Anda di halaman 1dari 32

Laporan Tugas

LAPORAN TUGAS UPTD PUSKESMAS MEUREUBO


KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2020

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dalam Menjalani


Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat
Banda Aceh

Disusun Oleh:
Cut Ira Ayu Putri ( 18174080 )
Zauzaa Nabila Junevi (18174067)
Widiansari (18174016)
Ayu Putri Haryanti

Pembimbing:
dr.Hadi Maulanza, MKM

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
BANDA ACEH
2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, kasih sayang dan
karunia kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas. Laporan disusun
sebagai salah satu tugas menjalani kepaniteraan klinik senior pada Bagian/SMF Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama.
Selama penyelesaian laporan tugas ini penulis mendapatkan bantuan,
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada dr.Hadi Maulanza, MKM yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
keluarga, sahabat dan rekan-rekan yang telah memberikan motivasi dan doa dalam
menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
laporan kasus ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca sekalian demi kesempurnaan laporan tugas ini. Harapan
penulis semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan umumnya dan profesi kedokteran khususnya. Semoga Allah selalu
memberikan Rahmat dan Hikmah-Nya kepada kita semua.

Banda Aceh, 28 november 2020

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3

DAFTAR TABEL .............................................................................................. 5

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 6

1.1.....................Latar Belakang ......................................................................... 6

1.2..................... Rumusan Masalah ................................................................... 7

1.3..................... Tujuan Penelitian .................................................................... 7

BAB II DATA UMUM ...................................................................................... 8

2.1. Gambaran Umum ........................................................................................ 8

2.2. Visi Misi Tujuan dan Moto ......................................................................... 9

2.3. Struktur Organisasi ...................................................................................... 9

2.4. Deskripsi Kerja ............................................................................................11

2.5. Sumber Daya dan sarana Kesehatan ........................................................... 13

2.6. Sumber Daya manusia dan Jumlah ............................................................. 14

2.7. Sarana Pelayanan Kesehatan ....................................................................... 15

2.8. Data 10 Penyakit Terbesar .......................................................................... 19

2.9 Angka Kesakitan .......................................................................................... 23

3
BAB III DATA KHUSUS ................................................................................. 26

3.1. Cakupan data Pembanding .......................................................................... 26

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMECAHAN

4.1 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 28

4.2. Analasi Masalah .......................................................................................... 29

4.3. Prioritas Masalah ......................................................................................... 31

4.4. Penyebab Masalah ....................................................................................... 33

4.5. Alternatif Pemecahan Masalah ................................................................... 34

4
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel strukutur Organisasi ..................................................................... 9

2. Tabel Deskripsi Kerja.............................................................................. 11

3. Tabel Data 10 Penyakit Terbesar Januari-Februari ................................ 19

4. Tabel Data 10 Penyakit Terbesar Maret-April........................................ 20

5. Tabel Data 10 Penyakit Terbesar Mei-Juni............................................. 21

6. Tabel Data 10 Penyakit Terbesar Juli- Agustus...................................... 22

7. Tabel Cakupan Data Pembanding........................................................... 26

8. Tabel Identifiksi Masalah........................................................................ 28

5
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan merupakan tujuan utama
pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai bagian dari
peningkatan kesejahteraan umum. Upaya kesehatan berkembang kearah kesatuan upaya
untuk seluruh masyarakat dengan peran serta masyarakat secara aktif dan mencangkup
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif).
Puskesmas sesuai dengan Permenkes No 75 tahun 2014 merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan , baik promotif, preventif,kuratif serta rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dan atau masyarakat, juga menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Mengingat pentingnya peran puskesmas, maka puskesmas dituntut untuk bekerja
secara optimal sesuai dengan tugas-tugas yang sudah ditentukan. Salah satu faktor
penentu agar fungsi dan tujuan puskesmas tercapai dan terwujud adalah dengan adanya
sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) baik itu tenaga
kesehatan maupun tenaga non kesehatan.
Penelitian di Indonesia tentang kerja produktif personil puskesmas ditemukan
bahwa waktu kerja produktif tenaga kesehatan adalah 53,2% dan sisanya 46,8%
digunakan untuk kegiatan non produktif. Sekitar 53,2% kinerja produktif, hanya 13,3%
waktu yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan, sedangkan sisanya
sebanyak 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang pelayanan kesehatan lainnya.
Kenyataan ini akan mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan itu sendiri dan kinerja
institusi pelayan kesehatan pada umumnya.

6
Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap
tenaga kesehatan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja
yang tinggi . Profil UPT puskesmas Meurebo adalah gambaran situasi kesehatan di
UPT Puskesmas Meurebo yang memuat berbagai data kesehatan, upaya kesehatan, dan
sumber daya kesehatan.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penulisan laporan ini adalah memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan
serta faktor-faktor kesehatan lainnya dan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan
untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya di puskesmas meuerebo
tahun 2020.

