Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
UNIVERSITAS JAMBI
2020
2
HALAMAN PENGESAHAN
DISUSUN OLEH
Adpriyanti Candra S
(G1A219117)
PEMBIMBING
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT sebab karena
rahmatNya,laporan kasus yang berjudul “Hemiparese Sinistra e.c Stroke Hemoragik” ini
dapat terselesaikan. Laporan kasus ini dibuat agar penulis dan teman–teman sesama coass
periode ini dapat memahami tentang gejala klinis yang sering muncul ini. Selain itu juga
sebagai tugas dalam menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu penyakit
Saraf RSUD Raden Mattaher Jambi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. Idrat Riowastu,Sp.S selaku
pembimbing dalam kepaniteraan klinik senior ini dan khususnya pembimbing dalam
laporan kasus ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran agar lebih baik kedepannya. Akhir kata, semoga
laporan kasus ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah informasi serta
pengetahuan kita.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis
yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala
yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain selain vaskuler. Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak (dalam beberapa detik)
atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang
terganggu sebagai hasil dari infark cerebri (stroke iskemik), perdarahan intraserebral atau
perdarahan subarachnoid.
Perdarahan intraserebral menyebabkan 10-15% kasus serangan stroke pertama kalinya,
dengan angka kematian selama 30 hari dari 35% menjadi 52% dimana setengah dari angka
kematian tersebut terjadi dalam 2 hari pertama. Dalam suatu penelitian pada 1041 kasus ICH,
didapatkan 50% pada lokasi yang dalam, 35% lobar, 10% cerebelar, dan 6% pada otak.
Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Sebanyak
28,5% penderita meninggal dunia dan sisanya menderita kelumpuhan sebagian atau total.
Hanya15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan. Jumlah penderita
stroke di Indonesia terus meningkat. Pada Riskesdas (Riset Kesehatan
Dasar) jumlah penderita stroke di tahun 2007 usia 4554 sekitar 8 persen, sedangkan pada
tahun 2013 mencapai 10 persen. Jumlah penderita stroke usia 5564 tahun pada Riskesdas
2007 sebanyak 15 persen, sedangkan pada Riskesdas 2013 mencapai 24 persen.
BAB II
KASUS BANGSAL NEUROLOGI
I. IDENTITASPASIEN
Nama : Ny.D
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 44 Tahun
Alamat : Sungai Putri, Kota Jambi
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Suku Bangsa : WNI
Tanggal Masuk RS : 06 September 2020 ( 20.02 WIB)
Ruang Perawatan : Neurologi
DAFTAR MASALAH
No. Masalah
Masalah Aktif Tanggal Tanggal
Pasif
Riwayat kebiasaan :
- Riwayat merokok (-)
- Riwayat mengkonsumsi Alkohol (-)
2. StatusGeneralis
Kepala : Normocephal (+)
Mata : Edema palpebra (-/-), conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-
/-), pupil bulat, isokor, ± 3 mm/± 3 mm, refleks cahaya
(+)/(+), katarak -/-
THT : Dalam batas normal
Mulut : Bibir sianosis(-), mukosa kering(+), Stomatitis (+)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V
Perkusi : Batas atas : ICS II Linea Parasternalis Sinistra
Batas kiri : ICS V Linea Mid Clavikula Sinistra
Batas kanan : ICS IV Linea Parasternalis Dextra
Auskultasi: BJ I dan BJ II regular, gallop(-),murmur(-)
Paru
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi :Massa(-),nyeri tekan(-),krepitasi(-),fremitustaktil sama kanan dan kiri
Perkusi: Fremitus vokal sama kiri dan kanan, Sonor+/+
Ausku ltasi: Vesikuler (+/+), ronkhi halus (+/+), wheezing(-/-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-), masa(-).
Palpasi : Soepel, undulasi(-),shifting dullness (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi: Bising usus (+)
Ekstremitas:
Superior : Akral hangat, edema (-)/(-), sianosis(-)/(-)
Inferior : Akral hangat, edema (-)/(-), sianosis(-)/(-)
3. Status Psikitus
Cara berpikir : Normal
Perasaan hati : Normal
Tingkah laku : Normal
Ingatan : Normal
Kecerdasan : Normal
4. StatusNeurologi
1. Kesadaran kualitatif :
2. Kesadaran kuantitatif:E4M6Vafasia
3. Kepala
a. Bentuk :Normocephal
b. Nyeri tekan :(-)
c. Simetri :(+)
d. Pulsasi :(-)
N.II (Opticus)
N.III (Oculomotorius)
Pemeriksaan Kanan Kiri
Refleks Cahaya
Langsung + +
Refleks Cahaya Tidak
Langsung + +
Melihat Kembar Tidak Ada Tidak Ada
(diplopia)
N. IV (Trochlearis)
Melihat Kembar
Tidak Ada Tidak Ada
N. V (Trigeminus)
Maksila
Normal Normal
Mandibula
Normal Normal
Refleks Kornea Normal Normal
N. VI (Abducent)
N. VII (Facialis)
Pemeriksaan Keterangan
N VIII (Vestibulocohlearis)
Pemeriksaan Kanan Kiri
N IX (Glossopharingeus)
N X (Vagus)
N XI (Assesorius)
Pemeriksaan Kanan Kiri
N XII (Hipoglossus)