Anda di halaman 1dari 1

Tugas perawat primer:

Mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif serta membuat tujuan dan rencana keperawatan,
melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas, mengkomunikasikan dan
mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain, mengevaluasi
keberhasilan yang dicapai, menerima dan menyesuaikan rencana dan menyiapkan penyuluhan
untuk pulang, melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat, membuat jadwal perjanjian klinis dan mengadakan kunjungan rumah.
Peran kepala ruang/bangsal dalam metode primer:
Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer;orientasi dan merencanakan karyawan
baru, menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asiste,evaluasi kerja,
merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf dan membuat 1–2 pasien untuk model agar
dapat mengenal hambatan yang terjadi.
Ketenagaan metode primer:
Setiap perawat primer adalah perawat bed side atau selalu berada dekat dengan pasien,untuk beban
kasus pasien 4–6 orang untuk satu perawat primer danpenugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
Perawat primer dibantu oleh perawat profesional lain maupun nonprofesional sebagai perawat
asisten
4. MAKP Kasus.
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Metode
penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan
untuk perawat privat/pribadi dalam memberikan asuhan keperawatan khusus seperti kasus isolasi
dan perawatan intensif (intensive care). Kelebihan pada MAKP Kasus ini yakni perawat lebih
memahami kasus per kasus dan sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah, sedangkan
untuk kekurangannya yakni belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab dan juga perlu
tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama.
5. Modifikasi: MAKP Tim-Primer.
Model MAKP Tim dan Primer digunakan secara kombinasi dari kedua sistem. Menurut
Sitorus (2002) penetapan sistem model MAKP ini didasarkan pada beberapa alasan berikut,
keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena harus mempunyai latar belakang
pendidikan S-1 Keperawatan atau setara sedangkan untuk keperawatan tim tidak digunakan secara
murni, karena tanggung jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai timdan
apabila melalui kombinasi kedua model tesebut diharapkan komunitas asuhan keperawatan dan
akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer, karena bimbingan tentang asuhan
keperawatan diberikan oleh perawat primer/ketua tim.
2.4 Metode Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kebidanan
2.5 Metode Perhitungan Beban Kerja

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban kerja perawat antara lain:
1. Jumlah pasien yang dirawat setiap hari/bulan/tahun di unit tersebut
2. Kondisi atau tingkat ketergantungan pasien
3. Rata-rata hari perawatan
4. Pengukuran keperawatan langsung, perawatan tidak langsung dan

Anda mungkin juga menyukai