Oleh:
ALFIANA
162212042
Pembimbing I Pembimbing II
(Zuraidah, S.Kep, Ns, M.Kep) (Safra Ria Kurniati, S.Kep, Ns, M.Kep)
NIK: 110 NIK: 110
Mengetahui
Kepala Program Studi S1 Keperawatan
Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
Nama : Alfiana
NIM : 162212042
Tahun Akademik : 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Penguji I
Penguji II
Penguji III
KATA PENGANTAR
Senam Prolanis dan Senam Kaki Diabetik Terhadap Sensivitas Kaki pada
Proposal ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar
Tanjungpinang. Pembuatan proposal ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan
dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih Kepada :
2. Ibu Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep. Selaku Wakil Ketua I Sekolah
3. Ibu Ikha Rahardiantini, S.Si, Apt, M.Farm. Selaku Wakil Ketua II Sekolah
4. Ibu Ernawati, S.Psi, M.Si. Selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Ilmu
5. Ibu Zakiah Rahman, S.Kep, Ns, M.Kep Kepala Program Studi Sarjana
ini.
8. Bapak/ibu dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
9. Terimakasih untuk keluarga tercinta , Istri dan putri tercinta yang telah
memberikan segala dukungan moral, spiritual dan material, serta doa yang
11. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran ataupun
pengetahuan.
Alfiana
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memperkirakan sedikitnya tedadapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun
prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama.
menjadi 19,9 atau 111, 2 juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka
predeksi terus meningkat hingga mencapai 5,78 juta di tahun 2030 dan
berada menepati peringkat ke-3 denga prevalensi sebesar 11, 3 % IDF juga
penderita 11,4 juta dan 77, juta, dan 31 juta (IDF, 2022)
Indonesia di perkirakan telah mencapai >10,8 juta orang menderita
peningkatan sebesar 0,5% yakni tahun 2013 sebanyak 2,1% menjadi 2,6%
UPTD Puskesmas Raya pada tahun 2021 jumlah pasien yang menderita
Diabete s Melitus tipe 2 rawat jalan sebanyak 309 kasus sedanglan pada
tahun 2022 angka diabtes mellitus menigkat dari tahun 2021 mencapai 409
dalam satu jawaban yang jelas dan singkat, tapi secara umum tapi secara
tipe 1, Diabetes Meliyus tipe 2, dan Diabetes Melitus tipe lain, dan
2019)
penimbunan sorbitol dan fruktosa di dalam sel saraf (Price & Wilson,
stimulasi berbagai enzim yang dapat merusak sel saraf baik melalui faktor
akan mengganggu suplai darah dan oksigen menuju sel saraf (Subekti,
Penyakit Dalam RSCM tahun 2018, dari 111 pasien DM yang dirawat
kadar glukosa darah adalah diet, latihan fisik, dan terapi obat ditunjang
glukosa darah. Manfaat yang didapat dengan latihan fisik akan optimal
latihan fisik yang dianjurkan pada pasien DM adalah senam kaki diabetik
(Akhtyo, 2019).
manfaat baik bagi pasien yang mengalami neuropati maupun yang belum
dan otot paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering
dialami oleh penderita DM. Senam kaki diabetik adalah kegiatan yang
dan mencegah terjadinya luka pada kaki. Efek dari Senam kaki dapat
dengan cara menggerakkan otot dan sendi kaki. Senam kaki diabetik
dilakukan untuk memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil,
betis dan paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi. Sensitivitas sel
digunakan oleh sel otot sebagai energi. Penurunan kadar glukosa darah
juga akan mengurangi timbunan glukosa, sorbitol, dan fruktosa pada sel
saraf. Hal ini akan meningkatkan sirkulasi dan fungsi sel saraf atau
Selain senam kaki. Senam prolanis adalah saah satu senam fisik
yang di rancang menurut usia dan status fisik dan merupakan dari proses
sebab itu metabolism tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam
bebas dan glukosa sebagai sumber tenaga atau energy. Bila latihan
rata sensitivitas kaki sebelum dan sesudah dilakukannya senam kaki dan
neuropati sampai terjadinya luka kaki hal ini sangat menjadi diperhatikan
Oleh karena itu penulis tertarik melakukan senam kaki dan senam
kaki dengan judul Pengaruh Senam Prolanis dan Senam Kaki Diabetik
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Melitus
Melitus
Melitus
d. Memganalisa sebelum dan sesudah dilakukan Senam Prolanis dan
Diabetes Melitus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikasi
c. Bagi Penelitin
2. Manfaat Akademik/Teoritis/Keilmuwan
Penelitian bermanfaat sebagai sumber pustaka tentang Hubungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
a. Defenisi
(Imelda 2019).
