Anda di halaman 1dari 13

Perdarahan Antepartum (Plasenta Sirkumvalata

Dosen pengampu : Nova Rati Lova.,S.Tr.Keb

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Adillia Zahwa
2. Aura Amelia
3. Cici Delima
4. Eva Nurmalasari
5. Lilis Suminar
6. Neng Tia Widasari
7. Nurazizah
8. Nursiyah Maesaroh
9. Qorri Nurzanah
10.Satiana Fitri Anisa

PRODI DIII KEBIDANAN

POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Alhamdulillahirobbilalamin berkat limpahan rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Perdarahan Antepartum (Plasenta Sirkumvalata)” dapat terwujud sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan. makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan I Persalinan dan Bayi Baru Lahir

Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak hanya bekerja sendiri. Tanpa bantuan dari
semua pihak, tidak mungkin makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima. Atas segala bantuannya baik secara moral, material, maupun
spiritual penulis mengucapkan terima kasih.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari kesalahan, kelemahan, bahkan


kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar
dapat dijadikan acuan dalam penulisan makalah periode berikutnya. Demikian yang dapat
penulis sampaikan. Atas bantuan dari semua pihak penulis mengucapkan terima kasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Purwakarta, 29 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR....................................................................................................................I

PURWAKARTA, 29 MARET 2021.............................................................................................I

PENULIS........................................................................................................................................I

DAFTAR ISI.................................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 DEFINISI PLASENTA SIRKUMVALATA......................................................................................3


2.2 ETIOLOGI..................................................................................................................................3
2.3 PATOFISIOLOGIS.......................................................................................................................4
2.4 TANDA DAN GEJALA................................................................................................................4
2.5 DIAGNOSA................................................................................................................................4
2.6 IDENTIFIKASI............................................................................................................................5
2.7 FUNGSI.....................................................................................................................................5
2.8 PERINGATAN............................................................................................................................5
2.9 PENCEGAHAN/SOLUSI..............................................................................................................6
2.10 PENANGANAN PLASENTA SIRKUMVALATA............................................................................6

BAB III PENUTUP........................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................................8

ii
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 420 per 100.000 kelahiran
hidup, rasio tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya
(Mauldin, 1994). Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu
adalah mengetahui penyebab utama kematian. Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab
utama kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.

Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan
mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang
berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan
kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan berat janin 1000 gram), meningat
kemungkinan hidup janin diluar uterus (Wiknjosastro, 1999).

Janin di dalam kandungan yang seharusnya memerlukan makanan dan nutrisi yang
menjadikannya tumbuh dan berkembang. Di dalam rahim ibu, janin mempunyai saluran
pengikat antara ibu dan bayi yang biasa kita sebut sebagai plasenta. Plasentatumbuh saat janin
berusia kurang lebih satu minggu pertama. Pada plasenta terdapat berbagai macam fungsi
diantaranya sebagai respirasi, ekskresi dan produksi hormone, sehingga terjadi pertukaran zat
antara ibu dan janin.

Namun, salah satu penyebab pendarahan antepartum adalah plasenta sirkumvalata.


Dimana Plasenta Sirkumvalata adalah Plasenta yang pada permukaan fetalis dekat pinggir
terdapat cincin putih. Cincin ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan di sebelah
luarnya terdiri dari villi yang tumbuh ke samping di bawah desidua.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:

1. Bagaimanakah etiologi plasenta sirkumvalata?


2. Bagaimanakah patofisiologis plasenta sirkumvalata?
3. Bagaimanakah diagnosa plasenta sirkumvalata?
4. Bagaimanakah penatalaksanaan plasenta sirkumvalata?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana etiologi plasenta sirkumvalata


2. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologis plasenta sirkumvalata
3. Untuk mengetahui bagaimana diagnosa plasenta sirkumvalata
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan plasenta sirkumvalata

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Plasenta Sirkumvalata

Plasenta sirkumvalata adalah variasi yang terbentuk jika lempeng korion yang terletak
disisi janin plasenta lebih kecil daripada lempeng basal yang terletak disisi ibu, jika permukaan
janin dari plasenta semacam ini menyebabkan terbentuknya cekungan sentral dengan cincin
putih keabu – abuan tebal disekelilingnya.

Plasenta Sirkumvalata adalah Plasenta yang pada permukaan fetalis dekat pinggir
terdapat cincin putih. Cincin ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan di sebelah
luarnya terdiri dari villi yang tumbuh ke samping di bawah desidua. Sebagai akibatnya pinggir
plasenta mudah terlepas dari dinding uterus dan perdarahan ini menyebabkan perdarahan
antepartum.

Gambar plasenta sirkumvalata

2.2 Etiologi

Diduga chorion frondosum terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan vili menyerbu
ke dalam desidua diluar permukaan frondosuin. Insiden : 2 – 18 %.

