WIWIN SEPTALIANI
P0.71.20.3.19.077
TAHUN 2021/2022
LAPORAN TUGAS AKHIR
WIWIN SEPTALIANI
P0.71.20.3.19.077
TAHUN 2021/2022
PENERAPAN SENAM ERGONOMIK TERHADAP RISIKO PERFUSI
PERIFER TIDAK EFEKTIF PADA PENDERITA HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS CITRA MEDIKA
KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2022
Wiwin Septaliani
Program Studi D3 Keperawatan Lubuklinggau
Jl. Lapter Silampari Lubuklinggau
Email : wiwinseptaliani@student.poltekkespalembang.ac.id
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan tekanan
darah sistole 140 mmHg dan tekanan darah diastole 90 mmHg. Faktor utama yang
mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tekanan darah perifer dan
volume/aliran darah. Penatalaksanaan hipertensi non-farmakologis salah satunya
yaitu melakukan senam ergonomik yang bermanfaat untuk memperbaiki posisi
sistem syaraf dan aliran darah. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui penerapan
senam ergonomik terhadap risiko perfusi perifer tidak efektif pada penderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau Tahun
2022. Metode penelitian: Metode penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk
studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april 2022. Subjek dalam studi
kasus adalah dua klien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian: Setelah
dilakukan penerapan senam ergonomik terhadap risiko perfusi perifer tidak efektif
pada penderita hipertensi, Hasil penelitian menunjukan tekanan darah dan risiko
perfusi perifer tidak efektif pada subjek mengalami penurunan. Kesimpulan:
Penerapan senam ergonomik ini efektif untuk menurunkan risiko perfusi perifer
tidak efektif pada penderita hipertensi. Saran: Diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang risiko perfusi perifer tidak efektif pada penderita hipertensi
dan dapat dilakukan secara mandiri untuk menurunkan risiko perfusi tidak efektif
pada penderita hipertensi.
Kata kunci : Hipertensi, Risiko perfusi perifer tidak efektif, Senam ergonomik
APPLICATION OF ERGONOMIC GYMNASTIC AGAINST THE RISK
OF IN EFFECTIVE PERIPHERAL PERFUSION TO THE
HYPERTENSION PATIENTS IN THE WORK AREA
OF PUBLIC HEALTH CENTER CITRA
MEDIKA LUBUKLINGGAU
CITY 2022
Wiwin Septaliani
Nursing Study Program (D3) Lubuklinggau
Lapter Silampari Street Lubuklinggau
Email : wiwinseptaliani@student.poltekkespalembang.ac.id
ABSTRACT
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga penyusun Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan Senam
Ergonomik Terhadap Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Pada Penderita
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau
Tahun 2022” dapat selesai tepat pada waktunya.
Laporan Tugas Akhir ini di ajukan sebagai syarat menyelesaikan
pendidikan gelar Diploma III Keperawatan Program Studi D III Keperawatan
Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang. Dalam proses penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini penulis mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak terkait. Bersama ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Bapak Muhammad Taswin, S.Si,Apt, MM, M.Kes selaku Direktur
Poltekkes Kemenkes Palembang.
2. Ibu Devi Mediarti, Spd. S.Kep, M.Kes selaku ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang.
3. Bapak H. Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes selaku ketua Prodi Keperawatan
Lubuklinggau.
4. Bapak Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes selaku dosen Pembimbing I yang telah
dengan sabar membimbing dan memberikan saran yang amat berarti serta
pengarahan yang sangat dibutuhkan dalam proses penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini.
5. Ibu Ns,Eva Oktaviani,M.Kes,Sp.An selaku Dosen Pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran sehingga
Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Prodi Keperawatan Lubuklinggau yang telah
memberikan bimbingan, serta pengarahan dengan penuh perhatian dan
kesabaran berhubungan dengan proses perkuliahannya.
7. Kedua Orangtuaku, dan saudara-saudaraku yang telah banyak memberikan
semangat dan dorongan baik materil maupun spiritual.
