Disusun Oleh:
Cut Ira Ayu Putri ( 18174080 )
Zauzaa Nabila Junevi (18174067)
Widiansari (18174016)
Ayu Putri Haryanti
Pembimbing:
dr.Hadi Maulanza, MKM
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, kasih sayang dan
karunia kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas. Laporan disusun
sebagai salah satu tugas menjalani kepaniteraan klinik senior pada Bagian/SMF Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama.
Selama penyelesaian laporan tugas ini penulis mendapatkan bantuan,
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada dr.Hadi Maulanza, MKM yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
keluarga, sahabat dan rekan-rekan yang telah memberikan motivasi dan doa dalam
menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
laporan kasus ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca sekalian demi kesempurnaan laporan tugas ini. Harapan
penulis semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan umumnya dan profesi kedokteran khususnya. Semoga Allah selalu
memberikan Rahmat dan Hikmah-Nya kepada kita semua.
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 6
3
BAB III DATA KHUSUS ................................................................................. 26
4
DAFTAR TABEL
Halaman
5
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan merupakan tujuan utama
pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai bagian dari
peningkatan kesejahteraan umum. Upaya kesehatan berkembang kearah kesatuan upaya
untuk seluruh masyarakat dengan peran serta masyarakat secara aktif dan mencangkup
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif).
Puskesmas sesuai dengan Permenkes No 75 tahun 2014 merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan , baik promotif, preventif,kuratif serta rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dan atau masyarakat, juga menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Mengingat pentingnya peran puskesmas, maka puskesmas dituntut untuk bekerja
secara optimal sesuai dengan tugas-tugas yang sudah ditentukan. Salah satu faktor
penentu agar fungsi dan tujuan puskesmas tercapai dan terwujud adalah dengan adanya
sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) baik itu tenaga
kesehatan maupun tenaga non kesehatan.
Penelitian di Indonesia tentang kerja produktif personil puskesmas ditemukan
bahwa waktu kerja produktif tenaga kesehatan adalah 53,2% dan sisanya 46,8%
digunakan untuk kegiatan non produktif. Sekitar 53,2% kinerja produktif, hanya 13,3%
waktu yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan, sedangkan sisanya
sebanyak 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang pelayanan kesehatan lainnya.
Kenyataan ini akan mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan itu sendiri dan kinerja
institusi pelayan kesehatan pada umumnya.
6
Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap
tenaga kesehatan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja
yang tinggi . Profil UPT puskesmas Meurebo adalah gambaran situasi kesehatan di
UPT Puskesmas Meurebo yang memuat berbagai data kesehatan, upaya kesehatan, dan
sumber daya kesehatan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penulisan laporan ini adalah memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan
serta faktor-faktor kesehatan lainnya dan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan
untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya di puskesmas meuerebo
tahun 2020.
3. Tujuan Penelitian
3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah memperoleh dan
menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya dan
dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah
perencanaan selanjutnya dan sebagai bahan acuan untuk menambah ilmu
pengetahuan di puskesmas meuerebo tahun 2020
3.2 Tujuan Khusus
1. Data/informasi derajat kesehatan masyarakat
2. Data/informasi perilaku masyarakat di bidang kesehatan
3. Data/informasi kesehatan lingkungan
4. Data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
7
BAB II
DATA UMUM
2) Demografi/kependudukan
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga
merupakan beban dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan
kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Puskesmas meurebo diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu di wilayah kerja sebanyak 31,461 jiwa terdiri atas 16.144 laki laki
dan 15.317 perempuan dengan jumlah rumah tangga 7.439 dan 4 orang rata -
rata jiwa perumah tangga. Berdasarkan tingkat social ekonomi penduduk di
Puskesmas Meurebo sebagian besar di kelompok menengah kebawah dan mata
pencaharian sebagian besar adalah petani dan nelayan dan penyerapan tenaga
kerja juga bertambah dengan dibuka area pertambangan di kecamatan Meurebo.
8
2.2 Visi , Misi , Tujuan dan Motto Puskesmas
1) Visi UPT Puskesmas Meurebo
Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Mandiri Menuju Kecamatan Meurebo,
Sehat Tahun 2024.
2) Misi UPT Puskesmas Meurebo
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
lingkungan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta lingkungan yang sehat.
3. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima,adil,merata dan
terjangkau.