3
2.3 Patofisiologis

Menurut para ahli plasenta sirkumvalata sering menyebabkan abortus dan solusio
plasenta. Bila cincin putih ini letaknya dekat sekali ke pinggir plasenta, di sebut plasenta
marginata. Kedua-duanya disebut sebagai plasenta ekstra coriel. Pada plasenta marginata
mungkin terjadi adeksi dari selaput sehingga plsenta lahir telanjang tertinggalnya selaput ini
dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi.

2.4 Tanda dan Gejala

Pada setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu
bersumber pada kelainan plasenta, karena perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya
bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan kelainan serviks tidak seberapa berbahaya.
Pecahnya sinus marginalis merupakan perdarahan yang sebagian besar baru diketahui setelah
persalinan pada waktu persalinan, perdarahan terjadi tanpa sakit dan menjelang pembukaan
lengkap. Karena perdarahan terjadi pada saat pembukaan mendekati lengkap, maka bahaya untuk
ibu maupun janinnya tidak terlalu besar.

2.5 Diagnosa

Diagnosis plasenta sirkumvalata baru dapat ditegakan setelah plasenta lahir tetapi dapat
diduga bila ada perdarahan intermiten atau hidrorea.Bagian paling penting dari perawatan
pralahir adalah untuk memastikan janin tumbuh dan berkembang dengan baik. Selama
ultrasound rutin, dokter mungkin menemukan bahwa plasenta dan selaput yang tidak tumbuh
dengan baik, sebuah kondisi yang disebut plasenta sirkumvalata. Kondisi ini dapat
mengakibatkan berat badan lahir rendah, persalinan prematur dan melahirkan, dan pembatasan
pertumbuhan intrauterin.

Diagnosis dari circumvallate plasenta dan pembatasan pertumbuhan intrauterin awal


kehamilan adalah penting untuk memastikan perawatan yang tepat dan pemantauan bayi. Hal ini
penting untuk memiliki ultrasound dan pemeriksaan rutin. Circumvallate plasenta adalah ketika
kantong membran berada di belakang plasenta, membatasi efektivitas plasenta. Kantong
membran, yang dikenal sebagai cincin, membatasi perluasan pembuluh darah janin.

4
Wanita hamil didiagnosis dengan circumvallate plasenta memiliki plasenta yang melengkung ke
dalam. Melengkung dari plasenta dapat menyebabkan stres dengan pembatasan, dan kadang-
kadang pertumbuhan janin pelepasan plasenta yang dihasilkan dalampengirimandarurat.

Restriksi pertumbuhan intrauterin adalah suatu kondisi dimana janin tidak dapat tumbuh
ke ukuran yang ditentukan secara genetis. PJT mengacu pada janin yang diperkirakan berada di
persentil 10 atau lebih rendah saat lahir. Ketika seorang wanita didiagnosis dengan plasenta
circumvallate, ini berkorelasi langsung ke janin dengan PJT. Untuk menjamin keselamatan dan
pertumbuhan yang tepat dari seorang bayi yang belum lahir, penting untuk mendiskusikan
sejarah keluarga dan jadwal ujian reguler.

2.6 Identifikasi

Circumvallate plasenta diidentifikasi sebagai cincin, putih tebal dan buram putaran
membran di sekitar plasenta. Sebagai seorang wanita mencapai trimester ketiga di kehamilan,
cincin putih dapat mulai untuk menutupi sisi plasenta janin. Untuk mata yang tak terlatih,
circumvallate plasenta tampak seperti kantong plastik putih yang terbentuk di sekitar plasenta
datang dari bawah.

2.7 Fungsi

Plasenta adalah organ dalam tubuh wanita yang menghubungkan janin berkembang ke
dinding rahim. Plasenta memungkinkan limbah dari janin akan dibuang melalui ginjal ibu.
Ketika seorang wanita didiagnosis dengan circumvallate plasenta, plasenta tidak dapat
menyediakan janin dengan jumlah yang sesuai dari oksigen dan makanan.

2.8 Peringatan

Wanita hamil yang mengalami circumvallate plasenta berada pada risiko yang sangat
tinggi untuk melahirkan bayi prematur atau keguguran. Ketika plasenta circumvallate terus kurva
dan meringkuk di sebagian besar kehamilan ada kemungkinan bahwa plasenta akan terlepas dan
bayi perlu dikirimkan segera melalui operasi caesar. Jika plasenta terlepas sebelum 25 minggu
kehamilan, ada kemungkinan besar keguguran. Sekali seorang wanita didiagnosis dengan

5
circumvallate plasenta, itu penting untuk memiliki ultrasound dan tes stres janin setidaknya
sebulan sekali.

2.9 Pencegahan/Solusi

Diet adalah penting, dan pasien dengan janin didiagnosis dengan pembatasan
pertumbuhan harus makan makanan yang sehat. Sementara plasenta hanya dapat melepaskan
nutrisi porsi kecil, penting bahwa apa yang dirilis yang sehat. Meskipun tidak ada pengobatan
untuk circumvallate plasenta, kebanyakan wanita tidak membawa mereka ke janin usia
kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat. Wanita yang memiliki circumvallate
plasenta harus memiliki ultrasound bulanan dan akan diperlakukan sebagai pasien berisiko tinggi
kehamilan untuk memastikan janin dan plasenta dipantau secara ketat. Untuk membantu dengan
pertumbuhan dan perkembangan bayi, vitamin prenatal penting untuk ibu-to-be dan harus
diminum dua kali sehari.

