di penyuluhan
desa dengan
menambah
jadwal
penyuluhan desa
4. Kurang Memanfaat kan
menarik cara
media audio
penyuluhannya
visual dengan
memakai
LCD,komputer
5. Kurangnya Memperbanyak
media sosialisasi
media sosialisasi
dan penyuluhan
ttg pengolahan tentang TPM
makanan sehat sehat dengan
Menganggarka di
dana BOK
6. Belum Penggunaan alat
optimalnya
audio visual
pemanfaatan alat
audio visual dalam
dalam penyuluhan
penyuluhan

7. Kurang Mengganggarkan
optimalnya
dana untuk
pemanfaatan
dana PKM untuk penyuluhan desa
penyuluhan di di BOK
desa

8. Mudah dan Advokasi ke


murah harga
dinas BPOM
pewarna yang
bukan untuk
makanan

3. UPAYA GIZI
ALTERNATIF 1 2 3 4 5 6 7 8
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI (U) 4 4 3 4 4 4 3 3
TINGKAT 4 4 2 3 4 3 4 2
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 3 4 2 1 3 2 2 2
PERKEMBANGAN (G)
UxSxG 48 64 12 12 48 36 36 12

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
Dari target 80 % 1. Ketrampilan Peningkatan Peningkatan
baru 56,42 % kader kurang pengetahuan pengetahuan
capaian Asi
kader dengan ibu melalui
Eksklusif yang
terpenuhi di refresing dan Penyuluhan
tahun 2016 dilibatkan dalam tentang ASI
kegiatan kelas eksklusif dan
bumil pembagian
media leaflet
2. Pengetahuan Peningkatan
ibu belum pengetahuan
optimal ibu melalui
Penyuluhan
tentang ASI
eksklusif dan
pembagian
media leaflet
3. Metode kurang Inovasi dalam
menarik penyuluhan
dengan
Pemanfaatan
alat audio visual
4. Evaluasi Monitoring
keberhasilanKur ditingkatkan
ang dengan Membuat
jadwal monitoring
tiap tiga bulan
5. Sarana promosi Peningkatan
kurang sarana promosi
dengan
Penggunaan alat
audio visual
6. Dukungan Advokasi ke
linsek masih linsek dengan
kurang Pembentukan KP
ASI tiap desa
7. Perlunnya Mengganggarkan
optimalisasi di dana BOK
dana bok
8. Dukungan Meningkatkan
keluarga Masih informasi dan
kurang pengetahuan
keluarga melalui
Penyuluhan di
kegiatan desa
dan kecamatan

4. UPAYA KIA
ALTERNATIF PEMECAHAN 1 2 3 4 5 6
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI (U) 4 4 4 4 3 4
TINGKAT KESERIUSAN (S) 4 3 4 3 2 4
TINGKAT PERKEMBANGAN 4 1 3 2 2 3
(G)
UxSxG 64 12 48 36 12 48

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
Masih adanya 1. Pengetahuan Peningkatan Peningkatan
kematian bayi ibu belum pengetahuan pengetahuan
sebanyak 2 bayi optimal tentang tentang
penyakit penyakit
pada bayi pada bayi
melalui melalui
Penyuluhan Penyuluhan
tentang tentang
penyekait penyekait
penyebab penyebab
kematian bayi kematian bayi
(DHF dan (DHF dan
diare akut) diare akut)
2. Pendekatan Meningkatkan
kebersihan Pengetahuan
diri masih tentang PHBS
kurang melalui
Penyuluhan
dan
Pembagian
leafleat PHBS
3. Belum Meningkatkan
optimalnya frekuensi
penyuluhan penyuluhuan
dengan
Membuat
jadwal
penyuluhan
4. Sarana Meningkatkan
promosi penggunaan
kurang sarana
promosi
dengan
Menggunakan
sarana audio
visual
5. Dukungan Advokasi
linsek dan dengan linsek
peran dalam dalam
posyandu setiap
masih pertemuan di
kurang kecamatan
dan desa
6. Dukungan Peningkatan
keluarga pengetahuan
masih tentang
kurang penyakit pada
bayi dengan
Penyuluhan
dan
pembagian
leafleat