3. Tujuan Penelitian
3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah memperoleh dan
menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya dan
dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah
perencanaan selanjutnya dan sebagai bahan acuan untuk menambah ilmu
pengetahuan di puskesmas meuerebo tahun 2020
3.2 Tujuan Khusus
1. Data/informasi derajat kesehatan masyarakat
2. Data/informasi perilaku masyarakat di bidang kesehatan
3. Data/informasi kesehatan lingkungan
4. Data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

7
BAB II
DATA UMUM

2.1 GAMBARAN UMUM


1) Keadaan Geografis
UPT Puskesmas Meurebo merupakan puskesmas yang berada di wilayah
Kecamatan Meurebo. berdiri pada tahun 1992 terletak di sebelah Barat Kota Kabupaten
Meulaboh kurang lebih berjarak 3,5 km tepatnya berada di gampong meurebo. Luas
wilayah 112,87 km2 dengan persentase luas kecamatan terhadap kabupaten adalah
3,85%. Jumlah wilayah kerjanya meliputi 28 gampong dengan dua kemungkiman yatitu
kemungkiman meurebo dan kemungkiman ranto panjang, dari 28 desa 20 kategori desa
biasa dan 8 desa masuk dalam desa terpencil, 2 gampong yaitu peunaga baro dan pasir
putih merupakan gampong persiapan untuk definitive dengan batasannya :

 Sebelah utara : kecamatan kaway xiy


 Sebelah selatan : Samudra Indonesia
 Sebelah barat : Kecamatan johan pahlawan
 Sebelah timur : Kabupaten Nagan Raya

2) Demografi/kependudukan
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga
merupakan beban dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan
kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Puskesmas meurebo diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu di wilayah kerja sebanyak 31,461 jiwa terdiri atas 16.144 laki laki
dan 15.317 perempuan dengan jumlah rumah tangga 7.439 dan 4 orang rata -
rata jiwa perumah tangga. Berdasarkan tingkat social ekonomi penduduk di
Puskesmas Meurebo sebagian besar di kelompok menengah kebawah dan mata
pencaharian sebagian besar adalah petani dan nelayan dan penyerapan tenaga
kerja juga bertambah dengan dibuka area pertambangan di kecamatan Meurebo.

8
2.2 Visi , Misi , Tujuan dan Motto Puskesmas
1) Visi UPT Puskesmas Meurebo
Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Mandiri Menuju Kecamatan Meurebo,
Sehat Tahun 2024.
2) Misi UPT Puskesmas Meurebo
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
lingkungan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta lingkungan yang sehat.
3. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima,adil,merata dan
terjangkau.
4. Mewujudkan manajemen kesehatan yang bermutu.

3) Tujuan UPT Puskesmas Meurebo


Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.

4) Motto UPT Puskesmas Meurebo


Motto UPT Puskesmas Meurebo´” kepuasan anda kebahagiaan kami “

9
2.3 STRUKTUR ORGANISASI

2.4 DESKRIPSI KERJA

10
Tabel 1. Deskripsi Kerja
No NAMA/NIP GOL JAB
1 Ilham Kamaruzzaman, SKM III-d Kepala Puskesmas
2 Darmawati III-c Ka. Tata Usaha
3 Sutejo III-a Bend. Barang
4 Elly Sativa, A.Md Keb III-c Bend rutin+penjab malaria+DBD
5 Cut nurul husada, AMKG III-b Bend JKN
6 Latifahtuddini, S. Kep III-a Bend BOK
7 Nizar Juana,A.Md. Keb III-b Pusling
8 Sri Ekayanti, A.Md. Keb III-b Koor. SP2TP
9 Rachmiani, A.Md. Keb III-c Koord. Absen+kepergawaian
10 Linda Fatmawati, AMG III-b Koord Program Gizi
11 Rachmawati, A.Md. Keb III-b JURIM
12 Cut Putri Ulfa, A.Md, Gz III-c Staf Program Gizi
13 Dwi Afriyanni, A.Md. Fis III-a Penjab Fisioterapi
14 Arli Maisar, A.Md. Keb III-d Penjab Poli KB
15 Mailisma. A.Md. Keb III-d Staf Poli KB
16 Marwalis, A.Md. Keb III-b Staf Poli KB
17 Yetty Khudheiah, A.Md. Keb III-d Bidkor
18 Santie Devi, A,Md. Keb III-a Staf KIA
19 Nur Aini, A. Md. Keb III-b Staf KIA
20 Erfidayani, A.Md. Keb III-b Staf KIA
21 Nur Asmah, M.Md. Keb III-d Staf MTBS
22 Leni Marlina, A.Md. Keb III-b Staf Imunisasi
23 Ustu Rokhanah, A. Md. Keb III-d Penjab Prog. MTBS
24 Musni Dewifa, A.Md. Keb III-d Penjab PKPR
25 Mardiati, A. Md. Kep III-c Penjab. Keswamas
26 Rustina, SKM III-b Staf Keswamas
27 Rita Meliza III-c Staf Gudang Obat
28 Fitriyani, SKM III-d Koord. Kes. Lingkungan
29 Yusnidar, SE III-d Staf Kes. Lingkungan
30 Nurhakimah, AMK III-d Koord. Program P2M
31 Heti Safriani, A.Md. Kep III-c Staf Poli Umum
32 dr. Hilda Harlita III-b dr. Umum
33 Risdawani, A. Md. Kep III-d Penjab Poli Umum
34 Cut Faziati, AMK III-d Staf Poli Umum
35 Fitri Rahmawati, SKM III-c Staf Poli Umum
36 Khairulwali, AMK III-d Ka. UGD
37 Rafi’ie, SKM III-d Staf UGD
38 Cut Agus Sri A.Md.Keb III-b Penjab. Usila
39 Ainol Mardhiah, A.Md. Keb III-d Staf Usila
40 Rahmaeny, AMK III-d Staf Usila
41 Syarifah Husnidar A.Md.Keb III-d Koor Program
42 Nis’an Fauziah, S.Tr. Keb III-d Staf Poli Gigi