tubuh menjadi resisten terhadap insulin, maka kadar gula darah akan
1) Resistensi Insulin
meningkat.
c. Klasifikasi
pankreas (seperti cystic fibrosis), dan yang dipicu oleh obat atau bahan
insulin yang terjadi secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta
resistensi insulin. Insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tidak dapat
didalam tubuh. Defisiensi insulin juga dapat terjadi secara relatif pada
insulin absolut.
Melitus tipe ini dapat disebabkan oleh defek genetik fungsi sel beta,
kedua atau ketiga pada masa kehamilan, yang dimana sebelum masa
d. Manisfestasi Klinis
Berkurangnya sekresi insulin dan gangguan metabolisme
yaitu :
(Mane et al. 2012, Pasquel dan Umpierrez 2014, Rhee dan Kim 2015,
Asmat et al. 2016, Kabel et al. 2017, Goguen dan Gilbert 2018).
e. Patofisiologis
yaitu :
1) Komplikasi akut
dialami 1-2 kali per minggu, Kadar gula darah yang terlalu
asidosis.
2) Komplikasi Kronis
dan amputasi
f. Pemeriksaan Penunjang
2021) yaitu :
2 kali pemeriksaan:
Jenis tes pada pasien diabetes melitus dapat berupa test saring,
komplikasi.
a) Test Saring
a) GDP, GDS
b) Test Diagnostik
2 TTGO
c) Test Monitoring Terapi
f) Mikroalbuminuria : Urin
g. Komplikasi
endotel akibat proses glikosilasi dan stres oksidatif pada sel endotel.
(JNK) yang berujung pada apoptosis sel. Pada sel endotel yang telah
1) Terapi Farmakologis
Tiazolidindion (TZD)
alfa
makan.
terdiri dari:
(1) Karbohidrat
kalori.
(2) Lemak
(3) Protein
(4) Serat
pertemuan berikutnya.
c) Pencegahan tersier Pencegahan tersier ditujukan pada
1) Pengendalian DM
Tabel berikut.
Parameter sasaran
IMT ( kg/m ) 18,5<22,9
Tekanan darah sitolik ( mmHg) < 140
Tekanan darah diastolik ( mmHg) < 90
Glukosa darah preprandial kapiler ( mg/dl ) 80-130
Glukosa darah 1-2 jam PP kapiler ( mg/dl ) <180
HbA1c ( %) <7
Kolestrol LDL ( mg/dl ) < 100 ( < 70 bila risiko KV
sangat tinggi )
Kolestrol HDL ( mg/dl ) Laki-laki : > 40, , perempuan : >
50
Trigeserida ( mg/ dl ) < 150
( sumber : PERKENI 2021 )
1) Usia
diabetes melitus )
pengaruh genetik.
75%.
3) Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir bayi > 4000 gram
a. Definis
otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain
itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga
(3-4 kali seminggu selama 30 menit) merupakan salah satu pilar dalam
salah satu jenis latihan fisik bagi penderita DM adalah senam kaki
(Perkeni, 2011)
b. Manfaat
terjadinya kelainan bentuk kaki, selain itu senam kaki juga dapat
meningkatkan kekuatan pada otot betis, otot paha dan juga mengatasi
c. Tujuan
2) Memperkuat otot
tubuh salah satunya pada organ kaki. Gangguan atau kelainan pada
pembuluh darah dan adanya infeksi. Dari ketiga hal tersebut, yang
Suddarth, 2018).
Keadaan kelainan saraf dapat mengenai saraf sensorik, saraf
kaki yang baru dan beresiko terjadinya luka. Kelainan pembuluh darah
1) Pemanasan
belakang 10x.
kedua kaki.