8. Teman – teman seperjuangan satu almamater yang telah membantu
tersusunnya Laporan Tugas Akhir.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima
kasih telah membantu menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, semoga
Allah SWT membalas kebaikan kalian, Aamiin. Semoga Laporan Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
et al., 2020).
sedang. Hipertensi diprediksi pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang
kematian sekitar 8 juta orang, setiap tahunnya 1,5 juta kematian akan
macam pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lain.
Gejalanya bisa saja merasa sakit kepala atau merasa berat ditengkuk,
telinga berdenging, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan
terakhir ini, terbukti pada tahun 2018 pederita hipertensi berjumlah 4.009
orang, pada tahun 2019 penderita hipertensi berjumlah 5.437 orang, dan
darah arteri ditentukan oleh curah jantung dan resistensi perifer total.
Khomsah, 2021)
darah pada level kapiler yang dapat menganggu metabolisme tubuh (PPNI,
2017).
Penatalaksanaan hipertensi dilakukan dengan dua cara yaitu secara
B. Rumusan Masalah
Tahun 2022?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
Lubuklinggau
Hasil dari penelitian ini sebagai bahan informasi dan masukan untuk
3. Bagi puskesmas
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Pengertian hipertensi
Darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada 140/90 mmHg
akan terus meningkat tajam pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang
kematian sekitar 8 juta orang, setiap tahun 1,5 juta kematian terjadi di
kondisi tekanan darah berada pada 140/90 mmHg, dimana angka 140
tekanan darah diastolik, dan gejala dari hipertensi hampir sama dengan
penyakit lain seperti, sakit kepala atau berat dibagian tengkuk, jantung
dan mimisan.
2. Etiologi Hipertensi
kalsium).
b. Hipertesni Sekunder
4. Patofisiologi Hipertensi
Faktor predisposisi yang saling berhubungan juga ikut serta
bisa terjadi.
ikat, dan penurunan relaksasi otot polos dalam darah. Konsekuensi nya
curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Wijaya & Putri, 2013).
5. Pathway Hipertensi
ansietas
vasokontriksi MK : Intoleransi
aktivitas
Gangguan sirkulasi
seperti :
saraf pusat
glomerulus
tekanan kapiler.
1. Jantung
2. Otak
3. Ginjal
4. Mata
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. Kimia darah
katekolamin
atheromatus
dan hipertensi
hipertensi
3. Elektrolit
terapi direutik)
b. Serum kalsium bila meningkat berkontribusi terhadap
hipertensi
4. Urine
5. Radiologi
jantung
9. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Non-farmakologis :
kaya akan serat dan protein, dan jika berhasil menurunkan berat
sebanyak 5 mmHg.
dalam sehari.
e. Menghindari rokok
f. Penurunan stress
2. Pengobatan farmakologi
a. Diuretik (Hidroklorotiazid)
tidak dianjurkan
lemas.
1. Definisi keluarga
emosional)
2016).
2. Tipe keluarga
dari suami, istri dan tanpa anak. Keluarga ini mungkin belum
3. Sigle parent, yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan
4. Sigle adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang dewasa. Tipe ini terjadi pada seorang dewasa yang tidak
menikah.
sudah menikah
yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak dari
2. Cohabitating couple
pernikahan.
a. Fungsi afektif
c. Fungsi reproduksi
daya manusia.
keluarga
keluarga
4. Pengkajian Keluarga
1. Data Pengenalan Keluarga
3. Data Lingkungan
pembuangan limbah.
berkomunikasi
menjalankan tugasnya
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosial
masalah.
bulan.
menghadapi permasalahan
i. Pemeriksaan fisik
5. Analisa Data
Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan
masalah kesehatan yang ada pada keluarga sesuai dengan data yang
6. Diagnosa Keperawatan
a. Perumusan Diagnosa
(Widagdo, 2016).
