STUDI KASUS
ASMUNNA
NIM : PO.71.20.3.18.005
Disusun Oleh :
ASMUNNA
NIM : PO.71.20.3.18.005
Judul Studi Kasus : Penerapan kompres lidah buaya untuk mengurangi nyeri
akibat pembengkakan payudara pada ibu post partum di
RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau tahun 2021
Proposal laporan tugas akhir ini telah diterima dan disetujui untuk
diajukan dan diseminarkan dalam Seminar Proposal Laporan Tugas Akhir (LTA)
Program Studi D-3 Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang
Tahun Akademik 2020/2021.
Lubuklinggau, Febuari 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan Lubuklinggau
Poltekkes Kemenkes Palembang
NIP. 19661271989112001
Penguji I
Penguji II
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan : Lubuklinggau
Pada tanggal : Februari 2021
PERNYATAAN KEASLIAN
Asmunna
NIM. PO.71.20.3.18.005
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
akibat pembengkakan Payudara Pada Ibu Post Partum Di RSUD Siti Aisyah
Lubuklinggau Tahun 2021". Laporan Tugas Akhir Studi Studi Kasus ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
Dalam Laporan Tugas Akhir Studi Kasus ini, penulis menyadari masih
jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya baik dari segi teknik
penulisan maupun isi materinya, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati
penulis mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
Studi Kasus ini. Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Laporan
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Asmunna
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Post partum adalah masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pada masa sebelum
hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Marni, 2012). Masa post partum
dimulai setelah kelahiran dari plasenta dan akan berakhir saat alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan semula sebelum hamil. Masa post partum dimulai 2 jam
sejak melahirkan sampai 6 minggu pasca melahirkan atau 42 hari (Risa & Rika,
2014).
Masa nifas adalah (peurpenium) adalah masa pulih kembali mulai dari
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Batas waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada
batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relatif pendek darah sudah
masa nifas post partum yang meliput semua sistem tubuh salah satu diantaanya
1
Menurut Riskesdas (2018), salah satu penyebab rendahnya cakupan
pemberian ASI eksklusif bagi bayi dibawah usia 6 bulan karena produksi ASI
pada ibu post partum yang terhambat pada hari-hari pertama pasca persalinan.
Pembekakan payudara terjadi hampir 90% pada ibu yang baru melahirkan
pertama kali, kejadian ini terjadi pada hari kedua sampai dengan hari ke empat
menimbulkan nyeri. Pada minggu pertama inilah bila ibu tidak mendapatkan
menunda atau menolak menyusui bayi ketika payudara terasa penuh. Selain itu
bisa disebabkan oleh statis aliran vena dan limfatik, peningkatan kongesti dan
vaskularitas, dan akumulasi serta statis ASI. Tanda dan gejala yang muncul seperti
kulit menegang, mengkilat, kemerahan, payudara terasa hangat, nyeri tekan, keras,
juga diberikan lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung
sementara produksi ASI. Dan untuk mengurangi pembengkakan payudara secara
panas dan dingin secara bergantian, kompres dingin, dan terapi ultrasound
(Marmi, 2012).
menjadi lebih murah, simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan. Nyeri
karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
dingin dikombinasikan dengan pijatan), lidah buaya, kompres panas dan dingin
secara bergantian, kompres dingin, dan terapi ultrasound. Lidah buaya (Aloe vera)
lidah buaya ini terletakpada gelnya yang dapat membuat kulit tidak cepat kering
dan selalu kelihatan lembab. Keadaan tersebut disebabkan sifat lidah buaya yang
mampu meresap ke dalam kulit, sehingga dapat menahan kehilangan cairan yang
agen yang rusak maupun jaringan yang rusak. Tanda terjadinya inflamasi adalah
dapat mengurangi suhu tubuh atau obat untuk mebunurunkan panas. Lidah buaya
bekerja sebagai anti inflamasi serta obat herbal untuk luka bakar yang dapat
beberapa respon radang serta meningkatkan sensitifitas nyeri. Ekstrak lidah buaya
juga menghambat migrasi dari sel-sel neutrofil. Sebagai zat anti bakteri,ekstrak
(Purwanto, 2013).