5. UPAYA P2M
ALTERNATIF 1 2 3 4 5 6 7
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT 3 4 4 4 4 3 4
URGENSI (U)
TINGKAT 2 4 3 4 3 2 4
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 2 4 1 3 2 2 3
PERKEMBANGAN
(G)
UxSxG 12 64 12 48 36 12 48
NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
Penemuan 1. Pengetahuan Peningkatan Peningkatan
suspek pasien pasien masih pengetahuan sarana
baru TB BTA prasarana
kurang dengan
positif baru 25,9 dengan
% Penyuluhan di Optimalisasi
puskesmas dan ruang dahak
dan lab
desa
pemeriksaan
dahak serta

penambahan
petugas analis
2. pasien lebih Peningkatan
memilih ke sarana
prasarana
faskes yang
dengan
lebih Optimalisasi
lengkap ruang dahak
dan lab
pemeriksaan
dahak serta

penambahan
petugas analis
3. Kurangnya Meningkatkan
penjaringan jumlah
suspek penjaringan
suspek dengan
Pembentukan
kader TBC
serta
Penjaringan
suspek ke
ponpes
4. Inovasi Meningkatkan
kegiatan kepercayaan diri
penyuluhan pasien terhadap
kesembuhan
TBC melalui
Testimoni oleh
penderita TBC
yang sudah
sembuh
5. Sarana Meningkatkan
promosi penggunaan
kurang sarana promosi
dengan
Penggunaan
sarana audio
visual, leaflet,
brosur dalam
promosi TBC
6. Perlunya Mengganggarkan
peningkatan dana di BOK
dana PKM
untuk
penjaringan
7. Dukungan Advokasi ke
linsek kurang linsek saat
pertemuan linsek

6. UPAYA PERKESMAS
ALTERNATIF 1 2 3 4 5
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI (U) 4 4 3 4 4
TINGKAT 3 4 2 4 3
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 1 4 2 3 2
PERKEMBANGAN (G)
UxSxG 12 64 12 48 36

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
asuhan 1. Pengetahuan Meningkatkan Meningkatkan
keperawatan pasien masih
pengetahuan frekuensi
pada kurang
keluarga pasien melalui kunjungan
rawan masih Penyuluhan dan rumah dan
rendah
pemberian leaflet Mengaktifkan
pada pasien tim Pembina
desa
2. Kurangnya Meningkatkan
kunjungan
frekuensi
rumah
kunjungan
rumah dan
Mengaktifkan
tim Pembina
desa
3. Sarana Meningkatkan
promosi penggunaan
kurang sarana dan
prasarana
dengan
Penggunaan
sarana audio
visual, leafleat,
brosur
4. Belum Mengganggarkan
optimalnya di dana BOK
dana BOK
untuk
perkesmas
5. Kurangnya Advokasi ke
dukungan linsek dengan
masyarakat Memanfaatkan
dan linsek rapat linsek

6. UPAYA LANSIA
ALTERNATIF 1 2 3 4 5 6
PEMECAHAN
MASALAH
KRITERIA
TINGKAT URGENSI (U) 3 4 4 4 4 3
TINGKAT 4 4 3 4 3 2
KESERIUSAN (S)
TINGKAT 2 4 1 3 2 2
PERKEMBANGAN (G)
UxSxG 36 64 12 48 36 12

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
Cakupan 1. Kurangnya Peningkatan Meningkatkan
pelayanan
pengetahuan pengetahuan jenis
LANSIA dibawah
70 % tentang pada lansia pemeriksaan
penyakit lansia dengan di posyandu
Penyuluhan dengan
tentang penyakit Dilakukan tes
degenerative golda, GDS,
asam urat,
kolesterol
2. Posyandu Meningkatkan
Lansia kurang jenis
optimal pemeriksaan di
posyandu
dengan
Dilakukan tes
golda, GDS,
asam urat,
kolesterol
3. Penyuluhan Peningkatan
belum optimal penyuluhan
dengan
Pembentukan
jadwal
penyuluhan
4. Sarana promosi Penggunaan
kurang sarana promosi
dengan
Pemanfaatan
sarana audio
visual, leaflet,
brosur
5. Belum Mengganggarkan
optimalnya kegiatan
dana bok untuk posyandu lansia
posyandu di dana BOK
lansia
6. Kurang Advokasi dengan
dukungan linsek
Linsek

C. MATRIK USG MASALAH


a. Matrik USG Masalah Pokok

Menetapkan prioritas masalah Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat


menggunakan menggunakan" Kriteria Matrik USG"
No Masalah Kriteria Total Rangking
U S G