Meningkat…”
c. Diagnosis keperawatan
Skala :
Keperawatan potensial 1
Keperawatan risiko 2
Keperawatan actual 3
1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
2
3. Potensi masalah untuk
dicegah
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
1
4. Menonjolnya masalah
Skala :
Segera 2
Tidak perlu disegerakan 1
Tidak dirasakan 0
1
kriteria. Bobot adalah nilai konstanta dari tiap kriteria dan tidak bisa
diubah
Rumus bobot :
keperawatan keluarga
hipertensi.
b. Tujuan khusus :
hipertensi.
TABEL 3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Risiko perfusi Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Klien dapat Siki : Edukasi latihan fisik
perifer tidak efektik kunjungan selama tindakan verbal dan mengetahui
Observasi :
d.d ketidakmampuan 5 hari diharapkan keperawatan selama tindakan apa itu
keluarga memberi risiko perfusi 1x60 menit hipertensi 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
perawatan pada perifer teratasi diharapkan risiko informasi
2. Keluarga
anggota keluarga perfusi perifer
klien dapat Edukasi :
yang sakit menurun
mengetahui
2. Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisologis olahraga
penyebab
hipertensi 3. Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas latihan yang
diinginkan
3. Keluarga
klien dapat 4. Ajarkan teknik pernapasan yang tepat
mengetahui
strategi
mengatasi
hipertensi
Diagnosa Tujuan Rencana Evaluasi Rencana Tindakan
keperawatan
Jangka panjang Jangka pendek Kriteria Standar
Ansietas b.d Setelah dilakukan Setelah Respon 1. Klien dapat Siki : Terapi relaksasi
ketidakmampuan kunjungan selama 5 dilakukan verbal dan mengetahui
Observasi :
keluarga memberi hari diharapkan tindakan tindakan penyabab
perawatan pada ansietas dapat teratasi keperawatan ansietas pada 1. Periksa frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh
anggota keluarga yang selama 1x60 hipertensi
Terapeutik :
sakit menit
2. Keluarga
diharapakan 2. Gunakan pakaian longgar
klien dapat
ansietas dapat
mengetahui Edukasi :
menurun
penyebab
3. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
ansietas pada
hipertensi 4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih fisik
3. Keluarga
klien dapat
mengetahui
strategi yang
dapat
mengastasi
ansietas pada
hipertensi
Diagnosa Tujuan Rencana Evaluasi Rencana Tindakan
keperawatan
Jangka panjang Jangka pendek Kriteria Standar
Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon 1. Klien dapat Siki : Edukasi kesehatan
b.d kunjungan selama tindakan verbal dan mengetahui
Terapeutik :
ketidakmampuan 5 hari diharapkan keperawatan selama tindakan penyebab
keluarga memberi defisit pengetahuan 1x60 menit hipertensi 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
perawatan pada teratasi diharapkan defisit
2. Keluarga 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
anggota keluarga pengetahuan
klien dapat
yang sakit meningkat 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
mengetahui
penyebab Edukasi :
hipertensi
4. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Keluarga
klien dapat
mengetahui
cara
mengatasi
hipertensi
7. Implementasi keperawatan
Implementasi adalah proses keperawatan keluarga dimana
8. Evaluasi
a. Proses evaluasi
1. Kognitif (pengetahuan)
1. Observasi
dianjurkan.
C. Konsep Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
1. Definisi
2. Faktor resiko
a. Hiperglikemia
c. Hipertensi
d. Merokok
e. Prosedur endovaskuler
f. Trauma
(PPNI, 2017).
a. Raynauds disease
b. Thrombosis arteri
c. Atritis rheumatoid
d. Leriches syndrome
e. Aneurisma
f. Buergers disease
g. Varises
h. Diabetes mellitus
i. Hipertensi
j. Kanker
(PPNI, 2017).
1. Definisi
penciptaan tubuh yang yang di ilhami dari gerkan sholat sehingga lansia
semua orang mudah untuk melakukan gerakan senam ini. Gerakan senam
dilakukan oleh semua orang dari anak-anak sampai orang tua (Wulan &
Khomsah, 2021).