TABEL I.I
LUBUKLINGGAU
JUMLAH
NO. TAHUN PENDERITA PERSENTASE
1. 2018
524 38 %
2. 2019
502 37 %
3. 2020 335
25 %
JUMLAH 1.361 100 %
Berdasarkan tabel 1.1 diatas maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang
sering dialami pada ibu post partum adala masalah nyeri terhadap pembengkakan
payudara. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri adalah
dengan penerapan intervensi kompres lidah buaya dari penjelasan tersebut penulis
partum dengan intervensi kompres lidah buaya. Implementasi ini bertujuan untuk
dalam studi kasus ini adalah bagaimanakah penerapan kompres lidah buaya untuk
mengurangi nyeri akibat pembengkakan pada ibu post partum RSUD Siti Aisyah
a. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
tahun 2021.
tenaga kesehatan atau instansi kesehatan lainnya sebagai salah satu bekal alam
tentang pijat payudara untuk mengatasi nyeri akibat pembengkakan payudara pada
Keperawatan
TINJAUAN TEORI
Masa nifas adalah (peurpenium) adalah masa pulih kembali mulai dari
2013). Post partum adalah masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pada masa sebelum
hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Marni, 2012). Masa post partum
dimulai setelah kelahiran dari plasenta dan akan berakhir saat alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan semula sebelum hamil. Masa post partum dimulai 2 jam
sejak melahirkan sampai 6 minggu pasca melahirkan atau 42 hari (Risa & Rika,
2014).
Menurut Marmi (2012) post partum adalah masa beberapa jam sesudah
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali
pada masa sebelum hamil yang berlangsung kira-kira enam minggu. pendapat lain
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala
5. Induksi Partus
Dalam agama islam dianggap telah bersih danboleh bekerja setelah 40 hari.
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
1. Adaptasi Fisiologi
a. Involusi Uterus
kontraksi otot-oto polos uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus
kira 1 sampai 2 cm setiap 24 jam. Pada hari pasca partum ke enam fundus
normal akan berada di pertengahan antara umbulikus dan simpisis pubis
(Bobak, 2010).
b. Kontraksi
setelah bayi lahir, hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar hifofisis
intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur. Untuk
2. Adaptasi Psikologis
a. Fase taking in
dari hari pertama sampai hari kedua melahirkan. Pada fase ini ibu
terhadap lingkungannya.
b. Fase taking hold
Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
c. Fase letting go
barunya. Fase ini berlangsung 10 Hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai
Laktasi
Kondisi tubuh mengalami
perubahan
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
1. Sistem Reproduksi
a. Proses involusi
proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-oto polos
uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira
sakralis. Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm di atas
umbilikus. Fundus turun kira-kira 1 sampai 2 cm setiap 24 jam. Pada hari pasca
partum ke enam fundus normal akan berada di pertengahan antara umbulikus dan
b. Kontraksi
lahir, hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar hifofisis memperkuat dan
hemostatis. Selama 1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa
Menurut Saleha (2010) Lochea adalah cairan secret yang berasal dari
cavum uteri dan vagina selama nifas. Lochea terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1) Lochea Rubra berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa
menjadi kuning. Lochea ini keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-14 pasca
persalinan.
4) Lochea alba adalah Lochea yang terakhir. Dimulai hari ke-14 kemudian
makin lama makin berkurang hingga sama sekali berhenti sampai satu atau
atau kerutan ) kembali. Pada perineum, terjadi robekan perineum pada semua
persalinan pertama. Robekan perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa
meluas apabila kepala janin terlalu besar (Suherni, 2010). Laserasi spontan pada
vagina atau perineum dapat terjadi saat kepala dan bahu dilahirkan. Tindakan
episiotomy adalah meringis atau menggunting perineum menurut arah irisan ada
tiga medialis, mediolaeralis, dan lateralis dengan tujuan agar tidak terjadi
robekan perineum yang tdak teratur dan robekan musculus princter ani
(Rukiyah,2010).
e. Payudara
wanita yang tidak menyusui. Pada jaringan payudara beberapa wanita, saat
palpasi dilakukan pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga atau
hangat dan keras ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama sikitar
48 jam. Susu putih kebiruan dapat dikeluarkan dari puting susu. 2. Sistem
a. Nafsu makan
b. Mortilitas
Buang air besar secara spontan bias tertunda selama dua sampai
3. Sistem perkemihan
darah dan peningkatan produk sisa. Beberapa ibu khususnya setelah persalinan
yang menggnakakan bantuan alat, mengalami kesulitan saat mulai berkemih. Ada
pula ibu yang mengalami kesulitan menahan lama aliran urinnya saat ada
dorongan berkemih.
