Anda di halaman 1dari 3

A.

Kontrasepsi mantap adalah suatu metode kontrasepsi yang pada pria disebut vasektomi dan
pada  wanita disebut tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita yang disebut tubektomi
ialah suatu pembedahan dengan cara mini laparatomi (minilap) yaitu tindakan pada tuba
fallopii wanita melalui irisan kecil di dinding perut ± 2-3 cm yang dapat mengakibatkan
wanita tersebut tidak dapat hamil.Kontrasepsi mantap adalah kontrasepsi yang ditujukan
untuk mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang lama (tidak terbatas). Kontrasepsi
mantap dapat dilakukan pada salah satu pasangan, dengan persetujuan dari kedua belah pihak,
serta tentunya atas hasil pertimbangan yang matang. efeknya yang dapat bersifat permanen,
kontrasepsi mantap menjadi pilihan terbaik bagi pasangan yang sepakat tidak lagi menambah
jumlah anak (atas berbagai alasan).
1. Tubektomi.
Metode kontrasepsi mantap yang dilakukan pada seorang wanita adalah tubektomi. Tubektomi
dilakukan dengan menghambat saluran penghubung indung telur dan rahim (disebut tuba fallopi).
Dengan metode ini, sel telur yang dilepaskan dari indung telur tidak akan mampu bertemu dengan
sperma yang masuk, dan kehamilan akan sulit terjadi. Bagaimana cara menghambat saluran
penghubung tersebut? Caranya adalah dengan pengikatan atau pemotongan, serta pemasangan cincin
oleh dokter yang berkompeten. Anda dapat memperolehnya kapanpun, termasuk saat proses
persalinan sebagai berikut:Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca-persalinan.Dapat dilakukan segera
setelah persalinan atau setelah operasi cesar.Bila tidak dilakukan dalam satu minggu pasca persalinan,
ditunda 4-6 minggu berikutnya.Seberapa efektif metode ini? Berikut adalah manfaat-manfaat yang
dapat diperoleh dari tubektomi:Efektivitas yang tinggi yaitu 99,5%.Tidak mempengaruhi proses
menyusui.Tidak mengganggu proses berhubungan seksual, dan tidak mengubah fungsi seksual.Tidak
ada efek samping dalam jangka panjang.Mengurangi risiko kanker ovarium.Bila atas kesepakatan
bersama, pihak suami yang akan menjalani kontrasepsi mantap, maka vasektomi adalah pilihannya.
Vasektomi adalah metode kontrasepsi mantap pada pria. Metode yang dilakukan hampir sama yaitu
menghambat saluran yang mengeluarkan sperma, sehingga sperma tidak akan dapat keluar dari
tubuh.Jangan samakan tidak adanya sperma dan tidak adanya ejakulasi (mengeluarkan cairan saat
orgasme). Seorang pria yang memperoleh vasektomi akan tetap ejakulasi, namun bedanya cairan yang
keluar tidak mengandung sperma, melainkan hanya berupa cairan semen (hasil produksi beberapa
kelenjar).Vasektomi dapat dilakukan kapan saja. Dua jenis pengerjaan yang ada adalah proses yang
melibatkan proses penyayatan maupun Vasektomi Tanpa Pisau (VTP). VTP menjadi metode yang
dapat mengurangi perdarahan dan rasa nyeri. Prosedur ini dilakukan hanya secara singkat dan tidak
membutuhkan bius umum.

Berikut adalah keuntungan yang didapat dari vasektomi:Efektivitas tinggi 99,6%-99,8%.


Sangat aman, tidak terdapat efek jangka panjang.Efektif dalam jangka waktu panjang.Dibandingkan
kontrasepsi kondom, vasektomi memberikan efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrasepsi.
Penting diingat, berbeda dengan tubektomi yang langsung aktif, World Health Organization (WHO)
menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah prosedur atau kurang lebih 20 ejakulasi
setelah prosedur. Hal tersebut untuk meyakinkan bahwa fungsi kontrasepsi mantap benar-benar
berjalan.Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Uchida dkk (1961) di Jepang untuk akseptor
kontrasepsi mantap (kontap) atau sterilisasi pada wanita pasca persalinan. Selanjutnya Mark dan
Webb (1968) melakukan sayatan kecil yang tersembunyi di balik lipatan kulit bawah pusat pada
akseptor pasca persalinan, sehingga parutnya tidak kelihatan.Untuk akseptor masa interval baru
dikembangkan sejak tahun 1970-an, diantaranya Vitoon Osathanondh (1972) dari Thailand
mengembangkan teknik minilaparotomi yang sederhana dengan memakai alat-alat yang sederhana
pula, anestesi lokal tanpa tinggal di rumah sakit. Dan untuk menempatkan rahim sedemikian rupa ke
depan dinding perut dipergunakan elevator rahim Ramathibodi sehingga tuba Fallopii dengan mudah
ditampilkannya. Kemudian dilakukan pengikatan atau pemotongan. Ternyata teknik yang sederhana
ini mudah, aman dan murah sesuai untuk program kontap di negara-negara berkembang.Pembedahan
tubektomi minilap merupakan salah satu teknik kontap pada wanita yang resikonya sedikit tetapi
manfaatnya banyak. Teknik ini sederhana, mudah serta aman untuk dipelajari oleh dokter umum atau
calon dokter. Dan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya praktis dapat dilakukan oleh dokter-
dokter umum di rumah sakit kabupaten atau puskesmas yang mempunyai perlengkapan dan peralatan
bedah sederhana.
Teknik pembedahan tubektomi (Minilap) dapat dibedakan anatara pasca persalinan, pasca keguguran,
dan masa interval berdasarkan atas saat melakukan pembedahan, lokasi minilaparotomi untuk
mencapai tuba, dan teknik pembedahan tubektomi.