2. Manfaat Senam Ergonomik
E. Kerangka Konsep
Hipertensi Pengkajian
Diagnose keperawatan
Intervensi penerapan
senam ergonomik
pendekatan case studi (studi kasus). Studi kasus adalah penelitian yang
terdiri dari unit tunggal dengan pokok pertanyaan yang bekenan “how”
atau “why”. Unit tunggal dapat berupa satu orang atau sekelompok
B. Subjek Penelitian
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
senam ergonomik
C. Definisi Operasional
dan aliran darah serta gerakannya yang mudah untuk dilakukan oleh
2022
ergonomic.
adalah keluarga.
30 menit.
h. Peneliti menilai respon klien terhadap senam ergonomik
G. Analisa Data
(Notoatmodjo, 2012 )
H. Penyajian Data
atau hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi dan table.
Dignity)
inclusiveness)
4. Memperhatikan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
STUDI KASUS
A. Hasil penelitian
km2
Dalam studi kasus ini dipilih dua orang pasien sebagai subyek
a. Subjek I
tampak pucat.
b. Subjek II
B. Pembahasan
1. Hasil Pengkajian
a. Identitas Umum
b. Komposisi keluarga
c. Genogram
Subjek I
Subjek II
Keterangan :
: Perempuan : Klien
: Meninggal
d. Tipe Keluarga
Subjek I Subjek II
Keluarga Tn. M termasuk kedalam tipe Keluarga Tn. K termasuk kedalam tipe
keluarga inti keluarga inti
Riwayat keluarga saat ini Ny. L saat ini menderita Ny. Y saat ini menderita
hipertensi hipertensi
Luas Rumah 6 x 12 m2 10 x 12 m2
Jumlah kamar 3 5
WC Jongkok Jongkok
1. Fungsi Afektif
Subjek I Subjek II
3. Fungsi reproduksi
Subjek I Subjek II
4. Fungsi ekonomi
m. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
2. GCS 5 5
Kepala :
Mata :
Hidung :
Pernapasan :
Sirkulasi jantung :
Abdomen :
Ekstremitas :
Subjek I. Ny. L
- TTV :
TD : 150/100 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,5˚c
RR : 22 x/menit
yang terjadi
Objektif :
- Klien tampak
bertanya
tentang cara
pencegahan
risiko perfusi
perifer tidak
efektif
- Pengisian
kapiler < 3
detik
- Nadi teraba
- Akral dingin
- Turgor kulit
baik
- TTV :
TD : 150/100 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,5˚c
RR : 22 x/menit
Subjek II. Ny. Y
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5˚c
RR : 22 x/menit
yang terjadi
Objektif :
- Klien tampak
bertanya
tentang cara
pencegahan
risiko perfusi
perifer tidak
efektif
- Pengisian
kapiler < 3
detik
- Nadi teraba
- Akral dingin
- Turgor kulit
baik
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5˚c
RR : 22 x/menit
Skoring Prioritas Masalah
Jumlah 4,3
Jumlah 5
Masalah : (Subjek I) Risiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan
Jumlah 5
Tidak Dapat
Jumlah 4,3
Masalah : (Subjek II) Defisit Pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
Jumlah 5
Masalah : (Subjek II) Risiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan
Jumlah 5
5. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
Subjek I. Ny. L
2. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon/verbal - Keluarga dapat Edukasi kesehatan :
berhubungan dengan 3x kunjungan tindakan mengetahui Observasi :
ketidakmampuan rumah, Diharapkan keperawatan tentang masalah 1. Identifikasi Kesiapan dan
keluarga merawat tingkat selama 1× 60 menit kesehatan : kemampuan menerima
anggota keluarga yang pengetahuan keluarga mampu : Hipertensi informasi
sakit meningkat. - Mengenal - Keluarga dapat 2. Identifikasi Faktor Faktor yang
masalah mengambil dapat meningkatkan dan
kesehatan : keputusan/tindak menurunkan motivasi dalam
hipertensi Sikap an yang tepat hidup sehat.