1 Capaian Posyandu aktif mandiri 3 2 2 12 IV


yang belum terpenuhi di tahun
2015

2 Capaian penyuluhan napza 2 4 3 24 VII


masih belum optimal

3 Capaian jamban sehat yang belum 4 3 2 24 VI


optimal

4 Capaian pembinaa TPM sehat 1 4 3 12 V


masih belum optimal
5 capaian Asi Eksklusif yang belum 3 4 2 24 III
terpenuhi

6 Masih adanya kematian bayi 4 4 3 48 II


sebanyak 1 bayi.
7 Penemuan suspek pasien baru 4 4 4 64 I
TB BTA positif belum optimal

8 asuhan keperawatan pada keluarga 3 4 1 12 VI


rawan masih rendah

7 Cakupan pelalum optimal yanan 1 3 4 12 VII


LANSIA b

Merumuskan masalah :

Dari hasil analisa masalah pokok menggunakan analisa USG dapat ditentukan masalah utama
adalah :

" Penemuan suspek pasien baru TB BTA positif belum optimal " disebabkan oleh masalah
pokok :

1. Pengetahuan pasien masih kurang


2. pasien lebih memilih ke faskes yang lebih lengkap
3. Kurangnya penjaringan suspek
4. Inovasi kegiatan penyuluhan
5. Sarana promosi kurang

Keterangan : Skala Likert:


U : Urgency/Kegawat 1 = Sangat rendah
S : Seriousness/mendesaknya 2 = Rendah
G : Grawth/pertumbuhan 3 = Sedang
4 = Tinggi
5= Sangat
6. Perlunya peningkatan dana PKM untuk penjaringan
tinggi
7. Dukungan linsek kurang
Dari masalah pokok disebabkan oleh beberapa masalah spesifik:
b. Matrik USG Masalah Spesifik
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G
1 Pengetahuan pasien masih 4 4 3 48 II
kurang

2 Pasien lebih memilih ke 4 4 4 64 I


faskes yang lebih lengkap

3 Kurangnya penjaringan 3 4 2 24 III


suspek

4 Inovasi kegiatan penyuluhan 1 3 4 12 IV

5 Sarana promosi kurang 3 4 1 12 V

6 Perlunya peningkatan dana 4 1 3 12 VI


PKM untuk penjaringan

Keterangan : Skala Likert:


U : Urgency/Kegawat 1 = Sangat rendah
S : Seriousness/mendesaknya 2 = Rendah
G : Grawth/pertumbuhan 3 = Sedang
Dari hasil analisa masalah utama menggunakan analisa USG dapat ditentukan masalah
4 = Tinggi
spesifik adalah : 5= Sangat
" Pasien lebih memilih ke faskes yang lebih lengkap”
tinggi
Pemecahan masalah terpilihnya adalah peningkatan sarana prasarana dengan Optimalisasi
ruang dahak dan lab pemeriksaan dahak serta

Penambahan petugas analis


BAB VI
ANALISA SWOT

A. Rumusan Pengembangan Kegiatan Dengan Analisis SWOT


FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
Adanya loyalitas Sebagian Karyawan Adanya dukungan dari Adanya tuntutan
karyawan terhadap Belum paham tugas Kepala Dinas terhadap
pimpinan dan pokok dan fungsinya Kesehatan dan peningkatan mutu
kebijakan yang Jajarannya pelayanan
diterapkannya puskesmas
Ada komitmen Sebagian besar Meningkatnya Munculnya sarana
pimpinan dan pelayanan petugas kebutuhan masyarakat kesehatan swasta
karyawan terhadap puskesmas belum terhadap pelayanan di wilayah kerja
arah kebijakan teruji standard nya kesehatan
program
Kemauan dari Belum semua SOP Ada proses
petugas untuk tersusun pendampingan
melengkapi SOP akreditasi dari dinas
tugas yang kesehatan
dibebankannya.
Komitmen karyawan
untuk melakukan
pelatihan in house
training untk me
refresh kompetensi
yang ada.
Dukungan dana dari: Rangkap tugas pada Dukungan lintas sektor Konflik internal
Bok beberapa tenaga puskesmas
BPJS fungsional dan
Operasional tambahan pekerjaan.

