Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PONED DAN PONEK

DOSEN PEMBIMBING :
IBU INE HERMINA

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 1
Cici Delima
Desri Hasan Nuraeni
Eva Nurmala
Gita Sriwahyuni
Hasna Haifa
Herawati
Lilis Suminar
Niki Febriyanti
Rizka Mutiara
Shetya Meita
Tia Nurlatifah
Tiara Mustika Sari
Vira Siva Ardiyani

Purwakarta. Jl. Veteran. 41181


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada allah SWT. Yang mana hanya
dengan rahmat nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu pembelajaran dalam materi
yang sedang di bahas serta mempermudah teman teman untuk mampu
menguasai materi ini. Kesalahan dan kekeliruan dalam tulisan ini mohon di
maafkan karena penulis tidak lain adalah seorang pelajar yang haus akan kritik
dan saran dari teman teman sekalian. Terimakasih
Wasalamualaikum wr.wb

Purwakarta, 10 Maret, 2021.

i
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................... 
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB   I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................................................... 1-2
B.     Tujuan........................................................................................................................... 2
C.     Manfaat.............................................................................................................................. 2
BAB   II    PEMBAHASAN.
A.    PONED
1.      Pengertian PONED......................................................................................................... 3
2.      Batasan Dalam PONED.................................................................................................. 3
3.      Indikator Kelangsungan dari Puskesmas PONED............................................................. 3
4.      Tujuan PONED................................................................................................................. 3
5.      Hambatan Dan Kendala dalam Penyelenggara PONED................................................... 4
6.      Tugas Puskesmas PONED................................................................................................ 4
7.      Syarat Puskesmas PONED.............................................................................................. 4
8.      Petugas Pelaksana PONED............................................................................................. 4
9.      Pelayanan yang Dilaksanakan........................................................................................ 4
10.  Faktor Pedukung Keberhasilan PONED Puskesmas...................................................... 5
B.     PONEK
1.      Pengertian PONEK...................................................................................................... 5-6
2.      Lingkup Pelayanan RS PONEK 24 jam....................................................................... 6
3.      Kriteria RS PONEK 24 jam..................................................................................6- 7
4.      Manajemen........................................................................................................... 8
5.      Sistem Informasi....................................................................................................8- 9
BAB   III   PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................. ..............10
B.     Saran..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal
(AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat
lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa - Bangsa pada tahun 2000
disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development
Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang
terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup
tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk
mengatasi penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang
efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir
umumnya dapat dihindari

penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia daninfeksi . Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan,infeksi, pre-eklampsia
/ eklampsia, persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan
erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus
dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.
Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) (Koesno, 2004 :
3).Puskesmas mampu PONED menjadi tempat rujukan terdekat dari desa sebagai
pembina bidan dan mendekatkan akses pelayanan kegawatdaruratan pada ibu hamil dan
bersalin karena komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak dapat diduga atau
diramalkan sebelumnya (Dinas Kesehatan Provinsi 2006 : 1). Pengembangan Puskesmas
mampu PONED dengan melatih tenaga dokter, perawat dan bidan serta melengkapi sarana
dan prasarana sesuai syarat-syarat yang telah ditetapkan diharapkan dapat mencegah dan
menangani komplikasi kehamilan dan persalinan sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB.
Puskesmas Perawatan Panjang Kota dengan cakupan ibu hamil resiko tinggi 228 orang dari
1140 ibu hamil pada tahun 2006, (Laporan Puskesmas Rawat Inap KP Kotamadya Bandar
Lampung 2007 : 1). Maka dari hasil evaluasi tahun 2006 Puskesmas Panjang ditunjuk untuk
dikembangkan menjadi Puskesmas mampu PONED sejak bulan Oktober 2006 (Laporan
Puskesmas Perawatan Panjang  2006 : Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis
tertarik untuk menulis makalah yang berjudul  Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) di Puskesmas.

1
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar
(PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem
rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan
dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan
manajemen yang handal.

B.     Tujuan
1.    Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud Poned dan Ponek
2.    Agar pembaca dapat memahami tentang materi Poned dan Ponek dan dapat melanjutkan
apabila akan dibahas lebih lanjut.
3.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.