4. Sistem muskuloskeletal
Ambulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam post partum,. Ambulasi dini
(Waryana, 2010). Stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke-6 samapi ke-8 setelah
seperti sebelum hamil, kaki wanita tidak mengalami perubahan setelah melahirkan
(Bobak, 2010).
5. Sistem endokrin
a. Hormon plasenta
b. Hormon hipofis
c. Hormon oksitosin
payudara. Pada wanita yang memilih menyusui bayinya, isapan sang bayi
6. Sistem Kardiovaskuler
Denyut jantung, volume darah dan curah jantung meningkat segera setelah
beban jantung meningkat. Cardiac output tetap tinggi dalam beberapa waktu
sampai 48 jam post partum dan diikuti dengan bradicardi (Walyani, 2014).
7. Sistem Hematologi
15.000 selama persalinan. Peningkatan sel darah putih berkisar antara 25.000
-30.000 yang merupakan manifestasi adanya infeksi dari proses persalinan. Hal ini
dapat meningkat pada awal nifas yang terjadi bersamaan dengan peningkatan
tekanan darah serta volume plasma dan volume sel darah merah. Pada 2-3 hari
kehilangan darah pada saat persaliann dan nifas kira-kira 700-1500 ml ( 200 ml
sat persalinan, 500-800 ml hilang pada minggu pertama post partum, dan 500 ml
8. Sistem Integumen
pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada saat esterogen menurun
(Walyani, 2014).
melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, dan memperhatikan janagn sampai
terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat dimasuki bekuan-
bekuan darah yang akan menyebabkan tidak baiknya penyembuhan luka. Selain
itu dapat dilakukan dengan cara mmberikan antibiotik yang cukup Prinsip yang
memeriksa perdarahan tersebut berasal dari retensio plasenta atau plsenta lahir
tidak lengkap.
2. Bila plesenta telah lahir lengkap dan kontrksi uterus baik, dapat dipastikan
bahwa perdarahan tersebut berasal dari perlukaan pada jalan lahir, selanjutnya
a. Monitor TTV
atau dehidrasi.
darah dan menjaga agar janagan jatuh dalam keadaan syok, maka cairan
c. Pemberian oksitosin
d. Obat nyeri
1.Definisi Nyeri
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. Berikut adalah pendapat beberapa ahli
mengenai nyeri .
menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan
ketegangan.
saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fsikologis, dan
emosional.
fisik, emosional, dan kognitif. Nyeri asalah suatu hal yang bersifat subjektif dan
fisik atau mental yang terjadi secara alami. Nyeri merupakan suatu pengalaman
3. Fisiologi Nyeri
Fisiologi nyeri meliputi resepsi, persepsi, dan reaksi. Impuls saraf yang
dihasilkan stimulus nyeri menyebar disepanjang serabut saraf aferen. Saraf ini
4. Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri Akut
Nyeri yang diakibatkan kerusakan jaringan yang nyata dan akan hilang
dengan proses penyembuhannya, terjadi dalam waktu singkat dari 1 detik sampai
2. Nyeri Kronis
bulan.
1. Nyeri Somatik : Nyeri yang timbul karena gangguan bagian luar tubuh.
3. Nyeri Menjalar : Sensasi nyeri yang meluas dari tempat awal cedera ke
a. Nyeri
dan lain-lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jenis
b. Persepsi Nyeri
korteks (pada fungsi evaluatif kognitif). Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor yang
c. Toleransi Nyeri
hipnotis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat, dan
rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit, dan lain-lain.
d. Reaksi Terhadap Nyeri
nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini
merupakan bentuk respons nyeri yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai budaya,
harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa takut, cemas, usia, dan lain-lain.