Potensi konflik Ada media evaluasi Karyawan yang


kepentingan antar dan pemecahan tidak komitmen
program ataupun masalah secara terhadap system
individu periodic Tersedianya
media informasi
kesehatan

B. Formulasi Strategi SWOT


KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

PELUANG (0) Tingkatkan dukungan masyarakat dan Optimalkan dukungan


lintas sektoral dengan bekerja sesuai masyarakat, sumber
SOP dan meningkatkan komitmen daya dan kebijakan
bersama untuk menghindari konflik untuk meningkatkan
kepentingan kualitas dan cakupan
pelayanan
ANCAMAN (T) Tingkatkan komitmen pimpinan dan Tingkatkan mutu layanan
petugas terhadap kepentingan dan daya saing
puskesmas untuk memperbaiki mutu puskesmas dengan
layanan dan daya saing puskesmas meminimalisir konlik
internal puskesmas dan
memberikan layanan
terstandart
BAB VII
STRATEGI, KEBIJAKAN OPERASIONAL, PROGRAM KEGIATAN

Rumusan strategi, kebijakan operasional dan program kegiatan yang direncanakan


adalah sebagai berikut
KEBIJAKAN
NO STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
OPERASIONAL
1 Tingkatkan komitmen Memetakan petugas  Pengaturan
pimpinan dan puskesmas pada Ulang petugas
petugas terhadap pekerjaan sesuai pengelola
kepentingan dengan keahlian dan program di
puskesmas sehingga kemampuannya puskesmas.
memperbaiki mutu  Pemberian
layanan dan daya instruksi yang
saing puskesmas jelas pd
pelaksana..
 pemerataan
beban kerja
sesuai
kompetensi atau
ketrampilan
karyawan.
2 Tingkatkan mutu Mendayagunakan Semua  Penyusunan
layanan dan daya potensi setiap pokja Program Renstra dan
saing puskesmas dan menyatukan POA Puskesmas
dengan meminimalisir arah perencanaan  Melaksanakan
konflik internal program puskesmas implementasi dari
puskesmas dan akreditasi
memberikan layanan puskesmas.
terstandart
3 Optimalkan dukungan Koordinasi Lokmin melibatkan
masyarakat, sumber penggalakan lintas sektoral dan
daya dan kebijakan sosialisasi dan pemberian
untuk meningkatkan penyampaian feed feedback hasil
kualitas dan cakupan back kondisi kegiatan program
pelayanan program2 kesehatan untuk membantu
kec kepada pihak sosialisasi dan
luar. pelaksanaan
program/
pencapaian target

4 Tingkatkan komitmen 1. Penjelasan kembali  Re-sosialisasi


pimpinan dan tanggung jawab Tupoksi SOP
petugas terhadap dan pekerjaan ditempel dan sll
kepentingan yang diemban dievaluasi
puskesmas sehingga masing- masing implementasi
memperbaiki mutu petugas. Nya pd periode
layanan dan daya 2. Implementasi SOP tertentu
saing puskesmas semaksimal  Evaluasi data
mungkin cakupan dan
dilaksanakan. RTL masing-
3. Terkendalinya data masing petugas
cakupan dan RTL sesuai dengan
masing-masing arah tujuan
petugas sesuai kebijakan yang
dengan arah tujuan terukur.
kebijakan  Meningkatkan
kompetensi
karyawan dg
pelatihan2.( in
house training)
 Pemberian
informasi yang
jelas kepada
pelanggan pusk
dan masyarakat.
 Evaluasi kinerja
puskesmas
setiap semester.
 koordinasi lintas
program dan
managemen di
puskesmas utk
semua kegiatan
yg dievaluasi pd
waktu
minilokakarya
5 Optimalkan dukungan Mengevaluasi Tim Mutu Semua  Survey
Program
masyarakat, sumber tingkat kepuasan Kepuasan
daya dan kebijakan pelanggan Pelanggan
untuk meningkatkan terhadap layanan
kualitas dan cakupan puskesmas
pelayanan
BAB VIII

PENUTUP

Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular

A. KESIMPULAN
Dengan gambaran tersebut bisa dilihat hasil kinerja Puskesmas tahun 2015
dapat di kategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
1. Kinerja Baik
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
b. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
c. Upaya Pengobatan

2. Kinerja Kurang
a. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Lingkungan

B. SARAN
1. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor sebagai upaya
untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat
2. Monitoring dan evaluasi dari dinas kesehatan kabupaten lebih di aktifkan
3. Diharapkan untuk tahun-tahun ke depan, masing-masing program dapat
meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program-program yang hasil
pencapaian kinerjanya nasih dibawah target sasaran
4. Untuk lebih mennigkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah-masalah kesehatan yang timbul

Anda mungkin juga menyukai