3) Pendinginan
secara bergantian
d. Intervensi
kaki diabetik dua kali seminggu selama dua minggu. Pada hari ke-4,
intervensi pagi, dengan bantuan dari petugas kader lokal dan asisten
peneliti
3. Konsep Senam Pronalis
a. Definisi
yang optimsl dan biaya yang efektif dan efesien. Penyakit yang
b. Tujuan
Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai
c. Sasaran
d. Bentuk Pelaksanaan
a) Langkah Pelaksanaan
maupun RS)
Pengelola
Laboratorium)
PROLANIS
10) Melakukan verifikasi terhadap kesesuaian data diagnosa
PROLANIS
PROLANIS
Pengelola
Pusat.
f. Aktifitas Pronalis
1) Konsultasi
PROLANIS
b) Sasaran
c) Langkah-langkah
wilayahnya
g. Reminder melalui SMS Gateway
1) Definisi
2) Sasaran
3) Langkah – langkah:
SMS Gateway
pengelola
Pusat
h. Home Visit
1) Definisi
3) Langkah – langkah:
Home Visit
kunjungan
Home Visit
d) Melakukan administrasi Home Visit kepada Faskes Pengelola
B. Karangka Teoritik
Hiperglikemia
Senam
Meningkatkan sensifitas kaki
BPJS
Edukasi
Konsultasi Medis
Home visit
Remider SMS Gateway
diteliti
Tidak diteliti
46
hubungan dan kaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya
independen adalah senam kaki dan senam Pronlais dan variabel Dependen
berikut :
Senam kaki
Peningkatan sensifitas kaki
Senam pronalis
D. Hipotesis Penelitian
Senam Prolanis dan Senam Kaki Diabetik Terhadap Sensivitas Kaki pada
Tahun 2022
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dari seluruh proses penelitian atau suatu keputusan yang dibuat oleh
komperasi Pre-test and Post-test two groups design. Model rancangan ini
R1 : O1 X1 O2
Gambar 3.1
Pola Rancangan Pre and Post-Test Group
(Kelana, 2015).
Keterangan:
R1 : Responden Penelitian semua mendapat perlakuan/intervensi
O1 : Pre-test pada kelompok perlakuan
X1 : Uji coba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protokol.
O2 : Post-test setelah perlakuan
B. Waktu Dan Tempat penelitian
1. Waktu penelitian
sampai dengan Maret 2023. Pada tahap ini membuat hasil, pengolahan
Skripsi.
2. Tempat penelitian
Singkep Barat
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
201 pasien.
2. Sampel
a. Sampel
1+ N ( d2)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
n = 201
1 + 201 (0,05 )
= 201
11,05
b. Teknik Sampling
2018).
2) Kriteria Eklusi
1. Variable penelitian
2. Definisi Operasional
1. positif
3 Sensifitas Sensivitas kaki Monofilament - 2. negative In
kaki merupakan suaru Test
rangsagan atau
kepekaan yang
dirasakan oleh kaki
E. Teknik Pengumpulan Data
Tanjungpinang.
Puskesmas Raya
Diabetes Melitus
senam pronnalis
8. Melakukan observasi post test setela dilakukan senam kaki dan senam
pronalis .
9. Menganalisa hasil penelitian Senam Kaki Diabetik Terhadap
Penderita Diabetes
1. Demografi Responden
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat
mengukur dapat dipercayai atau dapat diandal. Uji relibilitas adalah uji
sudah konsisten keakuratan dan ketetapan dari suatu alat ukur dalam
prosedur pengukuran.
lain:
a. Editing
peneliti mengecek kembali jika masih ada kolom yang belum terisi
oleh peneliti.
b. Coding
2) Pekerjaan
3) Pendidikan
a) SD diberi kode = 1
4) Jenis Kelamin
c. Entery Data
d. Scoring
e. Cleaning
kembali,
2. Analisa Data
perangkat lunak.
a. Uji Univariat
b. Uji Bivariat
Uji statistik yang digunakan uji paired T-test pada kelompok yang
sama (Pre post tes). Dan uji independent t tes pada kelompok yang
2022.
Tahun 2022.
I. Pertimbangan Etik
1) Informed Consent
penelitian
2) Anonimity
Anonimity adalah tindakan menjaga kerahasiaan subjek penelitian
kuesioner, cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode pada
3) Confidentiality
oleh peneliti
4) Justice