2.10 Penanganan Plasenta Sirkumvalata

1. Jika pada kehamilan terjadi perdarahan intermitten dan belum terjadi perdarahan ibu
disarankan untuk beristirahat total untuk mencegah terjadinya perdarahan.
2. Perbaiki keadaan umum ibu, memperbaiki keadaan umum ibu dengan istirahat total
dan pemberian terapi, dan pemberian obat-obat hormonal danpenambah darah, infus
telah terpasang pada lengan dengan cara IV 40 tpm atau guyur jika ada tanda-tanda
syok, O2 terpasang 2-3 liter
3. Evaluasi perdarahan dan kondisi kehamilan ibu, memantau jumlah perdarahan dan
TTV ibu, dan kondisi kehamilan jika terjadi keguguran lakukan kuretase dan jika bayi
masihbisa dipertahankan atau terjadi solusio plasenta lahirkan bayi secara sesar.
Tindakan telahdilakukan.
4. Atur posisi yang nyaman, mengatur posisi ibu senyaman mungkin sehingga
pertukaranO2 dan Co2 lancar misalnya posisi semi powler atau terlentang. Ibu telah
tidur denganposisi semi fowler dan atau terlentang.

6
5. Anjurkan ibu istirahat, menganjurkan ibu untuk istirahat total dan tidak
melakukanaktifitas fisik dengan tidur siang 1-2 jam sehari dan tidur malam 7-8 jam
sehari. Pasientelah istirahat.
6. Ingatkan ibu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi, Mengingatkan ibu
untukmemperhatikan kebutuhan nutrisi dengan makan makanan yang sehat dan
bergizi secarateratur seperti nasi, lauk pauk, sayur-sayuran, dan buah-buahan, serta
minum air putih8-9 gelas sehari, bila perlu susu 1 gelas sehari, tidak ada pantangan
makanan apapunbagi ibu. Ibu mengerti dan mau melakukannya.
7. Jika sudah terjadi perdarahan lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
berwenang dalam hal ini dokter obsgin untuk mencegah perdarahan yang dapat
mengancam jiwa ibu.
8. Jika mengakibatkan solutio plasenta lakukan penanganan seperti pasien solutio
plasenta, jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan persalinan
segera. Seksio caesarea dilakukan jika :
a. janin hidup, gawat janin tetapi persalinan pervaginam tidak dapat dilaksanakan dengan
segera (pembukaan belum lengkap)
b. janin mati tetapi kondisi serviks tidak memungkinkan persalinan pervaginam dapat
berlangsung dalam waktu singkat
c. persiapan, cukup dilakukan penanggulangan awal dan segera lahirkan bayi karena operasi
merupakan satu-satunya cara efektif untuk menghentikan perdarahan

7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Plasenta Sirkumvalata adalah Plasenta yang pada permukaan fetalis dekat pinggir
terdapat cincin putih. Cincin ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan di sebelah
luarnya terdiri dari villi yang tumbuh ke samping di bawah desidua.

Wanita hamil yang mengalami circumvallate plasenta berada pada risiko yang sangat
tinggi untuk melahirkan bayi prematur atau keguguran. Ketika plasenta circumvallate terus kurva
dan meringkuk di sebagian besar kehamilan ada kemungkinan bahwa plasenta akan terlepas dan
bayi perlu dikirimkan segera melalui operasi caesar. Jika plasenta terlepas sebelum 25 minggu
kehamilan, ada kemungkinan besar keguguran. Sekali seorang wanita didiagnosis dengan
circumvallate plasenta, itu penting untuk memiliki ultrasound dan tes stres janin setidaknya
sebulan sekali.

3.2 Saran
1. melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya plasenta sirkumvalata dan membantu
penatalaksanaan secara dini sehingga dapat mengurangi angka mortalitas.
2. Penatalaksanaan perdarahan antepartum yang baik dapat mengurangi angka mortalitas
dan morbiditas ibu dan janin.
3. penggunaan Ultrasonography yang akurat dan menunjang diagnosa secara cepat

8
DAFTAR PUSTAKA

Bagus Gde Manuaba, Ida. Ilmu Kebidanan, PenyaklitKandungan & Keluarga Berencana Untuk
PendidikanBidan: EGC, Jakarta. 1998.

Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri : EGC. Jakarta . 1998

JNPKKR-MNH. Depkes RI. 2008. Asuhan persalinan Normal. Jakarta

Pusdiknakes. 2003. Konsep asuhan Kebidanan.WHO-JPHIEGO.Jakarta

Varney, Helen. 1997. Varney’s Midwifey. Massachussets : Jones and bartlett Publishers

Winkjosastro, hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Anda mungkin juga menyukai