4. Mewujudkan manajemen kesehatan yang bermutu.
9
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
10
Tabel 1. Deskripsi Kerja
No NAMA/NIP GOL JAB
1 Ilham Kamaruzzaman, SKM III-d Kepala Puskesmas
2 Darmawati III-c Ka. Tata Usaha
3 Sutejo III-a Bend. Barang
4 Elly Sativa, A.Md Keb III-c Bend rutin+penjab malaria+DBD
5 Cut nurul husada, AMKG III-b Bend JKN
6 Latifahtuddini, S. Kep III-a Bend BOK
7 Nizar Juana,A.Md. Keb III-b Pusling
8 Sri Ekayanti, A.Md. Keb III-b Koor. SP2TP
9 Rachmiani, A.Md. Keb III-c Koord. Absen+kepergawaian
10 Linda Fatmawati, AMG III-b Koord Program Gizi
11 Rachmawati, A.Md. Keb III-b JURIM
12 Cut Putri Ulfa, A.Md, Gz III-c Staf Program Gizi
13 Dwi Afriyanni, A.Md. Fis III-a Penjab Fisioterapi
14 Arli Maisar, A.Md. Keb III-d Penjab Poli KB
15 Mailisma. A.Md. Keb III-d Staf Poli KB
16 Marwalis, A.Md. Keb III-b Staf Poli KB
17 Yetty Khudheiah, A.Md. Keb III-d Bidkor
18 Santie Devi, A,Md. Keb III-a Staf KIA
19 Nur Aini, A. Md. Keb III-b Staf KIA
20 Erfidayani, A.Md. Keb III-b Staf KIA
21 Nur Asmah, M.Md. Keb III-d Staf MTBS
22 Leni Marlina, A.Md. Keb III-b Staf Imunisasi
23 Ustu Rokhanah, A. Md. Keb III-d Penjab Prog. MTBS
24 Musni Dewifa, A.Md. Keb III-d Penjab PKPR
25 Mardiati, A. Md. Kep III-c Penjab. Keswamas
26 Rustina, SKM III-b Staf Keswamas
27 Rita Meliza III-c Staf Gudang Obat
28 Fitriyani, SKM III-d Koord. Kes. Lingkungan
29 Yusnidar, SE III-d Staf Kes. Lingkungan
30 Nurhakimah, AMK III-d Koord. Program P2M
31 Heti Safriani, A.Md. Kep III-c Staf Poli Umum
32 dr. Hilda Harlita III-b dr. Umum
33 Risdawani, A. Md. Kep III-d Penjab Poli Umum
34 Cut Faziati, AMK III-d Staf Poli Umum
35 Fitri Rahmawati, SKM III-c Staf Poli Umum
36 Khairulwali, AMK III-d Ka. UGD
37 Rafi’ie, SKM III-d Staf UGD
38 Cut Agus Sri A.Md.Keb III-b Penjab. Usila
39 Ainol Mardhiah, A.Md. Keb III-d Staf Usila
40 Rahmaeny, AMK III-d Staf Usila
41 Syarifah Husnidar A.Md.Keb III-d Koor Program
42 Nis’an Fauziah, S.Tr. Keb III-d Staf Poli Gigi
11
43 Hartini, AMKG III-d Penjab Poli Gigi
44 Nunung Rahayu, AMKG III-c Penjab Poli Gigi
45 Endang Sari, AMKG III-b Staf Poli Gigi
46 Dewi Mulyani, AMK III-d Penjab P. Prolanis/PTM
47 Eka Suciati, S. Kep III-c Penjab Surveilans
48 Siti Ema Mardian, SKM III-b Penjab. Rekam Medik
49 Fransisca Amelia, A.Md. Ak III-a Penjab Laboratorium
50 Nurma Yunita, AMKG III-d Penjab P.Care+UKGS
51 Sri Mawar, SKM III-c Penjab Gudang Obat
52 Nining Yuniati, AMKG III-a Staf Apotik+Sikda Obat
53 Hj. Linawati, A.Md. Ak III-d Staf Apotik
54 Nur aini, A.Md. Keb III-b Penjab Ruang Kartu
55 Eka Roma Yanti, AMK III-b Staf Kartu
56 Misma, A.Md. AK III-b Staf Kartu
57 Erlistiani, SKM III-b Staf Kartu
58 Fazillah Hidayati, A.Md.Kep III-b Staf Poli Umum
59 Said Farsi III-b Sopir
60 Safrida, A.Md. Kep III-b Staf Poli MTBS
61 Eka Windayati, A.Md. Ak III-b Staf Keswamas
62 Afrina, AMK III-d Staf PKPR
63 Dedes Muliana, SKM III-c Staf Lab
64 Sukatmi, A.Md. Keb III-d Star Koord Program
65 Samsidar, A.Md. Keb III-c Staf
66 Mardiyanti, A.Md. Keb III-b Penjab Rujukan
67 dr. Muhammad Furqansyah IV-b Dokter Umum
12
berada di desa Pasi Pinang, Peunaga Cut Ujong, Ranub Dong, Reudeup, Sumber Batu,
Pasi Mesjid, dan Peunaga Baro.