- Mengambil - Keluarga dapat Terapeutik :
keputusan yang merawat anggota 3. Jadwalkan pendidikan
tepat, keluarga keluarga yang kesehatan tentang hipertensi
mampu sakit sesuai kesepakatan.
menyebutkan Edukasi :
akibat dari 4. Jelaskan Faktor resiko yang
penyakit dapat mempengaruhi kesehatan
hipertensi
- Merawat anggota Tindakan
keluarga dengan
masalah
kesehatan
3. Risiko perfusi perifer Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon/verbal - Keluarga dapat Edukasi kesehatan :
tidak efektif Ditandai kunjungan rumah tindakan mengetahui Observasi :
dengan 3x diharapkan keperawatan tentang masalah 1. Identifikasi Kesiapan dan
ketidakmampuan keluarga dapat selama 1 x 60 kesehatan : kemampuan menerima
anggota keluarga Mengatasi masalah menit, keluarga Hipertensi informasi
merawat anggota risiko perfusi perifer mampu : - Keluarga dapat 2. Identifikasi Faktor Faktor yang
keluarga yang sakit tidak efektif - Menyebutkan mengambil dapat meningkatkan dan
kembali hal- Sikap keputusan/tindak menurunkan motivasi dalam
hal yang telah an yang tepat hidup sehat.
di diskusikan - Keluarga dapat Terapeutik :
- Merawat merawat anggota 3. Jadwalkan pendidikan
keluarga yang
anggota kesehatan tentang hipertensi
sakit
keluarga yang sesuai kesepakatan.
sakit Edukasi :
Mampu melakukan 4. Jelaskan Faktor resiko yang
senam ergonomik Tindakan dapat mempengaruhi kesehatan
terhadap risiko
perfusi perifer tidak
efektif
Tabel 14. Intervensi keperawatan
2. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon/verbal - Keluarga dapat Edukasi kesehatan :
berhubungan dengan 3x kunjungan tindakan mengetahui Observasi :
ketidakmampuan rumah, Diharapkan keperawatan tentang masalah 1. Identifikasi Kesiapan dan
keluarga merawat tingkat selama 1× 60 menit kesehatan : kemampuan menerima
anggota keluarga yang pengetahuan keluarga mampu : Hipertensi informasi
sakit meningkat. - Mengenal - Keluarga dapat 2. Identifikasi Faktor Faktor yang
masalah mengambil dapat meningkatkan dan
kesehatan : keputusan/tindak menurunkan motivasi dalam
hipertensi Sikap an yang tepat hidup sehat.
- Mengambil - Keluarga dapat Terapeutik :
keputusan yang merawat anggota 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan
tepat, keluarga keluarga yang tentang hipertensi sesuai
mampu sakit kesepakatan.
menyebutkan Edukasi :
akibat dari 4. Jelaskan Faktor resiko yang
penyakit dapat mempengaruhi kesehatan
hipertensi
- Merawat anggota Tindakan
keluarga dengan
masalah
kesehatan
3. Risiko perfusi perifer Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon/verbal - Keluarga dapat Edukasi kesehatan :
tidak efektif Ditandai kunjungan rumah tindakan mengetahui Observasi :
dengan 3x diharapkan keperawatan tentang masalah 5. Identifikasi Kesiapan dan
ketidakmampuan keluarga dapat selama 1 x 60 kesehatan : kemampuan menerima
anggota keluarga Mengatasi masalah menit, keluarga Hipertensi informasi
merawat anggota risiko perfusi perifer mampu : - Keluarga dapat 6. Identifikasi Faktor Faktor yang
keluarga yang sakit tidak efektif - Menyebutkan mengambil dapat meningkatkan dan
kembali hal- Sikap keputusan/tindak menurunkan motivasi dalam
hal yang telah an yang tepat hidup sehat.