1. . Syarat Kontrasepsi Mantap


1.    Syarat Sukarela :
Mengetahui cara kontrasepsi lain
Mengetahui Kontap adalah tindakan pembedahan yang ada risiko
Mengetahui cara Kontap permanen
Telah diberikan kesempatan untuk berpikir
2.    Syarat Bahagia :
Terikat dalam suatu perkawinan yang sah dan harmonis
Punya anak hidup minimal 2
Anak sehat jasmani dan rohani
Bila anak 2, umur anak terkecil minimal 2 tahun
3.    Syarat Kesehatan :
      Indikasi dan kontraindikasi ditentukan oleh dokter.
2. Beberapa Cara Penutupan Tuba
    Pengikatan dan/atau pemotongan sebagian tuba merupakan cara yang paling sering dilakukan.
Bahan yang dipakai untuk megikat tuba antara lain silk (benang sutera yang tidak dapat diserap,
misalnya Zeide), catgut (benang yang dapat diserap, misalnya plain maupun chromic catgut).
1.    Cara Madlener
Pada cara ini tidak dilakukan pemotongan tuba, hanya dilakukan penjepitan untuk meremukkan tuba
dan dilakukan pengikatan.
2.    Cara Pomeroy
Tuba dijepit pada 1/3 bagian proksimal diikat dan dipotong.
3.    Cara Kroener
Bagian fimbria dari tuba dikeluarkan dari luban irisan, diikat dari mesosalping dibawah fimbria dan
selajutnya fimbria dipotong.
4.    Cara Irving
Tuba dipotong diantara 2 ikatan dan selanjutnya ujung proksiml tuba ditanam ke meometium dan
ujung distal ditanam kedalam ligamentum latum.  
5.    Cara Uchida
Daerah ampula tuba disuntik dengan larutan garam fisiologis, sehingga mesosalpingnya
mengembung. Tuba dibebaskan dari serosanya, diikat lalu digunting.
3. Beberapa Kelebihan-Kelebihan Teknik Pembedahan Tubektomi (MINILAP)
1.    Tekniknya mudah sehingga dapat dilakukan oleh dokter umum di rumah sakit kabupaten atau
puskesmas dengan perlengkapan dan peralatan bedah sederhana.
2.    Dapat dilakukan pasca persalinan, pasca keguguran, dan masa interval; indikasi kontra yang
mutlak tidak banyak; dilakukan dengan anestesi local atau kombinasi dengan analgesia
neuroleptik; prosedur dilakukan tanpa tinggal dirumah sakit.
3.    Luka pembedahan hanya kecil sehingga ketakutan akan pembedahan kurang, parutnya kecil
sehingga dapat diterima dari segi kosmetik, bila diperlukan luka pembedahan dapat diperluas.
4.    Waktu pembedahan singkat, kegagalan teknik rendah, masa penyembuhan pasca bedah juga
singkat.
5.    Angka kegagalan pembedahan tubektomi rendah, karena tuba langsung diikat atau dipotong.
4. Kegagalan Teknik Pembedahan Minilap :
1.    Pemberian anestesi yang kurang memadai;
2.    Obesitas berlebihan sehingga irisan atau luka pembedahan tidak kecil lagi;
3.    Adanya perlengketan yang tidak diduga sebelum melakukan pembedahan.
5. Komplikasi
    Komplikasi pembedahan tubektomi minilap jarang terjadi, walaupun demikian tindakan ini
haruslah dilakukan dengan hati-hati karena merupakan pembedahan intraperitoneal maka haris siap
sedia untuk mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi.
1.    Komplikasi pada waktu pembedahan: Perforasi rahim karena pemasangan atau sewaktu memutar
elevator rahim; perlukaan kandung kemih jika irisan supra pubik terlalu rendah; perlukaan usus
(sangat jarang); perdarahan biasanya akibat robeknya mesosalping; komplikasi anestesi; dan syok;
2.    Komplikasi pasca pembedahan tubektomi; rasa nyeri, hematoma subkutan, infeksi pada luka
irisan atau abses, luka pembedahan terbuka, dan perdarahan intra abdominal.

Anda mungkin juga menyukai