1) Posyandu
Jumlah posyandu yang ada dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Meureubo ada 34
Posyandu dengan keseluruhan posyandu memiliki strata Madya (100%). Jumlah
Posyandu Aktif sebesar 100% dengan rasio Posyandu per 100 balita 1. Selain dari
Posyandu untuk balita UPT Puskesmas Meureubo juga memiliki Posyandu untuk
Lansia yang tersebar di 20 Gampong serta memiliki 25 Posbindu (Pos Binaan
Terpadu) penyakit tidak menular yang bertujuan untuk pengendalian faktor resiko
penyakit metabolic seperti hipertensi dan diabetes melitus dengan sasaran
penduduk usia < 18 tahun.
2) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Manusia
Jumlah Desa Siaga yang ada di Wilayah UPT Puskesmas Meureubo ada 21 desa
siaga dengan strata pratama sebanyak 18 desa dan strata madya sebanyak 3 desa
dengan Poskesdes 7 dan 34 Posyandu.
13
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan di
UPT Puskesmas Meureubo, berikut ini diuraikan situasi upaya-upaya kesehatan pada
tahun 2019. Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan
pelayanan kesehatan secara tepat dan cepat, memberi makna bahwa sebagian besar
masalah kesehatan dapat diketahui dan diatasi. Berbagai pelayanan yang dilaksanakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
1) Pelayanan Kesehatan
1. Kunjungan Ibu Hamil K1dan K4
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan
dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya sesuai pedoman
pelayanan antenatal yang titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.
Hasil pelayanan kl dan k4 dapat dilihat pada grafik dibawah ini dimana untuk
tahun 2016 belum bisa mencapai target SPM sebesar 95% untuk k4 dan ditahu
2017 terjadi peningkatan Cakupan K1 sebesar 98,95% K4 sebesar 93,6%,
namun ditahun 2018 terjadi penurunan Cakupan K1 sebesar 78% K4 sebesar
72,37%, dan terjadi penurunan kembali pada tahun 2019 Cakupan K1 sebesar
68,6% K4 sebesar 72%.
14
3. Imunisasi TT DAN Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil
Cakupan imunisasi TT pada ibu hamil masih rendah dengan perincian TTI
1,7%, TT2 16,5%, TT3 28,6%, TT4 16,5%, TT5 14,47% sedangkan TT2+
sebesar 68,6%. Untuk pemberian tablet FE pada ibu hamil lebih dari setengah
dari seluruh ibu hamil mendapatkan Tablet FE, yaitu untuk FE 1 sebesar
68,64% dan FE 3 62,04%.
15
82,87%, begitu juga dengan kunjungan KN lengkap tahun 2019 sebesar 69,9%
menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 82,10%.
8. Desa UCI
Tahun 2019 dari 28 gampong yang ada sebanyak 11 gampong sudah menjadi
desa UCI (39,3%) seperti desa Meureubo, Peunaga Pasi, Gunong Kleng, Ranto
Panyang Barat, Mesjid Tuha, Ranub Dong, Pulo Tengoh, Pasi Aceh Baroh,
Balee, Bukit Jaya dan Buloh. Sementara 17 diantaranya sasaran bayi yang
banyak, serta masih ada ketakutan orang tua untuk mengimunisasi anaknya.
gampong lainnya belum menjadi desa UCI disebabkan beberapa hal.
10. Bayi diberi ASI Ekslusif dan Pemberian MP ASI Anak Usia 6-23 bulan
Keluarga Miskin
Cakupan pemberian ASI Ekslusif ditahun 2017 pada bayi hanya mencapai
41,45% dan terjadi penurunan ditahun 2018 sebesar 30,7% dan terjadi
penurunan kembali pada tahun 2019 menjadi 28,6% . Penurunan ini
disebabkan oleh perbaikan definisi operasional dari ASI Ekslusif sementara
kegiatan penyuluhan ASI Eslusif tetap harus dilaksanakan.