di diskusikan - Keluarga dapat Terapeutik :
- Merawat merawat anggota 7. Jadwalkan pendidikan
keluarga yang
anggota kesehatan tentang hipertensi
sakit
keluarga yang sesuai kesepakatan.
sakit Edukasi :
Mampu melakukan 8. Jelaskan Faktor resiko yang
senam ergonomik Tindakan dapat mempengaruhi kesehatan
terhadap risiko
perfusi perifer tidak
efektif
Tabel 15. Implementasi Keperawatan
Subjek I
3. Senin / 18 april Risiko perfusi perifer Jam : 16.00 WIB Jam : 17.00 WIB
2022 tidak efektif ditandai 1. Memeriksa sirkulasi perifer S : Ny. L mengeluh nyeri ekstremitas bagian bawah dan
dengan ketidakmampuan punggung berkurang
2. Mengidentifikasi faktor risiko
anggota keluarga merawat O:
gangguan sirkulasi (mis.hipertensi)
anggota keluarga yang - Pre senam ergonomik TD : 140/100 mmHg
sakit 3. Memonitor nyeri ekstremitas - Post senam ergonomik TD : 140/90 mmHg
- T : 36,5 c
bagian punggung sedikit berkurang
- P : 94 x/menit
Jam 16.10 - Pengisian kapiler < 3 detik
- Akral hangat
4. Menganjurkan olahraga rutin
- Turgor kulit baik
5. Menganjurkan minum obat A : Risiko perfusi perifer belum teratasi
penurun tekanan darah Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Denyut nadi perifer √
Nyeri ekstremitas √
Pengisian kapiler √
Akral √
Turgor kulit √
Tekanan darah sistolik √
Tekanan darah diastolik √
P : Intervsensi dihentikan
Tabel 16. Implementasi keperawatan
Subjek II
2. Jumat / 15 april Risiko perfusi perifer Jam : 10.00 WIB Jam : 11.00 WIB
2022
tidak efektif ditandai 1. Memeriksa sirkulasi perifer S : Ny. Y mengeluh nyeri ekstremitas bagian bawah dan
dengan ketidakmampuan pinggang sedikit berkurang
2. Mengidentifikasi faktor risiko
anggota keluarga O:
gangguan sirkulasi (Mis.
merawat anggota - Pre senam ergonomik 140/100 mmHg
Hipertensi)
keluarga yang sakit - Post senam ergonomik TD : 140/90 mmHg
3. Memonitor nyeri ekstremitas - T : 36,5 c
- P : 90 x/menit
Jam 10.10
- Pengisian kapiler < 3 detik
4. Menganjurkan olahraga rutin - Akral hangat
- Turgor kulit baik
5. Menganjurkan minum obat
A : Risiko perfusi perifer belum teratasi
penurun tekanan darah
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Denyut nadi perifer √
Nyeri ekstremitas √
Pengisian kapiler √
Akral √
Turgor kulit √
Te ana darah sistolik √
Tekanan darah diastolic √
Tabel 17. Evaluasi Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Pada Ny. L
Subjek I
Tabel 18. Evaluasi Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Pada Ny. Y
Subjek II
tekanan darah dan risiko perfusi perifer tidak efektif setelah dilakukan intervensi
Pada hari pertama evaluasi yang didapatkan yaitu ada penurunan tekanan darah
dari 150/100 mmHg menjadi 140/100 mmHg, pada evaluasi hari kedua
didapatkan penurunan tekanan darah dari 140/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg,
serta pada hari ketiga didapatkan penurunan tekanan darah dari 140/100 mmHg
Pada hari pertama dilakukan penerapan senam ergonomik didapatkan belum ada
penurunan tekanan darah pada klien tetap pada tekanan darah 140/90 mmHg ,
pada hari kedua di dapatkan penurunan tekanan darah dari 140/200 menjadi
140/90 mmHg, Pada hari ketiga didapatkan penurunan tekakan darah dari 140/90
senam ergonomic karena menurut Wulan & Khomsah (2021) senam ergonomik
ini dapat menurunkan risiko perfusi perifer tidak efektif dan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Evaluasi.