6. Dampak Nyeri
nyeri tidak segera diatasai secara adekuat akan memberikan efek yang
7. Penatalaksanaan Nyeri
1. Ketidakpercayaan
2. Kesalahpahaman
3. Ketakutan
4. Kelelahan
5. Kebosanan
a. Menonton televisi
c. Mendengarkan musik
2. Teknik relaksasi
a. Stimulasi kulit
c. Menggosok punggung
8. Pengkajian Nyeri
oleh klien, sedangkan nyeri yang timbul dari bagian dalam lebih
b. Intesitas
2. Kualitas
4. Faktor lain
Beberapa faktor lain yang akan meningkat nyeri : lingkungan, suhu ekstrim,
yang dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI. Selain
itu untuk kebersihan dan bentuk puting yang masuk kedalam atau datar. Puting
susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk menyusui dengan
agar puting susu lebih muda menyusui, disamping itu juga sangat penting
penuh dengan air susu. Payudara bengkak mungkin terasa membesar, keras dan
darah menjadi bengkak terisisi darah sehingga timbul rasa hangat, bengkak dan
sakit (Soleha, 2010). Masalah ini paling sering ditemui pada ibu pasca bersalin.
Tersumbatnya saluran ASI dapat menyebabkan rasa sakit pada payudara, teraba
ada benjolan yang terasa sakit, bengkak, dan payudara mengeras. Pada kondisi ini,
saluran ASI tidak mengalami pengosongan yang baik sehingga ASI menumpuk
(Astutik, 2014).
tekanan seluruh payudara meningkat. Hal tersebut bisa juga terjadi karena adanya
sumbatan pada kelenjar susu. Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar
estrogen dan progesteron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor Hipotalamus
yang menghalangi prolaktin waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh estrogen
tidak dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis. Hormon ini
Refleks ini timbul bila bayi menyusui. Apabila bayi tidak menyusu dengan baik,
atau jika tidak dikosongkan dengan sempurna, maka terjadi bendungan air susu.
Gejala yang biasa terjadi pada bendungan ASI antara lain payudara penuh tersa
panas, berat dan keras, terlihat mengkilap meski tidak kemerahan. ASI biasanya
mengalir tidak lancar, namun ada pula payudara yang tebendung, membesar,
membengkak dan sangat nyeri, puting susu teregang menjadi rata. ASI tidak
mengalir dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI. Ibu
kadang-kadang menjadi demam, tapi biasanya akan hilang dalam 24 jam (Wiji,
2013).
1. Pengkajian
mengumpulkan data data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai
manusia yang memandang manusia dari aspek biologis, psikologis, sosial dan
patofisiologi dari penyakit yang dialami, pengetahuan tentang sistem keluarga dan
kultur budaya seta nilai-nilai keyakinan yang dimiliki klien (Hidayat, 2011).
Menurut Saleha (2010) data dasar pengkajian pada klien dengan post
1. Pengkajian
a. Keluhan utama
b. Adakah kesulitan atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
sebagai orang tua termasuk suasana hati yang ibu rasakan, kecemasan dan
kekhwatiran.
payudara (pengkajian daerah areola, kaji adanya nyeri tekan, kaji adanya
2. Pemeriksaan fisik
atau lecet pada puttting ), ASI atau kolostrum sudah kelur, adakah
2. Diagnosa Keperawatan
menginvestigasi dari etiologi masalah, maka akan dapat dijumpai faktor yang
menjadi kendala atau penyebab. Dengan menggambarkan tanda dan gejala akan
dapat digunakan untuk memperkuat masalah yang ada (Hidayat, 2011). Beberapa
diagnosis keperawatan pada klien dengan post partum, adalah sebagai berikut
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan suplai air susu ibu tidak
adekuat .
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor biologis (asupan nutrisi zat besi
tidak adekuat ).