11. Pelayanan Anak Balita, Balita ditimbang diposyandu, Balita Gizi Buruk
Dari 3.014 balita yang ada 2301 balita atau 76,34% telah mendapatkan
pelayanan kesehatan minimal 8 kali pada tahun 2019. Sedangkan balita yang
datang ditimbang pada tahun 2017 sebesar 66,2% dan ditahun 2018 terjadi
peningkatan kunjungan sebesar 68,2% dan menurun kembali pada tahun 2019
16
menjadi 66.5%. balita dengan BGM sebanyak 49 orang dari seluruh balita
yang ada. Tahun 2019 tidak ada kasus gizi buruk.
17
Tahun 2019 kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS
seluruh kepersetaan dan JKN sebanyak 25.408 jiwa. BPJS non PBI terdiri dari
PNS Sebanyak 3.985 jiwa untuk PNS 2100 jiwa dan TNI 539, POLRI 66,
Pegawai Swasta/BUMD/BUMN 829 jiwa, pekerja Bukan Penerima Upah 36
dan Bukan Pekerja 415. Sisanya penerima PBI dengan total 21.423 jiwa terbagi
dari APBN sebanyak 9.826 jiwa dan APBD sebanyak 11.597 jiwa.
18
4 Dyspepsia 89
5 Scabies 81
6 Dermatitis Kontak Alergi 78
7 Diabetes Melitus 61
8 Hipertensi 55
9 Gastritis 35
10 Hiperuresemia 26
19
7 Konjungtivitis 93
8 Gastritis 87
9 ISPA 78
10 Scabies 58
20
2 Diabetes Melitus 95
3 ISPA 92
4 Hipertensi 87
5 Dispepsia 82
6 Commond Cold 76
7 Scabies 45
8 Gastritis 39
9 Dermatitis Kontak Alergi 20
10 HC 39
21
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 10 penyakit terbesar masih didominasi
oleh PM seperti Commond Cold, namun PTM seperti Hipertensi, DM dan Gastritis
menepati urutan lima besar, terjadi pergsaran keadan penyakit dimana PTM
mendominasi pada masyarakat meureubo.
1. Malaria
Penyakit Malaria diwilayah kerja Puskesmas Meureubo pada tahun 2019 tida
ada kasus penyakit malaria.
Penyakit DBD diwilayah Meureubo pada tahun 2019 sebanyak 25 kasus dengan
Insidence Rate (IR) sebanyak 25 kasus dengan IR 79,5/100.000 penduduk, dimana
kasus meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya.
Kasus penyakit diare tahun 2019 sebanyak 323 kasus tertangani. Kasus ini
menurun dibandingkan tahun lalu 2018 sebanyak 337 kasus, pada tahun 2017 terjadi
penurunan kasus diare sebesar 285 kasus. Sedangkan 2016 terjadi peningkatan kasus
343 dan pada tahun 2015 sebnyak 267 kasus diare.
Dari hasil survei tidak ada kasus AFP pada tahun 2019
5. HIV
Tidak ditemukan adanya kasus HIV pada tahun 2019 tapi untuk PMS lainnya
ditemukan 18 kasus syphilis.
6. Kusta
Diwilayah kerja Puskesmas meureubo pada tahun 2014 ditemukan 10 kasus baru kusta
terdiri dari 5 kusta kering (PB) dan 5 kasus kusta basah (MB)melalui program eliminasi
22
kusta yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat dengan tingkat kesembuhan
100% pada tahun 2017- 2016 juga ditemuan 3 kasus kusta, tahun 2018 ditemukan 8
kasus kusta dan tahun 2019 terdapat 6 kasus kusta
1. Tempat-Tempat Umum
Tempat umum merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang, dan dikhawatirkan
dapat menjadi penyebar penyakit. TTU yang sehat adalah yang memenuhi standar
kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembungan sampah, sarana
pembuangan limbah, ventilasi yang baik, luas lanta yang sesuai, pencahayaan yang baik.