11
43 Hartini, AMKG III-d Penjab Poli Gigi
44 Nunung Rahayu, AMKG III-c Penjab Poli Gigi
45 Endang Sari, AMKG III-b Staf Poli Gigi
46 Dewi Mulyani, AMK III-d Penjab P. Prolanis/PTM
47 Eka Suciati, S. Kep III-c Penjab Surveilans
48 Siti Ema Mardian, SKM III-b Penjab. Rekam Medik
49 Fransisca Amelia, A.Md. Ak III-a Penjab Laboratorium
50 Nurma Yunita, AMKG III-d Penjab P.Care+UKGS
51 Sri Mawar, SKM III-c Penjab Gudang Obat
52 Nining Yuniati, AMKG III-a Staf Apotik+Sikda Obat
53 Hj. Linawati, A.Md. Ak III-d Staf Apotik
54 Nur aini, A.Md. Keb III-b Penjab Ruang Kartu
55 Eka Roma Yanti, AMK III-b Staf Kartu
56 Misma, A.Md. AK III-b Staf Kartu
57 Erlistiani, SKM III-b Staf Kartu
58 Fazillah Hidayati, A.Md.Kep III-b Staf Poli Umum
59 Said Farsi III-b Sopir
60 Safrida, A.Md. Kep III-b Staf Poli MTBS
61 Eka Windayati, A.Md. Ak III-b Staf Keswamas
62 Afrina, AMK III-d Staf PKPR
63 Dedes Muliana, SKM III-c Staf Lab
64 Sukatmi, A.Md. Keb III-d Star Koord Program
65 Samsidar, A.Md. Keb III-c Staf
66 Mardiyanti, A.Md. Keb III-b Penjab Rujukan
67 dr. Muhammad Furqansyah IV-b Dokter Umum

2.5 SUMBER DAYA ATAU SARANA KESEHATAN


Dalam pembangunan kesehatan, pemerintah menyediakan pelayanan kesehatan
yang merata terjangkau dan berkualitas. Demikian perlu disediakan tenaga kesehatan
yang berkualitas, biaya operasional kegiatan, sarana fisik dan peralatan kesehatan, obat-
obatan, perbekalan kesehatan dan kebutuhan lainnya, sehingga untuk mendukung hal
tersebut diperlukan kegiatan program kesehatan yang berpihak kepas masyarakat.
UPT Puskesmas Meureubo memiliki 2 bangunan induk, 4 rumah dinas dan aula
untuk menunjang kelancaran pelayanan kesehatan. Agar bisa menjangkau pelayanan
kesehatan secara merata UPT Puskesmas Meureubo telah memiliki 6 Puskesmas
Pembantu yaitu : Pustu Paya Peunaga, Pustu Alue Peunyareng, Pustu Rantau Panjang,
Pustu Balee, Pustu SP VI, dan Pustu SP I, sedangkan Poskesdeds ada 7 yaitu yang

12
berada di desa Pasi Pinang, Peunaga Cut Ujong, Ranub Dong, Reudeup, Sumber Batu,
Pasi Mesjid, dan Peunaga Baro.
1) Posyandu
Jumlah posyandu yang ada dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Meureubo ada 34
Posyandu dengan keseluruhan posyandu memiliki strata Madya (100%). Jumlah
Posyandu Aktif sebesar 100% dengan rasio Posyandu per 100 balita 1. Selain dari
Posyandu untuk balita UPT Puskesmas Meureubo juga memiliki Posyandu untuk
Lansia yang tersebar di 20 Gampong serta memiliki 25 Posbindu (Pos Binaan
Terpadu) penyakit tidak menular yang bertujuan untuk pengendalian faktor resiko
penyakit metabolic seperti hipertensi dan diabetes melitus dengan sasaran
penduduk usia < 18 tahun.
2) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Manusia
Jumlah Desa Siaga yang ada di Wilayah UPT Puskesmas Meureubo ada 21 desa
siaga dengan strata pratama sebanyak 18 desa dan strata madya sebanyak 3 desa
dengan Poskesdes 7 dan 34 Posyandu.