B. Pengkajian
pengukuran tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, tinggi badan dan berat
badan.
temperatur : 36,5˚c, nadi : 96x/menit, akral dingin, CRT < 3 detik, kulit
tampak pucat.
temperatur : 36,5˚c, nadi : 86x/menit, akral dingin, CRT < 3 detik, kulit
tampak pucat.
et al., 2020).
lain. Gejalanya bisa saja merasa sakit kepala atau merasa berat ditengkuk,
Khomsah, 2021).
Menurut SDKI 2016 gejala dan tanda mayor ataupun minor dari
kapiler < 3 detik, nadi menurun, akral teraba dingin, warna kulit pucat, dan
Adapun pada kedua subjek tanda dan gejala risiko perfusi perifer
tidak efektif adalah nyeri ekstremitas, akral dingin, dan kulit pucat.
C. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus Ny. L diagnosa yang muncul ada dua yaitu nyeri akut
yang sakit dan risiko perfusi perifer tidak efektif ditandai dengan
2017).
pada kasus Ny. Y diagnosa yang muncul ada dua juga yaitu nyeri
keluarga yang sakit dan risiko perfusi perifer tidak efektif ditandai dengan
2017).
yang menjadi masalah pada kedua subjek saja, risiko perfusi perifer tidak
D. Intervensi Keperawatan
diselesaikan. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh peneliti
dilakukan untuk mengatasi risiko perfusi perifer tidak efektif ini dengan
risiko perfusi perifer tidak efektif pada kedua subjek yang mengeluhkan
lapang dada, kedua gerakan syukur dilakukan 5 kali, ketiga gerakan duduk
E. Implementasi Keperawatan
didapatkan hasil 140/90 mmHg dan pada klien II didapatkan hasil 140/80
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Wulan & Khomsah,
sebesar 10 mmHg.
F. Evaluasi Keperawatan
perfusi perifer tidak efektif. Hasil pengukuran tekanan darah pada subjek I
130/80 mmHg.
bertujuan untuk mengurangi risiko perfusi perifer tidak efektif pada klien.
kedua subjek dan kebiasaan mengkonsumsi garam. Hal ini selaras antara
teori dengan hasil pengkajian yang didapatkan pada kedua subjek tentang
temperatur : 36,5˚c, nadi : 86x/menit, akral dingin, CRT < 3 detik, kulit
tampak pucat.
Pada penelitian Subjek I dan Subjek II, bahwa terjadi penurunan
Tekanan darah dan penurunan risiko perfusi perifer tidak efektif dengan
senam ergonomik setiap 3 kali perlakuan dengan waktu antara 15-20 menit
darah dan risiko perfusi perifer tidak efektif (Wulan & Khomsah, 2021).
tekanan darah pada subjek II, pada hari kedua tekanan darah diastolic yang
10 mmHg.
dapat mencegah tekanan darah tinggi dan mencegah risiko perfusi perifer
Khomsah, 2021).
Hal ini juga serupa dengan penelitian lain yang dilakukan Wahyuni
PENUTUP
A. Kesimpulan
ergonomik.
B. Saran
depan.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(1st Ed.).
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st
Ed.).
Purwono, J., Sari, R., Ratna, S., & Budianto, A. (2020). pola konsumsi garam
dengan kejadia hipertensi pada lansia salt consumpation pattern with
hypertension in eldely. Jurnal Wacana Kesehatan, 5.
Syahfitri, M., Safri, & Jumaini. (2015). Penerapan Senam Jantung Sehat Dan
Senam Ergonomik Kombinasi Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Primer. 2.
2. Gerakan syukur
Dimulai dari gerakan berdiri tegak,
lalu badan dibungkukan dan kedua
tangan berpegangan pada kaki.
Ulangi gerakan sebanyak 5 kali
Subjek I
Hari pertama :
Hari kedua :
Hari ketiga :
Subjek II
Hari pertama :
Hari kedua :
Hari ketiga :