Dari 66 TTU yang ada dan diperiksa terdapat 43 TTU yang memenuhi syarat kesehatan
yakni 65,2% sementara untuk tempat pengelolaan makanan dari 150 yang ada hanya 54
atau 36% yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Sanitasi Tempat Berbasis Masyarakat (STBM)
Tahun 2016 telah ada 12 desa STBM , ditahun 2017 mencapai 25 desa STMB dan tahn
2018 sudah ada 28 desa STMB untuk tahun 2019 terdapat 2 desa STMB yakni desa
Bukit Jaya dan Balee
23
BAB III
DATA KHUSUS
1. 23 Program
2. 110 Kegiatan
UKM ESENSIAL
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Anak
3. Keluarga Berencana (KB)
4. KIA
5. Kesehatan Lingkungan
6. Gizi
7. Imunisasi
8. ISPA
9. Surveilans
10. PTM
24
11. TB/Kusta
12. DBD/Malaria/Filariasis
13. Diare/Rabies
UKM PENGEMBANGAN
1. UKS
2. UKGS
3. Kswamas
4. Perkesmas
5. Kesehatan Haji
6. Usila
7. Kesehatan Kerja
8. Kesehatan Olahraga
9. Kesehatan Tradisional
10. PKPR
25
BAB IV
ANALISA MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
Tabel 4.1
No Program Identifikasi masalah Jumlah Indicator
1 Promosi kesehatan Desa yang memenuhi -29% PKP
16-18 indikator PHBS
Kegiatan intervensi pada -10% PKP
institusi kesehatan
Kegiatan intervensi pada -50% PKP
tempat kerja
Kegiatan intervensi pada -2.3% PKP
desa
2 Kesehatan Pembinaan sarana TTU -2,3% PKP
lingkungan
Konseling sanitasi -6.9% PKP
3 KIA KB Pelayanan kesehatan -0,4% PKP
26
untuk ibu hamil (K1)
Pelayanan kesehatan -0,44% PKP
untuk ibu hamil (K4)
Pelayanan persalinan -2% PKP
oleh tenaga kesehatan
(Pn)
Pelayanan persalinan -2,2% PKP
oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan
Pelayanan kesehatan -33,5% PKP
bayi 29 hati-11 bulan
KB pasca persalinan -5,3% PKP
4 Gizi Pemberian tablet besi -0,2% PKP
pada ibu hamil
Bumil KEK 82 SPM
5 Pencegahan dan Pelaksanaan kegiatan -25% PKP
pengendalian layanan rehidrasi oral
penyakit menular aktif (LROA)
Kader kesehatan kusta -79,7% PKP
tersosialisasi
Cakupan penemuan -44,3% PKP
penderita pneumonia
balita
Pelayanan diare balita -46,1% PKP
Penemuan terduga kasus -68,9% PKP
TB
27
3. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja belum mencapai target 100% (-
50%)
4. Kegiatan intervensi pada desa belum mencapai target (-50%).
3) Program KIA KB
Permasalahan :
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) belum mencapai target (-
0,4%)
2. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) belum mencapai target (-
0,44%)
3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) belum mencapai target
(-2%).
4. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan belum
mencapai target (-2,2%).
5. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan belum mencapai target (-
4%).
6. KB pasca persalinan belum mencapai target (-5,3%)
7.
4) Program Gizi
Permsalahan yang ada :
1. Pemberian Tablet Besi (90 tab) pada Bumil belum mencapai target (-
0,2%).
2. Masih banyak Ibu Hamil KEK (82 orang).
28
Permasalahan :
1. Pelayanan Diare Balita belum mencapai target (-46,1%).
2. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) masih
dibawah target (-25%).
3. Cakupan Penemuan penderita Pneumonia balita masih dibawah target (-
44,3%).
4. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi belum mencapai target (-79,7%).
5. Penemuan terduga kasus TB masih dibawah target (-68,9%).
3) Program KIA KB
NO MASALAH U S G U+S+G PROPRITAS
1 Pelayanan kesehatan 4 5 5 14 2
untuk ibu hamil (K1)
2 Pelayanan kesehatan 5 5 5 15 1
untuk ibu hamil (K4)
3 Pelayanan persalinan 4 4 3 11 5
oleh nakes (Pn)
4 Pelayanan persalinan 4 3 3 10 6
oleh nakes di faskes
4) Program Gizi
NO MASALAH U S G U+S+G PROPRITAS
1 Pemberian tablet besi 5 5 4 14 2
pada ibu hamil
2 Masih banya ibu hamil 3 4 4 11 3
KEK
30
2 Penemuan pneumonia 4 5 5 14 2
balita
3 Kader kesehatan kusta 3 4 5 12 4
tersosialisasi
4 Pelaksanaan kegiatan 3 3 5 11 6
LROA
5 Peenemuan terduga 5 5 5 15 1
kasus TB
31
A (Accesibility): Kemudahan masalah yang diatasi, (ketersediaan
metode/cara/peraturan)
R (Readyness) : Kesiapan tenaga pelaksana maupun sasaran.
L (Leverage) : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
dalam pemecahan masalah yang dibahas.
Dengan menggunakan skor masing-masing variabel : 1 = Tidak mampu; 2 =
Kurang mampu; 3 = Mampu; 4 = Sangat mampu.
32