2.6 SUMBER DAYA MANUSIA, JUMLAH DAN SPESIFIKASINYA


Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan pelayanan
kesehatan di Kecamatan Meureubo, kualitas menjadi faktor utama yang harus terus
mendapatkan perhatian oleh pemerintah. Tenaga kesehatan terdiri dari berbagai bidang
pendidikan seperti Dokter, Perawat, Bidan, Farmasi, Kesehatan Masyarakat. Jumlah
seluruh tenaga kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Meureubo baik yang PNS, PTT
maupun Bakti 122 orang. Tenaga Kesehatan yang paling banyak di Puskesmas
Meureubo adalah bidan dan perawat. Jumlah dokter umum ada 3 orang. Rasio dokter
umum per 100.000 penduduk di Kecamatan Meureubo 7,4. Jumlah dokter gigi 1 orang
merupakan tenaga kontrak mulai tahun 2015. Rasio perawat pada tahun 2019 sebesar
63,57 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio bidan sebesar 143,03 per 100.000
penduduk. Rasio tenaga kesehatan masyarakat 6,36 per 100.000 penduduk.

2.7 SARANAN PELAYANAN KESEHATAN

13
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan di
UPT Puskesmas Meureubo, berikut ini diuraikan situasi upaya-upaya kesehatan pada
tahun 2019. Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan
pelayanan kesehatan secara tepat dan cepat, memberi makna bahwa sebagian besar
masalah kesehatan dapat diketahui dan diatasi. Berbagai pelayanan yang dilaksanakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
1) Pelayanan Kesehatan
1. Kunjungan Ibu Hamil K1dan K4
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan
dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya sesuai pedoman
pelayanan antenatal yang titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.
Hasil pelayanan kl dan k4 dapat dilihat pada grafik dibawah ini dimana untuk
tahun 2016 belum bisa mencapai target SPM sebesar 95% untuk k4 dan ditahu
2017 terjadi peningkatan Cakupan K1 sebesar 98,95% K4 sebesar 93,6%,
namun ditahun 2018 terjadi penurunan Cakupan K1 sebesar 78% K4 sebesar
72,37%, dan terjadi penurunan kembali pada tahun 2019 Cakupan K1 sebesar
68,6% K4 sebesar 72%.

2. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan, Kunjungan Nifas


Pertolongan persalinanan merupakan salah satu kualitas pelayanan kesehatan
dasar, hal ini merupakan indikator output yang dilakukan oleh petugas
kesehatan sedangkan kunjungan ibu nifas kunjungan yang dilakukan kepada
ibu nifas. Berdasarkan grafik dibawah ini terjadi penurunan cakupan dari tahun
2014, hal ini disebabkan pembenahan system pelaporan KIA yang terlalu
tinggi dimana data estimasi sasaran yang berbeda dengan kondisi real. Ditahun
2017 terjadi peningkatan cakupan yang signifikan karena adanya perbaikan
kinerja KIA, sedangkan di tahun 2018 terjadi penurunan kembali begitupun
dengan tahun 2019.

14
3. Imunisasi TT DAN Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil
Cakupan imunisasi TT pada ibu hamil masih rendah dengan perincian TTI
1,7%, TT2 16,5%, TT3 28,6%, TT4 16,5%, TT5 14,47% sedangkan TT2+
sebesar 68,6%. Untuk pemberian tablet FE pada ibu hamil lebih dari setengah
dari seluruh ibu hamil mendapatkan Tablet FE, yaitu untuk FE 1 sebesar
68,64% dan FE 3 62,04%.

4. Ibu Hamil Neonatal Resiko Tinggi/Komplikasi di tangani


Pelayanan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi ditangani pada tahun 2019 yakni
dengan cakupan sebesar 68,6%, hal ini disebabkan oleh gencarnya pemantauan
ibu hamil resti sehingga komplikasi kehamilan bisa diketahui secara dini
sedangkan untuk neonatal resti/komplikasi ditangani terjadi peningkatan
cakupan sebesar 35,5%.

5. Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas


Pemberian Vitamin A pada bayi ditahun 2018 mencapai 95,44%, untuk balita
92,22% dan sedangkan untuk ibu nifas yang mendapatkan vitamin A hanya
80,15% sedangkan pada tahun 2019 pemberian Vitamin A pada bayi sebesar
93,53%, untuk balita 96,26% dan ibu nifas yang mendapatkan v itamin A
hanya 68,4%.

6. Peserta KB Baru dan KB Aktif


tahun 2019 pemakaian kontrasepsi terbanyak adalah Non MKJP untuk peserta
KB aktif yaitu suntik sebesar 70,5% dan untuk peserta KB baru sebesar 68,5%.
Jumlah peserta KB Aktif sebanyak 57,39% dari PUS yang ada dan jumlah
peserta KB baru 46,84% dari total PUS yang ada.

7. Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi


Kunjungan Neonatus yang pertama kali (KN1) pada tahun 2019 telah berhasil
mencapai angka 71%, namun hal ini menurun dibanding tahun 2018 sebesar

15
82,87%, begitu juga dengan kunjungan KN lengkap tahun 2019 sebesar 69,9%
menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 82,10%.

