Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hiperemesis Gravidarum adalah komplikasi mual dan muntah pada hamil mudah yang bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan
alkalosis hopokloremik.
Menurut WHO yang menangani masalah bidang kesehatan, mengatakan bahwa Hiperemesis
Gravidarum terjadi di seluruh dunia, diantaranya negara-negara di benua Amerika dengan angka
kejadian yang beragam. Sementara itu kejadian Hiperemesis Gravidarum juga banyak terjadi di
Asia contohnya Pakistan,Turki dan Malaysia. Sementara itu, angka kejadian Hiperemesis
Gravidarum di Indonesia adalah mulai dari 1% sampai 3% dari seluruh
kehamilan.Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis
gravidarum mencapai 12,5% dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan muntah dapat
mengganggu dan membuat ketidakseimbangan cairan pada jaringan ginjal dan hati menjadi
nekrosis (WHO, 2013)
Angka kematian ibu hamil maupun melahirkan di Sumut masih terbilang tinggi. Data
Dinas Kesehatan Sumut tahun 2013 mencatat, ada 249 ibu hamil meninggal akibat berbagai
faktor. Pembangunan kesehatan di Indonesia ini masih diwarnai oleh derajat kesehatan ibu dan
anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bayi pada
masa prenatal hal ini di tandai oleh tingginya Angka kematian ibu AKI dan angka kematian bayi
AKB.
Data ASEAN menyebutkan bahwa angka kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan
persalinan di Singapura 14/100.000 kelahiran hidup, di Malaysia 62/100.000 kelahiran hidup, di
Thailand 110/100.000 kelahiran hidup, di Vietnam 150/100.000 kelahiran hidup, di Philipina
230/100.000 kelahiran hidup, di Myanmar 380/100.000 kelahiran hidup dan di Indonesia
mencapai 420/100.000 kelahiran hidup (ASEAN, 2013).
Hiperemesis Gravidarum yang di keluarkan oleh Devertemen Kesehatan Republik
Indonesia menjelaskan bahwa lebih dari 80% wanita hamil Indonesia mengalami mual muntah
yang berlebihan. Menurut Vikanes (2013) insiden terjadinya kasus Hiperemesis Gravidarum
sebesar 0,8 sampai 3,2% dari seluruh kehamilan atau sekitar 8 sampai 32 kasus per 1.000
kehamilan di negara Norwegia. Berdasarkan hasil penelitian di Indonesia diperoleh data ibu
dengan Hiperemesis Gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan. Keluhan mual dan
muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu
kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam
serum perubahan fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat
atau pengosongan lambung yang berkurang (Depkes RI, 2013).
Cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera Utara sejak tahun 2007 mengalami
kenaikan dari 77,95% menjadi 85,92% ditahun 2012, namun peningkatan ini terkesan lambat
karena peningkatkannya hanya sekitar 2% setiap tahun. Dengan peningkatan seperti ini
dikhawatirkan Sumatera Utara tidakmampu mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan yaitu 95% tahun 2015. Satu-satunya daerah yang telah menjadi K4 yaitu 95%
yaitu Kota Medan dengan cakupan K4 sebesar 95,92% (Dinkes ProvSu, 2013).
Menurut penelitian yang yang di lakukan oleh Savira (2014),data yang di dapatkan di
Rumah Sakit Umum daerah Panembahan Senopati Bantul periode 1 januari 2011 sampai 30
november 2013, terdapat 5.683 ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sebanyak
120 (2,1%) ibu hamil atau sekitar 21 kasus per 1.000 kehamilan, 101 (84,2%) diantaranya harus
dirawat di Rumah Sakit karena kejadian Hiperemesis Gravidarum.
Menurut penelitian yang dilakukan Oktaviadon di RSUD Dr. Soeroto Ngawi (2011) di
dapatkan hasil bahwa 54,54% responden yang mendapatkan dukungan suami tidak mengalami
Hiperemesis Gravidarum. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Hartaty di
Puskesmas Makale Kabupaten Tana Toraja (2012) di dapatkan sebanyak 7 orang ibu hamil dari
47 orang ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga namun tetap mengalami Hiperemesis
Gravidarum. Jadi, terdapat perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh Oktaviado dan
penelitian yang di lakukan oleh Hartaty.
Berdasarkan data diatas, Angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil masih
perlu ditangani, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus yang berjudul “asuhan kebidanan
pada kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1 di Klinik Mama Mia Tahun 2018.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah rumusan dalam penelitian ini adalah
dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara
komprehensisf Pada Ny.HHamil dengan Hiperemesis Gravidarum Di Klinik Mama Mia Kota
Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan 7
langkah Varney.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.
2. Mampu menentukan diagnosa kebidanan, masalah ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum.
3. Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa
pada ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
4. Mampu melaksanakan antisipasi baik secara langsung maupun kolaborasi sesuai dengan
kondisi ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
5. Mampu menyusun rencana dan melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan
kebutuhan dan masalah pada ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
6. Mampu melaksanakan asuhan mengimpelementasikan asuhan kebidanan.
7. Mampu mengevaluasi hasil tindakan ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Memberikan pengertian / pengetahuan dan pengambilan keputusan yang tepat bagi
mahasiswa kebidanan, khususnya dalam menyikapi dan mengatasi jika ada penderita
Hiperemesis Gravidarum.
1.4.2. Bagi Pendidikan
Sebagai masukan dan bahan informasi bagi pendidikan, agar dapat membantu mahasiswa
dalam upaya untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan Hiperemesis Gravidarum pada
ibu hamil secara baik dan benar sehingga dapat menurunkan AKI.

Anda mungkin juga menyukai