3. Intervensi
masalah klien. Perencanaan ini merupan langkah ketiga dalam membuat suatu
menurun
sedang
Cukup
Cukup
Kriteria hasil
Keluhan nyeri 1 2 3 4 √
Meringis 1 2 3 4 √
Gelisah√ 1 2 3 4 √
SIKI: Manajemen nyeri
Observasi
Terapeutik
(kebisingan)
Kolaborasi
analgetik
RASIONAL:
nyeri
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan suplai air susu ibu tidak
adekuat
Cukup menurun
meningkat
menurun
sedang
Cukup
Kriteria hasil
2 3 4
Suplai ASI adekuat 1 √
√
Kecemasan maternal 1 2 3 4
SIKI: Edukasi menyusui
Observasi
Terapeutik
Edukasi
RASIONAL
tentang menyusui
mengalami pembengkakan
Cukup meningkat
Cukup menurun
meningkat
Kriteria hasil
menurun
sedang
pengetahuan tentang standar asupan nutrisi
√
yang tepat 1 2 3 4
sehat 1 2 3 4 √
Observasi
Terapeutik
b) Anjurkan klien makan makanan yang tinggi zat besi dan dan
vitamin
Kolaborasi
c) Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi terkait diet yang diberikan
RASIONAL
4. Implementasi
5. Evaluasi
Kerangka Konsep
Faktor yang
mempengaruhi produksi
ASI
a. Faktor bayi
b. Faktor ibu :
1. Fisik
2. Psikologis
3. Sosial budaya
Evaluasi
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan
meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.
Unit tunggal dapat berarti satu orang atau sekelompok penduduk yang terkena
suatu masalah (notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang ibu post partum,dengan riwayat
persalinan spontan di ruang Rawat Inap Rumah Sakit RSUD Siti Aisyah dengan
Kriteria inklusi
penelitian, yaitu :
C. Fokus Studi
Fokus Studi yang dimaksud dalam Studi kasus ini meliputi bentuk
D. Definisi Operasional
1. Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
2. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar
keempat post partum karena terdapat sumbatan pada pada satu atau
lebih duktus lakteverus, hamper 90% ibu dengan primipara
postpartum.
produksi ASI. Selain itu untuk kebersihan dan bentuk puting yang
umu diderita wanita perubahan patologi yang terjadi dalam sel dan
dapat didekteksi dalam seluruh tubuh . sel tumor jenis ini sering kali
( lewis, 2011).
7.
E. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan pada tanggal April 2021 di ruang Rawat Inap Ummu
G. Pengumpulan Data
langsung terhadap ibu post partum untuk mengetahui pengurangan nyeri setelah
pembengkakan payudara
1) Teknis
Pada penelitian ini cara pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
partum.
H. Penyajian Data
data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk teks (tekstular) dan tabel
I. Etika
sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang teguh yakni :
Inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
subyek. Adapun manfaat dilakukan nya kompres lidah buaya yaitu dapat
Dewi, sumarsih. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta: Selemba Medika
Dewi V, dkk. 2013. Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat. 2011. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisa Data. Jakarta:
Selemba Medika
Muryunani, A. 2011. Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas (post partum). Jakarta:
CV Trans info Media
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. 2017. Data Rekam
Medik Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Profil
Rumah Sakit Siti Aisyah tahun 2018,2019,2020.
Saleha, S. 2010. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: selemba medika.
Sichlair.
Wiji, R.N (2013). ASI dari panduan ibumenyusui. Yogjakarta: Nuha Medika.
PENGERTIAN Aloe vera atau biasa dikenal sebagai tanaman lidah buaya merupakan
tanaman yang mujarab dalam sepanjang sejarah penggunaannya aloe
vera digunakan sebagai anti inflamasi dan luka bakar (Nurbaya, 2013).
Persiapan alat
a. Aloe vera (lidah buaya)
PROSEDUR b. Washlap/Handuk kecil
2. Cara kerja :
a. Cuci tangan
b. Identifikasi klien
c. Jelaskan pada klen tindakan yang akan dilakukan
dan diberikan inform consent
d. Siapkan alat-alat secara lengkap bawa alat-alat ke
dekat klen
e. Atur posisi klen senyaman mungkin
f. Bebaskan daerah yang akan dilakukan
pengompresan dengan menggunakan lidah buaya
Kompreskan lidah buaya mengalami dermatitis dengan menggunakan
washlap handuk kecil.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MANAJEMEN NYERI
TUJUAN
0-10
1. 0 = tidak nyeri
1) Kompres dingin
2) Massage kulit