8. Desa UCI
Tahun 2019 dari 28 gampong yang ada sebanyak 11 gampong sudah menjadi
desa UCI (39,3%) seperti desa Meureubo, Peunaga Pasi, Gunong Kleng, Ranto
Panyang Barat, Mesjid Tuha, Ranub Dong, Pulo Tengoh, Pasi Aceh Baroh,
Balee, Bukit Jaya dan Buloh. Sementara 17 diantaranya sasaran bayi yang
banyak, serta masih ada ketakutan orang tua untuk mengimunisasi anaknya.
gampong lainnya belum menjadi desa UCI disebabkan beberapa hal.

9. Imunisasi pada Bayi


Cakupan imunisasi pada bayi di tahun 2019 untuk BCG 62%, DPT HB1
50,5%, DPT HB3 42,1%, Polio 4 42,06% dan Campak 36,5% dan Imunisasi
Dasar Lengkap 35,25 ada penurunan dari tahun lalu karena masih rendahnya
pengetahuan dan partisipasi masyarakat tentang imunisasi.

10. Bayi diberi ASI Ekslusif dan Pemberian MP ASI Anak Usia 6-23 bulan
Keluarga Miskin
Cakupan pemberian ASI Ekslusif ditahun 2017 pada bayi hanya mencapai
41,45% dan terjadi penurunan ditahun 2018 sebesar 30,7% dan terjadi
penurunan kembali pada tahun 2019 menjadi 28,6% . Penurunan ini
disebabkan oleh perbaikan definisi operasional dari ASI Ekslusif sementara
kegiatan penyuluhan ASI Eslusif tetap harus dilaksanakan.

11. Pelayanan Anak Balita, Balita ditimbang diposyandu, Balita Gizi Buruk
Dari 3.014 balita yang ada 2301 balita atau 76,34% telah mendapatkan
pelayanan kesehatan minimal 8 kali pada tahun 2019. Sedangkan balita yang
datang ditimbang pada tahun 2017 sebesar 66,2% dan ditahun 2018 terjadi
peningkatan kunjungan sebesar 68,2% dan menurun kembali pada tahun 2019

16
menjadi 66.5%. balita dengan BGM sebanyak 49 orang dari seluruh balita
yang ada. Tahun 2019 tidak ada kasus gizi buruk.

12. Penjaringan Kesehatan pada Siswa SD/MIN dan Pelayanan Kesehatan


Usila
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa kelas 1 SD/MIN di wilayah
kecamatan Meureubo tahun 2019 telah mencapai 100%. Hal ini tercapai
karena adanya kerjasama yang baik dengan dinas pendidikan. Sedangkan
cakupan pelayanan pada masyarakat usia lanjut telah mencapai 94% karena
UPT Puskesmas Meureubo telah memiliki Poliklinik Usila serta adanya
Posyandu Usila.

13. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut rasio antara tumpatan dan pencabutan
sebesar 0,03 karena lebih banyak tindakan pencabutan yang dilakukan karena
terbatas alat penambalan.

14. Kegiatan Penyeluhan Kesehatan


Kegiatan penyuluhan di Puskesmas Meureubo selama tahun 2019 terdiri dari
kegiatan penyuluhan kelompok, individu berupa kunjungan rumah dan
penyebaran informasi melalui media seperti radio dan media cetak yaitu leaflet
dan spanduk. Sekitar 105 kegiatan penyuluhan yang dilakujan di Puskesmas,
Posyandu, cluprolanis dan UKMB lainnya. Sekitar 6.535 rumah telah
dikunjungi untuk kegiatan penyuluhan individu dari berbagai program
kegiatan dan 28 desa yang dilakukan kunjungan rumah materi penyuluhan
diarahkan pada imunisasi, JKN dan penyakit-penyakit menular dan
penyuluhan mengenai penyakit degenerative.

2) Akses dan mutu Pelayanan Kesehatan


1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar dan Pelayanan Rawat jalan
Masyarakat Miskin

17
Tahun 2019 kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS
seluruh kepersetaan dan JKN sebanyak 25.408 jiwa. BPJS non PBI terdiri dari
PNS Sebanyak 3.985 jiwa untuk PNS 2100 jiwa dan TNI 539, POLRI 66,
Pegawai Swasta/BUMD/BUMN 829 jiwa, pekerja Bukan Penerima Upah 36
dan Bukan Pekerja 415. Sisanya penerima PBI dengan total 21.423 jiwa terbagi
dari APBN sebanyak 9.826 jiwa dan APBD sebanyak 11.597 jiwa.

2. Kunjungan Rawat Jalan dan Kunjungan gangguan Jiwa


Kunjungan rawat jalan pada tahun 2020 terjadi peningkatan kunjungan yakni
71.886 jiwa dengan kunjungan wanita sebanyak 39.537 perempuan dan 32.349
laki-laki. Kunjungan pasien gangguan jiwa pada tahun 2019 ada 59 kunjungan
dengan rincian 34 laki-laki dan 25 perempuan.