C.     Manfaat
1.    Manfaat teoritis

a.    Diharapkan makalah ini dapat menjadi kontribusi/ kajian wawasan ilmu pengetahuan dalam
ilmu kebidanan khususnya tentang pelayanan obstetric  dan neonatal emergensi dasar
(PONED) dan pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komperhensif (PONEK).
b.    Dapat menjadi acuan bagi pengkajian selanjutnya.
2.    Manfaat praktis
a.    Manfaat bagi institusi
Merupakan input dalam memberikan bekal pengetahuan bagi mahasiswa
b.    Manfaat bagi mahasiswa
c.    Untuk dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PONED ( Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar )


1.      Pengertian Poned
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar.
PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang
boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta
penanggung jawab terlatih.
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial  Dasar dapat dilayani oleh puskesmas yang
mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam, sebagai rujukan
antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas non
perawatan disipakan untuk mealkukuan pertolongan pertama gawat darurat obstetri dan
neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.
2.      Batasan Dalam Poned
Dalam PONED bidan boleh memberikan
a.    Injeksi antibiotika
b.    Injeksi uterotonika 
c.    Injeksi sedative
d.   Plasenta manual
e.    Ekstraksi vacuum
f.     Tranfusi darah
g.    Operasi SC 
3.      Indikator Kelangsungan Dari Puskesmas Poned 
a.    Kebijakan tingkat PUSKESMAS
b.    SOP (Sarana Obat Peralatan)
c.    Kerjasama RS PONED
d.   Dukungan Diskes
e.    Kerjasama SpOG
f.     Kerjasama bidan desa
g.    Kerjasama Puskesmas Non PONED
h.    Pembinaan AMP 
i.      Jarak Puskesmas PONED dengan RS
4.      Tujuan Poned
PONED diadakan bertujuan untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 untuk memutuskan
mata rantai rujukan itu sendiri.

3
5.      Hambatan Dan Kendala Dalam Penyelenggaraan Poned
Hambatan dan kendala dalam penyelenggaraan PONED dan yaitu :
a.    Mutu SDM yang rendah
b.    Sarana prasarana yang kurang
c.    Ketrampilan yang kurang
d.   Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK dengan Puskesmas Non PONED
belum maksimal
e.    Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek Kedokteran)
f.     Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai
6.      Tugas Puskesmas Poned
a.    Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya, Puskesmas pembantu dan Pondok
bersalin Desa
b.    Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik neonatal sebatas wewenang
c.    Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan pra hospital.
7.      Syarat Puskesmas Poned
a.    Pelayanan buka 24  jam
b.    Mempunyai Dokter, bidan, perawat  terlatih PONED dan siap melayani 24 jam
c.    Tersedia alat transportasi siap 24  jam
d.   Mempunyai hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat dan Dokter Spesialis Obgyn
dan spesialis anak
8.      Petugas Pelaksana Poned
a.    Dokter umum  2 orang
b.    Bidan  8 orang 
c.    Perawat 
d.   Petugas yang telah mendapat pelatihan PONED 
9.      Pelayanan Yang Dilaksanakan
Pelayanan PONED
a.    Pelayanan KIA/KB
b.    Pelayanan ANC & PNC
c.    Pertolongan Persalinan normal
d.   Pendeteksian Resiko tinggi Bumil 
e.    Penatalaksanaan Bumil Resti 
f.     Perawatan Bumil sakit
g.    Persalinan Sungsang
h.    Partus Lama
i.      KPD
j.      Gemeli

4
10.  Faktor Pendukung Keberhasilan Poned Puskesmas 
a.    Adanya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JKRS, Jamkesmas)
b.    Sistem rujukan yang mantap dan berhasil
c.    Peran serta aktif bidan desa
d.   Tersedianya sarana/prasarana, obat dan bahan habis pakai
e.    Peran serta masyarakat, LSM, lintas sektoral dan Stage Holder yang harmonis.
f.     Peningkatan mutu pelayanan perlu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi serta kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan standart pelayanan minimal.

B.     PONEK ( Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komperhensif )


1.      Pengertian PONEK
PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah
Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan tindakan :
a.    seksia sesaria,
b.    Histerektomi,
c.    Reparasi Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,
d.   Perawatan Intensif ibu dan Neonatal,
e.    Tranfusi darah.
RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONEK siap
24 jam untuk meberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
dengan nkomplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan di
desa, Puskesmas dan Puskesmas PONED.
Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk
menyelesaikan permaslahan setiap kasus komplikasi kebidanan.

2.      Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Ponek 24 Jam


Upaya Pelayanan PONEK :
a.    Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
b.    Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
c.    Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria

5
d.   Perawatan intensif ibu dan bayi.
e.    Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi
Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi atas 2 kelas,
antara lain :
a.    Ponek Rumah Sakit Kelas C
1.          Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Fisiologis
2.          Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Dengan Risiko Tinggi
3.          Pelayanan Kesehatan Neonatal
4.          Pelayanan Ginekologis
5.          Perawatan Khusus / High Care Unit Dan Transfusi Darah
b.    Ponek Rumah Sakit Kelas B
1.         Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Fisiologis
2.         Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Dengan Risiko Tinggi
3.         Pelayanan Kesehatan Neonatal
4.         Pelayanan Ginekologis
5.         Perawatan Intensif Neonatal
c.    Pelayanan Penunjang Medik
1.         Pelayanan Darah
a.         Jenis Pelayanan
b.        Tempat Pelayanan
c.         Kompetensi
d.        Sumber Daya Manusia
e.         Ruang Pelayanan Darah
2.          Perawatan Intensif
a.         Jenis Pelayanan
b.        Tempat Pelayanan
c.         Kompetensi
d.        Sumber Daya Manusia
e.         Ruang Pelayanan
3.         Pencitraan
4.         Laboratorium
3.      Kriteria Rumah Sakit Ponek 24 Jam
1)   Kriteria Umum Rumah Sakit Ponek
a.    Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasusemergensi baik secara umum
maupun emergency obstetrik – neonatal.

6
b.   Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit meliputi
resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.
c.    Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-
daruratan obstetrik dan neonatal.
d.   Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
e.    Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
f.    Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang dari 30
menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam.
g.   Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus
emergensi obstetrik atau umum.
h.   Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit.
i.     Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu,meskipun on call.
j.     Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter kebidanan,
dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta
dokter umum, bidan dan perawat.
k.   Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
l.     Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan
Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap
tersedia.
m. Perlengkapan
1)   Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
2)   Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
3)   Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau tidak stabil)
4)   Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
5)   Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsibaik
6)   Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi
7)   Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker menempel kokoh)
8)   Bahan
9)   Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan unit
ini.
2)   Kriteria Khusus

7
a)        Sumber Daya Manusia
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
1.        1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
2.        1 dokter spesialis anak
3.        1 dokter di Unit Gawat Darurat
4.        3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
5.        2 orang perawat
b)        Tim PONEK Ideal ditambah :
1.        1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesi
2.        6 Bidan pelaksana
3.        10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
4.        1 Petugas laboratorium
5.        1 pekarya kesehatan
6.        1 Petugas administrasi
c)        Prasarana dan sarana
Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus dipenuhi hal-
hal sebagi berikut :
a.         Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
b.        Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
c.         Ruang pulih / observasi pasca tindakan
d.        Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal
4.      Manajemen
Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program
PONEK menyelaraskan program RS untuk mendukung program PONEK dalam bentuk SK
Direktur 42 Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif.
5.      Sistem Informasi
PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada di dalamnya
melakukan fungsi yang berbeda,sangat membutuhkan keterpaduan, kecepatan dan ketepatan.
informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas layanan kepada
masyarakat.Keberadaan sistem informasi ditujukan untuk medukung proses pelaksanaan
kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang ditetapkan.
Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :
a.         Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan misi rumah sakit
b.        Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar bersalin dan
ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat diakses secara transparan
melalui workstation.
c.         Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan PONEK bagi
pasien,
8
yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap dan akurat.

d.        Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan evaluasi.


e.         Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan adanya
ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu.
f.         Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta dapat
meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah, meningkatkan kecepatan
aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka ‘titik kontak tunggal’ atau ‘case manager’ bagi
pasien.
g.        Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).
h.        Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan untuk keperluan
penelitian dan pengembangan keilmuannya di bidang obstetri dan ginekologi
dengan ketersediaan teknologi informasi yang mampu untuk memperoleh, mentransmisikan,
menyimpan, mengolah atau memproses dan menyajikan informasi dan data baik data internal
maupun data eksternal.
9

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar.
PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang
boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta
penanggung jawab terlatih.
          PONEK merupakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif di
Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan tindakan yaitu seksia sesaria,
histerektomi, reparasi ruptura uteri, cedera kandung/saluran, perawatan intensif ibu dan
neonatal, tranfusi darah.
          RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONEK siap
24 jam untuk meberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan di
desa, Puskesmas dan Puskesmas PONED. merupakan acuan operasional bagi Tim PONEK
dan pelaksana program di lapangan. Pedoman ini memuat beberapa hal yang perlu dipenuhi
oleh Rumah Sakit sebagai fasilitas rujukan yang bertanggung jawab dalam penyediaan sarana
pelayanan obstetri dan neonatal.

B.       Saran
          Diharapkan dalam hal ini kita sebagai bidan dapat melakukan pelayanan kesehatan
yang berorientasi kepada masyarakat dengan memperhatikan syarat program pelayanan
kesehatan masyarakat sesuai dengan PONED dan PONEK sebagai fasilitas
rujukan.Mengutamakan masyarakat dengan komunikasi yang baik,menjadi pendengar yang
baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
10

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar.


Jakarta.2005. Kebijakan Pelayanan Ibu dan Perinatal di Indonesia. Jakarta.

Syafrudin. 2009.  Kebidanan Komunitas Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.


Departemen Kesehatan RI. 2005. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif.
11

Anda mungkin juga menyukai