2.8 DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

Tabel 2. 10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo Januari 2020


No Jenis Penyakit Jumlah
1 Hipertensi 155
2 ISPA 141
3 Dermatitis Kontak Alergi 103
4 Commond Cold 99
5 Diabetes Melitus 97
6 Scabies 95
7 Dispepsia 94
8 Faringitis 62
9 Rhematoid Artritis 51
10 Gastritis 41

Tabel 3. 10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo Febuari 2020

No Jenis Penyakit Jumlah


1 Commond Cold 146
2 ISPA 114
3 Hipercholesterol 105

18
4 Dyspepsia 89
5 Scabies 81
6 Dermatitis Kontak Alergi 78
7 Diabetes Melitus 61
8 Hipertensi 55
9 Gastritis 35
10 Hiperuresemia 26

Tabel 4. 10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo Maret 2020


No Jenis Penyakit Jumlah
1 ISPA 122
2 Hipertensi 102
3 Diabetes Melitus 75
4 Dyspepsia 47
5 Commond Cold 46
6 Dermatitis 45
7 Scabies 37
8 Dermatitis Kontak Alergi 26
9 Faringitis 25
10 Rhematoid Artritis 14

Tabel 5. 10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo April 2020


No Jenis Penyakit Jumlah
1 Commond Cold 607
2 Hipertensi 225
3 Dermatitis 223
4 Diabetes Melitus 182
5 ISPA 144
6 Rhematoid Artritis 95
7 Konjungtivitis 93
8 Gastritis 87
9 Vertigo 77
10 Bronchitis 59
Tabel 6. 10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo Mie 2020
No Jenis Penyakit Jumlah
1 Commond Cold 633
2 Hipertensi 207
3 Diabetes Melitus 173
4 Dermatitis 121
5 Faringitis 106
6 Rhematoid Artritis 95

19
7 Konjungtivitis 93
8 Gastritis 87
9 ISPA 78
10 Scabies 58

Tabel 7. 10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo Juni 2020


No Jenis Penyakit Jumlah
1 Commond Cold 363
2 Hipertensi 219
3 Diabetes Melitus 248
4 ISPA 119
5 Allergic Contact Dermatitis 93
6 Scabies 59
7 Gastritis 44
8 Seronegative Rheumatoid 44
Arthritis
9 Cheplagia 22
10 Konjungtivitis 5

Table 8. 10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo Juli 2020


No Jenis Penyakit Jumlah
1 Commond Cold 152
2 Dermatitis Kontak Alergi 150
3 ISPA 141
4 Hipertensi 122
5 Rheumatoid Artritis 96
6 Scabies 73
7 Dispepsia 66
8 Diabetes Melitus 64
9 Mialgia 26
10 OMA 23

Tabel 10.10 Penyakit Terbesar UPTD Puskesmas Meureubo Agustus 2020


No Jenis Penyakit Jumlah
1 Rheumatoid Artritis 128

20
2 Diabetes Melitus 95
3 ISPA 92
4 Hipertensi 87
5 Dispepsia 82
6 Commond Cold 76
7 Scabies 45
8 Gastritis 39
9 Dermatitis Kontak Alergi 20
10 HC 39

2.9 ANGKA KESAKITAN ( Morbiditas)


Angka kesakitan penduduk didapat dari data SIMPUS,SP2PT (Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Puskesmas). Indikator yang digunakan adalah incidence Rate (IR) dan
Prevalence Rate (PR) Gambaran pola penyakit terbesar diwilayah kerja UPT
Puskesmas Meureubo menunjukkan bahwa Penyakit Menular (PM) Penyakit Tidak
Menular (PTM) sama-sama mendominasi. Berikut ini grafik 10 besar penyakit di UPT
Puskesmas Meureubo.

Grafik 1. Sepuluh besar penyakit di UPT Puskesmas Meureubo Tahun 2019

21
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 10 penyakit terbesar masih didominasi
oleh PM seperti Commond Cold, namun PTM seperti Hipertensi, DM dan Gastritis
menepati urutan lima besar, terjadi pergsaran keadan penyakit dimana PTM
mendominasi pada masyarakat meureubo.

1. Malaria

Penyakit Malaria diwilayah kerja Puskesmas Meureubo pada tahun 2019 tida
ada kasus penyakit malaria.

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD diwilayah Meureubo pada tahun 2019 sebanyak 25 kasus dengan
Insidence Rate (IR) sebanyak 25 kasus dengan IR 79,5/100.000 penduduk, dimana
kasus meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya.

Tahun 2015 : Ditemukan 6 kasus dengan IR 20,9/100.000 penduduk

Tahun 2016 : Terjadi peningkatan kasus sebanyak 15 dengan 39,6/100.000 penduduk

Tahun 2017 : Ditemukan sebanyak 16 dengan IR 51,0/100.000 penduduk

Tahun 2018 : Tidak ada kasus

Adanya peningkatan kasus tersebut dikarenakan terjadinya peningkat kepadatan


penduduk serta lingkungan yang tidak bersih.

3. Angka Kesakitan Diare

Kasus penyakit diare tahun 2019 sebanyak 323 kasus tertangani. Kasus ini
menurun dibandingkan tahun lalu 2018 sebanyak 337 kasus, pada tahun 2017 terjadi
penurunan kasus diare sebesar 285 kasus. Sedangkan 2016 terjadi peningkatan kasus
343 dan pada tahun 2015 sebnyak 267 kasus diare.

4. Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Dari hasil survei tidak ada kasus AFP pada tahun 2019

5. HIV

Tidak ditemukan adanya kasus HIV pada tahun 2019 tapi untuk PMS lainnya
ditemukan 18 kasus syphilis.

6. Kusta

Diwilayah kerja Puskesmas meureubo pada tahun 2014 ditemukan 10 kasus baru kusta
terdiri dari 5 kusta kering (PB) dan 5 kasus kusta basah (MB)melalui program eliminasi

22
kusta yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat dengan tingkat kesembuhan
100% pada tahun 2017- 2016 juga ditemuan 3 kasus kusta, tahun 2018 ditemukan 8
kasus kusta dan tahun 2019 terdapat 6 kasus kusta

10. GAMBARAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan dilihat dari indikator-indikator presentasi


rumah dan tempat-tempat umum.

1. Tempat-Tempat Umum
Tempat umum merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang, dan dikhawatirkan
dapat menjadi penyebar penyakit. TTU yang sehat adalah yang memenuhi standar
kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembungan sampah, sarana
pembuangan limbah, ventilasi yang baik, luas lanta yang sesuai, pencahayaan yang baik.
Dari 66 TTU yang ada dan diperiksa terdapat 43 TTU yang memenuhi syarat kesehatan
yakni 65,2% sementara untuk tempat pengelolaan makanan dari 150 yang ada hanya 54
atau 36% yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Sanitasi Tempat Berbasis Masyarakat (STBM)
Tahun 2016 telah ada 12 desa STBM , ditahun 2017 mencapai 25 desa STMB dan tahn
2018 sudah ada 28 desa STMB untuk tahun 2019 terdapat 2 desa STMB yakni desa
Bukit Jaya dan Balee

Untuk menggambarkan keadaan Perilaku masyarakat berepngaruh terhadap


derajat kesehatan dilihat dari indikator PHBS

1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan tercermin dari banyaknya rumah yang
melaksanakan paling sedikit 7 dari 10 indikator PHBS pada tahun 2019 secara
keseluruhan jumlah rumah tangga 2.329 dipantau. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari
rumah yang dipantau sebesar 54,95%. Terjadi pengingkatan dari tahun 2018 sebesar
50,15%, 2017 hanya sebesar 45%. Hal ini disebabkan gencarnya kunjungan untuk
edukadi bagi rumah yang tidak ber PHBS. Kemudian yan menjadi masalah pokok
adalah kebiasaan meroko di dalam rumah yang menyebbkan rndahnya pencapaian
rumah tanggap ber PHBS. Berdasarkan grafik dibawah ini.

Grafik 2. Rumah Tangga Ber-PHBS di Wilayah UPT Puskesmas Meureubo tahun


2015-2019

23
BAB III
DATA KHUSUS

3.1 CAKUPAN PROGRAM DAN DATA PEMBANDING

Cakupan Program Diwilayah kerja Puskesmas Meureubo

1. 23 Program
2. 110 Kegiatan

UKM ESENSIAL

1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Anak
3. Keluarga Berencana (KB)
4. KIA
5. Kesehatan Lingkungan
6. Gizi
7. Imunisasi
8. ISPA
9. Surveilans
10. PTM

24
11. TB/Kusta
12. DBD/Malaria/Filariasis
13. Diare/Rabies

UKM PENGEMBANGAN

1. UKS
2. UKGS
3. Kswamas
4. Perkesmas
5. Kesehatan Haji
6. Usila
7. Kesehatan Kerja
8. Kesehatan Olahraga
9. Kesehatan Tradisional
10. PKPR

CAKUPAN PROGRAM SEBAGAI DATA PEMBANDING

25
BAB IV
ANALISA MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

4.1 IDENTIFIKASI MASALAH


1) Identitas masalah uapaya kesehatan
Identifikasi masalah Upaya Kesehatan di Puskesmas Meureubo berdasar dari
hasil PKP, SPM, lokmin linsek, serta MMD yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1
No Program Identifikasi masalah Jumlah Indicator
1 Promosi kesehatan Desa yang memenuhi -29% PKP
16-18 indikator PHBS
Kegiatan intervensi pada -10% PKP
institusi kesehatan
Kegiatan intervensi pada -50% PKP
tempat kerja
Kegiatan intervensi pada -2.3% PKP
desa
2 Kesehatan Pembinaan sarana TTU -2,3% PKP
lingkungan
Konseling sanitasi -6.9% PKP
3 KIA KB Pelayanan kesehatan -0,4% PKP

26
untuk ibu hamil (K1)
Pelayanan kesehatan -0,44% PKP
untuk ibu hamil (K4)
Pelayanan persalinan -2% PKP
oleh tenaga kesehatan
(Pn)
Pelayanan persalinan -2,2% PKP
oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan
Pelayanan kesehatan -33,5% PKP
bayi 29 hati-11 bulan
KB pasca persalinan -5,3% PKP
4 Gizi Pemberian tablet besi -0,2% PKP
pada ibu hamil
Bumil KEK 82 SPM
5 Pencegahan dan Pelaksanaan kegiatan -25% PKP
pengendalian layanan rehidrasi oral
penyakit menular aktif (LROA)
Kader kesehatan kusta -79,7% PKP
tersosialisasi
Cakupan penemuan -44,3% PKP
penderita pneumonia
balita
Pelayanan diare balita -46,1% PKP
Penemuan terduga kasus -68,9% PKP
TB

4.2 ANALISA MASALAH


1) Program Promosi Kesehatan
Permasalahan yang ada adalah :
1. Desa yang memenuhi 16-18 indikator PHBS (Klasifikasi IV) belum
mencapai target (-29%).
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan belum mencapai target
100% (-10%).

27
3. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja belum mencapai target 100% (-
50%)
4. Kegiatan intervensi pada desa belum mencapai target (-50%).

2) Program Kesehatan Lingkungan


Masalah yang ada:
1. Pembinaan sarana TTU belum mencapai target (-2,3%).
2. Konseling Sanitasi masih kurang (-6,9% dari target 10%).

3) Program KIA KB
Permasalahan :
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) belum mencapai target (-
0,4%)
2. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) belum mencapai target (-
0,44%)
3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) belum mencapai target
(-2%).
4. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan belum
mencapai target (-2,2%).
5. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan belum mencapai target (-
4%).
6. KB pasca persalinan belum mencapai target (-5,3%)
7.
4) Program Gizi
Permsalahan yang ada :
1. Pemberian Tablet Besi (90 tab) pada Bumil belum mencapai target (-
0,2%).
2. Masih banyak Ibu Hamil KEK (82 orang).

5) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

28
Permasalahan :
1. Pelayanan Diare Balita belum mencapai target (-46,1%).
2. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) masih
dibawah target (-25%).
3. Cakupan Penemuan penderita Pneumonia balita masih dibawah target (-
44,3%).
4. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi belum mencapai target (-79,7%).
5. Penemuan terduga kasus TB masih dibawah target (-68,9%).

4.3 PRIORITAS MASALAH


Setelah masalah kesehatan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah penentuan
prioritas masalah kesehatanuntuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu
mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas
masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan analisis USG dengan kriteria
sebagai berikut:
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak).
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan
masalah).
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
masalah mulai terlihat dan sesudahnya).

Sedangkan penilaian kriteria USG adalah sebagai berikut :


NILA KRITERIA
I
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh

1) Program Promosi Kesehatan


NO MASALAH U S G U+S+G PROPRITAS
1 Desa Klasifikasi IV 5 4 5 14 2
29
Intervensi PHBS Istitusi 2 4 4 10 5
Kesehatan
3 Intervensi PHBS pada 3 4 5 12 4
Tempat Kerja
4 Intervensi PHBS pada 5 5 5 15 1
Desa

2) Program Kesehatan Lingkungan


NO MASALAH U S G U+S+G PROPRITAS
1 Pembinaan sarana TTU 5 4 3 12 4
2 Konseling klinik 5 5 5 15 1
sanitasi

3) Program KIA KB
NO MASALAH U S G U+S+G PROPRITAS
1 Pelayanan kesehatan 4 5 5 14 2
untuk ibu hamil (K1)
2 Pelayanan kesehatan 5 5 5 15 1
untuk ibu hamil (K4)
3 Pelayanan persalinan 4 4 3 11 5
oleh nakes (Pn)
4 Pelayanan persalinan 4 3 3 10 6
oleh nakes di faskes

4) Program Gizi
NO MASALAH U S G U+S+G PROPRITAS
1 Pemberian tablet besi 5 5 4 14 2
pada ibu hamil
2 Masih banya ibu hamil 3 4 4 11 3
KEK

5) Program pencegahan dan pengendalian penyakit


NO MASALAH U S G U+S+G PROPRITAS
1 Pelayanan diare balita 4 4 4 12 4

30
2 Penemuan pneumonia 4 5 5 14 2
balita
3 Kader kesehatan kusta 3 4 5 12 4
tersosialisasi
4 Pelaksanaan kegiatan 3 3 5 11 6
LROA
5 Peenemuan terduga 5 5 5 15 1
kasus TB

4.4 PENYEBAB MASALAH


Penyebab masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga alternatif
pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diuraikan diagram fishbone berikut :

4.5 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Prioritas pemecahan masalah digunakan metode dengan CARL dengan uraian
variabel sebagai berikut :
C (Capability) : Ketersediaan sumber daya (dana dan sarana/peralatan)

31
A (Accesibility): Kemudahan masalah yang diatasi, (ketersediaan
metode/cara/peraturan)
R (Readyness) : Kesiapan tenaga pelaksana maupun sasaran.
L (Leverage) : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
dalam pemecahan masalah yang dibahas.
Dengan menggunakan skor masing-masing variabel : 1 = Tidak mampu; 2 =
Kurang mampu; 3 = Mampu; 4 = Sangat mampu.

32

Anda mungkin juga menyukai